Nyeri atau sakit pada lutut bisa menyulitkan Anda dalam menikmati aktivitas sehari-hari.
Apakah sakit lutut dipicu oleh radang sendi, cedera lama, atau sekadar rasa tidak nyaman yang muncul sesekali, menemukan pengobatan alami dapat mengubah segalanya.
Jahe, bumbu dapur populer yang banyak digunakan, diketahui memiliki sifat antiradang yang bisa membantu mengurangi nyeri lutut.
Artikel ini membahas dasar ilmiah di balik manfaat jahe untuk nyeri lutut dan menyajikan cara sederhana namun efektif dalam menggunakan rempah ini untuk mengelola rasa sakit pada lutut.
Mengetahui Penyebab Nyeri Lutut
Nyeri lutut bukan hal yang bisa dianggap enteng karena sangat mengganggu kelancaran aktivitas harian serta bisa terasa sangat menyakitkan.
Sebagai informasi, masalah pada lutut bukan sesuatu yang hanya terjadi pada orang tua, tetapi orang dari semua umur bisa saja mengalaminya.
Meskipun semua menyebabkan rasa sakit, nyeri lutut bisa disebabkan oleh beberapa hal. Berikut adalah pembahasannya.
Radang Sendi (Arthritis)
Salah satu penyebab utama rasa sakit di lutut adalah radang sendi (arthritis).
Radang sendi, terutama osteoartritis, pada dasarnya adalah pengikisan tulang rawan di lutut seiring bertambahnya waktu.
Jadi, jika sering berlari (jogging) atau menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk melatih kaki, Anda mungkin berisiko lebih tinggi mengalami masalah ini.
Cedera
Cedera adalah penyebab umum lainnya. Jika pernah terkilir di lutut saat berolahraga atau karena terjatuh, Anda pasti tahu bagaimana rasanya.
Ligamen yang robek seperti ACL, atau bahkan sesuatu yang sekecil robekan meniskus, dapat membuat kaki pincang selama berminggu-minggu.
Itu sebab, cedera yang memicu sakit lutut tidak mesti karena cedera yang parah, melainkan hal-hal kecil juga bisa memicu nyeri yang mengganggu.
Keausan
Pemicu rasa nyeri pada lutut selanjutnya adalah keausan lutut.
Bahkan jika sudah berhati-hati menjaga lutut, fakta bahwa Anda menggunakannya setiap hari akan membuat lutut mengalami penurunan fungsi seiring waktu.
Lutut yang menjadi aus tidak hanya dipicu ketika melakukan aktivitas yang berat, tapi menggunakannya sehari-hari saja atau melakukan olahraga ringan bisa mempengaruhi keausan seiring waktu.
Peradangan
Meskipun tidak kasat mata, peradangan berperan besar dalam memicu rasa nyeri di lutut.
Saat lutut cedera atau jika lutut teriritasi karena terlalu sering digunakan, tubuh akan mengirimkan sel darah putih untuk mengatasi masalah tersebut.
Sebuah respon tubuh yang bagus sebenarnya. Kecuali jika respon tersebut disertai dengan pembengkakan, kemerahan, dan nyeri berdenyut.
Kondisi inilah yang disebut sebagai peradangan kronis. Jika tidak berhati-hati, peradangan ini akan menjadi siklus—nyeri menyebabkan peradangan, peradangan menyebabkan lebih banyak nyeri, begitu seterusnya.
Jika hal ini yang terjadi, maka mengatasi peradangan secara alami merupakan salah satu solusinya.
Mengonsumsi obat pereda nyeri hanya menutupi rasa sakit, tapi tidak benar-benar menyelesaikan masalah.
Disinilah pengobatan alami seperti jahe, kunyit, dan asam lemak Omega-3 menyumbangkan perannya.
Bahan-bahan terebut merupakan sumber antiperadangan ampuh yang bisa membantu mengurangi pembengkakan tanpa efek samping obat-obatan yang dijual bebas.
Cara Kerja Jahe untuk Meredakan Nyeri Lutut
Jahe yang terlihat sederhana ternyata mampu memberi dampak besar untuk meredakan sakit lutut.
Jadi, jika Anda bosan mengonsumsi pil dan mencari pengobatan alami untuk meredakan nyeri lutut, jahe mungkin patut dicoba.
Zat Anti-Peradangan pada Jahe: Gingerol dan Shogaol
Jahe memiliki senyawa anti-peradangan kuat yang disebut gingerol dan shogaol.
Senyawa inilah yang bertanggung jawab mengurangi peradangan yang sering kali menjadi akar penyebab nyeri sendi.
