Ingin memperkuat sistem kekebalan tubuh dan tetap sehat sepanjang tahun?
Sistem kekebalan tubuh yang kuat adalah kunci untuk menjaga tubuh tetap sehat saat musim flu serta untuk menjaga kesehatan secara menyeluruh.
Suplemen dapat menjadi alternatif untuk memberi tubuh dukungan ekstra yang dibutuhkan untuk melawan penyakit.
Namun dengan begitu banyak pilihan, bagaimana Anda tahu suplemen daya tahan tubuh mana yang efektif?
Artikel ini membahas suplemen terbaik untuk meningkatkan imun dan bagaimana suplemen tersebut membantu melindungi kesehatan.
Dari vitamin dan mineral hingga ekstrak herbal, pilih yang terbaik untuk meningkatkan kekebalan tubuh tubuh sepanjang waktu.
Apa Itu Suplemen Sistem Kekebalan Tubuh?
Suplemen daya tahan tubuh dirancang untuk membantu sistem pertahanan tubuh.
Sistem ini bertugas melindungi tubuh dari kuman, bakteri, virus, dan hal-hal lain seperti peradangan dan stres.
Suplemen untuk kekebalan tubuh biasanya mengandung kombinasi vitamin, mineral, dan herbal yang diketahui dapat mendukung fungsi imun tubuh.
Suplemen ini memberi tubuh dorongan ekstra untuk tetap kuat, terutama saat diet atau gaya hidup saja mungkin tidak mencukupi.
Dan jujur saja, siapa yang bisa hidup sehat sempurna selama 24/7?
Sains di Balik Suplemen Sistem Kekebalan Tubuh
Manusia memiliki sistem kekebalan tubuh yang kompleks, terdiri dari sel darah putih, antibodi, dan sistem limfatik.
Agar dapat melakukan tugasnya dengan baik, sistem imun tubuh membutuhkan nutrisi yang tepat.
Di sinilah suplemen daya tahan tubuh bisa berperan. Suplemen ini bertugas memasok amunisi bagi pasukan kekebalan tubuh.
Misalnya, vitamin C terkenal karena membantu tubuh memproduksi lebih banyak sel darah putih.
Vitamin dan Mineral yang Membantu Sistem Kekebalan Tubuh
Namun, bukan hanya vitamin C yang berperan. Vitamin D juga berperan penting dalam mengatur respons imun.
Itu sebabnya, orang sering sakit selama musim hujan atau musin dingin karena kurangnya sinar matahari yang berarti lebih sedikit vitamin D yang terbentuk sehingga membuat daya tahan tubuh menurun.
Selain vitamin C dan D terdapat pula mineral seng yang berperan meningkatkan daya tahan tubuh.
Mineral ini sangat penting karena membantu tubuh memproduksi dan mengaktifkan sel-T yang pada dasarnya adalah pasukan khusus tubuh dalam melawan infeksi.
Bahan Herbal yang Membantu Sistem Kekebalan Tubuh
Tidak hanya vitamin dan mineral, herbal tertentu juga bisa membantu menjaga sistem kekebalan tubuh agar tetap sehat.
Beberapa herbal yang paling populer adalah elderberry dan echinacea.
Elderberry kaya akan antioksidan, dan penelitian menunjukkan bahwa elderberry dapat mengurangi keparahan dan lamanya gejala flu.
Di sisi lain, echinacea telah digunakan selama berabad-abad untuk membantu mencegah pilek dan infeksi.
Kemudian jangan lupakan bawang putih. Bumbu dapur populer ini ternyata memiliki khasiat terkait daya tahan tubuh.
Bawang putih terbukti memiliki sifat antimikroba dan meningkatkan kekebalan tubuh.
Daftar Vitamin yang Mendukung Sistem Kekebalan Tubuh
Sebagian orang mungkin mengira semua vitamin pada dasarnya sama, yang pada dasarnya adalah untuk membuat tubuh selalu “sehat.”
Faktanya, masing-masing vitamin memiliki peran tersendiri dalam berbagai fungsi tubuh.
