Istana Versailles adalah istana megah di Perancis yang dibangun oleh Raja Louis XIV.
Terletak diluar kota Paris, Louis XIV seolah ingin membangun simbol kekuasaannya ini jauh dari konspirasi ibu kota.
Louis XIV mengumpulkan sosok-sosok terpenting kerajaan di sekelilingnya, dengan bangsawan, pelayan istana dan menteri tinggal di Versailles bersamanya.
Dari kamar hingga taman, setiap detail kecil dirancang dan dibuat dengan cermat sehingga Versailles tampil dengan kemegahan yang sulit ditandingi.
Fakta tentang Istana Versailles
Berikut adalah fakta tentang istana megah Versailles yang terletak di luar kota Paris.
1. Berawal dari kastil kecil
Istana Versailles sebagai simbol absolutisme monarki Perancis berawal dari sebuah kastil kecil dengan sebuah gereja.
Penyebutan Versailles paling awal terdapat dalam dokumen tahun 1038 yang dibuat untuk pemiliknya, seorang tuan tanah kecil bernama “Hugo de Versailles.”
2. Awalnya adalah kawasan sepi
Pada periode abad pertengahan, Versailles merupakan daerah yang sepi karena wabah dan dan Perang Seratus Tahun.
Meskipun lokasi Versailles cukup strategis, di jalan antara Paris dan Dreux, berbagai bencana membuat daerah tersebut kurang diminati sebagai tempat pemukiman.
3. Kondisi Versailles Sebelum Louis
Meskipun Raja Louis XIV dari abad ke-17 yang membuat Versailles terkenal, seorang bangsawan mungkin adalah yang membuat daerah tersebut menjadi perhatian istana.
Pada tahun 1575, Albert de Gondi membeli Versailles dari pemilik lamanya.
Gondi adalah tokoh terkemuka di istana Raja Henri II, yang lebih dikenal sebagai suami Catherine de Medici.
Butuh beberapa dekade lagi sampai Versailles akhirnya menjadi dikenal di kalangan istana, tetapi tidak salah untuk mengetahui awal dari segala sesuatunya.
4. Rumah berburu
Louis XIII (jangan dikelirukan dengan putranya Raja Matahari, Louis XIV) diundang ke Versailles untuk berburu oleh keluarga Gondi.
Raja begitu terpikat dengan kawasan tersebut, sehingga mendirikan pondoknya sendiri pada tahun 1624.
Cinta Louis pada Versailles tumbuh begitu besar sehingga dia membeli semua tempat itu dari keluarga Gondi pada tahun 1652.
5. Kanal besar awalnya adalah rawa yang bau
Tanah tempat raja ingin membangun istana sebenarnya tidak cocok untuk peruntukan tersebut.
Agar proyek bisa dilanjutkan, seluruh area harus direstrukturisasi terlebih dahulu.
Pekerjaan untuk meratakan tanah dan pengurugan harus dilakukan sebelum memulai konstruksi.
Pondok berburu Louis XIII terletak di dataran tinggi yang sempit dengan banyak rawa di sekitarnya.
Para pekerja harus meratakan kontur dengan tanah dan batu. Rawa-rawa juga harus dikeringkan terlebih dahulu.
6. Raja merekrut orang-orang terbaik untuk mendesain Istana
Seperti yang diketahui sekarang, segala sesuatu tentang Versailles sangat mewah.
Untuk desain Istana, Louis XIV menggunakan arsitek terbaik saat itu: André Le Nôtre untuk taman, Louis Le Vau untuk arsitektur, dan Charles Le Brun untuk dekorasi.
Orang-orang ini melakukan pekerjaan yang luar biasa! Mereka dianggap mampu memuaskan semua keinginan raja untuk mewujudkan mimpinya.
7. Bahan terbaik didatangkan ke Versailles dari seluruh Perancis
Untuk pembangunan Istana Versailles, diperlukan banyak bahan material yang berasal dari seluruh Perancis.
Lima puluh jenis marmer berbeda didatangkan ke Versailles yang menjadi tantangan sendiri.
Lempeng batu yang digunakan untuk atap berasal dari Angers, batu-batu putih berasal dari L’Oise, dan marmer berasal dari Campan di Pyrenees.
Semua material harus diangkut melalui laut untuk kemudian mencapai sungai Seine karena rute darat masih buruk saat itu.
