Artikel ini berisi daftar 10 essential oil (minyak atsiri/minyak esensial) paling utama beserta manfaatnya.
Daftar ini disusun berdasarkan sejumlah faktor seperti keterjangkauan harga, khasiat, potensi, dan berbagai aplikasinya.
Berbagai minyak dalam daftar ini menawarkan berbagai manfaat kesehatan, selain aroma eksotis yang disukai banyak orang.
Daftar Essential Oil Terbaik
Berikut adalah daftar essential oil paling direkomendasikan untuk melengkapi kebutuhan akan gaya hidup sehat.
1. Lemon Oil
Lemon oil (minyak lemon) digunakan dalam berbagai produk komersial yang bisa temui setiap hari.
Saat menyusuri supermarket, Anda akan menemukan segala sesuatu mulai dari pembersih rumah tangga, sabun tangan hingga air mineral yang memiliki nuansa lemon.
Seperti halnya dengan minyak sitrus lainnya, lemon memiliki aroma yang segar, ringan, dan bersih.
Lemon essential oil dikenal secara universal memiliki aroma segar dan berfungsi sebagai agen pembersih serta memiliki sifat antibakteri dan antiseptik yang hebat.
Lemon oil yang diencerkan sangat efektif digunakan untuk perawatan kulit karena konsentrasi D-limonene yang tinggi, senyawa yang membantu mengurangi munculnya keriput, meningkatkan sirkulasi, dan mengencangkan kulit.
Penelitian terbaru juga menunjukkan D-limonene memiliki kemampuan memperbaiki kulit dan memiliki sifat anti-inflamasi.
Aroma minyak lemon terbukti pula memiliki efek meningkatkan mood. Penelitian menunjukkan bahwa uap minyak lemon memiliki sifat antidepresan.
Studi menarik lainnya menemukan aroma lemon oil mampu meningkatkan mood yang ditandai dengan meningkatnya hormone anti-stres, norepinephrine.
2. Cinnamon Oil
Cinnamon oil (minyak kayu manis) memiliki paduan aroma seksi eksotis unik.
Berasal dari kulit kayu dan daun pohon Cinnamomum verum, cinnamon oil merupakan salah satu minyak esensial tertua, dengan orang-orang Mesir telah menggunakannya dari sekitar tahun 1550 SM.
Selanjutnya, minyak kayu manis menjadi komoditi yang mahal dan langka dengan pedagang Arab menguasai sebagian besar pasokan yang berasal dari Sri Lanka dan India.
Pada masa itu, cinnamon oil hanya terjangkau oleh para raja dan bangsawan kaya. Untungnya, kini minyak eksotis ini telah terjangkau dan bisa dinikmati hampir semua orang.
Dalam aromaterapi, cinnamon essential oil bisa digunakan untuk menghangatkan dada.
Saat dioleskan secara topikal, cinnamon oil dapat menenangkan nyeri otot, berkat sifat antispasmodik dan analgesik yang dimilikinya.
Minyak ini juga memiliki sifat antiseptik sehingga menjadi pengawet alami yang hebat.
Berbagai penelitian menunjukkan minyak kayu manis mengandung antioksidan kuat dan bermanfaat melawan gangguan neurologis dan penyakit jantung.
3. Lemongrass Oil
Lemongrass (serai/sereh) merupakan sejenis rumput tropis yang banyak tumbuh di wilayah Asia.
Seluruh bagian tanaman bisa digunakan untuk berbagai hal mulai dari teh sampai produk pembersih.
Lemongrass telah digunakan selama bertahun-tahun dalam tradisi penyembuhan India untuk mengobati berbagai penyakit seperti masalah gastrointestinal dan demam.
Lemongrass essential oil diperoleh dari penyulingan uap dan memiliki aroma lembut, manis, mirip lemon.
Lemongrass oil memiliki aroma yang meningkatkan semangat dan energi, sekaligus memiliki khasiat obat dan farmakologis yang kuat, termasuk potensi untuk memperlambat pertumbuhan sel kanker dan tumor.
Penelitian juga menunjukkan minyak esensial sereh merupakan antibakteri dan anti jamur, antimikroba, antiinflamasi, dan bisa menjadi penolak serangga yang manjur.
Sifat antijamurnya sangat membantu memerangi jamur jahat yang terkait dengan ketombe.
Satu studi mencatat peserta yang menggunakan tonik ketombe dengan konsentrasi minyak sereh 10 persen mengalami penurunan ketombe cukup signifikan dalam waktu sepekan.
4. Clary Sage Oil
Clary sage bermanfaat untuk kulit serta memiliki sifat antibakteri, astringent, antiseptik, dan dapat membantu memperbaiki sirkulasi darah.
Minyak ini memiliki aroma manis khas yang membantu mengurangi aroma bahan yang lebih menyengat yang digunakan dalam perawatan kulit alami.
Clary sage adalah tumbuhan yang berasal dari wilayah Mediterania utara dan Afrika utara. Minyak esensialnya berasal dari penyulingan uap daun dan bunga.
Meskipun orang-orang Mesir kuno telah menggunakannya dalam praktik pengobatan, baru pada abad pertengahan clary sage mulai mendapatkan popularitasnya.
Selama masa tersebut, dokter dan herbalis menggunakan biji clary sage untuk mengatasi masalah penglihatan; “Clary” berasal dari kata Latin “clarus” yang berarti jernih.
Clary sage juga digunakan untuk memberi rasa anggur, dan disebut sebagai “muscatel sage” karena kesamaannya dengan anggur muscat Jerman.
