Nomor atom: 35
Massa atom: 79,904 g/mol
Elektronegativitas menurut Pauling: 2,8
Kepadatan: 3,1 g/cm3 pada 20 °C
Titik lebur: -7,2 °C
Titik didih: 58,8 °C
Radius Vanderwaals: 0,165 nm
Radius ionik: 0,195 nm (-1)
Isotop: 10
Energi ionisasi pertama: 1142,7 kJ/mol
Potensial standar: 1,08 V
Ditemukan oleh: Anthoine Balard tahun 1826
Sifat Kimia dan Fisika Brom
Pada suhu ruangan brom (bromin) berwujud cairan merah kecoklatan.
Dalam bentuk gas, brom berwarna sama (merah kecoklatan) dengan bau ofensif dan menyesakkan mirip bau klorin.
Brom adalah satu-satunya unsur non-logam yang berbentuk cair dalam suhu ruangan dan mudah menguap pada suhu dan tekanan standar.
Brom kurang aktif dibandingkan klorin dan fluorin tetapi lebih aktif daripada yodium. Brom larut dalam pelarut organik dan air.
Brom adalah elemen alami yang dapat ditemukan dalam banyak bahan anorganik.
Namun, manusia memasukkan brom organik ke lingkungan melalui berbagai aktivitas.
Brom akibat aktivitas manusia yang tidak terjadi secara alami berpotensi menyebabkan kerusakan serius pada kesehatan manusia dan lingkungan.
Dalam batuan kerak bumi, brom alami berwujud sebagai garam bromida. Garam brom terakumulasi dalam air laut (85 ppm), dari mana brom biasanya diekstrak.
Produksi dunia brom diperkirakan melebihi 300.000 ton per tahun, dengan tiga negara produsen utama yaitu Amerika Serikat, Istrael, dan Inggris.
Sejarah Brom
Senyawa bromin telah digunakan sejak zaman kuno.
Pada abad pertama Masehi, penulis Romawi Pliny menggambarkan salah satu industri kimia pertama di dunia: pabrik pewarna yang memproduksi warna Tyrian purple.
Tyrian purple (atau ungu kerajaan) adalah pewarna ungu kuno yang diperoleh dari moluska laut.
Di masa modern, brom ditemukan secara independen oleh dua ahli kimia, Carl Jacob Löwig dan Antoine Balard, masing-masing pada tahun 1825 dan 1826.
Löwig mengisolasi bromin dari mata air mineral dari kampung halamannya Bad Kreuznach pada tahun 1825.
Löwig menggunakan larutan garam mineral jenuh dengan klorin dan mengekstrak bromin dengan dietil eter.
Setelah penguapan eter, tertinggal cairan coklat. Dengan cairan ini sebagai sampel karyanya, dia melamar posisi di laboratorium Leopold Gmelin di Heidelberg.
Karena menunggu proses lamaran, publikasi karyanya menjadi tertunda sehingga membuat Balard mempublikasikan hasil penemuannya terlebih dahulu.
Balard menemukan bahan kimia bromin dalam abu rumput laut dari rawa-rawa garam Montpellier.
Rumput laut digunakan untuk menghasilkan yodium, tetapi juga mengandung bromin.
Balard mendistilasi bromin dari larutan abu rumput laut jenuh dengan klorin.
Sifat-sifat zat yang dihasilkan adalah gabungan antara sifat klorin dan yodium,maka dia mencoba membuktikan bahwa zat itu adalah iodin monoklorida (ICl).
Tetapi setelah gagal melakukannya, Balard yakin bahwa dia telah menemukan unsur baru dan menamakannya muride, yang berasal dari kata Latin muria untuk air garam.
Setelah ahli kimia Prancis, Louis Nicolas Vauquelin, Louis Jacques Thénard, dan Joseph-Louis Gay-Lussac menyetujui eksperimen apoteker muda Balard, hasilnya dipresentasikan pada kuliah di Académie des Sciences dan diterbitkan di Annales de Chimie et Physique.
Dalam publikasinya, Balard menyatakan bahwa dia mengubah nama dari muride menjadi brôme atas usul M. Anglada.
Brôme (bromin) berasal dari bahasa Yunani yang berarti berbau busuk.
Sumber lain mengklaim bahwa ahli kimia dan fisikawan Prancis, Joseph-Louis Gay-Lussac, yang menyarankan nama brôme karena bau khas uap yang dihasilkannya.
Penggunaan Brom
Brom digunakan dalam industri untuk membuat senyawa organobromo dengan salah satu senyawa utama adalah dibromoethana yang digunakan dalam bensin bertimbal, sebelum akhirnya dikurangi karena pertimbangan lingkungan.
