Ketika mencampur essential oil (minyak esensial atau minyak atsiri) untuk penggunaan topikal, hampir selalu dianjurkan untuk melarutkannya dengan carrier oil (minyak pelarut).
Meskipun demikian, terdapat pengecualian untuk beberapa essential oil seperti lavender oil dan tea tree oil yang umumnya dianggap aman digunakan dalam keadaan murni.
Membahas carrier oil, sebagian besar dari kita mungkin akrab dengan beberapa diantaranya seperti coconut (kelapa), olive (zaitun), jojoba dan sweet almond (almond manis) oil.
Namun, terdapat banyak carrier oil lain yang bisa digunakan sebagai campuran essential oil.
Karakteristik tiap carrier oil (minyak pelarut) yang unik membuatnya sesuai untuk situasi yang berbeda seperti jenis kulit, berapa lama Anda ingin menyimpan campuran, atau bagaimana Anda berniat untuk menerapkannya ke tubuh.
Daftar Carrier Oil Terbaik
Berikut adalah daftar carrier oil (minyak pelarut) untuk essential oil:
1. Sweet Almond
Kandungan
- Oleic acid – 62%
- Linoleic acid – 29%
- Palmitic acid – 9%
Diperoleh dari biji kering pohon almond (Prunus amygdalus var. Dulcis), sweet almond oil (minyak almond manis) merupakan salah satu carrier oil yang paling dikenal.
Minyak ini kaya vitamin E (antioksidan) yang bermanfaat mempromosikan regenerasi sel kulit.
Sweet almond oil membantu menyeimbangkan minyak alami kulit dan mencegah kulit kering dengan mengunci kelembaban.
Kemampuan ini membuat sweet almond oil bermanfaat untuk kulit yang sangat kering atau teriritasi, meskipun tetap cocok untuk semua jenis kulit.
Selain menghidrasi dan memelihara kulit, carrier oil ini juga mengurangi peradangan dan iritasi, sekaligus melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari dengan meningkatkan kadar antioksidan di kulit.
Sweet almond oil sangat ideal digunakan untuk minyak pijat serta sempurna digunakan sebagai campuran pelembab wajah karena kemampuannya membuat kulit tampak muda tanpa meninggalkan kesan berminyak di wajah.
2. Apricot Kernel
Kandungan
- Oleic acid – 70%
- Linoleic acid – 23%
- Palmitic acid – 4%
Apricot kernel oil (minyak biji apricot) diekstrak dari biji aprikot (Prunus armeniaca).
Carrier oil (minyak pelarut) ini diserap dengan cepat dan memiliki tekstur lembut yang membuatnya cocok digunakan pada kulit berminyak.
Karena tekstur dan sifat anti-penuaan yang dimilikinya, apricot kernel oil merupakan carrier oil sempurna untuk pijat wajah dan campuran pelembab.
Minyak ini juga memiliki sifat anti-inflamasi sehingga membuatnya menjadi pilihan tepat untuk campuran minyak pijat, serta untuk menenangkan kulit kering, sensitif atau teriritasi.
3. Argan
Kandungan
- Oleic acid – 43%
- Linoleic acid – 37%
- Palmitic acid – 12%
Argan oil (minyak argan) berasal dari buah Morocan Argan Tree (Argania spinosa) yang diproses melalui metode cold-pressed.
Argan oil memiliki banyak kegunaan, baik ketika digunakan secara internal maupun eksternal.
Minyak ini sangat kaya dengan vitamin A (antioksidan) yang secara signifikan meningkatkan regenerasi sel.
Argan oil juga memberikan perlindungan alami terhadap matahari dan kerusakan lain yang dipicu lingkungan.
Minyak ini dapat digunakan untuk membantu menyembuhkan dan melembutkan kulit, mencegah pembentukan stretch mark, serta jaringan parut.
Pada kulit, argan oil (minyak argan) menjadi carrier oil ideal untuk campuran essential oil anti-penuaan.
Minyak argan juga dapat digunakan dalam minyak kuku dan minyak kutikula untuk mempromosikan pertumbuhan yang sehat.
Minyak ini paling terkenal karena kemampuannya meningkatkan kekuatan dan penampilan rambut.
Menggunakannya sebagai carrier oil akan memaksimalkan potensi argan oil untuk memperbaiki kerusakan rambut.
4. Alpukat
Kandungan
- Oleic acid – 65%
- Linoleic acid – 15%
- Plamitic acid – 14%
- Palmitoleic acid – 6%
Buah alpukat (Persea americana) mengandung minyak hingga sekitar 30%; dan menjadi salah satu carrier oil yang memiliki nutrisi paling tinggi.