Clary sage dipuji karena kemampuannya mengatur hormon, dan aromanya diperkirakan memiliki efek antidepresan.
Sebuah studi tahun 2014 pada dua puluh dua wanita pascamenopause di usia 50-an -beberapa di antaranya mengalami depresi- menunjukkan menghirup uap clary sage membantu mengurangi depresi dengan menurunkan kadar kortisol dan meningkatkan kadar hormon tiroid.
Sebuah studi tahun 2012 juga mengungkapkan clary sage bersama dengan lavender dan marjoram efektif digunakan sebagai perawatan pijat untuk mengurangi rasa sakit dan kram menstruasi.
5. Lavender Oil
Tidak mungkin menyangkal betapa menakjubkannya minyak lavender.
Lavender oil berasal dari tumbuhan Lavandula angustifolia, satu jenis lavender di antara total 39 spesies.
Spesies yang berbeda memiliki sifat yang berbeda, namun semua jenis mengandung proporsi linalool, linalyl acetate, eucalyptol, dan camphor yang besar.
Lavender memiliki sifat sedative (menenangkan), antispasmodik, anti kecemasan, antiinflamasi, antimikroba, antioksidan, antibakteri, anestesi, penguat kekebalan tubuh, dan antivirus.
Minyak esensial ini dikenal sangat aman, tapi kandungan linalool yang tinggi mungkin bisa menyebabkan sensitivitas bagi sebagian orang.
Seperti semua minyak esensial, pastikan untuk mencoba sedikit di kulit, encerkan kira-kira enam tetes dalam satu sendok makan carrier oil, dan perhatikan reaksi yang terjadi.
6. Tea Tree Oil
Tea tree oil (juga disebut melaleuca oil) berasal dari tumbuhan yang hanya tumbuh secara alami di Australia.
Secara tradisional, penduduk asli Australia menggunakan daun tea tree untuk mengobati batuk dan pilek, menyembuhkan luka, serta meringankan sakit tenggorokan dan penyakit kulit.
Tea tree oil bersifat antiviral, antiinflamasi, dan memiliki aktivitas antikanker.
Minyak esensial ini mampu membunuh bakteri mulut dalam dua minggu, dapat digunakan untuk radang gusi, menyembuhkan ketombe ringan sampai sedang, membunuh virus influenza, dan terbukti memperlambat pertumbuhan tumor pada tikus.
Tea tree oil juga bekerja seperti benzoyl peroxide untuk mengobati jerawat. Dibutuhkan waktu lebih lama, namun menyebabkan lebih sedikit efek samping, serta tidak membuat kulit terlalu kering.
7. Eucalyptus Oil
Eucalyptus essential oil jelas bukan untuk orang yang lemah.
Jika belum pernah menciumnya secara langsung, aroma minyak esensial ini mirip seperti bau Vicks VapoRub.
Menghirup aroma eucalyptus akan membersihkan saluran pernapasan dengan cepat sekaligus melegakan napas.
Eucalyptus oil juga berfungsi sebagai pestisida dan memiliki kemampuan membunuh jamur, bakteri, serangga, tungau, dan gulma.
Minyak ini diyakini dapat membunuh parasit penyebab malaria yang resistan terhadap obat.
Eucalyptus oil dikenal pula membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan bersifat anti-inflamasi.
8. Rosemary Oil
Rosemary oil biasa ditemukan pada perawatan kulit, terutama produk alami, karena tidak hanya memiliki manfaat topikal namun juga mampu memperpanjang umur simpan produk.
Minyak rosemary adalah stimulan. Saat dihirup, aroma rosemary terbukti meningkatkan detak jantung, tekanan darah, dan laju pernafasan serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Minyak esensial ini juga mampu meningkatkan aktivitas gelombang otak dan membantu bagian sistem saraf yang mengendalikan fungsi organ.
Tapi meski merangsang banyak sistem tubuh, minyak ini juga menurunkan kadar hormon stres kortisol.
Jika menyukai aroma eucalyptus, Anda bisa menggabungkannya dengan rosemary untuk membuat ruangan beraroma seperti hutan.
9. Sweet Orange Oil
Minyak esensial ini memiliki aroma menyenangkan dan meningkatkan energi dan dipercaya dengan hanya mencium aromanya bisa meredakan keinginan mengemil makanan manis.
Penelitian menunjukkan sweet orange oil mampu mengurangi kecemasan saat dihirup, dan bila dioleskan secara topikal mampu memperlambat denyut nadi dan tingkat pernapasan, sekaligus membuat peserta penelitian merasa lebih ceria dan berenergi.
Sweet orange oil tidak mudah terdifusi dan berpotensi bersifat phototoxic ketika dipakai secara topikal.
10. Peppermint Oil
Aroma peppermint bisa ditemuai dalam shampo, pasta gigi, mouthwash, hingga obat-obatan.
Peppermint oil terutama mengandung senyawa menthol dan menthone yang memiliki sifat stimulan, antispasmodik, antiviral, antimikroba, antijamur, dan antioksidan.
Peppermint oil menjadi pengobatan yang efektif untuk sakit kepala. Peserta dalam satu penelitian melaporkan penurunan sakit kepala akibat ketegangan dalam 15 menit, dan rasa sakit terus menurun selama jam berikutnya.
Minyak esensial ini membantu menenangkan mual, meningkatkan konsentrasi dan daya ingat, serta merupakan analgesik, yang berarti meredakan rasa sakit pada kulit.[]