• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar
  • Home
  • Tentang
  • Privacy Policy
  • Kontak
bladjar.com

bladjar.com

Pengetahuan Umum Populer

  • Budaya
  • Finansial
  • Gaya Hidup
  • Kesehatan
  • Sains
  • Sejarah
  • Sospol
  • Teknologi
  • Travel
Home ยป Komposisi Kimia dan Bahan Pembuat Deterjen Pakaian

Komposisi Kimia dan Bahan Pembuat Deterjen Pakaian

bladjar.com - pengetahuan umum populer

  • Facebook
  • Twitter
  • Email

Kita tentu akrab dengan deterjen pakaian yang membantu menyingkirkan noda dan kotoran pada pakaian.

Namun, tahukah Anda komposisi kimia yang terdapat dalam deterjen pakaian?

Meskipun tiap merek deterjen pakaian memiliki komposisi sedikit berbeda, secara umum semua deterjen terbuat dari bahan yang kurang lebih sama.

Berikut akan disajikan komposisi utama penyusun deterjen pakaian beserta informasi lain yang terkait.

deterjen cair vs. deterjen bubuk

Daftar Isi hide
Apa itu Deterjen?
Bahan Penyusun Deterjen
Surfaktan
Bahan Lain dalam Deterjen Pakaian
Deterjen Bubuk vs. Deterjen Cair
Deterjen bubuk
Deterjen Cair
Amankah Mandi Menggunakan Deterjen?
Sejarah Deterjen

Apa itu Deterjen?

Deterjen adalah surfaktan atau campuran surfaktan yang memiliki sifat pembersih saat dilarutkan dengan air.

Deterjen biasanya merupakan alkilbenzena sulfonat, suatu keluarga senyawa yang mirip dengan sabun tetapi lebih larut dalam air sadah.

Deterjen lebih larut dalam air sadah daripada sabun karena sulfonat deterjen tidak mudah mengikat kalsium dan ion lain dalam air sadah dibandingkan karboksilat pada sabun.

Seperti sabun, deterjen bersifat amfifilik, artinya memiliki bagian hidrofobik (tidak suka air) dan bagian hidrofilik (suka dengan air).

Bagian hidrofobik deterjen akan bereaksi dan menarik molekul lain (kotoran) yang ada di sekitarnya sehingga menyebabkannya menggumpal pada deterjen.

Setelah itu, bagian hidrofilik deterjen memastikan bahwa seluruh senyawa, bersama dengan partikel yang tertarik, dapat dengan mudah terbawa oleh air.

Bahan Penyusun Deterjen

Surfaktan

Kata surfaktan atau dalam bahasa Inggris ‘surfactant’ merupakan singkatan dari ‘surface active agent’ dan merupakan salah satu bahan paling penting dalam komposisi kimia deterjen pakaian.

Surfaktan pada dasarnya terdiri dari dua jenis: bagian hidrofilik dan hidrofobik, yang bekerja sama untuk menghilangkan noda dari pakaian.

Baca juga:  Perbedaan antara Penyu dan Kura-kura: Ciri Fisik, Habitat dan Makanannya

Molekul-molekul surfaktan hidrofobik (pembenci air) memecahkan partikel kotoran pada kain, sedangkan molekul surfaktan hidrofilik (penyuka air) mengendapkan partikel tanah dan kotoran dalam air cucian.

Pada dasarnya, surfaktan memiliki sifat ionik (muatan listrik) dan dikategorikan dalam tiga jenis surfaktan yaitu:

1. Surfaktan Kationik

Seperti namanya, surfaktan ini mengandung muatan positif dalam air sehingga tidak bereaksi dengan ion yang bermuatan positif pada air sadah.

Surfaktan kationik terutama digunakan dalam deterjen untuk conditioning kain dan efektif bila dikombinasikan dengan surfaktan non-ionik pada perbandingan yang tepat.

2. Surfaktan Anionik

Surfaktan anionik membawa muatan negatif sehingga bereaksi dengan ion bermuatan positif pada air sadah.

Untuk diketahui, air sadah mengandung senyawa magnesium dan kalsium.

Surfaktan anionik bereaksi dengan senyawa pada air sadah untuk kemudian menetralkannya.

3. Surfaktan Nonionik

Karena surfaktan nonionik tidak memiliki muatan, maka mereka tidak mengalami ionisasi dalam air.

Surfaktan jenis ini membantu membersihkan noda berminyak melalui proses emulsifikasi.

Bahan Lain dalam Deterjen Pakaian

Selain surfaktan, terdapat berbagai bahan lain yang terdapat dalam deterjen pakaian sebagai berikut:

> Builder, merupakan bahan kimia, seperti polifosfat, natrium karbonat atau natrium silikat, dan aluminosilikat, yang membantu meningkatkan kualitas deterjen. Selain itu, builder juga mencegah larutan terlalu basa agar pembersihan berjalan lebih optimal.

> Natrium silikat, bertindak sebagai anti korosi sehingga mencegah bagian mesin cuci dari karat.

> Optical brightener, merupakan senyawa kimia yang mengubah panjang gelombang cahaya ultra violet menjadi cahaya tampak untuk memberi kesan pakaian tampak lebih putih.

> Fragrance, merupakan wewangian yang memberikan aroma unik pada deterjen sekaligus meredam bau tidak menyenangkan dari bahan kimia yang digunakan dalam deterjen.

Baca juga:  Rubidium (Rb): Fakta, Sifat, Kegunaan & Efek Kesehatannya

> Colorant, merupakan pewarna yang bertindak sebagai aditif khusus pada deterjen.

> Natrium sulfat, digunakan untuk mencegah penggumpalan pada deterjen bubuk.

