Pengobatan alternatif, seperti aromaterapi, kini banyak ditawarkan di pusat-pusat pijat, studio yoga, spa dan tempat lainnya.
Jadi, apa sebenarnya aromaterapi (aromatherapy) itu?
Minyak atsiri aromaterapi (aromatherapy essential oil) yang terbuat dari bagian tumbuhan (bunga, daun, akar, biji, kulit kayu, dll) terbukti mampu meningkatkan kondisi fisik, emosional dan kesejahteraan spiritual.
Selama lebih dari 5.000 tahun, aromaterapi telah menjadi praktik yang dilakukan di berbagai budaya di seluruh dunia.
Kini, semakin banyak orang mempertimbangkan aromaterapi karena memiliki efek antibakteri, anti-inflamasi dan analgesik.
Beberapa alasan paling umum orang menggunakan aromaterapi diantaranya untuk mengelola rasa sakit, meningkatkan kualitas tidur, mengurangi stres, mengatasi gejala depresi, menenangkan nyeri sendi dan memerangi efek kanker.
Saat ini, terdapat ratusan jenis minyak aromaterapi therapeutic grade yang tersedia di pasaran.
Beberapa minyak aromatik populer yang mungkin pernah Anda dengar diantaranya adalah tea tree oil, lavender oil dan peppermint oil.
Apa itu Aromaterapi?
Aromaterapi adalah jenis praktik pengobatan alternatif menggunakan wangi/aroma essential oil yang berasal dari berbagai macam tumbuhan yang memiliki sifat penyembuhan.
Ketika dihirup atau diterapkan pada kulit, therapeutic-grade essential oil (minyak esensial kualitas terapi) diketahui membantu mengatasi berbagai masalah kesehatan tanpa menggunakan obat.
Berikut adalah beberapa fakta tentang cara kerja essential oil:
- Tumbuhan mengandung bahan kimia yang berguna untuk melindungi diri mereka sendiri, termasuk untuk menangkal serangga atau hewan pengerat, dan untuk mempertahankan diri dari bakteri atau virus.
- Bahan aktif dalam minyak esensial diambil langsung dari bagian tumbuhan tertentu melalui proses yang dikenal sebagai distilasi. Hasil akhir adalah minyak yang sangat terkonsentrasi yang dapat dicampur dengan substansi lain.
- Karena sangat kuat, essential oil yang digunakan dalam praktik aromaterapi biasanya dikombinasikan dengan carrier oil, seperti almond, jojoba atau minyak kelapa, sebelum diterapkan secara langsung pada kulit.
Aromaterapi dapat dilakukan dalam beberapa cara, diantaranya:
- Mendifusikan essential oil ke udara.
- Menghirup essential oil melalui lubang hidung langsung dari botol atau setelah diteteskan ke kain.
- Terapi pijat menggunakan essential oil.
- Berendam dalam air yang telah diberi essential oil.
- Mengoleskan essential oil langsung ke kulit.
Praktik aromaterapi bisa dilakukan dalam berbagai cara seperti menggunakan lilin minyak aromaterapi, mengoleskan produk alami yang mengandung minyak esensial pada kulit atau menambahkan minyak langsung ke air mandi untuk berendam.
Berikut adalah bagian tanaman yang bisa menghasilkan essential oil yang digunakan untuk aromaterapi:
- Sebagian besar bagian tumbuhan seperti rosemary, thyme, oregano atau peppermint.
- Daun, seperti eucalyptus.
- Rumput, seperti serai.
- Biji, seperti fennel (adas).
- Kulit buah, seperti jeruk, grapefruit atau lemon.
- Bunga, termasuk mawar atau geranium.
- Kayu atau kulit kayu, termasuk cedar atau pinus.
- Akar, seperti jahe.
- Resin, seperti pada frankincense.
Siapa yang Mendapatkan Manfaat Aromaterapi?
Aromaterapi terbukti mampu meringankan masalah kesehatan jangka pendek, serta berbagai gangguan yang lebih serius.
Penelitian menunjukkan orang dengan kondisi kesehatan berikut bisa mendapatkan manfaat dari aromaterapi:
- Stres kronis atau kecemasan
- Depresi
- Insomnia dan gangguan tidur
- Nyeri otot
- Nyeri sendi
- Infeksi pernafasan
- Gangguan pencernaan
- PMS atau gejala menopause
- Masalah kulit atau gangguan kulit, termasuk gigitan serangga, ruam, memar, selulit atau jerawat
- Fluktuasi gula darah
- Kanker
- Kelelahan
Banyak penelitian menunjukkan minyak aromaterapi juga memiliki efek sedatif dan stimulan, ditambah efek positif pada sistem kekebalan tubuh dan sistem saraf pusat.