Mari kita bahas tiga vitamin yang berperan penting menjaga sisitem kekebalan tubuh yaitu vitamin C, vitamin D, dan vitamin E.
Vitamin C
Vitamin ini mungkin yang paling terkenal dalam hal mendukung sistem kekebalan tubuh.
Vitamin C membantu merangsang produksi sel darah putih yang merupakan pertahanan utama tubuh terhadap infeksi.
Vitamin C tidak hanya membantu melawan virus dan bakteri, tetapi juga meningkatkan kemampuan tubuh untuk menyembuhkan diri.
Vitamin C juga merupakan antioksidan yang berarti membantu melindungi sel-sel tubuh dari molekul berbahaya yang disebut radikal bebas.
Radikal bebas bisa merusak sel-sel imun jika jumlahnya terlalu banyak, sehingga bisa menurunkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi.
Vitamin ini terkandung dalam berbagai makanan seperti jeruk, lemon, grapefruit, stroberi, paprika, dan bahkan brokoli.
Ketika aktivitas harian terlalu sibuk, selain dari makanan, suplemen juga bisa membantu memenuhi kebutuhan harian vitamin C.
Vitamin D
Berikutnya adalah vitamin D atau sering disebut juga vitamin sinar matahari.
Meskipun bisa didapat dari sinar matahari, tetapi musim dan lokasi geografis seseorang tinggal juga turut menentukan.
Orang yang tinggal di wilayah dengan empat musim mungkin akan kesulitan memenuhi kebutuhan Vitamin D pada musim dingin.
Vitamin D sangat penting untuk mengatur sistem kekebalan tubuh, terutama dalam memastikan sel-sel kekebalan tubuh—terutama sel-T—melakukan tugasnya dengan baik.
Sel-T adalah sel yang memburu dan menghancurkan virus dan bakteri. Tanpa cukup vitamin D, respons kekebalan tubuh bisa lamban, yang berarti Anda lebih mungkin jatuh sakit atau mengalami kesulitan pemulihan.
Salah satu hal yang cukup rumit dengan vitamin D adalah Anda tidak bisa mendapatkan cukup vitamin D dari makanan saja.
Ikan berlemak seperti salmon dan makanan yang difortifikasi seperti susu dapat membantu, tetapi sumber utamanya adalah sinar matahari.
Itu sebab, suplemen Vitamin D mungkin diperlukan oleh orang yang jarang terpapar sinar matahari atau yang tinggal di negara dengan 4 musim.
Vitamin E
Meskipun vitamin C lebih dikenal atas kandungan antioksidannya, vitamin E juga memiliki fungssi yang hampir serupa.
Vitamin E bekerja dengan menetralkan radikal bebas yang melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Vitamin ini bisa diibaratkan sebagai lapisan pertahanan lain bagi tubuh untuk menjaga sel-sel tetap sehat dan siap untuk merespons ancaman apa pun.
Vitamin E sangat penting untuk fungsi kekebalan tubuh orang dewasa yang berusia lebih tua.
Penelitian menunjukkan vitamin E membantu meningkatkan respons imun seiring bertambahnya usia, itulah sebabnya vitamin ini sering direkomendasikan untuk para manula.
Beberapa makanan yang mengandung vitamin E diantaranya adalah kacang almond atau biji bunga matahari, bayam hingga alpukat.
Daftar Mineral untuk Menjaga Sistem Kekebalan Tubuh
Untuk menjaga kesehatan dan sistem kekebalan tubuh agar tetap prima, selain vitamin, terdapat pula peran mineral.
Beberapa mineral yang berfungsi memperkuat sistem kekebalan tubuh diantaranya adalah seng, selenium, dan magnesium.
Berikut adalah pembahasannya.
Seng
Seng bertugas membantu sel-sel kekebalan tubuh agar bisa saling berkomunikasi dan bekerja sama untuk melawan infeksi.
Tanpa seng yang cukup, sel-sel kekebalan tubuh tidak bisa berfungsi dengan baik.
