Nomor atom: 16
Massa atom: 32,06 g/mol
Elektronegativitas menurut Pauling: 2,5
Kepadatan: 2,07 g/cm3 pada 20 °C
Titik lebur: 113 °C
Titik didih: 445 °C
Radius Vanderwaals: 0,127 nm
Radius ionik: 0,184 (-2) nm, 0.029 (+6)
Isotop: 5
Energi ionisasi pertama: 999,3 kJ/mol
Energi ionisasi kedua: 2252 kJ/mol
Energi ionisasi ketiga: 3357 kJ/mol
Potensial standar: – 0,51 V
Ditemukan oleh: orang jaman prasejarah
Sifat Kimia dan Fisika Belerang
Belerang (sulfur) adalah unsur non-logam multivalen, berlimpah, tidak berasa dan tidak berbau.
Dalam bentuk alami, belerang berbentuk kristal padat berwarna kuning.
Meskipun belerang terkenal karena baunya yang mirip telur busuk, bau ini sebenarnya berasal dari gas hidrogen sulfida (H2S), bukan dari belerang murni.
Belerang memiliki kristalografi kompleks. Tergantung pada kondisinya, alotrop belerang membentuk beberapa struktur kristal yang berbeda.
Kehidupan di bumi mungkin terjadi karena kehadiran belerang yang berkontribusi pada pembentukan berbagai asam amino yang merupakan pembangun dasar kehidupan.
Belerang terjadi secara alami di dekat gunung berapi. Banyak mineral belerang (sulfida) yang dikenal seperti pirit, markasit, stibnit, galena, cinnabar, kalkopirit, bornit, penlandit, milerit, dan molibdenit.
Sejarah Belerang
Tersedia melimpah dalam bentuk aslinya, belerang sudah dikenal sejak zaman kuno dan bahkan dirujuk dalam Taurat (Kitab Kejadian).
Menurut Papirus Ebers, salep belerang digunakan oleh orang Mesir kuno untuk mengobati masalah kelopak mata.
Belerang juga digunakan untuk pengasapan di Yunani praklasik dan disebutkan dalam kisah Odyssey karangan Homer.
Pliny the Elder membahas belerang dalam bukunya dan mengatakan bahwa sumbernya yang paling terkenal adalah Pulau Melos.
Dia menyebutkan penggunaan sulfur untuk pengasapan (fumigation), obat-obatan, dan pemutih kain.
Bentuk alami belerang yang dikenal sebagai shiliuhuang telah dikenal di Cina sejak abad ke-6 SM dan ditemukan di Hanzhong.
Pada abad ke-3, orang Cina menemukan bahwa belerang dapat diekstraksi dari pirit.
Taois Cina tertarik pada sifat mudah terbakar belerang dan reaktivitasnya dengan logam tertentu, namun penggunaan praktisnya yang paling awal ditemukan dalam pengobatan tradisional Tiongkok.
Risalah militer Dinasti Song tahun 1044 M menjelaskan berbagai formula bubuk mesiu hitam Cina, yang merupakan campuran kalium nitrat (KNO3), arang, dan belerang.
Formula tersebut tetap menjadi resep untuk membuat bubuk mesiu hitam.
Dalam berbagai perawatan kulit tradisional, unsur belerang dalam bentuk krim digunakan untuk meringankan berbagai kondisi seperti kudis, kurap, psoriasis, eksim, dan jerawat.
Di masa modern, Antoine Lavoisier menggunakan belerang dalam eksperimen pembakaran, dan menuliskan hasilnya pada tahun 1777.
Pada saat itu, deposit belerang di Sisilia, Italia, adalah sumber dominan belerang selama lebih dari satu abad.
Pada akhir abad ke-18, sekitar 2.000 ton belerang per tahun diimpor ke Marseille, Prancis, untuk produksi asam sulfat untuk digunakan dalam proses Leblanc.
Di masa sekarang, mayoritas belerang digunakan untuk membuat asam sulfat untuk berbagai kegunaan, terutama pupuk.
Penggunaan Belerang
Turunan utama belerang adalah asam sulfat (H2SO4) yang merupakan salah satu elemen penting dalam berbagai industri dan penggunaan di laboratorium.
Belerang juga digunakan dalam baterai, deterjen, fungisida, pupuk, bubuk mesiu, korek api, dan kembang api.
Aplikasi lain belerang antara lain digunakan untuk membuat beton tahan korosi yang memiliki kekuatan besar, untuk pelarut, serta digunakan dalam industri kimia dan farmasi.
Belerang ditemukan dalam antibiotik penisilin dan digunakan untuk pengasapan untuk mengobati penyakit dan membasmi hama. Belerang juga merupakan komponen pupuk dan juga obat-obatan.