Minyak alpukat (avocado oil) merupakan satu-satunya carrier oil (minyak pelarut) yang mengandung jumlah signifikan palmitoleic acid – asam lemak yang secara alami terdapat dalam jaringan adiposa manusia.
Karena merupakan lipid yang menjadi bagian tubuh, palmitoleic acid (asam palmitoleat) mudah diserap kulit dan mampu memberikan nutrisi yang dibutuhkan.
Minyak alpukat cukup kental dan mengering dengan lambat sehingga menjadi campuran ideal untuk minyak pijat aromaterapi.
Untuk membuat campuran yang lebih ringan, campur minyak alpukat dengan sekitar 20% minyak almond manis (sweet almond oil).
Asam lemak dalam minyak alpukat secara alami bersifat anti-inflamasi.
Minyak ini juga memiliki banyak nutrisi penting dan antioksidan; termasuk klorofil, lesitin dan kalium, serta vitamin A, D dan E.
Dengan demikian, minyak alpukat (avocado oil) dapat digunakan untuk mengobati kondisi inflamasi pada kulit seperti eksim dan psoriasis.
Minyak ini juga merupakan carrier oil yang bisa digunakan dalam campuran essential oil untuk memperbaiki jaringan yang rusak.
5. Minyak Kelapa
Kandungan
- Lauric acid – 49%
- Myristic acid – 16%
- Palmitic acid – 9.5%
- Decanoic acid – 8%
- Caprylic acid – 7%
- Oleic acid – 6.5%
Minyak dari buah kelapa (Cocos nucifera) dianggap sebagai salah satu carrier oil (minyak pelarut) terbaik.
Minyak kelapa (coconut oil) memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti bersifat antioksidan, anti-inflamasi, anti-jamur dan antibakteri; serta membantu menyeimbangkan kadar gula darah, tekanan darah, kolesterol dan hormon.
Minyak kelapa juga bersifat membersihkan dan menutrisi kulit, rambut dan kuku.
Minyak ini juga bisa mencegah kejang pada anak-anak dengan resistensi terhadap obat epilepsi; dan diperkirakan mampu mencegah kanker tertentu.
Menggunakan minyak kelapa (internal dan eksternal) bahkan bisa membuat aroma tubuh menjadi lebih baik.
Itu sebab, minyak kelapa merupakan paduan ideal untuk hampir semua campuran essential oil.
6. Babassu
Kandungan
- Lauric acid – 50%
- Myristic acid – 20%
- Palmitic acid – 11%
- Oleic acid – 10%
Memiliki penampilan dan tekstur mirip minyak kelapa, babassu (Attalea speciosa) juga memiliki banyak manfaat kesehatan yang sama.
Hal ini karena babassu oil (minyak babassu) mengandung banyak asam lemak yang sama seperti kelapa.
Hanya terdapat tiga perbedaan mencolok antara minyak babassu dan minyak kelapa.
Pertama, aroma babassu lebih lembut dibanding kelapa sehingga membuatnya menjadi campuran lebih baik untuk essential oil yang aromanya berbenturan dengan aroma kelapa.
Kedua, tekstur babassu lebih ringan dari minyak kelapa, sehingga tidak meninggalkan kesan berminyak pada kulit.
Ketiga, dan paling menarik, minyak babassu menciptakan sensasi dingin ketika kontak dengan kulit.
7. Black Cumin Seed
Kandungan
- Linoleic acid – 58%
- Oleic acid – 24%
- Palmitic acid – 14%
Black cumin seed oil (minyak biji jintan hitam) diekstrak dari biji tumbuhan Negella sativa.
Dari semua minyak tumbuhan alami, black cumin seed oil memiliki rasio tertinggi antara asam lemak omega-6 dan asam lemak omega-3 (56:1).
Konsentrasi super tinggi asam lemak omega-6 (linoleat) menyebabkan banyak orang menyebut black cumin seed (biji jintan hitam) “obat untuk segala sesuatu, kecuali kematian”.
Minyak ini memiliki manfaat sebagai anti-kanker, anti-bakteri, dan anti-jamur yang kuat.
Black cumin seed oil juga mampu meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, meningkatkan kesehatan hati dan jantung, menurunkan tekanan darah dan menyeimbangkan gula darah, menurunkan berat badan, merangsang regenerasi sel untuk membantu menyembuhkan kulit dan mencegah jaringan parut, serta melindungi otak dari penyakit neuro-degenerative.