Mineral ini berperan dalam produksi dan aktifasi sel-T atau sel darah putih yang bertugas menyerang virus dan bakteri.
Selain dari makanan, seng juga tersedia dalam bentuk suplemen.
Tetapi tidak semua suplemen setara, dengan beberapa bentuk lebih mudah diserap tubuh daripada yang lain.
Seng glukonat dan seng sitrat dianggap populer karena sangat mudah diserap, sehingga tubuh bisa menggunakannya secara optimal.
Di sisi lain, seng sulfat bisa sedikit keras di perut. Jadi, jika memiliki perut sensitif, Anda mungkin harus menghindarinya.
Sedangkan dari makanan, tiram merupakan sumber seng terbaik yang diketahui sejauh ini.
Makanan lain yang mengandung seng diantaranya adalah daging merah, biji labu, dan lentil.
Selenium
Berikutnya adalah selenium, yang merupakan salah satu mineral yang mungkin terasa asing bagi sebagian orang.
Namun, mineral ini ternyata sangat bermanfaat dalam hal kesehatan kekebalan tubuh.
Selenium merupakan antioksidan kuat yang berarti membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh stres oksidatif.
Atau dalam kalimat lain, selenium mencegah radikal bebas membahayakan sel-sel kekebalan tubuh.
Tanpa selenium yang cukup, sistem kekebalan tubuh bisa lebih lambat merespons infeksi dan kurang efektif dalam melawannya.
Mineral ini juga berperan meningkatkan efektivitas antioksidan lain, seperti vitamin E.
Salah satu sumber makanan paling kaya selenium adalah kacang Brazil. Cukup konsumsi satu atau dua butir sehari sudah bisa memenuhi kebutuhan harian Anda.
Sumber makanan lain yang mengandung selenium adalah ikan, telur, dan biji bunga matahari.
Magnesium
Selain berfungsi membantu sistem kekebalan tubuh, magnesium juga memiliki banyak fungsi lain.
Dalam konteks sistem imun, magnesium membantu mengatur respons imun dan mengurangi peradangan.
Jika tubuh kekurangan magnesium, respons imun menjadi terlalu aktif, sehingga menyebabkan peradangan, yang merupakan hal terakhir yang Anda inginkan saat tubuh mencoba melawan infeksi.
Peradangan seharusnya menjadi mekanisme pertahanan, tetapi jika terlalu banyak, peradangan justru memicu lebih banyak kerugian daripada manfaat.
Magnesium juga membantu meningkatkan kualitas tidur, yang sangat penting untuk menjaga sistem imun tetap kuat.
Tidur malam yang cukup merupakan penguat imun yang utama, dan magnesium adalah kunci untuk mewujudkannya.
Magnesium ditemukan dalam makanan seperti bayam, kacang almond, dan kacang hitam.
Jadi, jika mengonsumsi makanan seimbang, Anda mungkin sudah mendapatkan cukup magnesium.
Namun, jika sumber dari makanan tidak mencupi, maka suplemen magnesium bisa membantu.
Daftar Herbal untuk Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Herbal sering menjadi pilihan banyak orang untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Ramuan herbal telah digunakan selama berabad-abad di berbagai budaya untuk membantu tubuh melawan infeksi.
Beberapa herbal yang memiliki fungsi menjaga daya tahan tubuh diantaranya adalah elderberry, echinacea, dan bawang putih.
Berikut adalah pembahasannya.
Elderberry
Salah satu suplemen herbal yang layak dianggap sebagai “superstar peningkat kekebalan tubuh” adalah elderberry.
Elderberry diketahui mengandung banyak antioksidan dan vitamin yang membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Buah ini dikenal karena khasiat antivirusnya, sehingga menjadi pilihan populer selama musim flu.
Terdapat penelitian yang menunjukkan elderberry dapat membantu memperpendek durasi gejala flu dan pilek.
Elderberry bekerja dengan mencegah virus menempel pada sel-sel tubuh sehingga membuat infeksi lebih sulit terjadi.
