Terdapat banyak kegunaan essential oil (minyak esensial/minyak atsiri), termasuk membantu memerangi penuaan pada kulit (anti-aging).
Apapun yang mampu memperlambat munculnya tanda-tanda penuaan akan diinginkan oleh banyak orang, khususnya kaum wanita.
Kabar baiknya, terdapat beberapa minyak esensial alami yang bisa digunakan untuk memerangi tanda penuaan, termasuk untuk membuat serum anti-penuaan (anti-aging serum) Anda sendiri.
Essential Oil Terbaik untuk Anti-Aging
Berikut adalah daftar essential oil (minyak atsiri) yang bisa digunakan untuk anti-aging:
1. Jojoba Oil
Jojoba oil (minyak jojoba) mungkin merupakan salah satu minyak yang paling melembabkan tanpa membuat kulit semakin berminyak.
Minyak jojoba mengandung banyak bahan bermanfaat, termasuk vitamin E, vitamin B kompleks, silikon, kromium, tembaga dan seng.
Minyak ini juga dapat mengatasi kekurangan yodium karena memiliki persentase yodium sangat tinggi hingga 82 persen.
Yodium juga dinilai memiliki manfaat penyembuhan yang membuat minyak jojoba semakin bermanfaat.
Kelenjar sebaceous merupakan kelenjar mikroskopis di kulit yang mengeluarkan substansi berminyak (berlilin) yang disebut sebum.
Untuk diketahui, tekstur dan manfaat sebum sangat mirip dengan minyak jojoba.
Seiring bertambahnya usia, kelenjar sebaceous menghasilkan lebih sedikit sebum.
Itu sebab, kulit dan rambut akan menjadi kering, bahkan dapat menyebabkan ketombe atau kulit kepala gatal.
Minyak jojoba mampu memainkan peran seperti sebum dengan melembabkan kulit dan rambut ketika tubuh berhenti melakukannya secara alami.
Di sisi lain, terlalu banyak sebum, yang terjadi ketika kadar hormon tinggi, dapat membuat kulit berminyak dan berjerawat.
Minyak jojoba (jojoba oil) menghilangkan penumpukan minyak berlebih, sekaligus menyeimbangkan tingkat minyak pada kulit.
Kemampuan ini membuat minyak jojoba bisa digunakan sebagai pengobatan alami untuk eksim serta obat rumah untuk jerawat, serta tetap cocok digunakan untuk kulit kering.
Sebagai emolien, minyak jojoba melembabkan kulit dan mencegah iritasi, kulit bersisik dan bercak kasar.
Kulit menjadi kering disebabkan oleh hilangnya air di lapisan atas kulit. Minyak jojoba bekerja dengan membentuk lapisan berminyak di atas kulit yang mampu memerangkap air.
Minyak jojoba bekerja pada wajah, leher, tangan, kaki dan rambut. Artinya, Anda dapat menggunakan pada bagian tubuh mana saja karena minyak jojoba benar-benar alami dan tidak mengandung bahan kimia yang menyebabkan reaksi alergi.
Minyak jojoba bersifat noncomedogenic, yang berarti tidak menyumbat pori-pori.
Minyak jojoba juga kaya yodium yang berfungsi melawan pertumbuhan bakteri berbahaya yang mengarah ke jerawat.
Antioksidan yang hadir dalam minyak jojoba menyamarkan garis-garis halus, keriput dan secara alami memperlambat tanda-tanda penuaan.
Minyak jojoba juga bisa mempercepat proses penyembuhan luka, seperti yang ditunjukkan dalam sebuah penelitian yang dilakukan di Department of Environment and Life Sciences di Italia.
Hasil penelitian membuktikan minyak jojoba mempercepat penutupan luka dan merangsang sintesis kolagen.
Studi juga mencatat minyak jojoba memiliki toksisitas sangat rendah (tidak beracun) saat digunakan pada kulit.
Penelitian tahun 2012 yang dilakukan di Jerman memeriksa kemampuan jojoba oil untuk mengurangi lesi kulit dan memperbaiki kondisi kulit secara keseluruhan pada 194 peserta.
Peserta menggunakan masker wajah yang mengandung minyak jojoba dua sampai tiga kali per minggu.
Hasil menunjukkan 54 persen peserta melaporkan mengalami pengurangan lesi kulit secara signifikan setelah enam minggu menggunakan minyak jojoba.
2. Pomegranate Seed Oil
Pomegranate seed oil (minyak biji delima) dianggap memiliki sifat anti kanker.
Pomegranate (delima) telah digunakan sepanjang sejarah karena memiliki banyak manfaat, termasuk manfaat penyembuhan.
Secara khusus, delima berhubungan dengan anti-penuaan. Bentuk paling kuat dari buah delima untuk anti-penuaan adalah minyaknya.