Brom organik lain digunakan sebagai insektisida, dalam alat pemadam kebakaran, dan membuat obat-obatan.
Brom juga digunakan dalam pembuatan fumigant, pewarna, agen anti-api, senyawa pemurnian air, pembersih, obat-obatan, agen untuk fotografi, minyak sayur, dan digunakan sebagai emulsifier dalam banyak minuman ringan rasa jeruk.
Efek Kesehatan Brom
Brom bersifat korosif terhadap jaringan manusia. Dalam bentuk cair dan uap, unsur ini mampu mengiritasi mata dan tenggorokan. Uap bromin sangat beracun saat terhirup.
Manusia menyerap brom organik melalui kulit, makanan, dan saat bernafas.
Brom organik banyak digunakan sebagai obat semprot untuk membunuh serangga dan hama, namun berpotensi beracun pula bagi hewan yang lebih besar, bahkan manusia.
Efek kesehatan parah yang disebabkan oleh kontaminan organik yang mengandung brom adalah rusaknya sistem saraf dan gangguan materi genetik.
Brom organik juga menyebabkan kerusakan berbagai organ seperti hati, ginjal, paru-paru, serta memicu gangguan perut dan pencernaan.
Beberapa senyawa brom organik, seperti etilena bromin bahkan bisa menyebabkan kanker.
Dampak Lingkungan Brom
Brom organik yang digunakan sebagai desinfektan, ketika terbawa air bisa berefek negatif pada berbagai organisme air seperti daphnia, ikan, lobster, dan ganggang.
Brom organik juga merusak kesehatan mamalia, terutama ketika menumpuk dalam tubuh mangsanya.
Efek paling merugikan adalah terjadinya kerusakan saraf, merusak DNA, serta meningkatkan kemungkinan perkembangan kanker.
Penyerapan bromin organik terjadi melalui makanan, melalui pernapasan, dan melalui kulit.
Brom organik tidak mudah diurai sehingga berpotensi besar terpapar ke berbagai organisme.
Ribuan sapi dan babi harus dibunuh untuk mencegah efek penumpukan brom organik dari ternak ke manusia.
Ternak yang mengalami paparan tinggi brom akan mengalami kerusakan hati, kehilangan penglihatan, hambatan pertumbuhan, penurunan kekebalan, penurunan produksi susu, sterilitas, dan anak-anak terlahir cacat.
Fakta Menarik tentang Brom
Berikut adalah beberapa fakta dan informasi menarik tentang brom:
1. Brom dinamai menurut kata Yunani bromos yang berarti bau karena bau brom yang menyengat. Brom memiliki bau tajam yang sulit dijelaskan, tetapi banyak orang akrab dengan baunya karena digunakan di kolam renang.
2. Unsur brom adalah zat beracun dan dapat menyebabkan luka bakar korosi bila terkena kulit. Menghirup uapnya bisa menyebabkan iritasi dalam konsentrasi rendah, atau kematian dalam konsentrasi tinggi.
3. Meskipun beracun sebagai unsur murni dan dalam dosis tinggi, brom merupakan unsur penting bagi hewan. Ion bromida merupakan kofaktor dalam sintesis kolagen.
4. Dalam Perang Dunia I, xylyl bromide dan senyawa brom terkait digunakan sebagai senjata gas beracun.
5. Senyawa yang mengandung brom dalam keadaan oksidasi -1 disebut bromida.
6. Brom merupakan unsur kesepuluh paling melimpah di air laut dengan kelimpahan 67,3 mg/L.
7. Brom merupakan unsur paling melimpah ke 64 di kerak bumi dengan kelimpahan 2,4 mg/kg.
8. Pada suhu kamar, unsur brom berbentuk cairan coklat kemerahan. Satu-satunya unsur lain yang berwujud cair pada suhu kamar adalah merkuri.
9. Brom digunakan dalam banyak senyawa tahan api. Ketika senyawa brominasi terbakar, asam hidrobromat diproduksi. Asam bertindak sebagai penghambat api dengan mengganggu reaksi oksidasi pembakaran.
10. Senyawa bromida digunakan sebagai obat penenang dan antikonvulsan. Secara khusus, natrium bromida dan kalium bromida digunakan pada abad ke-19 dan ke-20 sampai digantikan oleh kloral hidrat, yang pada gilirannya digantikan oleh barbiturat dan obat-obatan lainnya.
11. Pewarna ungu kerajaan kuno yang disebut Tyrian Purple adalah senyawa brom.
12. Brom digunakan dalam bahan bakar bertimbal untuk membantu mencegah ketukan mesin dalam bentuk etilen bromida.
13. Herbert Dow, pendiri Dow Chemical Company, memulai bisnisnya dengan memisahkan brom dari air asin di Midwestern, Amerika Serikat.[]