Dalam arsitektur, dan khususnya dalam arsitektur Gotik, gargoyle adalah ukiran atau bentuk aneh (grotesque) dengan cerat yang dirancang untuk mengalirkan air dari atap dan menjauh dari sisi bangunan.
Gargoyle digunakan untuk mencegah air hujan mengalir ke dinding batu dan mengikis perekat bangunan.
Gargoyle biasanya berwujud hewan fantastik yang memanjang karena panjang gargoyle menentukan seberapa jauh air bisa dibuang menjauhi dinding.
Apa itu Gargoyle?
Seni datang dalam berbagai bentuk dan dibuat untuk berbagai tujuan.
Salah satu contoh aneh seni adalah gargoyle.
Gargoyle berwujud makhluk jelek dari batu yang biasa terdapat pada puncak gereja Eropa dari abad pertengahan.
Gargoyle berasal dari kata Perancis Lama “gargouille” dan kata Latin “gurgulio.”
Awalnya, gargoyle hanyalah fitur arsitektur yang digunakan untuk mengarahkan air keluar dari sebuah bangunan.
Orang-orang Yunani dan Romawi umum menggunakan kayu atau tembikar untuk keperluan tersebut.
Pada abad ke-13, batu mulai menggantikan penggunaan kayu dan tembikar.
Karena batu harus dibentuk agar dapat berfungsi sebagai pengarah air, maka akhirnya para perancang mengukir berbagai fitur dekoratif pada batu tersebut.
Inilah yang kemudian disebut sebagai gargoyle, patung dari batu yang diukir membentuk berbagai makhluk aneh dan fantastis.
Sementara gargoyle menjadi bagian dari konstruksi bangunan abad pertengahan, namun kebanyakan gargoyle ditemukan pada gereja.
Legenda tentang Gargyle
Legenda tentang gargoyle terkait dengan nama St. Romanus (631–641 M), mantan kanselir raja Merovingian, Clotaire II, yang diangkat menjadi uskup Rouen.
St. Romanus menceritakan bagaimana dia membebaskan wilayah di sekitar Rouen dari monster bernama Gargouille atau Goji.
La Gargouille dikatakan sebagai naga yang memiliki sayap seperti kelelawar, leher panjang, dan kemampuan untuk menyemburkan api dari mulutnya.
Terdapat beberapa versi cerita. Pada satu versi dikatakan bahwa St. Romanus berhasil menaklukkan makhluk itu dengan salib, atau dalam versi lain dia bisa menangkap makhluk itu dengan bantuan satu-satunya sukarelawan, seorang terhukum.
Di masing-masing versi, monster itu dibawa kembali ke Rouen dan dibakar, tetapi kepala dan lehernya tidak bisa terbakar karena ditempa oleh nafas apinya sendiri.
Kepala itu kemudian dipasang di dinding gereja yang baru dibangun untuk menakut-nakuti roh jahat, dan digunakan untuk perlindungan.
Mengapa Banyak Gereja Menggunakan Gargoyle?
Mengapa seseorang menaruh sesuatu yang begitu mengerikan, begitu menakutkan, dan sering begitu tampak jahat pada bangunan religius?
Sejarawan seni Perancis, Émile Malé, yang melakukan studi tentang seni Gothic Perancis berpendapat gargoyle hanya digunakan sebagai dekorasi tanpa makna tertentu.
Namun tidak semua setuju dengan pendapat ini. Sebagian ahli berpendapat bahwa gargoyle merupakan peninggalan pagan.
Mirip gargoyle, banyak dewa pagan diwakili oleh makhluk berwujud setengah manusia dan setengah hewan.
Agar gereja bisa mengkonversi sebanyak mungkin orang pagan, mereka harus dibuat merasa lebih nyaman.
Sebagian besar orang yang datang ke gereja pada abad pertengahan masih buta huruf dan terbiasa dengan penggunaan simbol-simbol visual dalam ibadah mereka, terutama jika mereka baru dikonversi dari pagan.
Karena itu, sebagian ahli berpendapat gargoyle digunakan sebagai pengingat visual dari bahaya kejahatan yang perlu diwaspadai.
Sebagian lain berpendapat bahwa gargoyle digunakan untuk menangkal kejahatan.
Gargoyle dimaksudkan untuk menakut-nakuti roh jahat yang datang, atau dimaksudkan untuk menunjukkan iblis yang lewat bahwa roh-roh jahat sudah bekerja di sana sehingga tidak perlu bagi iblis untuk masuk.
Pendapat lain menyatakan bahwa gargoyle ditempatkan pada bangunan gereja hanya untuk menunjukkan keseimbangan antara keburukan dan keindahan.
Menarik untuk dicatat bahwa sementara gargoyle kebanyakan digambarkan sebagai makhluk menakutkan terutama sebelum abad ke-15, sebagian yang lain hanya berupa ekspresi berlebihan atas wajah atau suatu pose.