Gingerol adalah senyawa aktif utama yang ditemukan dalam jahe segar, dan sangat ampuh dalam melawan peradangan.
Di sisi lain, shogaol terbentuk saat jahe dikeringkan atau dimasak.
Gabungan keduanya membuat efek antiradang yang diiliki jahe menjadi signifikan.
Studi Ilmiah yang Mendukung Khasiat Jahe untuk Nyeri Lutut
Apakah ada penelitian ilmiah yang memperkuat klaim khasiat jahe untuk sakit lutut? Jawabannya ada.
Satu studi menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi ekstrak jahe mengalami pengurangan nyeri dan kekakuan yang signifikan di lutut mereka dibandingkan dengan yang tidak mengonsumsinya.
Jahe diketahui efektif untuk orang yang menderita osteoartritis, salah satu penyebab paling umum nyeri lutut.
Terdapat uji klinis di mana pasien dengan osteoartritis lutut mengonsumsi suplemen jahe selama beberapa minggu.
Hasilnya? Nyeri berkurang dan mobilitas menjadi lebih baik!
Jahe vs Obat Pereda Nyeri
Sekarang, mari kita bahas perbandingan jahe dengan pereda nyeri tradisional seperti ibuprofen atau asetaminofen.
Kebanyakan orang biasanya mengandalkan obat-obatan tersebut untuk membantu meredakan nyeri pada lutut.
Namun, meskipun obat yang dijual bebas tersebut bisa meredakan nyeri dengan cepat, sering mengonsumsinya bukannya tidak menimbulkan risiko.
Penggunaan obat pereda nyeri dalam jangka panjang bisa memicu berbagai macam masalah, mulai dari masalah perut hingga tekanan darah tinggi.
Selain itu, obat-obatan tersebut biasanya hanya meredakan gejala, tapi tidak mengatasi peradangan yang mendasarinya.
Di sisi lain, jahe bekerja sedikit lebih lambat tetapi benar-benar mengatasi akar penyebabnya—peradangan itu sendiri.
Dan karena alami, Anda tidak perlu terlalu khawatir tentang efek sampingnya.
Memang, obat alami seperti jahe mungkin tidak memiliki efek pereda nyeri instan seperti ibuprofen, tetapi seiring waktu, efeknya akan terlihat.
Menggunakan jahe untuk sakit lutut berpotensi membuat pembengkakan berkurang, lebih jarang kambuh, dan berkurangnya ketergantungan pada obat pereda nyeri.
Selain itu, jahe mudah dimasukkan ke dalam makanan atau dikonsumsi sebagai suplemen, sehingga membuatnya jauh lebih praktis daripada harus terus-menerus membeli stok obat.
Namun, yang perlu dipahami adalah jangan mengharapkan keajaiban dalam semalam.
Umumnya dibutuhkan waktu hingga beberapa minggu mengonsumsi jahe secara teratur sebelum benar-benar terjadi perubahan.
Cara Terbaik Menggunakan Jahe untuk Mengobati Nyeri Lutut
Terdapat beberapa cara untuk menggunakan jahe sebagai pereda sakit lutut.
Semua cara memiliki manfaatnya sendiri dengan mana yang akan dipilih tergantung pada preferensi dan gaya hidup Anda.
Apakah Anda lebih suka meminumnya, mengoleskannya secara topikal, atau mengonsumsinya dalam bentuk suplemen, jahe dapat dengan mudah dimasukkan ke dalam rutinitas harian.
Minuman Jahe dan Cara Membuatnya
Minuman (wedang) jahe bisa jadi alternatif untuk meringankan kaki yang terasa kaku atau saat lutut bermasalah.
Minuman ini sangat mudah dibuat. Selain untuk meredakan sakit lutut, minum wedang jahe hangat juga terasa menenangkan, serta membawa manfaat lain bagi tubuh.
Anda bisa membuat minuman jahe dengan cara memarut sekitar satu sendok makan jahe segar dan memasukkannya ke dalam air mendidih. Setelah itu, biarkan terendam selama sekitar 10-15 menit, lalu saring.
Jika ingin lebih berkhasiat lagi, tambahkan madu dan lemon—keduanya juga memiliki khasiat antiperadangan.
Kombinasi ini sangat cocok jika Anda menginginkan pengobatan alami sekaligus merangsang relaksasi.
Rasa minuman jahe bisa cukup kuat sehingga tidak cocok untuk semua orang. Namun, manfaatnya? Benar-benar sepadan.
Cobalah meminumnya sekali atau dua kali sehari, terutama di malam hari setelah seharian beraktivitas.
