Menjadi salah satu dari 7 keajaiban alam dunia, Great Barrier Reef yang terletak di lepas pantai Queensland, Australia, merupakan rumah bagi beragam kehidupan laut.
Petualangan di sekitar area spektakuler ini bisa dilakukan melalui udara, dengan kapal, atau dengan menyelam dan berenang diantara karang yang spektakuler.
Fakta tentang Great Barrier Reef
Berikut adalah fakta unik tentang Great Barrier Reef yang belum Anda ketahui.
1. Sistem terumbu karang terbesar di dunia
Dengan hampir 3.000 terumbu (reef) individu, 900 pulau, dan membentang sepanjang 2.600 km, Great Barrier Reef merupakan hamparan terumbu karang terbesar di dunia.
Ukuran tersebut kurang lebih sama dengan ukuran wilayah negara Italia
Saking besarnya, Great Barrier Reef bahkan bisa dilihat dari luar angkasa.
2. Great Barrier Reef lebih besar dari kebanyakan negara
Dengan luas lebih dari 347.000 km persegi, Great Barrier Reef melampaui ukuran lebih dari 100 negara.
Jika dianggap sebagai negara, luas Great Barrier Reef akan menempati urutan ke-63, berada antara Jerman (seluas 357.000 km persegi) dan Republik Kongo (342.000 km persegi).
3. Rumah bagi keanekaragaman spesies yang luar biasa
Membuat daftar detail semua spesies di Great Barrier Reef akan jadi tantangan tersendiri.
Berikut adalah beberapa kelompok paling menonjol yang berhabitat di terumbu karang raksasa ini:
- 30 spesies ikan paus dan lumba-lumba
- 6 spesies kura-kura
- 17 spesies ular laut
- Lebih dari 1.500 spesies ikan. Diperkirakan 10% dari spesies ikan dunia menghuni Great Barrier Reef.
4. Coral hidup
Jadi apa itu coral (karang)? Coral dibentuk oleh makhluk kecil yang disebut polip yang memiliki tubuh seperti kantung dan memiliki tentakel.
Coral memiliki struktur seperti batu karena polip. Polip menggunakan ion kalsium dan karbonat dari air laut untuk membuat kerangka luar yang keras untuk melindungi tubuh mereka yang lunak.
Polip mampu bertahan hidup karena hubungannya dengan ganggang yang hidup bersama mereka.
Ganggang menyerap cahaya dari matahari dan selanjutnya memberi makan coral. Ganggang juga memberi warna cerah pada coral.
Coral termasuk nokturnal (aktif di malam hari). Di bawah kegelapan, polip muncul dari selubung luar untuk menangkap makhluk kecil yang melintas di dekatnya.
5. Lokasi terumbu karang tidak selalu dekat dengan pantai
Sementara terumbu karang (reef) tumbuh subur di perairan yang hangat dan dangkal, namun lokasinya tidak selalu dekat dengan pantai.
Barrier reef (terumbu penghalang) didefinisikan sebagai terumbu karang yang tumbuh sejajar dengan pantai tetapi dipisahkan oleh laguna besar.
Pengunjung mungkin harus melakukan perjalanan dengan kapal antara 45 menit hingga 2 jam untuk mencapai lokasi penyelaman.
Faktanya, karang hanya mencakup sekitar enam atau tujuh persen dari luas total Great Barrier Reef.
6. Banyak terdapat ancaman terhadap terumbu karang
Sayangnya, Great Barrier Reef sedang berjuang untuk bertahan hidup seiring dengan perubahan iklim yang menjadi ancaman utama.
Naiknya suhu laut dan polusi membuat karang lebih rentan terhadap pemutihan (bleaching) dan akhirnya, kematian.
Pariwisata juga memainkan peran, dengan perenang dan penyelam menyentuh dan merusak bagian terumbu serta meninggalkan sampah dan mencemari perairan dengan krim matahari dan polutan lainnya.
