Acid reflux (refluks asam) adalah kondisi pencernaan di mana asam lambung mengalir dari lambung menuju ke kerongkongan.
Asam lambung ini dapat mengiritasi kerongkongan dan menyebabkan heartburn (mulas).
Heartburn adalah perasaan terbakar yang dapat terjadi di bagian tengah perut hingga tenggorokan.
Jika gejala berlangsung lama dan memburuk, maka kondisi mungkin telah berkembang menjadi gastroesophageal reflux disease (GERD).
Hal ini berarti refluks asam terjadi setidaknya dua kali seminggu, hingga mengganggu aktivitas sehari-hari, dan berpotensi merusak kerongkongan.
Saat menduga menderita GERD, segera temui dokter untuk menghindari komplikasi jangka panjang.
Ketika masih dalam kondisi acid reflux, banyak apotek dan toko yang menjual obat untuk meredakannya.
Namun selain obat-obatan, terdapat satu perawatan murah yang mungkin bisa dilakukan sendiri yaitu dengan menggunakan baking soda atau soda kue.
Gejala Acid Reflux
Selain heartburn, gejala lain acid reflux meliputi:
- Bau mulut
- Nyeri di dada atau perut bagian atas
- Mual dan muntah
- Kesulitan atau nyeri saat menelan
- Gigi sensitif
- Masalah dengan pernapasan
- Rasa tidak enak di mulut
- Batuk yang mengganggu
- Tidur yang terganggu saat acid reflux terjadi di malam hari
- Asma yang semakin memburuk
Baking Soda untuk Mengobati Acid Reflux
Baking soda merupakan bubuk putih halus yang memiliki segudang kegunaan.
Selain sebagai pembersih efektif dan agen penghilangan bau, baking soda juga digunakan untuk perawatan mulut dan kulit.
Baking soda dapat digunakan untuk membuat pasta gigi, sebagai exfoliator kulit untuk mengobati gigitan serangga, dan untuk menghilangkan gatal dan bau badan.
Baking soda juga merupakan antasida efektif dan banyak digunakan sebagai pengobatan rumah untuk acid reflux.
Baking soda atau natrium bikarbonat telah digunakan oleh manusia sejak zaman Mesir kuno.
Larutan baking soda bersifat basa sehingga mampu menetralkan asam.
Hal yang sama berlaku dalam kasus asam lambung. Baking soda menetralkan asam lambung dan mampu meringankan acid reflux.
Reaksi antara baking soda dengan asam akan menghasilkan karbon dioksida.
Itu sebabnya, orang akan bersendawa setelah menggunakan baking soda untuk acid reflux.
Timbulnya sendawa berarti karbon dioksida dilepaskan dan ini menunjukkan asam lambung telah dinetralkan.
Cara Menggunakan Baking Soda untuk Acid Reflux
Jika dimungkinkan, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan baking soda untuk mengatasi acid reflux.
Jumlah baking soda yang direkomendasikan akan berbeda berdasarkan usia.
Baking soda dimaksudkan untuk memberikan bantuan jangka pendek, dan tidak dimaksudkan sebagai pengobatan jangka panjang untuk gejala asam lambung.
Dosis bubuk natrium bikarbonat (baking soda) yang dianjurkan adalah:
- Orang dewasa dan remaja: 1/2 sdt. dilarutkan dalam segelas air 125 ml, dapat diulang 3 jam sekali hingga dosis maksimum.
- Anak-anak: konsultasikan dengan dokter
Terlalu banyak baking soda justru bisa menyebabkan asam lambung naik dan memperburuk gejala.
Baking soda dimaksudkan untuk menghilangkan heartburn dan gangguan pencernaan dengan segera, tetapi tidak untuk penggunaan atau pengobatan GERD secara teratur.
Temui dokter jika acid reflux berlangsung lebih dari 2 minggu. Dokter mungkin akan merekomendasikan obat lain seperti H2 blocker atau PPI.
Wanita hamil dan anak-anak di bawah usia 6 tahun harus menghindari baking soda untuk pengobatan refluks asam.
Ketentuan Menggunakan Baking Soda untuk Acid Reflux
Saat menggunakan baking soda untuk acid reflux, beberapa hal berikut harus dihindari:
- Mengambil lebih dari 3 1/2 sdt. baking soda (tujuh dosis) dalam sehari.
- Mengambil lebih dari 1 1/2 sdt. soda kue (tiga dosis) dalam sehari untuk orang berusia di atas 60 tahun.
- Menggunakan baking soda jika telah didiagnosis menderita GERD.