Minyak biji delima berwarna merah gelap karena disebabkan oleh substansi yang disebut bioflavonoid.
Warna gelap juga melindungi kulit dari kerusakan akibat matahari. Itu sebab, saat pergi ke luar ruangan, oleskan minyak biji delima pada kulit sebagai tabir surya alami untuk mencegah kerusakan kulit akibat radiasi sinar ultraviolet.
3. Frankincense Oil
Frankincense oil (minyak kemenyan) dikenal dapat mengurangi munculnya bintik matahari (sun spot) dan bintik-bintik usia (age spot).
Jika Anda mengalami warna kulit tidak merata atau terdapat bitnik-bintik pada kulit, menggunakan frankincense oil bisa membantu meratakan warna kulit.
Frankincense essential oil (minyak esensial frankincense) memiliki sifat astringent kuat sehingga membantu melindungi sel-sel kulit.
Minyak ini dapat digunakan untuk membantu mengurangi noda jerawat, mengurangi ukuran pori-pori dan menyamarkan keriput.
Frankincense oil dapat digunakan pada bagian kulit yang kendur seperti perut, rahang, atau di bawah mata.
Campur enam tetes frankincense oil dengan 30 ml minyak jojoba dan oleskan pada kulit.
Pastikan untuk melakukan tes pada area kecil kulit sebelum menggunakan pada area kulit yang lebih luas.
Frankincense memiliki kemampuan memperkuat kulit dan meningkatkan rona, elastisitas, serta mekanisme pertahanan terhadap bakteri atau noda.
Penelitian menunjukkan minyak esensial ini membantu mengembalikan rona kulit serta mengurangi munculnya bekas luka dan jerawat, sekaligus menyembuhkan luka.
Frankincense oil juga bermanfaat memudarkan stretch mark, bekas luka operasi atau bekas yang berhubungan dengan kehamilan, serta untuk menyembuhkan kulit kering atau pecah-pecah.
4. Lavender Oil
Essential oil terakhir yang berfungsi untuk meremajakan kulit adalah lavender oil.
Lavender oil dikenal mampu secara khusus menargetkan kulit dan efektif menyembuhkan kondisi kulit, luka bakar dan luka.
Faktor risiko paling berbahaya dan paling umum untuk setiap penyakit adalah radikal bebas (racun, bahan kimia, polutan, dll).
Radikal bebas bisa mematikan sistem kekebalan tubuh sehingga menyebabkan kerusakan luar biasa pada tubuh, termasuk kulit. Diperlukan antioksidan untuk melawan kerusakan akibat radikal bebas.
Menurut penelitian, lavender essential oil (minyak esensial lavender) membantu tubuh memproduksi tiga antioksidan paling kuat yaitu glutathione, catalase dan superoxide dismutase.
Karena karakteristik antimikroba dan antioksidan, lavender oil yang dicampur dengan lidah buaya atau minyak kelapa akan memberi manfaat besar pada kulit.
Campurkan 10 tetes lavender oil pada 30 ml aloe vera atau minyak kelapa untuk meringankan luka sengatan matahari serta menyembuhkan kulit kering dan luka ringan.
Ingin mengurangi bintik-bintik usia (age spot)? Campurkan lavender oil dengan frankincense essential oil dan oleskan pada kulit.
Resep Serum Anti-Aging dari Essential Oil
Anti-aging essential oil (minyak esensial anti penuaan) merupakan bagian utama dari resep serum anti-aging buatan sendiri yang berfungsi menghidrasi kulit serta memberikan perlindungan antioksidan.
Selain itu, serum ini memberikan fitonutrien tertentu yang akan meningkatkan komunikasi selular dan penyembuhan kulit.
Pertama, siapkan botol kaca kecil untuk menyimpan serum anti-aging buatan Anda.
Bahan pertama yang dibutuhkan adalah minyak jojoba yang bisa didapatkan secara online atau di toko kesehatan atau makanan.
Bahan kedua adalah vitamin E yang merupakan antioksidan larut dalam lemak yang memasok nutrisi untuk kulit sekaligus memperlambat munculnya tanda penuaan.
Selanjutnya, siapkan pomegranate seed oil atau minyak esensial lain seperti raspberry seed oil.
Kemudian siapkan pula frankincense dan lavender essential oil.
Selanjutnya, ambil semua bahan dan campur bersama-sama hingga merata.
Ambil 4 atau 5 tetes dan oleskan pada kulit, terutama pada wajah, 1 hingga 2 kali sehari pada pagi dan malam hari.
Serum anti-aging ini akan membantu kulit terlihat lebih muda, sekaligus menghidrasi dan melingungi kulit.[]