Satu penelitian yang menggunakan scan pencitraan fungsional menunjukkan aroma minyak aromaterapi memiliki efek positif pada daerah primitif otak yang disebut sistem limbik, yang membantu mengontrol respon emosional dan perilaku.
Kunci untuk mendapatkan manfaat yang maksimal dari aromaterapi adalah dengan menggunakan therapeutic-grade oil murni, alih-alih menggunakan bahan atau wewangian sintetik.
Efektivitas praktik aromaterapi selalu tergantung pada kualitas minyak yang digunakan, beserta dosis yang tepat.
Manfaat Aromaterapi yang Terbukti secara Ilmiah
1. Meningkatkan Relaksasi
Banyak penelitian menunjukkan essential oil tertentu yang digunakan dalam praktik aromaterapi, termasuk lavender oil dan chamomile, dapat meringankan stres dan kecemasan.
Aroma lavender diyakini memiliki efek menenangkan universal yang menurunkan aktivasi sistem saraf simpatik, yang bertanggung jawab untuk respon stres dan ketegangan.
Hasil penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Advanced Nursing menemukan pasien yang menerima aromaterapi mengalami peningkatan signifikan pada suasana hati dan merasa kurang cemas dan lebih positif segera setelah terapi.
Cara sederhana untuk mendapatkan manfaat relaksasi adalah dengan menambahkan beberapa tetes minyak esensial yang memiliki sifat menenangkan pada air mandi hangat.
Sebagai contoh, tambahkan 5-7 tetes lavender oil ke air mandi untuk berendam (bisa ditambah garam Epsom) untuk membantu mengelola stres sehari-hari.
2. Membantu Meningkatkan Kualitas Tidur
Karena membantu tubuh bersantai dan mengurangi stres, minyak aromaterapi tertentu juga berguna membuat tidur semakin nyenyak.
Orang yang mengalami insomnia, kecemasan, sindrom kaki gelisah dan hot flash yang menyerang pada malam hari, bisa mendapatkan keuntungan dari minyak esensial pemicu tidur, seperti lavender, chamomile, rose, vetiver dan ylang ylang oil.
Kira-kira satu jam sebelum pergi tidur, difusikan minyak esensial di kamar tidur baik menggunakan lilin aromaterapi, diffuser elektronik atau oil burner.
Metode difusi bekerja dengan mengubah essential oil menjadi partikel sangat kecil ke udara yang dapat langsung dihirup melalui hidung, untuk selanjutnya menuju ke otak.
Tambahkan 5 sampai 10 tetes essential oil ke diffuser di rumah atau kantor untuk membantu menciptakan lingkungan yang tenang sekaligus membuat ruangan beraroma menyenangkan.
3. Merawat Masalah Pernapasan
Minyak aromaterapi tertentu memiliki sifat antiseptik yang membantu membersihkan udara dari bakteri, virus dan jamur yang berkontribusi pada masalah pernapasan, seperti hidung tersumbat, batuk atau bersin.
Penelitian menunjukkan menggunakan citrus oil dalam praktik aromaterapi dapat membantu meningkatkan fungsi kekebalan tubuh secara keseluruhan dan mengurangi kelelahan yang terkait dengan depresi.
Minyak aromatik, seperti jeruk dan lemon, dapat mengembalikan keseimbangan homeostatis.
Essential oil untuk depresi dan citrus oil juga bermanfaat meningkatkan kesehatan mental dengan menstimulasi sistem sensorik yang disebut “sistem olfactory” yang mengontrol indera penciuman seseorang.
Ketika citus oil diberikan kepada 12 pasien depresi, hasil menunjukkan kadar hormon neuroendokrin menjadi normal sekaligus meningkatkan fungsi kekebalan tubuh yang sebanding dengan efek antidepresan.
Selain mendifusikan minyak esensial di rumah, Anda dapat menghirup minyak aromatik langsung dari botol atau menggosok beberapa tetes ke dada atau leher.
Terdapat beberapa minyak esensial yang mampu meringankan alergi dan sakit tenggorokan serta untuk masalah pernapasan lainnya.
Minyak esensial yang dapat membantu mengatasi infeksi sinus, alergi, pilek, flu atau batuk, dan kelelahan, diantaranya adalah eucalyptus, peppermint, frankincense, rosemary, myrrh, lemon, oregano dan tea tree oil.