8. Borage Seed
Kandungan
- Linoleic acid – 39%
- Gamma-Linolenic acid – 20%
- Oleic – 18%
- Palmitic – 10%
Borage seed oil (minyak biji borage) dipanen dari Borago officinalis (umumnya dikenal sebagai “starflower”).
Minyak ini memiliki kandungan tinggi gamma-linolenic acid (GLA), salah satu asam lemak sehat.
Konsentrasi super tinggi GLA membuat borage seed oil menjadi salah satu carrier oil terbaik untuk anti-inflamasi yang cocok digunakan semua jenis kulit.
Meskipun demikian, biji borage terutama sangat bermanfaat untuk menenangkan kulit kering, rusak atau kulit teriritasi, serta untuk memberi nutrisi pada kulit.
9. Flaxseed
Kandungan
- Alpha-linolenic acid – 55%
- Oleic acid – 20%
- Linoleic acid – 15%
- Palmitic acid – 7%
Carrier oil (minyak pelarut) lain yang sangat populer dan memiliki banyak manfaat adalah flaxseed oil (minyak biji rami).
Juga dikenal sebagai linseed oil, minyak ini diekstrak dari biji tumbuhan Linum usitatissimum.
Flaxseed merupakan sumber terkaya (secara konsentrasi) dari alpha-linolenic acid.
Minyak ini memiliki sifat anti-inflamasi alami sehingga bisa digunakan untuk mengobati rheumatoid arthritis.
10. Hazelnut
Kandungan
- Oleic acid – 74%
- Linoleic acid – 17%
- Palmitic acid – 8%
Hazelnut oil diperoleh dari proses ‘pressed’ biji panggang tumbuhan Corylus avellana.
Minyak carrier (minyak pelarut) ini terutama bermanfaat dalam campuran essential oil yang digunakan untuk kulit berjerawat, serta untuk kondisi peradangan kulit lainnya.
Hazelnut oil cukup mudah diserap kulit, serta memiliki fungsi melembutkan dan melembabkan kulit.
Karena aroma kacang yang dimilikinya, hazelnut oil cocok digunakan bersama dengan aromatherapy yang beraroma earthy, spicy dan woody.
11. Hemp Seed
Kandungan
- Linoleic acid – 60%
- Alpha-linolenic acid – 20%
- Oleic acid – 12%
- Palmitic acid – 6%
Karena berasal dari Cannabis sativa, hemp seed oil sering mendapatkan reputasi buruk.
Pada kenyataannya, hemp seed merupakan salah satu carrier oil (minyak pelarut) yang sehat.
Dengan konsentrasi tinggi linoleic dan alpha-linolenic acid, hemp seed oil menyediakan berbagai manfaat kesehatan yang cukup ampuh saat digunakan secara internal maupun eksternal.
Sebagai carrier oil, hemp seed memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi alami yang kuat.
Minyak ini mempromosikan penyembuhan dan regenerasi kulit, mencegah noda dan penuaan dini.
Karena memiliki tekstur ringan dan tidak berminyak, hemp seed sangat ideal digunakan sebagai campuran untuk perawatan wajah.
Minyak ini juga bersifat sebagai analgesik alami sehingga bisa digunakan sebagai campuran minyak pijat untuk meredakan nyeri otot.
12. Jojoba
Kandungan
- Eicosenoic acid – 77%
- Erucic acid – 12%
- Oleic acid – 9%
Minyak jojoba diekstrak dari biji pohon jojoba (Simmondsia chinensis).
Secara teknis merupakan lilin, bukan minyak sebenarnya, jojoba mengandung beberapa asam lemak rantai-terpanjang, dibandingkan dengan carrier oil (minyak pelarut) lain.
Konstituen utama dalam minyak jojoba tidak bisa dicerna manusia.
Namun demikian, kombinasi asam lemak dalam minyak ini meniru sebum alami kulit sehingga lebih mudah diserap kulit dibandingkan carrier oil lain.
Jojoba merupakan fungisida alami, sehingga ideal digunakan untuk campuran minyak yang digunakan untuk mengobati infeksi jamur secara topikal.
Minyak ini juga sangat bergizi untuk kulit, rambut, kuku dan kutikula. Tingkat penyerapan yang cepat membuat jojoba menjadi carrier oil yang tepat untuk semua jenis pelembab topikal.
Selanjutnya, profil asam lemak yang unik membuat jojoba dapat disimpan dalam waktu yang lama.
Ketika dicampur dengan cariier oil lainnya, jojoba memberi kemampuan melawan oksidasi pada minyak dalam campuran.
