Aromaterapi menggunakan essential oil (minyak esensial/minyak atsiri) bisa dimanfaatkan untuk pengelolaan berbagai penyakit, termasuk diabetes.
Apa itu Diabetes?
Diabetes adalah penyakit umum yang menyerang lebih 380 juta orang di seluruh dunia.
Diabetes merupakan kelainan metabolisme yang membatasi kemampuan seseorang untuk memproses gula dalam tubuh sehingga gula tetap berada dalam darah.
Penderita diabetes sering harus buang air kecil dan seringkali merasa haus atau lapar.
Bila tidak diobati, diabetes dapat menyebabkan komplikasi seperti gagal ginjal, kerusakan mata dan bahkan penyakit jantung.
Jenis Utama Diabetes
Diabetes Tipe I
Diabetes tipe I dipicu virus yang umumnya terjadi pada tahun-tahun awal kehidupan seseorang dan menyebabkan hancurnya sel pankreas yang menghasilkan insulin.
Dalam situasi seperti itu, pankreas tidak mampu menghasilkan cukup insulin untuk memproses gula dalam darah.
Diabetes Tipe II
Diabetes tipe II umumnya terjadi di masa dewasa dimana terjadi intoleransi insulin sehingga gula dalam darah tidak bisa diproses.
Bagaimana Essential Oil Membantu Diabetes?
Aromaterapi adalah salah satu terapi alternatif terbaik yang bisa digunakan untuk pengelolaan berbagai penyakit seperti diabetes.
Essential oil (minyak esensial/minyak atsiri) bisa menurunkan kadar glukosa dalam darah.
Minyak atsiri dapat langsung diserap ke dalam darah untuk bereaksi karena peran 50 juta reseptor penciuman di dalam lubang hidung.
Essential Oil Terbaik untuk Diabetes
1. Coriander
Coriander (ketumbar) diperkirakan berasal dari Asia barat dan kawasan Mediterania timur.
Ketumbar telah digunakan sebagai campuran untuk membantu penyembuhan masalah pencernaan seperti diare, sakit perut, anoreksia dan perut kembung.
Untuk diabetes, coriander essential oil membantu mengendalikan kadar glukosa dalam darah dengan meningkatkan sekresi insulin di pankreas.
Selain itu, minyak atsiri ini juga diketahui menunjukkan aktivitas seperti insulin pada tingkat sel.
2. Cinnamon
Mengkonsumsi cinnamon (kayu manis) secara oral dapat meringankan gejala diabetes.
Penelitian menunjukkan cinnamon essential oil mampu mengurangi kadar glukosa, trigliserida dan kolesterol dalam tubuh.
Selain itu, minyak esensial ini memiliki kemampuan melawan infeksi, mengurangi peradangan dan menyeimbangkan kadar gula darah.
Cinnamon oil memiliki khasiat antijamur dan antivirus alami untuk melawan infeksi, sekaligus meningkatkan kekebalan tubuh.
Tidak ada efek samping yang diketahui dari penggunaan cinnamon. Namun, iritasi bisa terjadi pada kulit atau rongga hidung jika tidak diencerkan dengan benar sebelum digunakan.
Cinnamon essential oil bisa diambil sebagai suplemen atau dihirup langsung dari botol atau didifusikan menggunakan diffuser.
3. Clove
Penelitian menunjukkan konsumsi clove (cengkeh) sebagai suplemen dapat menyeimbangkan kadar insulin.
Clove juga membantu mengurangi kadar kolesterol dan glukosa pada individu dengan diabetes tipe 2.
Selain itu, clove essential oil bermanfaat meringankan jerawat, keracunan makanan, mangusir kutu, membantu katarak, radang, bisul, diare, mual, artritis dan rematik serta gangguan kardiovaskular.
Bayi dan individu yang memakai antikoagulan sebaiknya tidak menggunakan clove oil karena dapat menyebabkan iritasi kulit yang parah.
Bahkan saat digunakan pada orang dewasa, tetap direkomendasikan mengencerkan clove oil dengan carrier oil sebelum digunakan.
Clove essential oil dapat dikonsumsi secara oral sebagai suplemen makanan atau digunakan dalam diffuser.
4. Myrrh
Myrrh (mur) bisa membantu mengendalikan kadar gula darah. Sifat antioksidannya mendukung sistem kekebalan tubuh, sehingga menjadi salah satu minyak terbaik untuk diabetes.
Myrrh essential oil juga merupakan antioksidan alami dan antiseptik serta memiliki khasiat penyembuhan yang kuat.
Minyak atsiri ini dianggap aman, kecuali digunakan pada anak di bawah usia enam tahun atau wanita hamil.
Myrrh oil bisa digunakan dalam diffuser, sebagai suplemen makanan atau untuk aplikasi topikal.
5. Clary Sage
Clary sage essential oil dapat mencegah gangguan ginjal, yang cukup umum terjadi pada orang yang menderita diabetes.
Anda bisa mengonsumsinya secara oral atau mengoleskannya secara topikal.