Apapun alasannya, gargoyle tetap menjadi bentuk seni aneh dari arsitektur Gothic.
Sejarah Gargoyle
Istilah gargoyle paling sering diterapkan pada karya abad pertengahan, tetapi berbagai metode untuk membuang air dari atap bangunan sudah dipraktikkan di jaman sebelumnya dan di berbagai budaya lain.
Dalam arsitektur Mesir kuno, gargoyle biasanya dibuat dalam bentuk kepala singa.
Semburan air dari mulut singa juga terlihat di kuil-kuil Yunani, yang terbuat dari ukiran marmer atau dari terakota (tanah liat).
Contoh yang sangat baik dari hal ini adalah 39 semburan air berbentuk kepala singa yang tersisa di Kuil Zeus.
Awalnya, terdapat 102 gargoyle, tetapi karena bobotnya yang berat (dibuat dari marmer) banyak diantaranya yang kemudian patah.
Banyak katedral abad pertengahan memiliki gargoyle dan chimera. Gargoyle abad pertengahan paling awal yang diketahui dipasang di Katedral Laon (tahun 1200-1220).
Salah satu contoh yang lebih terkenal adalah gargoyle di Katedral Notre-Dame de Paris.
Meskipun identik dengan figur monster atau makhluk aneh, istilah gargoyle pada akhirnya mencakup semua jenis figur.
Beberapa gargoyle digambarkan sebagai biksu, atau kombinasi hewan dan manusia, bahkan banyak di antaranya memiliki bentuk lucu.
Campuran hewan yang tidak lazim atau chimera, tidak bertindak sebagai penyembur buangan air hujan dan lebih tepat disebut grotesque.
Grotesque sebenarnya berfungsi sebagai ornamen tetapi pada akhirnya juga populer disebut sebagai gargoyle.
Waterspouts (penyembur air) berornamen dan tidak berornamen yang menonjol dari atap bangunan adalah perangkat umum yang digunakan untuk membuang air hujan hingga awal abad ke-18.
Sejak saat itu, semakin banyak bangunan yang menggunakan pipa pembuangan untuk mengalirkan air dari atap ke pembuangan atau selokan.
Artinya, air tidak lagi dibuang dengan cara dicurahkan dari atap, melainkan harus dialirkan melalui pipa yang menuju ke bawah.
Kadang-kadang, beberapa bangunan masih akan dibangun dengan menyertakan gargoyle, tetapi sering kali menjadi lebih dekoratif daripada fungsional.
Gargoyle versi Animasi Disney

Gargoyles adalah serial televisi animasi Amerika yang diproduksi oleh Walt Disney Television dan awalnya ditayangkan dari 24 Oktober 1994 hingga 15 Februari 1997.
Serial ini menampilkan spesies makhluk nokturnal yang dikenal sebagai gargoyle yang berubah menjadi batu di siang hari.
Gargoyle berasal dari Skotlandia di abad pertengahan dan telah diangkut ke New York.
Setelah menghabiskan seribu tahun dalam keadaan membatu, dia mengambil peran sebagai pelindung rahasia New York di waktu malam.
Tokoh utama dalam animasi ini bernama Goliath. Gargoyles terkenal karena nada cerita yang relatif gelap, alur yang kompleks, dan melodrama.
Fakta tentang Gargoyle
Berikut adalah fakta singkat tentang gargoyle:
1. Grotesque berbeda dengan gargoyle
Grotesques mencakup semua makhluk arsitektur dekoratif, apakah memiliki fungis sebagai drainase atau tidak.
Gargoyle, bagaimanapun, selalu memiliki fungsi drainase.
Jadi tidak semua grotesque adalah gargoyle, tetapi semua gargoyle adalah grotesque.
2. Gargoyle tertua yang diketahui berada di Turki
Berasal dari sekitar 13.000 tahun yang lalu, gargoyle ini ditemukan di Turki dengan bentuk mirip buaya.
3. Di Mesir kuno, desain gargoyle biasanya berbentuk singa dengan sayap
Lebih dikenal sebagai sphinx, gargoyle ini sering digambarkan sebagai singa yang memiliki sayap dengan wajah manusia.
Patung-patung ini digunakan sebagai drainase bangunan yang memuntahkan air dari mulutnya.
4. Makhluk pahatan yang merupakan hibrida dari dua atau lebih hewan dikenal sebagai “chimera”
Contoh chimera misalkan patung yang memiliki tubuh anjing dengan wajah manusia dan memiliki ekor naga.
Kombinasi hewan yang digunakan bisa sangat bervariasi.
Jika digunakan untuk grainase bangunan, chimera juga bisa berfungsi sebagai gargoyle.
5. Gargoyle dianggap bisa menangkal kejahatan
Dalam pengertian ini, gargoyle yang berbentuk mahkluk jahat diharapkan bisa menangkal kejahan itu sendiri.[]