13. Kukui Nut
Kandungan
- Linoleic acid – 40%
- alpha-Linolenic acid – 26%
- Oleic acid – 25%
- Palmitic – 6%
Kukui nut oil (minyak kemiri) berasal dari biji tumbuhan Aleurites moluccans, juga dikenal sebagai pohon kemiri.
Minyak ini bersifat ringan sehingga sangat baik bagi mereka yang ingin menggunakan carrier oil (minyak pelarut) yang tidak meninggalkan kesan berminyak.
Kukui nut oil bergizi bagi kulit dan rambut dan menjadi campuran yang baik untuk minyak pijat.
Anda juga dapat menggunakan kukui nut oil (minyak kemiri) sebagai carrier oil untuk melembabkan kulit, mengobati jerawat, atau sebagai kondisioner rambut dan kulit kepala.
Secara khusus, kukui nut oil paling efektif digunakan dalam campuran minyak untuk menghilangkan rasa sakit dan ketidaknyamanan luka bakar akibat paparan sinar matahari atau akibat radiasi kemoterapi.
Harap dicatat, kukui nut oil (minyak kemiri) lebih mudah teroksidasi dibandingkan carrier oil lain.
Itu sebab, simpan minyak ini di lokasi gelap dan sejuk untuk memperpanjang masa simpan sekaligus mempertahankan kualitasnya.
14. Olive
Kandungan
- Oleic acid – 75%
- Linoleic acid – 16%
- Palmitic acid – 8%
Sebagai salah satu minyak goreng paling populer di dunia, olive oil (minyak zaitun) diekstrak dari buah Olea europaea (zaitun).
Olive oil dikenal karena kandungan oleic acid (asam oleat) yang dianggap tertinggi diantara sumber alami lain.
Bisa dipahami, karena kata “oleic (oleat)” berasal dari bahasa Yunani dan memiliki arti “yang berkaitan dengan atau berasal dari minyak zaitun”.
Menggunakan olive oil secara internal memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk menjaga kadar kolesterol dan untuk kesehatan jantung.
Selain itu, olive oil dapat digunakan pada hampir semua jenis kulit karena memiliki tekstur ringan dan tidak menyumbat pori-pori.
Selain itu, aroma herbal olive oil (minyak zaitun) memungkinkan carrier oil ini berpadu baik dengan aroma sebagian besar minyak esensial (essential oil).
Minyak zaitun juga cocok digunakan untuk campuran pelembab rambut karena mengering relatif cepat dan tidak membuat rambut tampak berminyak.
15. Palm Kernel
Kandungan
- Lauric acid – 48%
- Myristic acid – 16%
- Oleic acid – 15%
- Palmitic acid – 8%
Palm kernel oil berasal dari buah Elaeis guineensis (juga dikenal sebagai African oil palm),
Seperti coconut dan babassu oil, palm kernel oil kaya dengan vitamin dan antioksidan yang memiliki berbagai manfaat kesehatan.
Palm kernel oil dapat digunakan sebagai carrier oil (minyak pelarut) untuk melembutkan, melembabkan dan memperbaiki kulit.
Gunakan pula campuran minyak ini untuk menebalkan rambut, sekaligus membuat rambut tampak bersinar.
16. Pomegranate Seed
Kandungan
- Punicic acid – 78%
- Linoleic acid – 7%
- Oleic acid – 6%
- Palmitic acid – 3%
- Stearic acid – 3%
Pomegranate seed oil (minyak biji delima) mengandung suatu bentuk linolenic fatty acid (asam lemak linolenat) langka yaitu conjugated linolenic acid (CLA), juga dikenal sebagai punicic acid.
Diambil namanya dari tumbuhan delima (Punica granatum), punicic acid ditemukan dalam jumlah besar hanya pada biji delima dan bertanggung jawab untuk sebagian besar manfaat kesehatan minyak ini.
Pomegranate seed oil (minyak biji delima) memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi kuat; dan dikenal secara signifikan meningkatkan regenerasi sel epidermis.
Hal ini membuat pomegranate seed oil sebagai salah satu minyak terbaik untuk campuran anti-penuaan, serta untuk menyembuhkan kulit yang rusak.
17. Evening Primrose
Kandungan
- Linoleic acid – 75%
- Gamma-Linolenic acid – 11%
- Palmitic acid – 6%
- Oleic acid – 6%
Minyak ini didapatkan dari biji evening primrose (Oenothera biennis) yang memiliki kandungan tinggi gamma-linolenic acid (GLA).
