Banyak orang yang terpesona dengan burung hantu.
Burung hantu adalah pemangsa yang efektif sekaligus misterius karena jarang berada di tempat terbuka.
Burung ini lebih dikenal karena bunyi yang khas dan sebagai makhluk malam (nocturnal).
Fakta tentang Burung Hantu
Berikut akan disajikan fakta butung hantu yang perlu Anda ketahui:
1. Ada sekitar 205 spesies burung hantu
Terdapat 205 spesies burung hantu di seluruh dunia. Burung hantu dicirikan dengan wajah datar dan mata yang menghadap depan.
Mereka hidup hampir di seluruh dunia mulai dari Amerika, Eropa, Asia, Australia, dan Afrika.
Salah satu spesies yang paling umum ditemukan adalah Burung Hantu Bertanduk Besar (Great Horned Owl), yang hidup di Amerika Utara dan Selatan.
Sedangkan salah satu burung hantu paling langka di dunia adalah Blakiston’s Fish Owl.
Burung hantu yang terancam punah ini memiliki bulu berwarna-warni dan merupakan spesies burung hantu terbesar, hanya dapat ditemukan di Rusia, Cina, dan Jepang.
Terdapat 2 jenis famili burung hantu yaitu Barn Owl yang memiliki wajah berbentuk hati dan merupakan bagian dari famili Tytonidae, sedangkan semua jenis burung hantu lainnya merupakan bagian dari famili Strigidae.
2. Burung hantu adalah predator
Sumber makanan burung hantu meliputi mamalia kecil seperti tikus, tupai, dan kelinci.
Mereka juga melengkapi diet dengan memburu serangga dan reptil.
Seperti jenis burung lainnya, burung hantu tidak mengunyah makanannya, melainkan menelannya dalam potongan-potongan kecil.
Paruh burung hantu amat kuat dan digunakan untuk mengoyak mangsa yang ditangkapnya.
3. Sebagian besar burung hantu aktif di malam hari
Sebagian besar burung pemangsa berburu di siang hari tetapi burung hantu terutama adalah burung malam (nokturnal).
Menjadi nokturnal berarti terdapat lebih sedikit persaingan dan potensi bahaya saat berburu.
Burung hantu memiliki kecepatan dan penglihatan malam yang luar biasa, sehingga menjadikannya pemburu malam yang handal.
Meskipun kebanyakan burung hantu hanya keluar di malam hari, terdapat yang bersifat crepuscular, yang berarti aktif di saat senja.
4. Bola mata burung hantu tidak bisa bergerak leluasa
Alih-alih bola mata bulat, burung hantu memiliki mata berbentuk tabung yang tertanam jauh ke dalam tengkorak.
Itu sebab, burung hantu tidak bisa menggerakkan bola matanya dengan leluasa.
Hal ini berarti mata burung hantu berada tetap pada tempatnya sehingga mereka harus memutar kepala untuk bisa melihat arah yang berbeda.
Karena mata burung hantu yang khas tersebut, penglihatan mereka telah berkembang baik dan pemiliki persepsi binokular dan bisa melihat dari jarak jauh.
Namun, benda yang dekat justru nampak buram. Itu sebab, mereka bergantung pada bulu kecil seperti rambut di paruh dan kaki untuk meraba makanan.
5. Burung hantu bisa memutar kepalanya hingga 270 derajat

Merupakan mitos bahwa burung hantu dapat memutar kepala hingga 360 derajat.
Fakta sebenarnya adalah burung ini bisa memutar lehernya 135 derajat ke kedua arah (kanan dan kiri), sehingga menjadi 270 derajat gerakan total.
Adaptasi tulang, pembuluh darah dengan reservoir kontraktil, dan jaringan pembuluh darah pendukung memungkinkan burung hantu untuk memutar kepala sejauh itu tanpa memotong suplai darah ke otak.
6. Banyak spesies burung hantu bisa terbang tanpa suara
Burung hantu dikenal sebagai pemangsa senyap di malam hari karena mampu meminimalkan suara saat mengepakkan sayap.
Bulu burung ini dirancang bisa memecah turbulensi udara menjadi arus yang lebih kecil sehingga mengurangi timbulnya suara.
Bulu halus yang mereka miliki juga membantu meredam dan menyerap suara.
Semua kelebihan tersebut membuat burung hantu menjadi pemangsa yang efektif karena bisa terbang hingga sangat dekat dari mangsanya tanpa terdengar.
7. Pendengaran burung hantu amat tajam
Burung hantu mampu mendengar mangsa di bawah dedaunan, pepohonan, tanah, dan salju.
Sebagian burung hantu memiliki sepasang telinga pada ketinggian berbeda di kepala mereka, sehingga membuat mereka mampu menemukan mangsa berdasarkan perbedaan kecil dalam gelombang suara.
Burung hantu lain memiliki wajah datar dengan bulu khusus yang mampu memfokuskan suara untuk memudahkan dalam menemukan mangsa.
8. Burung hantu menelan mangsanya dan memuntahkan bagian yang tidak tercerna

