Essential oil (minyak esensial/minyak atsiri) bisa sangat membantu untuk mendukung pencernaan, menenangkan nyeri otot serta membantu tidur nyenyak selama kehamilan dan menyusui.
Namun, profil keselamatan masing-masing senyawa pada essential oil perlu dipertimbangkan sebelum digunakan.
Minyak esensial tertentu harus digunakan dalam jumlah sedikit atau benar-benar dihindari.
Bukan karena suatu essential berkualitas rendah, tapi karena mengandung unsur berbahaya jika digunakan selama kehamilan dan menyusui.
Misalnya, wintergreen oil mengandung konsentrasi methyl salicylate (metil salisilat) sangat tinggi, yang tergolong teratogenik (mampu menyebabkan cacat lahir atau keguguran).
Senyawa pada essential oil pada umumnya mampu melewati plasenta untuk kemudian ditransfer ke tubuh janin.
Itu sebab, penting memahami essential oil mana saja yang aman dan tidak, mana yang bisa digunakan selama kehamilan dan mana yang harus dihindari.
Essential Oil yang Harus Dihindari Selama Kehamilan dan Menyusui
Menurut buku Essential Oil Safety, berikut adalah essential oil yang harus dihindari oleh wanita hamil dan menyusui:
- Anise, Pimpinella anisum
- Anise (star), Illicium verum
- Araucaria, Neocallitropsis pancheri
- Artemisia vestita, Artemisia vestita
- Atractylis, Atractyllodes lancea
- Birch (sweet), Betula lenta
- Black seed, Nigella sativa
- Buchu (diosphenol CT), Agathosma betulina ct. diosphenol
- Buchu (pulegone CT), Agathosma crenulara ct. pulegone
- Calamint (lesser), Calamintha nepeta
- Carrot seed, Daucus carota
- Cassia, Cinnamomum cassia
- Chaste tree, Vitex agnus castus
- Cinnamon bark, Cinnamomum verum
- Costus, Saussurea costus
- Cypress (blue), Callitris intratropica
- Dill seed (Indian), Anethum sowa
- Fennel (bitter), Foeniculum vulgare
- Fennel (sweet), Foeniculum vulgare
- Feverfew, Tanacetum parthenium
- Frankincense, Boswellia papyrifera
- Genipi, Artemisia genepi
- Hibawood, Thujopsis dolobrata
- Ho leaf (camphor CT), Cinnamomum camphora ct. camphor
- Hyssop (pinocamphone CT), Hyssopus officinalis ct. pinocamphone
- Lanyana, Artemisia afra
- Lavender (Spanish), Lavandula stoechas
- Mugwort (common, camphor/thujone CT), Artemisia vulgaris ct. camphor/thujone
- Mugwort (common, chrysanthenyl acetate CT), Artemisia vulgaris ct. chrysanthenyl acetate
- Mugwort (great), Artemisia arborescens
- Myrrh, Commiphora myrrah
- Myrtle (aniseed), Backhousia anisata
- Oregano, Origanum vulgare
- Parsley leaf, Petroselinum crispum
- Parsley seed, Petroselinum crispum
- Pennyroyal, Hedeoma pulegioides, Mentha pulegium
- Rue, Ruta graveolens
- Sage (Dalmation), Salvia officinalis
- Sage (Spanish), Salvia lavandulifolia
- Savin, Juniperus sabina
- Tansy, Tanacetum vulgare
- Thuja, Thuja occidentalis
- Western red cedar, Thuja plicata
- Wintergreen, Gaultheria fragrantissim
- Wormwood (all chemotypes), Artemisia absinthium
- Wormwood (sea), Artemisia maritime
- Wormwood (white), Artemisia herba-alba
- Yarrow (green), Achillea nobilis
- Zedoary, Curcuma zedoaria
Tips Menggunakan Essential Oil Selama Kehamilan
Diluar dari daftar diatas, terdapat essential oil yang boleh digunakan selama kehamilan.
Jika berniat menggunakan essential oil yang diperbolehkan, penting untuk mengetahui berbagai tindakan pencegahan sebelum menggunakannya.
Beberapa di antaranya disajikan di bawah ini:
1. Periksa Kualitas Essential Oil
Jika essential oil yang digunakan tidak murni, maka hal ini bisa meningkatkan kemungkinan terjadinya respons yang merugikan.
Untuk alasan ini, sangat penting untuk menggunakan essential oil murni yang berasal dari sumber asli.
2. Memahami Komposisi Kimia Essential Oil
Senyawa kimia yang terdapat dalam essential oil memiliki efek berbeda pada tubuh.
Misal, jika mengandung banyak aldehid atau fenol, suatu essential oil dapat menyebabkan iritasi pada kulit, sehingga harus dipastikan untuk diencerkan terlebih dahulu.
Konsentrasi pengenceran harus sangat rendah atau perlu dicampur dengan minyak esensial lainnya, sehingga efek iritannya dapat dikurangi.
3. Gunakan Essential Oil dengan Cara Aman
Terdapat berbagai cara menggunakan minyak esensial, bisa dengan diaplikasikan pada kulit, didifusikan, dihirup atau dikonsumsi secara oral.
Penting untuk mempertimbangkan langkah-langkah keselamatan sebelum menggunakannya.
Inhalasi (dihirup langsung atau menggunakan diffuser) adalah cara paling aman menggunakan essential oil, terutama saat kehamilan dan menyusui.
Usahakan mendifusikan tidak lebih dari 15 menit untuk menghindarkan sakit kepala, mual, lesu dan vertigo.
4. Gunakan Dosis atau Tingkat Pengenceran yang Benar
Sebagian besar essential oil yang digunakan secara topikal harus diencerkan menggunakan carrier oil pada tingkat 1-5% untuk menghindarkan dari risiko.
5. Pertimbangkan Integritas Kulit
Jika kulit rusak, terbuka atau meradang, maka kondisi tersebut akan membuat essential oil lebih mudah terserap tubuh sehingga menimbulkan reaksi lebih kuat.
Menerapkan minyak esensial yang tidak diencerkan pada kulit semacam itu bisa sangat berbahaya dan memperburuk kondisi kulit.
Kapan Harus Menghindari Semua Essential Oil Saat Kehamilan?
Terdapat beberapa keadaan dimana seorang wanita hamil tidak boleh menggunakan essential oil apapun.
Jika salah satu dari hal berikut terjadi pada Anda, maka sebaiknya jangan gunakan essential oil:
- Memiliki riwayat keguguran.
- Pernah mengalami kejadian pendarahan selama kehamilan.
- Memiliki masalah epilepsi atau jantung.
- Memiliki diabetes atau penyakit yang berhubungan dengan hati, ginjal dan tiroid atau gangguan penggumpalan darah.