Minum jahe secara teratur diketahui membantu mengurangi rasa sakit pada lutut akibat peradangan.
Kompres Jahe: Menggunakan Jahe secara Topikal untuk Mengurangi Peradangan
Jika minum jahe bukan pilihan Anda, atau Anda mencari cara perawatan yang lebih langsung, kompres jahe bisa menjadi alternatif.
Selain meminumnya, mengoleskan jahe secara topikal juga memiliki khasiatnya sendiri.
Ambil jahe segar, parut, dan kemudian rebus dalam air selama sekitar 5-10 menit.
Setelah itu, rendam kain bersih ke dalam air yang telah dicampur jahe, peras, dan letakkan langsung di atas lutut.
Jika ingin efek hangatnya bertahan lama, tutup kain kompres dengan plastik atau handuk.
Rasa hangat yang dipadukan dengan sifat antiperadangan jahe membantu mengurangi pembengkakan dan meredakan kekakuan yang membuat gerakan menjadi sulit.
Perawatan ini bisa dilakukan setelah Anda berdiri sepanjang hari atau jika lutut terasa sangat meradang.
Lakukan kompres beberapa kali seminggu, terutama pada hari-hari setelah aktivitas berat, sebagai salah satu cara mengatasi nyeri lutut.
Suplemen Jahe: Manfaat dan Dosis yang Direkomendasikan untuk Mengatasi Nyeri Lutut
Bagi mereka yang menginginkan pilihan yang mudah, suplemen jahe merupakan pilihan yang sangat praktis.
Saat sibuk, tidak semua orang punya waktu untuk menyeduh minuman jahe atau membuat kompres.
Itu sebab, mengonsumsi kapsul atau suplemen jahe merupakan cara mudah untuk tetap mendapatkan manfaat antiradang.
Anda bisa membeli suplemen jahe di toko kesehatan atau secara online dan tersedia dalam berbagai dosis.
Untuk nyeri lutut, penelitian menunjukkan bahwa 250 mg hingga 500 mg ekstrak jahe yang diminum dua kali sehari dapat secara efektif mengurangi nyeri dan radang.
Seperti metode lain, diperlukan konsistensi saat mengonsumsi suplemen jahe.
Peningkatan kondisi tidak akan dirasakan hanya setelah minum satu atau dua dosis.
Dibutuhkan setidaknya seminggu penggunaan harian untuk merasakan efek positifnya.
Suplemen jahe dikenal praktis, mudah dibawa, serta mudah dikonsumsi.
Jadi, meskipun sedang bepergian atau sangat sibuk, Anda tetap bisa mengonsumsinya secara rutin.
Smoothie Anti-Peradangan dari Jahe dan Kunyit
Menggabungkan jahe dan kunyit dalam smoothie memberi Anda manfaat anti-peradangan ganda.
Minuman ini bisa dikonsumsi di pagi hari terutama jika hendak menjalani aktivitas padat atau ketika nyeri mulai terasa di lutut.
Berikut adalah resepnya:
- 3 cm jahe segar (dikupas)
- 1/2 sendok teh bubuk kunyit (atau sepotong kecil kunyit segar)
- 1 cangkir susu almond (atau susu apa pun yang Anda suka)
- 1 buah pisang (untuk rasa manis dan lembut)
- 1 sendok makan madu (opsional)
- Sejumput lada hitam (membantu tubuh menyerap kunyit lebih efektif)
Masukkan semua bahan ke dalam blender hingga halus. Smoothie ini memiliki rasa lezat dan kaya akan manfaat anti-peradangan.
Jahe memberikan sedikit sensasi pedas, tetapi pisang menyeimbangkannya dengan baik.
Pijat Minyak Jahe untuk Meredakan Nyeri Lutut
Ketika dipijatkan ke kulit, minyak jahe membantu meningkatkan sirkulasi dan membawa senyawa anti-inflamasi ke area yang membutuhkan.
Anda bisa membeli minyak esensial (minyak atsiri) jahe di toko kesehatan atau secara online.
Berikut cara melakukannya:
- Campurkan beberapa tetes minyak esensial jahe dengan carrier oil seperti minyak kelapa atau minyak zaitun. (Rasio yang dianjurkan: 5 tetes minyak jahe dicampur dengan 1 sendok makan carrier oil).
- Pijatkan langsung ke lutut dengan gerakan memutar selama 10-15 menit.
Rasa hangat yang dipadukan dengan sifat antiperadangan alami jahe akan membantu meredakan nyeri.
