Pernahkah Anda bertanya-tanya apa artinya hidup pada saat ini (to live in the present)?
Bukankah kita semua ada di sini, saat ini, di masa sekarang?
Secara teknis, ya, tetapi hanya sekitar 10 persen dari kita yang benar-benar hadir pada saat ini.
Kebanyakan dari kita seperti hidup dalam pikiran kita sendiri.
Kita hidup dari hari ke hari dalam keadaan seperti mimpi di mana kita tidak benar-benar terhubung dengan dunia di sekitar kita atau keberadaan kita sendiri.
Sebaliknya, kita disibukkan dengan ingatan masa lalu, dipenuhi pikiran dan kekhawatiran tentang masa depan, serta penilaian dan reaksi terhadap hal yang kita lihat.
Kita seperti kehilangan sebagian besar hidup kita sendiri, yang membuat kita merasa dangkal, kosong dan sangat gelisah.
Berita baiknya, Anda bisa belajar untuk lebih hadir dan penuh perhatian (mindful).
Cara Mempraktikkan dan Melatih Mindfulness
Berikut adalah 10 cara mudah melatih mindfulness dalam kehidupan sehari-hari:
1. Makan dengan penuh kesadaran (eat mindfully)
Saat menyantap makanan secara autopilot sambil nonton televisi, bermain komputer, atau sambil bercakap-cakap, Anda akan kehilangan rasa dan aroma makanan yang Anda santap.
Anda juga cenderung merasa tidak kenyang dan tidak terpuaskan karena tidak menaruh perhatian penuh pada yang Anda makan.
Akan sangat membantu untuk mengingat ungkapan ini: Ketika makan, maka makanlah. Saat minum, maka minumlah.
Dengan kata lain, jangan mencoba melakukan hal lain ketika Anda duduk untuk makan atau menikmati kopi Anda.
Cukup fokuskan semua perhatian pada apa yang ada di depan Anda.
2. Berjalan dengan penuh kesadaran (walk mindfully)
Thich Nhat Hanh pernah berkata “berjalanlah seolah kamu mencium bumi dengan kakimu.”
Dengan kata lain, ketika sedang berjalan, sesekali perhatikan gerakan tubuh dan lingkungan Anda.
Perhatikan saat kaki menapak dan terangkat dari tanah. Rasakan otot-otot bergerak dan menyangga Anda saat berjalan.
Amati apa yang terjadi di sekitar – pemandangan, berbagai suara, dan kehidupan yang sedang berlangsung.
Anda mungkin kagum menemukan dunia baru yang belum pernah Anda sadari sebelumnya.
3. Mengamati pernapasan
Satu tarikan dan satu hembusan napas adalah sebentuk meditasi.
Pernafasan terjadi secara alami dan ritmis. Ketika memperhatikannya, hal itu membawa Anda keluar dari pikiran dan merasakan sensasi tubuh.
Anda sejenak membebaskan diri dari pikiran yang tidak pernah berhenti, kekhawatiran dan ketakutan, serta mengingatkan diri tentang siapa diri Anda sebenarnya.
4. Terhubung dengan indera
Indera Anda – sentuhan, bau, rasa, suara dan penglihatan – adalah pintu gerbang menuju pada kesadaran pada saat ini (present moment).
Tetapi ketika tenggelam dalam pikiran, Anda tidak mengalami apa yang sedang ditangkap oleh indera.
Berhentilah sejenak untuk menikmati aroma kopi, udara laut yang asin serta keindahan dan keanekaragaman bunga di sekitar Anda.
Perhatikan bagaimana pakaian terasa di tubuh Anda atau sentuhan seprai bersih lembut di kulit Anda.
Masukkan cinta dan perhatian ke dalam aktivitas sederhana harian Anda, dan Anda akan kagum betapa banyak sukacita dan kedamaian yang bisa Anda dapatkan.
5. Jeda di antara tindakan
Jeda dan dengarkan suara dering telepon beberapa saat sebelum menjawabnya.