6. Ocotea
Ocotea essential oil bisa membantu menyeimbangkan kadar gula darah saat dikonsumsi.
Minyak atsiri ini sangat efektif dalam mendukung pankreas, sekaligus membantu pencernaan bila dikonsumsi 5-10 menit sebelum makan.
Selain itu, ocotea mengurangi peradangan dan membantu menyeimbangkan respons internal tubuh terhadap cedera dan iritasi.
Anak-anak di bawah 6 tahun, wanita hamil dan orang-orang yang memakai obat harus menghindari ocotea.
Minyak ini terkadang bisa mengiritasi kulit bila digunakan tanpa pengenceran yang tepat.
Ocotea oil bisa didifusikan atau dihirup, dioleskan secara topikal atau bisa dikonsumsi sebagai suplemen makanan.
7. Vetiver
Vetiver essential oil memiliki efek menenangkan pada tubuh.
Minyak atsiri ini juga diketahui mampu meredakan kecemasan, trauma, syok, dan ideal untuk relaksasi otot saat digunakan sebagai minyak pijat.
Vetiver oil bisa dijadikan suplemen makanan atau langsung dihirup atau disebarkan ke ruangan menggunakan diffuser.
Meski vetiver tidak berbahaya saat dikonsumsi, tapi kemungkinan efek sampingnya masih belum diketahui.
8. Lemon
Lemon essential oil bisa membantu relaksasi dan bisa digunakan untuk meringankan renal calculi, telinga berdenging, flu babi dan flu biasa.
Bagi penderita diabetes, minyak atsiri ini dapat meringankan ketegangan dan stres yang umumnya menyertai penyakit diabetes.
Lemon oil dapat diambil secara oral dalam dosis kecil atau bisa dioleskan secara topikal.
Perlu berhati-hati saat mengoleskannya ke kulit karena lemon oil bisa meningkatkan sensitivitas kulit terhadap sengatan sinar matahari (phototoxic).
9. Ylang Ylang
Ylang ylang essential oil atau minyak kenanga efektif merelaksasi sekaligus menstimulasi.
Bagi penderita diabetes, minyak atsiri ini bermanfaat mengatasi stres dan rasa lekas marah. Menghirup aromanya bisa mengatur sirkulasi darah sehingga mengurangi tekanan darah.
Ylang ylang oil bisa dioleskan secara topikal di bagian punggung, pergelangan tangan, leher dan kaki atau bisa pula didifusikan.
10. Thyme
Thyme essential oil berguna sebagai analgesik, ekspektoran, diuretik, anti catarrhal, stimulan imun dan antiseptik.
Minyak atsiri ini juga sangat membantu mencegah berbagai penyakit seperti psoriasis, dermatitis, hepatitis, bronkitis, dan penyakit kardiovaskular, yang cenderung diderita diabetes.
Penggunaan minyak ini tidak dianjurkan untuk individu dengan tekanan darah tinggi, balita dan wanita hamil.
Thyme oil bisa digunakan sebagai suplemen makanan, didifusikan atau dioleskan secara topikal.
11. Marjoram
Marjoram essential oil dapat membantu mengobati sembelit, batuk rejan, bronkitis, dan sakit kepala.
Minyak atsiri ini tidak memiliki efek samping bila digunakan dalam jumlah yang tepat.
12. Cypress
Salah satu gejala umum diabetes tipe 2 adalah sirkulasi darah yang terganggu.
Meskipun terdapat banyak minyak atsiri yang mengatur sirkulasi darah di dalam tubuh, salah satu yang paling banyak dipuji adalah cypress essential oil.
Cypress oil juga dikenal karena manfaat kardiovaskularnya.
13. Fenugreek
Salah satu penelitian yang dilakukan pada tikus menemukan fenugreek mampu secara signifikan meningkatkan sensitivitas insulin dalam tubuh.
Pada penelitian lebih lanjut, disimpulkan bahwa fenugreek tidak hanya meringankan gejala penyakit tetapi juga membuat penderita diabetes lebih segar dan berenergi sepanjang hari.
14. Campuran Citrus Oil
Diabetes adalah penyakit yang tidak hanya mempengaruhi pankreas tapi banyak organ lain termasuk penglihatan.
Campuran citrus dapat mendukung sistem penglihatan dan organ utama seperti hati karena kaya akan antioksidan alami.
Minyak atsiri ini juga mampu mendukung pankreas sehingga bisa melepaskan insulin yang dibutuhkan oleh tubuh.
15. Black Pepper
Black pepper essential oil (minyak lada hitam) bisa mengendalikan dan bahkan mencegah hipertensi dan diabetes tipe II.
Sebuah studi yang diadakan pada tahun 2013 menyatakan minyak atsiri ini menghambat dua enzim yang memecah pati menjadi glukosa.
Efek tersebut membantu menormalkan kadar gula darah dan memperlambat penyerapan glukosa.
16. Lavender
Sementara penelitian tentang lavender essential oil dan pengaruhnya sebagai pengobatan diabetes masih terus berlangsung, beberapa penelitian menyimpulkan lavender dapat mengurangi kadar glukosa dalam darah.[]