Nomor atom: 4
Massa atom: 9,01218 g/mol
Elektronegativitas menurut Pauling: 1,5
Titik lebur: 1280 °C
Titik didih: 2970 °C
Radius Vanderwaals: tidak diketahui
Radius ionik: tidak diketahui
Isotop: 1
Energi ionisasi pertama: 899,2 kJ/mol
Energi ionisasi kedua: 1757 kJ/mol
Potensial standar: – 1,70 V
Ditemukan oleh: Abbé René-Just Haüy / Louis Nicolas Vauquelin tahun
Sifat Kimia dan Fisika Berilium
Berilium (beryllium) adalah unsur bivalen beracun, berwarna abu-abu, kuat, ringan, dan terutama digunakan sebagai zat pengeras dalam paduan logam.
Berilium memiliki titik leleh 1287+/-5 °C, titik didih 2970 °C, berat jenis 1,848 (pada suhu 20 °C), dan valensi 2.
Kondisi tersebut menjadikan berilium sebagai salah satu logam ringan dengan titik leleh tertinggi.
Logam ini memiliki konduktivitas termal yang sangat baik, bukan magnetik, tahan terhadap asam nitrat pekat, serta pada suhu dan tekanan standar mampu melawan oksidasi ketika terkena udara.
Kerak bumi memiliki kandungan berilium sebesar 2,6 ppm dan 6 ppm dalam tanah. Berilium dalam tanah dapat masuk ke dalam tanaman yang tumbuh diatasnya.
Kadar berilium tanaman bervariasi antara 1 dan 40 ppb, terlalu rendah untuk mempengaruhi hewan yang memakan tanaman tersebut.
Berilium ditemukan dalam 30 mineral yang berbeda, yang paling penting adalah bertrandite, beryl, chrysoberyl, dan phenacite.
Bentuk beryl yang berharga (batu mulia) adalah aquamarine dan zamrud.
Ekstraksi berilium dari senyawanya adalah proses yang sulit karena afinitasnya yang tinggi terhadap oksigen pada suhu tinggi, dan kemampuannya untuk mereduksi air ketika lapisan oksidanya dihilangkan.
Hanya tiga negara yang terlibat dalam ekstraksi berilium skala industri yaitu Amerika Serikat, Cina dan Kazakhstan.
Sejarah Berilium
Mineral beril (beryl) yang mengandung berilium telah digunakan setidaknya sejak jaman dinasti Ptolemeus di Mesir Kuno.
Pada abad pertama masehi, naturalis Romawi, Pliny the Elder, menyebutkan dalam ensiklopedianya Natural History bahwa beril dan zamrud adalah serupa.
Papirus Graecus Holmiensis yang ditulis pada abad ketiga atau keempat masehi diketahui berisi catatan tentang cara menyiapkan zamrud dan beril buatan.
Di masa-masa selanjutnya, analisis awal zamrud dan beril oleh Martin Heinrich Klaproth, Torbern Olof Bergman, Franz Karl Achard, dan Johann Jakob Bindheim selalu menghasilkan unsur yang serupa, sehingga mengarahkan pada kesimpulan keliru bahwa kedua zat tersebut adalah aluminium silikat.
Ahli mineral René Just Haüy menemukan bahwa kedua kristal itu identik secara geometris.
Dia lantas meminta ahli kimia Louis-Nicolas Vauquelin untuk melakukan analisis kimia.
Dalam makalah jurnal tahun 1798, Vauquelin melaporkan bahwa dia menemukan unsur baru dengan melarutkan aluminium hidroksida dari zamrud dan beril dalam alkali.
Para editor jurnal kemudian menamakan unsur baru tersebut sebagai “glucine” karena rasa manis dari beberapa senyawanya.
Klaproth lebih menyukai nama “beryllina” karena fakta bahwa yttria juga membentuk garam manis.
Pada akhirnya, penggunaan nama “berilium” secara luas dipelopori oleh Wöhler pada tahun 1828.
Friedrich Wöhler dan Antoine Bussy secara independen berhasil mengisolasi berilium pada tahun 1828 melalui reaksi kimia logam kalium dengan berilium klorida.
Penggunaan Berilium
Berilium digunakan sebagai agen paduan dalam produksi berilium-tembaga.
Berilium-tembaga digunakan dalam berbagai aplikasi karena konduktivitas listrik dan termal yang baik, kekuatan dan kekerasan tinggi, sifat non magnetik, serta ketahanan yang baik.
Aplikasi khas paduan berilium-tembaga adalah dalam industri pertahanan dan kedirgantaraan.
Berilium juga digunakan dalam deteksi diagnostik X-ray karena transparan terhadap sinar-X serta dalam pembuatan berbagai peralatan komputer.