> Enzim, digunakan untuk membantu memecahkan senyawa kotoran yang kompleks seperti noda darah.

> Aditif lain, seperti Monoethanolamine (alkohol) untuk menurunkan titik beku deterjen dan membuatnya lebih mudah digunakan dalam suhu rendah.

Deterjen Bubuk vs. Deterjen Cair

Deterjen pakaian telah berkembang jauh sejak pertama kali diproduksi lebih dari 70 tahun yang lalu.

Saat ini, terdapat dua jenis utama deterjen pakaian yaitu bubuk dan cairan.

Untuk sebagian besar kasus, deterjen bubuk dan cair berbagi bahan aktif yang sama kecuali untuk filler yang digunakan.

Deterjen bubuk dan cair keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan. Karena memiliki kekuatan pembersihan yang sama, orang biasanya akan memilih berdasarkan preferensi pribadi.

Deterjen bubuk

Berikut adalah kelebihan dan kekurangan menggunakan deterjen bubuk:

Kelebihan

  • Umumnya lebih murah.
  • Ada yang memakai kemasan kardus sehingga lebih ramah lingkungan.

Kekurangan

  • Sebagian orang masih berpikir deterjen bubuk tidak mudah larut dalam air. Ini mungkin merupakan masalah pada deterjen bubuk jaman dulu, yang bukan lagi menjadi masalah pada saat ini.
  • Natrium sulfat dapat berpengaruh buruk pada sistem septik.
  • Deterjen bubuk mengandung lebih banyak bahan kimia dibandingkan dengan cairan karena adanya filler.

Deterjen Cair

Berikut adalah kelebihan dan kekurangan menggunakan deterjen cair:

Kelebihan

  • Deterjen sudah terlarut dalam cairan.
  • Pengguna bisa melakukan pembersihan noda sebelum mencuci dengan menuangkan deterjen cair langsung ke pakaian.

Kekurangan

  • Biasanya lebih mahal daripada deterjen bubuk.
  • Menggunakan kemasan plastik yang kurang ramah lingkungan.

Amankah Mandi Menggunakan Deterjen?

Deterjen cucian memiliki bahan abrasif kuat yang dimaksudkan untuk membersihkan pakaian.

Baca juga:  Klorin (Cl): Fakta, Sifat, Kegunaan & Efek Kesehatannya

Hal ini berarti deterjen tidak baik untuk kulit terutama jika digunakan berulang kali.

Berikut adalah beberapa hal yang bisa terjadi saat menggunakan deterjen untuk mandi:

  • Kulit menjadi kering
  • Iritasi kulit
  • Kulit pecah-pecah
  • Kemerahan pada kulit

Orang yang memiliki kulit normal mungkin baru akan merasakan keluhan setelah beberapa kali mandi dengan deterjen, namun orang dengan kulit sensitif bisa langsung mengalami salah satu atau beberapa keluhan sekaligus meskipun hanya sekali menggunakannya.

Sejarah Deterjen

Deterjen sintetis pertama kali dikembangkan di Jerman pada Perang Dunia I.

Orang Jerman membuat surfaktan alkil sulfat karena blokade sekutu pada tahun 1917 sehingga menyebabkan mereka kekurangan bahan pembuat sabun.

Kata “deterjen” berasal dari kata Latin “detergere,” yang berarti “menghapus.”

Sebelum penemuan deterjen, soda cuci atau natrium karbonat paling sering digunakan untuk mencuci piring dan mencuci pakaian.

Di Amerika Serikat, deterjen pencuci piring cair pertama diproduksi pada tahun 1930-an, sedangkan di Eropa, deterjen pertama untuk tujuan ini (Teepol) dibuat pada tahun 1942.

Deterjen untuk mencuci pakaian mulai digunakan sekitar waktu yang sama, dan tersedia dalam bentuk padat dan cair.

Baik deterjen pencuci piring dan deterjen pakaian mengandung berbagai komponen, biasanya termasuk enzim, pemutih, wewangian, pewarna, pengisi (filler), dan pencerah optik (untuk deterjen pakaian).

Berbagai macam aditif diperlukan karena deterjen sulit menghilangkan pewarna, pigmen, resin, dan protein yang terdenaturasi.[]

Menarik

  • Perbedaan antara Latte dan Cappuccino: Bahan, Komposisi & Cara Penyajiannya
  • Perbedaan antara Es Krim dan Gelato: Bahan dan Cara Pembuatannya
  • Panduan Membeli Mesin Pembuat Kopi (Coffee Maker) Terbaik
  • Facebook
  • Twitter
  • Email

Filed Under: Sains Tagged With: deterjen, pakaian

Primary Sidebar

Populer

  • 14 Kelebihan & Kekurangan Energi Biomassa
  • Inilah 20 Kelebihan dan Kekurangan Demokrasi
  • 11 Pelukis Terkenal Dunia dari Berbagai Aliran dan Contoh Karyanya
  • Perbedaan antara Modernisme dan Postmodernisme: Sejarah dan Cirinya
  • Ketahui 26 Istilah Internet Dasar untuk Pemula

Terbaru

  • 14 Fakta tentang Bintang Laut, Tidak Punya Darah Hingga Cara Makan yang Unik
  • 11 Fakta Menarik tentang Kuda Nil, Mamalia Paling Mematikan di Afrika
  • Binatang Mematikan: 15 Hewan Paling Berbahaya Penyebab Kematian Manusia
  • 16 Fakta Menarik tentang Hyena (Dubuk), Si Predator Antagonis
  • 12 Fakta tentang Abraham Lincoln, Presiden AS Penghapus Perbudakan

www.bladjar.com - Copyright © 2023