Butuh waktu enam bulan bagi marmer untuk sampai ke Versailles. Tapi itu tidak masalah bagi raja karena pembangunan istana paling indah di Perancis adalah prioritas.

8. Louis XIV ingin menciptakan tata surya sendiri
Louis XIV, alias “Raja Matahari Perancis,” telah sering mengunjungi pondok berburu Versailles sejak masih remaja.
Pada tahun 1661, Louis secara resmi memindahkan pemerintahan kerajaan ke Versailles setelah dia menunjuk dirinya sendiri sebagai menteri utama.
Namun, bukan hanya nostalgia yang meyakinkan Louis untuk pindah. Dengan pindah dari Paris, Raja Matahari ingin menciptakan sistem tata suryanya sendiri.
Lokasi terpencil Versailles membuat bangsawan dan para pembantunya tidak memiliki akses ke sumber daya sehingga sangat bergantung pada raja.
9. Istana dibangun untuk mengesankan semua orang
Bagi Louis XIV, Istana Versailles adalah cerminan dari kekuasaannya dan citra monarki. Itu sebab, segala sesuatunya harus tampak luhur dan memesona.
Galerie des Glaces (Hall of Mirrors) adalah contoh apa yang ingin dicapai oleh raja dengan proyek ini.
Dia ingin membuat pengunjung terpesona dengan cermin, marmer indah, dan perunggu berlapis emas.
Semua tokoh penting diminta mengunjungi ruangan ini, sehingga mereka mendapatkan kesan tentang kekuasaan dan selera raja yang luar biasa.
Pada waktu itu, cermin berharga sangat mahal, tetapi Galerie des Glaces memiliki 357 cermin sehingga menunjukkan kepada semua orang tentang kekayaan raja.

10. Versailles dalam angka
Bisa ditinggali 20.000 orang, Versailles memiliki 700 kamar, 1.250 cerobong asap, 67 tangga, dan lebih dari 2.000 jendela.
11. Mahal di ongkos
Untuk merenovasi Versailles dari rumah berburu menjadi istana megah, Louis XIV menggunakan 35.000 pekerja dan menghabiskan sekitar $200 hingga $300 miliar.
Sebagai ilustrasi, air mancurnya saja menghabiskan sekitar sepertiga dari anggaran pembangunan.
12. Semua yang dilakukan raja adalah sebuah upacara
Kehidupan Raja Louis XIV sengaja dibuat agar bisa dilihat semua orang.
Pada jam 10 malam, raja biasanya makan malam, dikelilingi oleh bangsawan dan pelayan.
“Publik” ditempatkan di sekelilingnya sesuai dengan kelas sosial mereka.
Di pagi hari, para pelayan menunggu raja bangun di ruang depan. Ketika dia bangun, anggota kerajaan datang untuk membantu “upacara ini”.
Sangat penting untuk hadir ketika raja bangun, tidak hanya untuk mendengar tetapi juga untuk dilihat oleh raja.
Segala sesuatu yang dilakukan raja, bahkan detail terkecil dari rutinitasnya, adalah sebuah upacara yang layak untuk dihadiri.
13. Terdapat dress code saat mengunjungi kebun istana
Istana tidak dibatasi hanya untuk raja dan bangsawan.
Setiap orang diperkenankan mengunjungi istana dan berjalan di taman-tamannya. Meskipun demikian, terdapat satu syarat: pengunjung harus berpakaian bagus.
Jika tidak memiliki pakaian yang layak, pengunjung dapat menyewa di pintu masuk istana.
Keanggunan sangat penting di Istana Versailles. Siapa pun yang tidak mengikuti aturan ini tidak diizinkan memasuki istana.
14. Aroma kebun yang memicu alergi
Versailles memiliki taman yang begitu luas dan indah. Pada saat itu terdapat 210,00 bunga dan 200.000 pohon, 372 patung, 600 air mancur, serta lebih dari 30 km kanal.
Aroma bunga dan pepohonan ini begitu kuat sehingga seorang bangsawan menulis bagaimana campuran aroma “alami” yang berlebihan ini akan membuat orang merasa mual dan pusing.

Kondisi Versailles saat musim dingin bisa sulit.
Perapian tidak banyak membantu menghangatkan permukaan marmer dingin yang ada di mana-mana.