- Mengambil dosis maksimum selama lebih dari 2 minggu.
- Mengambil dosis ketika terlalu kenyang, untuk menghindari pecahnya lambung.
- Minum larutan baking soda terlalu cepat, karena dapat menyebabkan peningkatan diare dan gas.
- Hindari menggunakan baking soda jika mengikuti diet rendah natrium.
Efek Samping Menggunakan Baking Soda untuk Acid Reflux
Potensi efek samping dari baking soda meliputi:
- Kembung
- Mual
- Diare
- Sakit perut
Penyebab paling umum dari keracunan baking soda adalah penggunaan yang berlebihan.
Penggunaan baking soda dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko terjadinya:
- Hipokalemia, atau kekurangan kalium dalam darah.
- Hipokloremia, atau kekurangan klorida dalam darah.
- Hipernatremia, atau kenaikan kadar natrium dalam darah.
- Penyakit ginjal yang memburuk.
- Memburuknya gagal jantung.
- Kelemahan otot dan kram.
- Peningkatan produksi asam lambung.
Peminum alkohol berat juga memiliki risiko lebih besar untuk mengalami komplikasi serius.
Natrium dalam baking soda dapat meningkatkan dehidrasi dan memperburuk gejala lainnya.
Perawatan Lain untuk Acid Reflux
Selain menggunakan baking soda, terdapat banyak perawatan lain untuk acid reflux (refluks asam), termasuk perubahan gaya hidup, obat-obatan, dan pembedahan.
> Perubahan Gaya Hidup
Acid reflux bisa dikurangi secara alami dengan menerapkan beberapa atau semua perubahan gaya hidup berikut:
1. Menjaga berat badan tetap sehat
Tetap berada dalam kisaran berat badan yang sehat akan mengurangi tekanan pada perut.
Tekanan yang berkurang berarti akan mencegah asam lambung naik ke kerongkongan.
2. Menghindari makanan pemicu
Makanan dan minuman tertentu mampu memicu refluks asam.
Pemicu akan bervariasi antar individu, tetapi yang paling umum meliputi alkohol, cokelat, bawang putih, bawang merah, kafein, makanan yang digoreng, dan makanan berlemak tinggi.
Menghindari pemicu adalah cara sederhana untuk mengurangi heartburn.
3. Menghindari makan berlebih atau makan terlalu cepat
Makan dalam porsi besar mempersulit lower esophageal sphincter (LES) untuk menutup dengan benar.
LES bertindak sebagai katup yang memisahkan kerongkongan dari lambung dan menghentikan asam lambung agar tidak naik.
Makan terlalu cepat juga dapat menyebabkan heartburn.
4. Duduk tegak
Kebiasaan lain yang bisa mengurangi risiko heartburn adalah duduk tegak saat makan dan menunggu setidaknya 2 hingga 3 jam setelah makan sebelum berbaring.
5. Mengenakan pakaian longgar
Pakaian ketat memberi tekanan pada perut sehingga memicu asam lambung naik ke kerongkongan.
6. Berhenti merokok
Terdapat hubungan yang jelas antara merokok dan GERD.
7. Tidur dengan kepala lebih tinggi
Orang yang mengalami refluks asam di malam hari dapat menggunakan bantal yang tinggi untuk meredakan gejala.
> Obat untuk Acid Reflux
Jika perubahan gaya hidup tidak membantu meredakan acid reflux, pengobatan biasanya merupakan pilihan berikutnya.
Obat-obatan yang sering digunakan meliputi:
1. Antasida
Terdapat berbagai obat antasida yang tersedia di apotek untuk meredakan acid reflux dan heartburn.
2. H-2 receptor blockers
Obat-obatan jenis ini mampu menurunkan produksi asam di perut hingga 12 jam.
Obat ini tersedia di apotek atau harus diperoleh dengan resep dokter.
3. Proton pump inhibitors (PPI)
Obat-obatan ini lebih kuat daripada penghambat reseptor H-2 dan memblokir produksi asam untuk jangka waktu yang lebih lama.
Hal ini memungkinkan jaringan yang rusak dalam pipa makanan untuk sembuh.
PPI tersedia secara bebas atau dengan resep dokter.
> Pembedahan untuk Acid reflux dan GERD
Obat-obatan biasanya memadai untuk mengobati GERD dan acid reflux pada kebanyakan orang.
Jika tidak berhasil, dokter dapat merekomendasikan operasi.
Pilihan prosedur termasuk operasi untuk mengencangkan LES, atau operasi untuk memasukkan perangkat magnetik yang mencegah asam lambung memasuki LES.[]