Buah ini juga memiliki rasa cukup enak! Anda bisa mengonsumsinya dalam bentuk sirup, gummies, atau tablet hisap, sehingga dirasa cukup praktis.
Echinacea
Echinacea adalah herbal populer yang telah digunakan selama berabad-abad untuk mendukung sistem kekebalan tubuh.
Echinacea dikenal karena kemampuannya meningkatkan fungsi kekebalan tubuh dengan meningkatkan produksi sel darah putih yang sangat penting untuk melawan infeksi.
Echinacea juga dianggap dapat mengurangi keparahan dan durasi gejala pilek.
Terdapat penelitian yang menunjukkan echinacea bisa membantu orang pulih lebih cepat dari pilek, terutama jika diminum saat pertama kali sakit.
Herbal ini bukan obat instan, tetapi efektif membuat flu tidak terlalu parah dan berlangsung lebih singkat.
Echinacea paling efektif jika diminum tepat di awal saat sakit atau ketika terpapar oleh seseorang yang sakit.
Menunggu terlalu lama untuk meminumnya mungkin tidak akan memberikan efek yang sama.
Bawang Putih
Bawang putih adalah salah satu bumbu dapur yang mungkin tidak terlalu disukai banyak orang tetapi memiliki khasiat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Artinya, selain untuk menambah rasa pada makanan, bawang putih juga dapat membantu tubuh tetap sehat.
Bawang putih mengandung banyak senyawa yang memiliki khasiat antibakteri dan antivirus yang kuat, sehingga menjadikannya ampuh untuk mendukung daya tahan tubuh.
Salah satu senyawa utama dalam bawang putih adalah allicin yang dilepaskan saat bawang putih dicincang, dihancurkan, atau dikunyah.
Allicin dikenal karena efek antimikrobanya sehingga membantu tubuh melawan infeksi seperti pilek dan flu.
Bawang putih bahkan pernah digunakan selama Perang Dunia II sebagai alternatif antibiotik sehingga menunjukkan betapa hebatnya umbi kecil ini!
Cobalah untuk memasukkan lebih banyak bawang putih ke dalam makanan, seperti dalam sup atau sayuran lain.
Selain memakannya langsung, tersedia pula suplemen bawang putih jika Anda tidak menyukai rasanya.
Probiotik dan Kesehatan Sistem Kekebalan Tubuh
Kita mungkin tidak pernah berpikir bahwa usus atau sistem pencernaan secara umum berhubungan dengan daya tahan tubuh.
Padahal, keduanya terkait erat dengan cara yang banyak orang tidak menyadarinya.
Terdapat istilah yang menyebutkan “hubungan antara usus dan kekebalan tubuh”, dan istilah tersebut memiliki dasar ilmiahnya.
Sekitar 70% sistem kekebalan tubuh terletak di usus, sesuatu yang sekilas cukup aneh.
Sistem pencernaan dipenuhi oleh triliunan bakteri, baik itu bakteri jahat maupun bakteri baik.
Bakteri ini membantu memecah makanan, menyerap nutrisi, dan berkomunikasi dengan sel-sel kekebalan tubuh untuk membantu melakukan tugasnya.
Jika bakteri di usus tidak seimbang, sistem kekebalan tubuh bisa menjadi lamban. Di sinilah probiotik berperan.
Bagaimana Probiotik Meningkatkan Fungsi Imun?
Probiotik pada dasarnya adalah bakteri baik yang dibutuhkan usus agar tetap seimbang dan sehat.
Bakteri baik membantu mengalahkan bakteri jahat, yang berarti membantu menjaga sistem imun tetap terkendali.
Jika kondisi di usus seimbang, sistem imun bisa melakukan tugasnya dengan lebih efektif.
Namun, jika keseimbangan terganggu—karena stres, pola makan yang buruk, atau antibiotik—sistem imun harus bekerja ekstra keras untuk melawan potensi ancaman.
Untuk diketahui, minum antibiotik dalam jangka panjang bisa memusnahkan bakteri baik bersama dengan bakteri jahat.