Saat berburu, burung hantu akan menangkap mangsanya kemudian meremukkannya sampai mati dengan cakarnya yang kuat.
Kemudian, tergantung pada ukuran, mangsanya akan dimakan utuh atau dicabik-cabik.
Saluran pencernaan burung hantu memproses daging dan bagian lain yang bisa dicerna.
Bagian-bagian yang tidak dapat dicerna, seperti bulu dan tulang, kemudian dipadatkan menjadi pelet untuk kemudian dimuntahkan.
9. Burung hantu kadang makan burung hantu lain
Burung hantu tidak hanya memakan mangsa yang sangat besar (beberapa spesies, seperti burung hantu elang, bahkan dapat menangkap rusa kecil), tetapi mereka juga memakan spesies burung hantu lainnya.
Great horned owl, misalnya, akan menyerang barred owl. Barred owl, pada gilirannya, terkadang memakan Western screech owl.
Burung hantu yang saling memangsa mungkin menjadi alasan mengapa jumlah Western screech owl menurun.
10. Jumbai di kepala burung hantu hanya ‘aksesoris’ dan bukan telinga
Telinga burung hantu terletak di bagian wajah di belakang mata dan tersembunyi oleh bulu.
Burung hantu memiliki indera pendengaran yang tajam untuk membantu menemukan dan menangkap mangsa.
11. Burung hantu memiliki kaki kuat
Struktur kaki burung hantu disebut sebagai zygodactyl, yang berarti terdapat dua jari kaki menghadap ke depan sementara dua menghadap belakang.
Bentuk kaki yang seperti ini membuat burung hantu mudah saat menerkam dan membawa mangsanya.
12. Induk burung hantu memberi makan bayi terkuat terlebih dahulu
Induk burung hantu selalu memberi makan anak tertua dan terkuat sebelum yang lainnya.
Hal ini berarti jika terjadi kelangkaan makanan, anak termuda akan kelaparan.
Setelah burung hantu meninggalkan sarang, dia sering tinggal di dekat pohon yang sama, dan induknya masih membawakannya makanan.
Jika sang anak bisa bertahan hidup di musim dingin pertamanya secara mandiri, peluangnya untuk bertahan hidup menjadi lebih baik.
13. Burung hantu memiliki paruh panjang dan bengkok
Pada banyak spesies, paruh sebagian tersembunyi oleh bulu sehingga tampak lebih kecil dari yang sebenarnya.
Paruh ini antara lain digunakan untuk mencabik makanan.
14. Burung hantu memiliki berbagai jenis suara berbeda
Burung hantu mampu menciptakan berbagai suara atau vokalisasi. Suara yang biasa terdengar biasanya merupakan deklarasi teritorial, meskipun tidak semua spesies mampu melakukannya.
Suara lain burung hantu akan meliputi jeritan dan desis.
15. Burung hantu adalah pengendali hama alami

Burung hantu memakan banyak hewan pengerat.
Satu keluarga burung hantu bisa memakan 3000 hewan pengerat dalam satu siklus berkembang biak selama empat bulan.
Banyak petani memasang kotak sarang burung hantu dengan harapan burung hantu akan membersihkan hama seperti tikus dari tanah pertanian mereka.
Bentuk pengendalian hama alami ini lebih aman dan lebih murah daripada menggunakan racun, dan juga lebih baik untuk burung hantu.
Banyak burung hantu mati setiap tahun karena memakan hewan pengerat yang telah diracun.
16. Burung hantu adalah tanda kemenangan dalam pertempuran
Di Yunani kuno, burung hantu adalah pendamping Athena, dewi kebijaksanaan Yunani.
Itu sebab, burung hantu melambangkan pembelajaran dan pengetahuan.
Tapi Athena juga seorang dewi prajurit dan burung hantu dianggap sebagai pelindung tentara yang sedang berperang.
Jika tentara Yunani melihat burung hantu terbang selama pertempuran, mereka menganggapnya sebagai tanda kemenangan yang akan segera tiba.
17. Burung hantu telah menjadi bagian dari banyak legenda dan cerita rakyat
Selain di Yunani kuno, burung hantu juga memiliki berbagai peran dalam banyak kebudayaan.
Burung hantu menjadi objek lukisan gua di Perancis yang berasal dari sekitar 15.000 sampai 20.000 tahun lalu. Burung hantu juga muncul dalam hieroglif Mesir.
Burung ini memiliki berbagai peran simbolis dalam budaya dan mewakili berbagai peran seperti kemalangan, kematian, kemakmuran, dan kebijaksanaan.[]