Berhenti sejenak dan rasakan beban tubuh Anda di kursi sebelum memulai aktivitas untuk hari itu.
Atau jeda dan rasakan pegangan pintu rumah sebelum Anda membukanya saat hendak kembali ke rumah.
Meletakkan jeda kecil di antara aktivitas harian bisa membuat Anda terhubung dengan batin, menjernihkan pikiran, dan memberi energi untuk berbagai tugas yang menunggu di depan.
6. Mendengarkan dengan sepenuh hati
Sebagian besar dari kita tidak pernah benar-benar mendengarkan ketika orang lain berbicara kepada kita.
Kita terlalu sibuk merencanakan apa yang harus dikatakan selanjutnya, menilai apa yang mereka katakan, atau tersesat dalam lamunan kita sendiri.
Lain kali saat sedang dalam percakapan, berusahalah untuk sepenuhnya mendengarkan apa yang dikatakan orang lain tanpa tersesat di dalam pikiran Anda sendiri.
Percayalah Anda akan secara intuitif mengetahui apa yang harus dikatakan selanjutnya ketika tiba giliran untuk berbicara.
7. Terserap penuh saat melakukan hal-hal yang Anda sukai
Kita semua memiliki kegiatan yang kita sukai. Suatu kegiatan yang menghubungkan kita dengan roh batin dan membuat kita terasa hidup sepenuhnya.
Kegiatan tersebut bisa berupa memasak, menari, menyanyi, berkebun, menulis, melukis, hiking di alam, berenang atau membuat kerajinan tangan.
Kita melakukan hal-hal tersebut dengan sepenuh hati sehingga kita sering seperti terserap di dalamnya.
Artinya, pikiran negatif dan segala kekhawatiran menjadi hilang karena kita mencurahkan semua cinta dan perhatian ke dalam aktivitas tersebut.
8. Meditasi setiap hari
Meditasi memiliki manfaat besar untuk meningkatkan energi, kebahagiaan, inspirasi, dan kedamaian batin.
Tidak perlu waktu lama,10 menit sehari bisa memiliki dampak positif pada kehidupan Anda.
Meditasi juga akan memperkuat otot-otot perhatian, sehingga Anda akan merasa jauh lebih mudah untuk hadir saat ini (become present) sepanjang hari.
9. Berlibur atau kombinasikan rutinitas harian
Terdapat berbagai alasan mengapa Anda merasa luar biasa saat sedang berlibur.
Ketika berada di tempat baru, Anda secara otomatis menjadi lebih hadir dan penuh perhatian.
Begitu banyak pemandangan, suara, dan aroma baru yang Anda temui.
Pada saat itulah indera mengambil alih untuk sementara waktu dan membebaskan Anda dari pikiran Anda.
Tidak memiliki rencana liburan? Tidak apa-apa. Kombinasikan rutinitas Anda untuk merasakan variasi dari hal rutin yang sudah biasa Anda lakukan.
Ambil rute yang berbeda, berhenti di kedai kopi baru, kunjungi tempat lokal baru atau memasak resep baru.
10. Amati pikiran dan emosi
Anda bukan pikiran Anda, melainkan adalah pengamat pikiran Anda.
Fakta bahwa Anda dapat mendengarkan pikiran menunjukkan bahwa pikiran bukanlah Anda.
Anda adalah sesuatu yang lebih tinggi dan terpisah.
Dengan menyadari pikiran Anda dan mengamati berbagai pikiran yang datang dan pergi tanpa menghakimi, Anda akan menjadi lebih hadir pada saat ini.
Saat mengamati pikiran yang muncul, tahan godaan untuk terbawa oleh pikiran tersebut ke dalam terowongan ke masa lalu atau masa depan.
Bayangkan pikiran seperti kereta di stasiun. Anda berada di peron melihat kereta datang dan pergi, tetapi tidak ikut melompat naik ke dalamnya.[]