Anda bisa melakukannya sebelum tidur untuk membantu merelaksasi lutut dan membuat Anda lebih mudah tertidur.
Efek Samping Saat Menggunakan Jahe
Jahe adalah obat alami yang memiliki khasiat menakjubkan, tetapi tetap saja, jahe mungkin tidak sesuai untuk sebagian orang.
Terdapat beberapa efek samping yang mungkin muncul dan tindakan pencegahan yang harus diperhatikan saat menggunakan jahe untuk sakit lutut.
Bagian ini akan membahas siapa saja yang mungkin perlu menghindari jahe dan bagaimana jahe berinteraksi dengan obat-obatan lain, serta seberapa banyak jahe yang aman dikonsumsi setiap hari.
Siapa yang Harus Menghindari Penggunaan Jahe untuk Nyeri Lutut?
Pertama-tama, tidak semua orang cocok menggunakan jahe, terutama dalam jumlah banyak.
Jika Anda memiliki perut yang sensitif, sifat jahe yang kuat dan pedas dapat menyebabkan heartburn atau refluks asam (acid reflux).
Seseorang yang rentan terhadap masalah perut harus mulai mengkonsumsi jahe dalam dosis kecil dan melihat bagaimana reaksi tubuh.
Ibu hamil juga harus berhati-hati. Meskipun jahe sering direkomendasikan untuk membantu mengatasi mual selama kehamilan, mengonsumsinya dalam jumlah banyak berpotensi menyebabkan kontraksi atau komplikasi lain.
Itu sebab, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan jahe untuk mengatasi nyeri lutut pada ibu hamil.
Orang dengan masalah kandung empedu mungkin juga harus menghindari jahe.
Terdapat beberapa bukti bahwa jahe dapat merangsang produksi empedu, yang tidak ideal jika Anda mengalami batu empedu atau masalah terkait lainnya.
Kemungkinan Interaksi Jahe dengan Obat-obatan Tertentu
Jahe diketahui bisa berinteraksi dengan obat-obatan tertentu yang diantaranya berpotensi memicu masalah serius.
Jahe memiliki efek pengencer darah ringan, jadi jika Anda mengonsumsi antikoagulan (obat anti-pembekuan darah) seperti warfarin, aspirin, atau ibuprofen secara teratur, konsultsikan dengan dokter sebelum menggunakan jahe.
Hal lain yang perlu diwaspadai adalah interaksi jahe dengan obat diabetes.
Jahe bisa menurunkan kadar gula darah, sehingga bagus jika digunakan untuk mengelola gula darah secara alami, tetapi tidak begitu sesuai jika Anda sudah mengonsumsi obat untuk mengendalikan gula darah.
Mengonsumsi jahe dapat menyebabkan hipoglikemia (kadar gula darah rendah) yang bisa berbahaya jika tidak ditangani.
Kondisi yang sama berlaku untuk obat tekanan darah karena jahe bisa menurunkan tekanan darah terlalu banyak sehingga menyebabkan pusing atau pingsan.
Pada dasarnya, jika seseorang mengonsumsi obat apa pun, terutama untuk kondisi kronis seperti penyakit jantung, diabetes, atau tekanan darah tinggi, sebaiknya konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan sebelum mengonsumsi jahe sebagai obat untuk nyeri lutut.
Batas Harian yang Direkomendasikan untuk Menghindari Efek Samping
Meskipun jahe merupakan bahan alami, Anda tidak boleh mengonsumsinya secara berlebihan.
Tidak perlu untuk minum jahe sepanjang hari atau mengonsumsi suplemen jahe seperti permen untuk merasakan manfaatnya.
Kebanyakan ahli menyarankan untuk mengonsumsi sekitar 3-4 gram jahe per hari.
Jumlah itu kira-kira setara dengan satu sendok teh jahe parut yang cukup bagi kebanyakan orang untuk merasakan manfaat antiperadangan tanpa efek samping yang tidak menyenangkan.
Jika mengonsumsi suplemen jahe, perhatikan dosisnya dengan saksama.
Banyak kapsul jahe yang masing-masing mengandung sekitar 500 miligram, jadi dua kapsul dua kali sehari sudah dirasa cukup.
Dalam hal apapun, mengonsumsi lebih banyak tidak selalu lebih baik.
Mengonsumsi terlalu banyak jahe bisa memicu beberapa efek samping seperti sakit perut, diare, atau bahkan iritasi mulut.
Perlu diingat juga bahwa minyak esensial (minyak atsiri) jahe sangat pekat, jadi Anda hanya perlu beberapa tetes saat menggunakannya secara topikal atau dalam diffuser.
