Nomor atom: 13
Massa atom: 26,98154 g/mol
Elektronegativitas menurut Pauling: 1,5
Kepadatan: 2,7 g/cm-3 pada 20 °C
Titik lebur: 660,4 °C
Titik didih: 2467 °C
Radius Vanderwaals: 0,143 nm
Radius ionik: 0,05 nm
Isotop: 3
Isotop buatan: 16
Energi ionisasi pertama: 577,4 kJ/mol
Energi ionisasi kedua: 1.816,1 kJ/mol
Energi ionisasi ketiga: 2.744,1 kJ/mol
Potensial standar: – 1,67 V
Ditemukan oleh: Hans Christian Oersted pada tahun 1825
Sifat Kimia dan Fisika Aluminium
Nama aluminium berasal nama kuno untuk alum (tawas atau kalium aluminium sulfat).
Aluminium adalah logam lunak dan ringan dan memiliki warna keperakan kusam karena lapisan tipis oksidasi yang terbentuk saat unsur ini terkena udara.
Aluminium adalah logam tidak beracun dan non magnetik. Unsur ini hanya memiliki satu isotop alami, aluminium-27, yang tidak radioaktif.
Aluminium merupakan elemen berlimpah dalam kerak bumi dengan persentase sekitar 7,5% hingga 8,1%.
Aluminium sangat jarang ditemukan dalam bentuk unsur bebasnya. Aluminium berkontribusi besar mempengaruhi sifat-sifat tanah, yang hadir terutama sebagai aluminium hidroksida.
Aluminium merupakan logam yang reaktif sehingga sulit untuk mengekstrak dari bijihnya yaitu aluminium oksida (Al2O3).
Aluminium adalah salah satu logam yang paling sulit untuk dimurnikan karena teroksidasi sangat cepat.
Oksidasi aluminium membentuk senyawa yang sangat stabil, tidak seperti karat pada besi yang rapuh.
Beberapa batu permata terbuat dari kristal jernih aluminium oksida yang dikenal sebagai korundum.
Kehadiran jejak logam lain menciptakan berbagai warna: kobalt menciptakan batu safir biru, dan kromium membuat batu rubi merah.
Sedangkan topaz adalah aluminium silikat berwarna kuning dengan jejak besi.
Sejarah Aluminium
Sejarah aluminium berkaitan dengan penggunaan tawas (alum) sejak jaman kuno.
Catatan tertulis pertama tentang tawas dibuat oleh sejarawan Yunani, Herodotus, yang berasal dari abad ke-5 SM.
Orang dahulu diketahui telah menggunakan tawas sebagai mordan pencelupan dan untuk pertahanan kota.
Setelah Perang Salib, tawas yang sangat diperlukan dalam industri kain Eropa menjadi komoditi perdagangan internasional.
Tawas diimpor ke Eropa dari Mediterania timur hingga pertengahan abad ke-15.
Sifat tawas tetap tidak diketahui. Sekitar tahun 1530, dokter Swiss Paracelsus menyatakan bahwa tawas adalah garam dari tanah (elemen) tawas.
Pada tahun 1595, dokter dan ahli kimia Jerman, Andreas Libavius, secara eksperimental mengkonfirmasi hal tersebut.
Pada tahun 1722, kimiawan Jerman, Friedrich Hoffmann, menyatakan keyakinannya bahwa basis tawas adalah unsur yang berbeda.
Pada 1754, kimiawan Jerman, Andreas Sigismund Marggraf, mensintesis alumina dengan merebus tanah liat dalam asam sulfat dan kemudian menambahkan kalium.
Upaya untuk memproduksi logam aluminium dimulai pada tahun 1760.
Namun, berbagai upaya tersebut baru berhasil dilakukan pada tahun 1824 oleh fisikawan dan kimiawan Denmark, Hans Christian Ørsted.
Dia mereaksikan aluminium klorida anhidrat dengan amalgam kalium untuk menghasilkan gumpalan logam yang tampak mirip dengan timah.
Ørsted mempresentasikan hasilnya dan mendemonstrasikan sampel logam baru tersebut pada tahun 1825.
Pada tahun 1827, kimiawan Jerman, Friedrich Wöhler, mengulangi eksperimen Ørsted tetapi tidak berhasil mengekstraksi aluminium.
Alasan ketidakkonsistenan hasil yang dialami Wöhler baru ditemukan pada tahun 1921.
Dia melakukan eksperimen serupa pada tahun yang sama dengan mencampur aluminium klorida anhidrat dengan kalium dan menghasilkan bubuk aluminium.
Pada tahun 1845, Wöhler mampu menghasilkan potongan-potongan kecil logam aluminium dan berhasil menjelaskan beberapa sifat fisik dari logam tersebut.
Penggunaan Aluminium
Aluminium ditemukan terutama sebagai bijih bauksit dan memiliki ketahanan terhadap oksidasi, kuat, serta ringan.
Aluminium digunakan di banyak industri untuk membuat jutaan produk dan sangat penting bagi perekonomian dunia.
Komponen struktur yang terbuat dari aluminium sangat penting bagi industri kedirgantaraan dan industri lain dimana diperlukan logam dengan bobot ringan, serta memiliki daya tahan dan kekuatan.