Di jaman kuno, unsur ini merupakan komponen bubuk mesiu dan diyakini telah digunakan dalam senjata penyembur api kuno yang disebut Api Yunani.
Efek Kesehatan Belerang
Semua makhluk hidup membutuhkan belerang. Unsur ini terutama penting bagi manusia karena merupakan bagian dari asam amino metionin, sehingga mutlak diperlukan.
Asam amino sistein juga mengandung belerang. Rata-rata setiap orang membutuhkan di sekitar 900 mg belerang per hari.
Unsur belerang tidak beracun, tapi banyak turunan belerang sederhana, seperti sulfur dioksida (SO2) dan hidrogen sulfida bersifat racun.
Belerang umum ditemukan di alam sebagai sulfida. Melalui berbagai proses, belerang bisa berikatan dengan unsur lain sehingga menghasilkan senyawa yang berbahaya bagi manusia dan hewan.
Berbagai senyawa berbahaya ini mungkin menimbulkan bau menyengat dan sering beracun.
Efek merugikan yang mungkin timbul antara lain memicu iritasi mata dan tenggorokan, kerusakan otak melalui gangguan fungsi hipotalamus, serta kerusakan sistem saraf.
Tes juga menunjukkan bahwa bentuk-bentuk tertentu belerang (sulfur) dapat memicu kerusakan janin dan cacat bawaan.
Fakta Menarik tentang Belerang
Berikut adalah fakta dan informasi tentang belerang:
1. Manusia telah mengenal belerang sejak zaman kuno. Unsur ini juga dikenal sebagai brimstone dan terutama berasal dari gunung berapi.
2. Meskipun belerang sudah diketahui sejak lama, namun keberadaannya sebagai unsur baru terjadi pada tahun 1777. Saat itu, Antoine Lavoisier memberikan bukti meyakinkan bahwa zat itu memang unsur independen dan layak mendapat tempat di tabel periodik.
3. Belerang merupakan unsur penting bagi kehidupan dan ditemukan dalam asam amino (sistein dan metionin) dan protein.
4. Sementara sebagian besar unsur kimia hanya eksis dalam bentuk senyawa, belerang adalah salah satu dari sedikit unsur yang terjadi dalam bentuk murni.
5. Senyawa belerang adalah alasan mengapa mengupas bawang bombay membuat kita menangis, mengapa asparagus memberikan bau yang aneh pada urin, mengapa bawang putih memiliki aroma yang khas, dan mengapa telur busuk berbau sangat menyengat.
6. Meskipun banyak senyawa belerang memiliki bau yang kuat, unsur murninya sebenarnya tidak berbau. Unsur belerang dianggap tidak beracun.
7. Senyawa belerang bisa memengaruhi indera penciuman. Misalnya, hidrogen sulfida (H2S, penyebab bau telur busuk) bisa melumpuhkan indera penciuman, sehingga baunya sangat kuat pada awalnya dan kemudian hilang. Hal ini bisa berbahaya karena hidrogen sulfida merupakan gas beracun dan berpotensi mematikan.
8. Pada suhu dan tekanan kamar, belerang berbentuk padatan berwarna kuning. Belerang padat bisa berwujud bubuk, tetapi juga bisa membentuk kristal.
9. Bagaimana mengeja belerang bisa berbeda di setiap areanya. Di Inggris dan negara-negara yang memiliki akar bahasa latin, belerang dieja sebagai sulphur. Sedangkan di Amerika, ejaannya adalah sulfur.
10. Belerang terbentuk sebagai bagian dari proses alfa di bintang masif. Unsur ini merupakan elemen ke-10 yang paling melimpah di alam semesta.
11. Di kerak bumi, belerang banyak ditemukan di dekat gunung berapi dan sumber air panas. Kelimpahan unsur ini lebih tinggi di inti daripada di kerak bumi. Diperkirakan terdapat cukup belerang di bumi untuk membuat dua benda seukuran bulan.
12. Mineral umum yang mengandung belerang adalah pirit (besi sulfida), cinnabar (merkuri sulfida), galena (timbal sulfida), dan gipsum (kalsium sulfat).
13. Beberapa organisme dapat menggunakan senyawa belerang sebagai sumber energi. Contohnya adalah bakteri gua yang menghasilkan stalaktit khusus yang disebut snottit yang meneteskan asam sulfat. Asamnya cukup pekat sehingga dapat membakar kulit dan membuat lubang pada pakaian. Pelarutan alami mineral akibat asam sulfat inilah yang kemudian membentuk kontur gua.
14. Saat ini, belerang dihasilkan dari pengolahan minyak bumi, gas alam, dan sumber daya fosil terkait, terutama dalam bentuk hidrogen sulfida.[]