Ketika keseimbagan flora di usus terganggu, baik karena antibiotik atau karena sebab lain, maka mengonsumsi probiotik bisa membantu.
Itu sebab, pada akhirnya probiotik tidak hanya berperan menjaga kesehatan usus, tetapi juga penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh.
Strain Probiotik Terbaik untuk Mendukung Sistem Kekebalan Tubuh
Namun, tidak semua probiotik setara. Terdapat banyak strain bakteri baik berbeda yang memiliki tugasnya sendiri.
Beberapa strain lebih baik untuk pencernaan, sementara yang lain secara khusus menargetkan kesehatan kekebalan tubuh.
Berikut adalah strain bakteri yang penting untuk mendukung sistem kekebalan tubuh.
- Lactobacillus rhamnosus GG (LGG): Strain ini bagus dalam mendukung kekebalan tubuh. LGG terbukti membantu mengurangi keparahan dan durasi infeksi pernapasan (seperti pilek).
- Bifidobacterium lactis: Strain ini membantu mengatur respons imun dan terbukti mengurangi peradangan. Bifidobacterium lactis bagus untuk kesehatan imun secara keseluruhan dan menjadi salah satu probiotik paling penting.
- Lactobacillus acidophilus: Strain ini terkenal karena kemampuannya meningkatkan kesehatan usus. Jika Anda mencari suplemen, pastikan strain ini tercantum pada label. Selalu merupakan pertanda baik ketika suatu produk mencantumkan strain mana yang terkandung, dibandingkan hanya menuliskan “mengandung probiotik.”
Cara Memilih Suplemen Probiotik Berkualitas
Berbicara tentang probiotik, maka kualitas sangatlah penting.
Probiotik adalah organisme hidup, sehingga jika tidak disimpan dengan benar atau kualitasnya buruk, tidak akan bermanfaat bagi Anda.
Berikut adalah beberapa kiat untuk membantu Anda memilih suplemen probiotik berkualitas:
- Cari jumlah CFU yang tinggi: CFU adalah singkatan dari colony-forming units yang menginformasikan berapa banyak bakteri hidup dalam setiap dosis. Aturan umumnya adalah, semakin tinggi jumlah CFU, semakin baik. Pilih suplemen yang mengandung setidaknya 10 miliar CFU, terutama jika mengonsumsinya untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
- Periksa keragaman strain: Suplemen probiotik yang baik akan mengandung banyak strain bakteri. Semakin beragam, maka akan semakin mencakup semua kebutuhan Anda—dukungan kekebalan tubuh, kesehatan usus, dan kesejahteraan secara keseluruhan. Cari produk yang mencakup setidaknya lima jenis strain bakteri yang berbeda.
- Pastikan produk stabil: Beberapa probiotik perlu didinginkan, tetapi kini terdapat banyak pilihan berkualitas tinggi yang stabil di luar ruangan. Produk seperti ini dinilai lebih praktis karena memiliki fleksibilitas dalam penyimpanan. Pastikan kemasannya menyatakan bahwa produk tersebut stabil disimpan di luar ruangan dan telah diuji agar dapat bertahan dalam sistem pencernaan.
- Cari yang memiliki kandungan prebiotik: Prebiotik bertindak seperti makanan untuk probiotik sehingga membantu bakteri baik tumbuh dan berkembang. Beberapa suplemen probiotik mengandung prebiotik sehingga meningkatkan efektivitasnya. Jika Anda mengonsumsi supplemen probiotik, sebaiknya cari yang mengandung prebiotik.
Apakah Suplemen Sistem Kekebalan Tubuh Efektif?
Suplemen daya tahan tubuh bisa terlihat seperti solusi ajaib, terutama saat semua orang di sekitar Anda batuk dan bersin.
Namun, pertanyaannya apakah suplemen sistem kekebalan tubuh benar-benar efektif?
Jawabannya bisa ya dan tidak karena tergantung pada bagaimana dan kapan Anda menggunakannya, serta apakah pola makan dan gaya hidup Anda juga mendukung.