Penggunaan aluminium melebihi logam lainnya kecuali besi. Aluminium murni dengan mudah membentuk paduan dengan banyak unsur seperti tembaga, seng, magnesium, mangan, dan silikon.
Hampir semua cermin modern dibuat menggunakan lapisan reflektif tipis aluminium pada permukaan belakangnya. Cermin teleskop juga dilapisi dengan lapisan tipis aluminium.
Aplikasi lain unsur ini adalah sebagai konduktor transmisi listrik dan kemasan (kaleng, foil, dll).
Perkembangan terbaru dalam teknologi aluminium adalah produksi busa aluminium dengan menambahkan senyawa khusus ke aluminium cair sehingga melepaskan gas hidrogen.
Aluminium cair harus dikentalkan terlebih dahulu dengan menambahkan oksida aluminium atau serat silikon karbida.
Hasilnya adalah busa padat aluminium yang digunakan dalam terowongan lalu lintas dan pesawat ruang angkasa.
Efek Kesehatan Aluminium
Aluminium adalah salah satu logam yang paling banyak digunakan dan juga merupakan salah satu senyawa yang berlimpah di kerak bumi.
Karena fakta ini, aluminium umumnya dikenal sebagai senyawa yang tidak memiliki efek merugikan.
Tapi tetap saja, paparan konsentrasi tinggi dapat menyebabkan masalah kesehatan.
Asupan aluminium dalam bentuk senyawanya seperti aluminium klorin bisa memicu bahaya kesehatan.
Paparam aluminium dapat terjadi melalui makanan, melalui pernapasan, dan kontak dengan kulit.
Eksposur jangka panjang dan konsentrasi tinggi aluminium dapat mengakibatkan efek kesehatan yang serius, seperti:
- Kerusakan pada sistem saraf pusat
- Demensia
- Kehilangan memori
- Kelesuan
- Gemetar parah
Aluminium menjadi faktor resiko di lingkungan kerja tertentu, seperti pertambangan, di mana dapat ditemukan terlarut dalam air.
Orang-orang yang bekerja di pabrik yang melibatkan aluminium bisa mengalami masalah paru-paru ketika menghirup debu aluminium.
Aluminium juga menyebabkan masalah bagi pasien ginjal ketika memasuki tubuh selama proses cuci darah.
Dampak Lingkungan Aluminium
Aluminium dapat terakumulasi dalam tanaman dan menyebabkan masalah kesehatan bagi hewan yang memakan tanaman tersebut.
Konsentrasi aluminium tinggi juga ditemukan dalam danau yang telah berubah menjadi asam.
Di danau seperti ini, jumlah ikan dan amfibi menurun akibat reaksi ion aluminium dengan protein dalam insang ikan dan embrio katak.
Konsentrasi aluminium yang tinggi tidak hanya menimbulkan efek pada ikan, tetapi juga pada burung dan hewan lainnya yang mengkonsumsi ikan.
Konsekuensi bagi burung yang mengkonsumsi ikan yang terkontaminasi aluminium adalah cangkang telur menjadi tipis dan anak burung menetas dengan berat badan rendah.
Dampak lingkungan negatif lainnya adalah bahwa ion aluminium dapat bereaksi dengan fosfat, membuat kadar fosfat dalam air yang diperlukan organisme air menjadi turun.
Fakta Menarik tentang Aluminium
Berikut adalah fakta dan informasi menarik tentang aluminium:
1. Aluminium adalah unsur paling melimpah ke-3 di kerak bumi.
2. Aluminium pernah disebut “Logam Raja” karena biaya produksi aluminium murni lebih mahal daripada emas sampai proses Hall-Heroult ditemukan.
3. Aluminium merupakan logam yang paling banyak digunakan setelah besi.
4. Sumber utama aluminium adalah bijih bauksit.
5. Aluminium bersifat paramagnetik.
6. Tiga negara teratas penghasil bijih aluminium adalah Guinea, Australia, dan Vietnam. Sedangkan Australia, Cina dan Brasil merupakan tiga negara terbesar yang memproduksi aluminium.
7. Aluminium membutuhkan banyak energi untuk memisahkan logam dari bijihnya. Sedangkan mendaur ulang aluminium hanya membutuhkan 5% dari energi yang digunakan untuk menghasilkan aluminium dari bijih.
8. Berkat daur ulang, sekitar 75 persen dari semua aluminium yang pernah dibuat masih digunakan.
9. Sebuah pesawat Boeing-747 mengandung lebih dari 66.000 kilogram aluminium.
10. Aluminium bisa ‘berkarat’ atau teroksidasi oleh merkuri.
11. Rubi adalah kristal aluminium oksida di mana beberapa atom aluminium digantikan oleh atom kromium.
12. Sepotong perhiasan di makam jenderal Cina abad ke-3, Chou-Chu, ditemukan mengandung 85% aluminium. Sejarawan belum mengetahui bagaimana ornamen itu diproduksi.
13. Aluminium adalah komponen umum dalam kembang api. Aluminium digunakan untuk menghasilkan bunga api dan nyala berwarna putih.[]