4. Meningkatkan Kesehatan Kulit
Essential oil yang telah diencerkan dapat dioleskan ke kulit atau kulit kepala untuk mengurangi jerawat, ketombe, selulit, jamur kaki, gatal, peradangan akibat gigitan serangga, ruam atau untuk mempercepat penyembuhan luka.
Tea tree oil (Melaleuca alternifolia) adalah salah satu minyak esensial paling populer untuk mengobati masalah kulit karena memiliki sifat antibakteri, antiseptik, antijamur dan kualitas pembersihan lainnya.
Minyak aromaterapi lainnya untuk kulit (termasuk minyak esensial untuk jerawat) diantaranya adalah lavender, clary sage, juniper berry, lemon, orange, helichrysum dan frankincense.
Untuk membuat semprotan minyak aromaterapi buatan sendiri, tambahkan 10-20 tetes essential oil ke dalam botol semprot yang berisi sekitar 120 ml air.
Semprotkan beberapa kali pada kulit dan simpan sisanya untuk digunakan kemudian.
Anda juga dapat menggunakan minyak yang sama pada kulit atau kulit kepala secara langsung (termasuk membuat sampo minyak esensial buatan sendiri).
5. Meringankan Gejala atau Efek Samping Kanker
Aromaterapi digunakan oleh pasien kanker terutama sebagai perawatan pendukung selama pengobatan, untuk mengurangi stres atau mengurangi nyeri, serta untuk meningkatkan kesejahteraan secara umum.
Banyak pasien yang berjuang melawan kanker mencoba berbagai metode pengobatan komplementer (termasuk terapi pijat, meditasi atau akupunktur), di mana minyak aromaterapi dapat pula memberi manfaat.
Berbagai minyak aromaterapi mampu menurunkan gejala yang berhubungan dengan kanker atau perawatan kanker, seperti mual, kelelahan, nyeri, depresi, dan insomnia.
Essential oil yang dapat membantu mengatasi gejala kanker atau meringankan efek samping yang disebabkan pengobatan kanker diantaranya adalah frankincense, ginger, lavender, geranium, rose, neroli dan clary sage oil.
Salah satu studi yang dipublikasikan dalam American Journal of Hospice and Palliative Care menemukan aromaterapi mampu membantu pasien kanker mengurangi nyeri, kecemasan dan depresi, serta mempromosikan kesejahteraan secara umum.
Studi ini mengukur respon pasien rumah sakit yang mengalami 17 kanker berbeda dengan lavender essential oil yang digunakan dalam sesi aromaterapi 60 menit.
6. Meringankan Nyeri dan Peradangan
Untuk membantu menenangkan ketegangan otot, pegal pada sendi, peradangan jaringan, atau sakit kepala, kombinasi minyak aromaterapi tertentu dapat dihirup atau dioleskan ke area yang bermasalah.
Essential oil yang populer untuk nyeri arthritis diantaranya adalah ginger, myrrh, turmeric dan orange oil.
Terdapat pula essential oil yang bisa meringankan nyeri dan sakit kepala seperti peppermint, spearmint, rosemary dan frankincense oil.
7. Membantu Mengurangi Kelelahan dan Meningkatkan Kewaspadaan
Sebuah penelitian yang dimuat dalam International Journal of Neuroscience dilakukan pada 40 pasien yang mengalami depresi dan kelelahan mental.
Pemberian aromaterapi ternyata mampu mempengaruhi kewaspadaan, kemampuan menjalani tes matematika dan meningkatkan suasana hati secara keseluruhan.
Empat puluh orang dewasa diberi tiga menit sesi aromaterapi menggunakan salah satu dari dua aroma, lavender (aroma yang merelaksasi) atau rosemary (aroma yang menstimulasi).
Peserta kemudian diminta menyelesaikan perhitungan matematika dan mengisi survei mengenai suasana hati sebelum dan setelah terapi.
Peserta yang mendapatkan aromaterapi lavender menunjukkan peningkatan beta power, yang memicu rasa kantuk, tetapi mereka juga melaporkan penurunan mood depresi dan merasa lebih santai.
Meskipun merasa lebih mengantuk, peserta kelompok lavender mampu melakukan perhitungan matematika lebih cepat dan lebih akurat setelah sesi aromaterapi.
Di lain sisi, kelompok rosemary menunjukkan penurunan frontal alpha dan beta power, menunjukkan peningkatan kewaspadaan.
Peserta kelompok rosemary oil juga memiliki skor kecemasan lebih rendah, dilaporkan merasa lebih santai dan waspada, dan lebih cepat menyelesaikan masalah matematika.