Kapan dan Bagaimana Suplemen Bisa Meningkatkan Fungsi Kekebalan Tubuh
Hal pertama yang terpenting, suplemen sistem kekebalan tubuh dapat membantu jika digunakan dengan benar.
Banyak orang berpikir bahwa meminum tablet vitamin C setelah merasakan tenggorokan gatal akan secara ajaib menghilangkan flu.
Sayangnya, bukan seperti itu cara kerjanya. Suplemen seperti vitamin C, zinc, dan echinacea paling efektif jika dikonsumsi secara teratur sebagai tindakan pencegahan, bukan hanya saat Anda sudah merasa sakit.
Anggaplah suplemen sebagai pertahanan cadangan. Suplemen bukanlah pasukan utama, tetapi suplemen dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh saat dibutuhkan.
Misalnya, mengonsumsi vitamin D ketika jarang terpapar sinar matahari dapat membantu menjaga sistem kekebalan tubuh tetap prima.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah konsumsi suplemen secara konsisten jika Anda menginginkan manfaat yang nyata.
Mengonsumsi vitamin C saat sudah sakit umumnya tidak akan banyak membantu.
Namun, ketika menjadikannya bagian dari rutinitas harian, maka Anda akan lebih jarang sakit.
Peran Pola Makan dan Gaya Hidup dalam Mendukung Kekebalan Tubuh
Suplemen bukanlah solusi ajaib. Jika pola makan dan gaya hidup Anda tidak mendukung kesehatan kekebalan tubuh, tidak ada suplemen yang bisa mencegah Anda jatuh sakit.
Tubuh membutuhkan makanan seimbang agar tetap sehat. Pola makan yang memasukkan buah-buahan, sayuran, protein rendah lemak, dan lemak sehat adalah dasar dari sistem kekebalan tubuh yang kuat.
Ketika secara konsisten mengonsumsi makanan kaya antioksidan, seperti beri, bayam, dan kacang-kacangan, Anda akan merasa lebih berenergi dan tidak mudah terserang flu.
Selain itu, cukup minum air putih dan mengurangi makanan olahan, gula, serta alkohol bisa membuat perbedaan besar dalam seberapa baik sistem kekebalan tubuh berfungsi.
Lalu terdapat pula gaya hidup. Tidur cukup, olahraga teratur, dan manajemen stres memiliki pengaruh terhadap sistem kekebalan tubuh.
Kurang tidur, misalnya, secara langsung memengaruhi respons kekebalan tubuh dan tidak ada suplemen yang bisa memperbaikinya.
Itu sebab, tidurlah setidaknya tujuh hingga delapan jam, dan itu akan membuat perbedaan besar.
Olahraga adalah hal penting lainnya. Menggerakkan tubuh secara teratur, bahkan hanya dengan jalan kaki, membantu meningkatkan sirkulasi sehingga membuat sel-sel kekebalan tubuh selalu berada dalam kondisi prima.
Begitu pula dengan stres. Menemukan cara untuk mengelola stres (seperti meditasi atau sekadar beristirahat) berpengaruh besar untuk menjaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat.
Kewaspadaan Sebelum Mengonsumsi Suplemen
Hanya karena suatu suplemen bersifat alami atau tersedia tanpa resep dokter, bukan berarti sepenuhnya aman bagi semua orang.
Suplemen dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu, dan sebagian orang (terutama jika memiliki kondisi kesehatan tertentu) mungkin perlu berhati-hati tentang dosis atau jenis suplemen yang dikonsumsi.
Misalnya, terlalu banyak seng sebenarnya justru menekan sistem kekebalan tubuh, yang merupakan kebalikan dari apa yang Anda inginkan.
Atau, jika Anda sudah mendapatkan cukup vitamin D dari makanan dan paparan sinar matahari, mengonsumsi suplemen dosis tinggi dapat menyebabkan toksisitas.
Itulah mengapa sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk memastikan Anda mengonsumsi suplemen yang tepat sesuai kebutuhan.[]