Jangan berlebihan, terutama jika Anda memiliki kulit sensitif. Jika menggunakannya untuk pijat, encerkan dengan carrier oil untuk menghindari iritasi kulit.
Pengobatan Alami Lain yang Bisa Dikombinasikan dengan Jahe
Jika sudah menggunakan jahe untuk membantu mengatasi nyeri lutut, Anda mungkin penasaran dengan obat alami lain yang dapat meningkatkan efeknya.
Menggabungkan beberapa bahan sering kali bisa memberikan hasil yang lebih baik.
Berikut adalah bahan alami lain yang bisa dikombinasikan dengan jahe untuk mengurangi rasa sakit pada lutut.
Kunyit: Anti-Peradangan yang Kuat Selain Jahe
Saat membahas tentang makanan yang memiliki sifat anti-peradangan, kunyit akan berada pada urutan atas.
Kabar baiknya, kunyit dan jahe merupakan duo yang sangat kuat serta saling melengkapi.
Keduanya dikenal karena kemampuannya untuk melawan peradangan, tetapi melakukannya dengan cara sedikit berbeda.
Kunyit mengandung kurkumin, yaitu senyawa yang mampu menghalangi molekul tertentu yang menyebabkan peradangan dalam tubuh.
Jahe mengandung gingerol dan shogaol yang bekerja sebagai antiperadangan dengan cara yang mirip.
Keduanya bisa dianggap sebagai Batman dan Robin pengobatan alami—keduanya bagus jika digunakan sendiri, tetapi jika digunakan bersama, khasiatnya jadi lebih kuat.
Salah satu cara untuk memadukan keduanya adalah dengan membuat minuman atau smoothie.
Jika Anda sudah minum air rebusan jahe, tambahkan sedikit bubuk kunyit dan sejumput lada hitam (membantu tubuh menyerap kurkumin).
Pilihan lainnya adalah dengan mengonsumsi suplemen kunyit bersama jahe.
Mengonsumsi keduanya bisa memberi kelegaan ekstra pada lutut, terutama pada hari-hari ketika persendian terasa sangat kaku atau bengkak.
Omega-3 dan Perannya dalam Kesehatan Sendi
Pengobatan alami lain yang bisa dipadukan dengan jahe adalah asam lemak Omega-3.
Omega-3 memiliki sifat antiperadangan yang membantu mengurangi nyeri dan kekakuan sendi, terutama jika Anda mengalami kondisi seperti radang sendi.
Omega-3 bisa didapatkan dari suplemen minyak ikan, atau jika Anda lebih suka mendapatkannya dari makanan, konsumsi makanan seperti salmon, biji chia, dan kacang kenari.
Penelitian menunjukkan bahwa Omega-3 bisa membantu mengurangi penanda inflamasi yang menyebabkan nyeri sendi.
Hal yang menarik adalah Omega-3 dan jahe tidak saling bersaing. Sebaliknya, keduanya bekerja sama dan saling melengkapi, memberi sendi manfaat terbaik dari kedua hal: mengurangi peradangan dan meningkatkan mobilitas sendi.
Jadi, jika sudah menggunakan jahe untuk nyeri lutut, pertimbangkan menambahkan Omega-3 dan lihat bagaimana hasilnya.
Mungkin butuh beberapa minggu untuk merasakan efek penuhnya, jadi tetap diperlukan kesabaran.
Latihan dan Peregangan Ringan untuk Melengkapi Terapi Jahe
Terakhir, mari kita bahas sesuatu yang tidak melibatkan makanan atau suplemen—olahraga ringan.
Kenapa peregangan? Bukankah saat lutut terasa neyri, hal terakhir yang ingin Anda lakukan adalah menggerakkannya?
Namun ternyata menjaga sendi tetap bergerak adalah salah satu hal terbaik yang bisa dilakukan untuk mengatasi nyeri lutut.
Hasil yang lebih baik akan didapat dengan menggabungkan olahraga ringan secara teratur dengan terapi jahe.
Kuncinya adalah melakukan olahraga “low impact” yang tidak membebani sendi, seperti berjalan, berenang, dan bersepeda.
Lakukan pula peregangan ringan secara teratur. Peregangan otot paha belakang atau paha depan sangat membantu mencegah lutut menjadi kaku.
Selain itu, bergerak juga membantu menjaga otot tetap kuat sehingga mengurangi tekanan pada sendi.
Anda bisa juga mencoba yoga. Beberapa pose sederhana, seperti child’s pose atau downward dog bisa meregangkan otot dan mengurangi ketegangan pada lutut.[]