8. Meningkatkan Libido
Aromaterapi memiliki sejarah panjang digunakan untuk meningkatkan libido, meningkatkan energi melalui peningkatan aliran darah dan mengobati disfungsi seksual.
Minyak aromaterapi yang populer digunakan untuk meningkatkan keseimbangan hormon, “kekuatan feminin” dan kesehatan seksual meliputi clary sage, sandalwood, rosemary, geranium, ylang ylang dan neroli.
9. Meningkatkan Pencernaan dan Meringankan Mual
Minyak aromaterapi, seperti ginger, turmeric, grapefruit, peppermint, lemon, chamomile dan eucalyptus, dapat membantu menekan acid reflux, ulcer, mual, gangguan pencernaan, mual di pagi hari atau nyeri perut karena PMS.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam journal of Basic Physiology and Pharmacology menemukan turmeric (Curcuma longa) dan ginger (Zingiber officianale) essential oil memiliki aktivitas gastroprotektif kuat, termasuk sifat anti ulcer.
Sejarah dan Fakta Menarik tentang Aromaterapi
Selama ribuan tahun, minyak esensial aromaterapi telah menjadi bagian penting dari perawatan diri dan praktik pengobatan secara umum.
Catatan menunjukkan beberapa peradaban paling awal telah mengadopsi penggunaan aromaterapi termasuk Cina kuno, India kuno, Mesir kuno, Yunani kuno dan Romawi.
Berikut adalah fakta menarik tentang sejarah aromaterapi:
- Lebih dari 2.500 tahun yang lalu, Hippocrates merekomendasikan mandi aromatik untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan tubuh secara keseluruhan.
- Tahun 100 Masehi, filsuf terkenal Dioscorides menyebutkan minyak aromatik di beberapa tulisannya, yang meliputi cardamon, cinnamon, myrrh, basil, fennel, frankincense, juniper, pine, rose, rosemary dan thyme.
- Minyak aromatherapi digunakan oleh pendeta Mesir kuno selama upacara keagamaan sekaligus sebagai agen antiseptik.
- Mulai tahun 1800-an, peneliti mulai menggunakan ekstrak botani dalam penelitiannya dan menerbitkan laporan mereka dalam jurnal medis terpercaya.
- Profesor medis dari Perancis dan Jerman mulai menggunakan aromaterapi untuk melawan penyakit seperti tuberkulosis dan luka yang terinfeksi.
- Pada awal abad ke-19, minyak esensial mulai digunakan dalam praktek pengobatan barat.
- Tentara Perancis yang kembali dari Perang Dunia I diobati dengan minyak aromaterapi untuk menyembuhkan luka, merawat kecemasan dan meringankan depresi.
- Aromaterapi mulai populer di AS sekitar tahun 1980-an.
Informasi Keamanan dan Efek Samping Aromaterapi
Tergantung pada riwayat medis, alergi atau tingkat sensitivitas, minyak aromaterapi tertentu tidak dianjurkan untuk sebagian orang.
Sebagian besar minyak esensial harus dijauhkan dari jangkauan bayi dan anak-anak, kecuali dinyatakan aman.
Wanita hamil dan menyusui, harus berhati-hati saat menggunakan essential oil untuk aromaterapi agar tidak menimbulkan risiko apapun.
Meskipun kebanyakan essential oil hanya menunjukkan efek samping yang minimal, potensi risiko yang mungkin terjadi meliputi:
- Menelan dalam jumlah besar dapat menyebabkan keracunan.
- Iritasi kulit, terutama bila digunakan dalam jumlah besar.
- Allergic contact dermatitis.
- Photosensitivity terhadap sinar matahari.
Secara umum, hanya gunakan essential oil secara internal ketika benar-benar aman dan tidak berinteraksi dengan pengobatan lain yang mungkin sedang diambil.
Menggunakan minyak aromaterapi secara internal dapat menjadi racun dan sangat berbahaya, sehingga lakukan di bawah pengawasan profesional. Selalu mulai dengan dosis serendah mungkin.
Jika memiliki kulit sensitif dan ingin menggunakan minyak aromaterapi topikal, pastikan untuk selalu melarutkan essential oil dengan carrier oil sebelum mengoleskan pada kulit untuk mencegah iritasi.
Minyak esensial yang bersifat fotosensitif (photosensitive) diantaranya adalah bergamot, lemon, lime, bitter orange dan angelica root.
Citrus oil dan essential oil yang mengandung mentol (termasuk peppermint) dapat mengiritasi kulit sensitif, jadi gunakan dengan hati-hati dan melakukan tes pada bagian kecil kulit sebelum menggunakannya pada area yang lebih luas.[]