7. Karang yang memutih tidak selalu merupakan karang mati
Pemutihan karang (coral bleaching) terjadi ketika polip tidak lagi bersimbiosis dengan ganggang.
Ganggang adalah organisme yang memberi warna pada karang. Jadi, tidak ada ganggang berarti terumbu berubah menjadi putih.
Tidak semua karang akan segera mati setelah peristiwa ini, namun tanpa kehadiran penyedia makanan utama, karang lebih berisiko kelaparan dan terjangkit penyakit.
Karang dapat pulih asal kondisi lingkungan kembali normal dan tidak mengalami tekanan lingkungan sesudahnya.

8. Upaya pelestarian menjadi prioritas utama
Perlindungan Great Barrier Reef adalah prioritas utama bagi Pemerintah Australia.
Upaya-upaya sedang dilakukan untuk mengurangi limpasan sedimen. Teknik-teknik tingkat lanjut juga dilakukan untuk membibitkan karang diluar Great Barrier Reef dan menanamnya di alam liar ketika sudah siap.
Selain itu, walaupun dapat berperan dalam masalah terumbu karang, pariwisata juga merupakan bagian dari solusi.
Dengan lebih dari 2 juta pengunjung setahun, Great Barrier Reef adalah salah satu atraksi paling populer di Australia dan menghasilkan $ 5-6 miliar per tahun.
Uang dari pariwisata berkontribusi besar untuk perlindungan terumbu karang dan semakin banyak orang yang mencintai terumbu karang, semakin banyak dana yang terkumpul untuk membantunya bertahan.
9. Karang berumur jutaan tahun!
Karang hidup yang membentuk Great Barrier Reef berada di atas struktur karang tua yang mati, dengan perkiraan usia mencapai 20 juta tahun!
10. Makhluk prasejarah masih tinggal di Great Barrier Reef
Seperti telah disebutkan, beberapa struktur karang berasal dari jutaan tahun yang lalu, demikian juga beberapa makhluk lain yang hidup di sana.
Chambered nautilus yang mirip alien adalah sepupu jauh dari cumi-cumi, tetapi yang membuat makhluk ini menarik adalah penampakan fisik yang relatif tidak berubah selama 500 juta tahun terakhir!

11. Karang hanya berkembang biak setahun sekali
Ketika kondisinya tepat, seringkali setelah bulan purnama, terjadi fenomena menakjubkan reproduksi karang (coral).
Seluruh koloni seperti disinkronkan, dengan setiap polip melepaskan materi genetiknya ke dalam air sehingga menciptakan pemandangan yang mengingatkan pada badai salju.
Peristiwa reproduksi massal ini dapat menimbulkan endapan di permukaan air yang terlihat dari luar angkasa!
Setelah itu, karang baru akan terbentuk. Hebatnya, hanya butuh polip tunggal untuk memulai terumbu baru!
12. Berkunjung saat musim dingin
Bulan-bulan musim panas mungkin tampak seperti waktu yang tepat untuk mengunjungi Great Barrier Reef.
Tapi selain dari suhu yang sangat panas, musim panas adalah saat dimana ubur-ubur penyengat banyak berkeliaran disekitar terumbu karang.
Musim ubur-ubur penyengat membentang dari November hingga Mei dan dalam waktu ini Anda mungkin harus berenang mengenakan stinger suit sebagai pelindung.
Tapi jangan takut! Meskipun lebih dingin di musim dingin, suhu udara dan air masih menyenangkan dan yang paling penting, Anda akan terhindar dari ubur-ubur yang ditakuti.

13. Sebagian penghuni Great Barrier Reef berpindah ke Selatan
Dalam beberapa tahun terakhir, para ilmuwan telah memperhatikan perpindahan banyak ikan dan karang ke arah selatan, yang sebelumnya berada di dalam batas Great Barrier Reef.
Ketika suhu air naik di seluruh Oseania, penghuni terumbu nampaknya memilih pindah ke daerah selatan yang memiliki suhu lebih ramah.