Efek Kesehatan Berilium
Berilium bukan merupakan unsur penting bagi tubuh manusia, bahkan merupakan salah satu bahan kimia yang paling beracun.
Logam ini bisa sangat berbahaya ketika terhirup karena dapat merusak paru-paru dan menyebabkan pneumonia.
Efek paling umum akibat berilium disebut berylliosis, sebuah gangguan paru-paru berbahaya yang juga dapat merusak organ-organ lain, seperti hati.
Sekitar 20% dari semua kasus berylliosis menyebabkan kematian. Menghirup berilium di tempat kerja merupakan penyebab utama terjadinya berylliosis.
Berilium juga dapat memicu reaksi alergi pada orang-orang yang sangat peka terhadap bahan kimia ini.
Reaksi alergi bisa sangat parah. Kondisi ini dikenal pula sebagai Chronic Beryllium Disease (CBD).
Gejala CBD meliputi kelemahan, kelelahan, dan masalah pernapasan. Beberapa orang yang menderita CBD akan mengembangkan anoreksia dan kebiruan pada tangan dan kaki.
Selain menyebabkan berylliosis dan CBD, berilium juga dapat mempertinggi resiko terjadinya kanker dan kerusakan DNA.
Dampak Lingkungan Berilium
Berilium memasuki udara, air, dan tanah akibat dari proses alami dan aktivitas manusia.
Berilium terjadi secara alami dalam jumlah kecil. Manusia menambahkan konsentrasi berilium melalui produksi logam dan pembakaran batu bara serta minyak bumi.
Berilium tidak akan terakumulasi dalam tubuh ikan. Namun, beberapa jenis buah-buahan dan sayuran seperti kacang merah dan pir mungkin mengakumulasi berilium dalam tingkat signifikan.
Hewan yang memakan tumbuhan tersebut akan mengalami peningkatan berilium pula. Namun untungnya, kebanyakan hewan segera mengeluarkan berilium melalui urin dan feses.
Tes laboratorium menunjukkan bahwa berilium mungkin menyebabkan kanker dan perubahan DNA pada hewan meskipun sejauh ini tidak ada bukti lapangan yang mendukung temuan ini.
Fakta Menarik tentang Berilium
Berikut adalah fakta dan informasi tentang berilium.
1. Louis Nicolas Vauquelin, ahli kimia yang menemukan berilium juga menemukan unsur lain yaitu kromium.
2. Berilium berada di tempat ke-4 pada tabel periodik, dengan kelimpahan di bumi menempati urutan ke-44.
3. Asal kata berilium dapat ditelusuri dari beberapa bahasa, termasuk beryllus (Latin); béry (Prancis); dan bērullos (Yunani Kuno) yang memilki arti “menjadi pucat”, mengacu pada batu permata semimulia beryl.
4. Zamrud, morganite, dan aquamarine adalah bentuk beril yang memiliki nilai tinggi.
5. Orang Romawi diketahui mengelola beberapa tambang zamrud tertua di Gurun Timur Mesir sekitar 2.000 tahun yang lalu.
6. Dari semua logam alkali tanah, berilium adalah yang paling ringan.
7. Berilium banyak digunakan dalam reaktor nuklir sebagai moderator, penyerap neutron, perisai, dan reflektor.
8. Bahan yang mengandung berilium digunakan dalam ponsel, kamera, dan perangkat portabel lain.
9. Berilium juga terdapat pada peralatan analisis yang digunakan untuk menguji darah untuk HIV dan penyakit lainnya.
10. Berilium berperan dalam penemuan neutron ketika James Chadwick membombardir berilium dengan partikel alfa dan menemukan partikel subatom tanpa muatan listrik.
11. Berilium adalah bahan utama yang digunakan untuk membuat cermin di Teleskop Luar Angkasa James Webb NASA.
12. Berilium sangat transparan ketika terpapar sinar-X dan karena itu digunakan di jendela untuk tabung sinar-X.
13. Komisi Eropa mencantumkan berilium sebagai salah satu dari 20 bahan baku penting untuk Uni Eropa.
14. Departemen Pertahanan AS mengklasifikasikan berilium sebagai bahan strategis dan kritis karena digunakan dalam produk yang memiliki arti penting bagi keamanan nasional.
15. Amerika Serikat adalah sumber dan produsen berilium terkemuka di dunia. Tambang di Spor Mountain, Utah, diketahui menjadi sumber lebih dari 85 persen berilium di seluruh dunia.
16. Berilium bersifat karsinogenik dan kontak yang terlalu lama dengan unsur ini bisa menyebabkan kanker paru-paru. Hal ini berarti orang-orang yang terlibat dalam penambangan berilium memiliki resiko yang lebih besar.[]