Evening primrose oil telah lama digunakan untuk mengobati segala sesuatu dari gangguan pencernaan hingga ketidakseimbangan hormon pada wanita.
Dalam campuran minyak esensial (essential oil), gunakan minyak evening primrose untuk membersihkan jerawat atau kondisi inflamasi seperti eksim.
Minyak ini juga bagus digunakan sebagai perawatan kulit kepala untuk membersihkan ketombe, mencegah rambut rontok atau untuk mempromosikan pertumbuhan rambut yang kuat dan sehat.
18. Rosehip Seed
Kandungan
- Linoleic acid – 47%
- alpha-Linolenic acid – 29%
- Oleic acid – 15%
Rosehip seed oil (minyak biji rosehip) diekstrak dari biji tumbuhan Rosa moschata.
Tidak seperti buah rosehip, minyak biji rosehip tidak mengandung vitamin C, melainkan mengandung substansi yang lebih baik yaitu trans retinoic acid, bentuk alami vitamin A.
Kandungan tersebut, ditambah alpha-linolenic acid, membuat rosehip seed oil (minyak biji rosehip) menjadi salah satu carrier oil yang paling dicari.
Gunakan campuran minyak biji rosehip untuk anti-penuaan, memudarkan bekas luka, menenangkan kemerahan dan iritasi, mencegah stretch mark serta membersihkan noda.
19. Sesame
Kandungan
- Oleic acid – 36%
- Linoleic acid – 41%
- Palmitic acid – 8%
- Stearic acid – 5%
Sementara banyak orang menggunakannya sebagai makanan, sesame oil (minyak wijen) atau Sesamum indicus juga dapat digunakan sebagai carrier oil (minyak pelarut).
Sesame oil memiliki konsentrasi tinggi vitamin E dan B-kompleks, serta kalsium, magnesium, fosfor, protein dan lecithin.
Sesame adalah minyak bertekstur kental sehingga bisa digunakan untuk melakukan pelembaban secara mendalam untuk menenangkan kulit yang sangat kering atau teriritasi.
Campuran minyak wijen bisa digunakan untuk mengobati eksim, psoriasis atau inflamasi kulit lainnya.
Sesame oil (minyak wijen) juga ideal untuk merevitalisasi kerusakan kulit akibat usia.
Karena minyak wijen sangat kental, Anda mungkin ingin mencampur dengan carrier oil lain untuk mengurangi viskositasnya.
20. Tamanu
Kandungan
- Linoleic acid – 38%
- Oleic acid – 34%
- Stearic acid – 13%
- Palmitic acid – 12%
Tamanu oil (minyak nyamplung) diekstrak dari biji pohon Calophyllum inophyllum yang berasal dari Asia Tenggara dan Kepulauan Pasifik.
Minyak ini dikenal sebagai salah satu yang terbaik untuk penyembuhan kulit sekaligus sebagai agen anti-penuaan.
Tamanu juga merupakan antioksidan dan anti-inflamasi alami, serta anti-bakteri.
Anda juga dapat menggunakan Tamanu untuk campuran minyak yang dimaksudkan untuk membersihkan jerawat atau inflamasi kulit lainnya.
Karena bekerja mempercepat regenerasi sel kulit, minyak Tamanu juga dapat digunakan untuk mempercepat penyembuhan dan mencegah jaringan parut akibat luka.
21. Wheat Germ
Kandungan
- Linoleic acid – 55%
- Palmitic acid – 16%
- Oleic acid – 14%
- Alpha-linolenic acid – 7%
Dari bobot biji gandum, germ berkontribusi hanya pada sekitar 3% dari seluruh berat, namun, mengandung sekitar 25% protein, vitamin dan mineral.
Wheat germ memiliki kandungan tinggi vitamin E, serta merupakan antioksidan alami yang membantu mencegah oksidasi saat dikombinasikan dengan minyak lainnya.
Untuk alasan ini, wheat germ oil sering dikombinasikan dengan carrier oil (minyak plearut) lainnya untuk memperpanjang usia penyimpanan.
Gunakan wheat germ oil dalam campuran essential oil untuk mempromosikan regenerasi sel kulit, memperbaiki kerusakan akibat sinar matahari atau menyembuhkan bekas luka.
Minyak ini juga dapat meningkatkan kemampuan campuran minyak untuk mengurangi tanda-tanda penuaan dan mengembalikan elastisitas kulit untuk penampilan yang lebih muda.
Perlu diingat, wheat germ oil sangat lengket dan kental. Anda mungkin ingin mencampurnya (sekitar 10% wheat germ oil) dengan carrier oil lain (90%).[]