Tidak hanya mengganggu keharmonisan terumbu itu sendiri, perubahan iklim juga berpengaruh buruk bagi komunitas ganggang dan rumput laut di New South Wales, spesies yang bahkan membutuhkan air yang lebih dingin untuk menopang kehidupannya.
14. Setengah Great Barrier Reef telah menghilang sejak tahun 1980-an
Meskipun ukurannya memicu banyak kekaguman, luas Great Barrier Reef sebenarnya hanya sekitar setengah dari luas 30 tahun yang lalu.
Pada tahun 2012, sebuah studi oleh Australian Institute of Marine Science menyimpulkan bahwa 50 persen dari sistem terumbu karang telah menghilang sejak tahun 1985 karena kerusakan akibat badai, bintang laut predator mahkota duri, dan pemutihan karang.
15. Masyarakat asli Australia dianggap sebagai pemilik tradisional Great Barrier Reef
Kaya dengan sumber daya alam, Great Barrier Reef adalah situs yang memiliki makna budaya dan spiritual luar biasa bagi orang Aborigin Australia dan penduduk sekitar Kepulauan Selat Torres.
Sejumlah subkelompok diakui oleh pemerintah Australia sebagai “pemilik tradisional” terumbu karang, dan diberi kompensasi atas penggunaan properti laut tersebut untuk kepentingan nasional.
16. Empat penjelajah mengabaikan Great Barrier Reef
Ketika negara-negara Eropa mulai mengirim penjelajah melalui Oceania, mereka melakukan kontak dengan, tetapi anehnya tidak memperhatikan keberadaan Great Barrier Reef.
Bangsawan Portugis, Cristóvão de Mendonça, dianggap yang pertama melakukan kontak dengan Great Barrier Reef tahun 1522 namun tidak menghiraukannya sehingga dia bahkan tidak repot-repot untuk mendokumentasikan penemuannya.
Navigator Belanda, Willem Janszoon, dan pelaut Galicia, Luís Vaz de Torres, masing-masing mencapai Great Barrier Reef antara tahun 1605 hingga 1606, juga gagal mendokumentasikan temuan mereka
Dokumentasi pertama interaksi penjelajah Eropa dengan Great Barrier Reef berasal dari eksplorasi laksamana Perancis, Louis Antoine de Bougainville, tahun 1768 di wilayah tersebut.
Namun, bahkan Bougainville tidak memberikan banyak fokus pada area tersebut karena krunya kekurangan pasokan dan harus berbalik untuk mengisi perbekalan.
17. Kapten Cook menemukan Great Barrier Reef ketika kapalnya rusak diatasnya
Petualang Inggris, Kapten James Cook, dikreditkan sebagai orang Barat pertama yang menemukan Great Barrier Reef.
Namun, penemuan Cook bukanlah hasil dari eksplorasi yang ambisius, melainkan akibat kecelakaan kapal.
Pada tahun 1770, kapal Cook, HM Bark Endeavour, bertabrakan dengan puncak karang di dekat Selandia Baru.
Tabrakan mengakibatkan kerusakan substansial pada kapal Cook, memaksanya untuk berlabuh untuk perbaikan.

18. Terdapat kapal karam di Great Barrier Reef
Sementara Endeavour lolos dari cengkeraman terumbu dengan kerusakan yang dapat diperbaiki, SS Yongala tidak seberuntung itu.
Kapal penumpang ini terhempas oleh topan di lepas pantai timur Australia pada tahun 1911, untuk kemudian tenggelam ke dasar Pasifik sekitar 48 mil laut dari kota Townsville, Queensland.
Saat ini, kapal sepanjang 350 kaki itu berada didasar laut di dalam batas Great Barrier Reef dan menjadi rumah bagi ratusan spesies ikan.
19. Anda bisa mengunjungi Great Barrier Reef melalui Google Street View
Pada tahun 2014, Google Street View, yang memungkinkan pengguna mengamati foto-foto lokasi di berbagai nelahan dunia (biasanya berada di daratan), memperbarui basis datanya dengan gambar bawah laut Great Barrier Reef.[]