Pada tahun 1695, dikatakan bahwa suhu teramat dingin sehingga gelas anggur raja sampai membeku di atas meja.
16. Tidak boleh ada tusuk gigi di meja makan
Pada tahun 1669, pisau dan bahkan tusuk gigi dilarang berada di meja makan raja.
Ketentuan tersebut merupakan perintah Louis XIV, yang mungkin tidak terlau berlebihan juga mengingat tusuk gigi pernah digunakan sebagai senjata pembunuh sebelumnya.
17. Dua puluh ribu lilin di Hall of Mirrors
Meskipun berukuran besar, lilin-lilin jarang dinyalakan di Versailles agar asap dan jelaganya tidak merusak dinding dan langit-langit yang mahal.
Itu sebab, banyak cermin digunakan di Versailles untuk memantulkan dan memperkuat pencahayaan.
Dalam peristiwa yang jarang terjadi, 20.000 lilin dan lampu gantung dinyalakan di Hall of Mirrors sehingga mengubah aula penuh kaca ini menjadi “koridor cahaya.”
18. Penghuni terakhir Versailles
Louis XVI dan Marie Antoinette adalah Raja Bourbon dan Ratu Perancis terakhir yang secara resmi tinggal di Versailles.
Selama awal Revolusi Perancis, rakyat Perancis yang marah mendatangi Versailles pada tahun 1789 dan memaksa keluarga kerajaan keluar dari istana yang telah menjadi simbol kemewahan dan pemborosan.
Kata-kata terakhir Marie Antoinette adalah “maafkan saya, saya tidak bermaksud melakukannya.”
Kata tersebut diucapkannya karena dia telah menginjak kaki algojo sebelum dieksekusi menggunakan guillotine.

19. Dipertahankan atau didaur ulang?
Setelah Revolusi Perancis, timbul pertanyaan tentang apa yang harus dilakukan dengan Versailles.
Akhirnya diputuskan pada tahun 1794, bahwa Versailles tidak akan dibongkar dan dijual, tetapi akan dipertahankan sebagai harta nasional di bawah pemerintahan republik untuk kepentingan bersama.
Sebaliknya, Charles-Francois Delacroix mengusulkan agar kebun-kebun istana dibongkar, dilebur, dan diubah menjadi meriam. Sarannya tidak disetujui.
20. Terdapat perpustakaan besar di Versailles
Saat dilakukan inventarisasi pasca-Revolusi, petugas menemukan lebih dari 104 perpustakaan yang menampung lebih dari 200,00 teks cetak dan manuskrip di Versailles.
Buku-buku berharga ini, di samping karya-karya seni yang tak terhitung jumlahnya, adalah sebagian alasan mengapa kaum Revolusioner memilih untuk mengubah Versailles menjadi museum nasional.
21. Masih ditinggali setelah Revolusi Perancis
Bertentangan dengan kepercayaan umum, revolusi Perancis tidak menghapuskan monarki selamanya.
Meskipun Versailles tidak pernah benar-benar mendapatkan kembali tempatnya dalam kehidupan bangsawan Perancis, istana itu pernah menjadi rumah bagi istri Napoleon Bonaparte, Marie Louise.
Paus Pius VII bahkan mengunjungi Versailles tahun 1805 untuk memberkati orang-orang dari balkon Hall of Mirrors.
22. Mengenang istana
Setelah revolusi Perancis, tidak ada penguasa yang secara resmi tinggal dalam jangka panjang di Versailles.
Namun, Raja Bourbon yang dipulihkan, Louis XVIII sering mengunjungi Versailles untuk sekedar berjalan melalui aula kosong tanpa alasan yang jelas.
23. Kerusakan oleh alam
Versailles secara ajaib selamat dari Revolusi Perancis, tetapi hampir tidak selamat dari pertempuran tahun 1999 melawan kekuatan alam.
Badai dahsyat menghancurkan istana antara Natal dan Boxing Day tahun itu.
Hampir 10.000 pohon rusak dan tumbang, serta beberapa atap dan jendela hancur.
Bagi para sejarawan hortikultura, kondisi ini sangat memilukan karena badai mencabut tanaman dan pohon dari zaman Marie Antoinette, Louis XIV, dan Napoleon.
24. Penampakan Marie Antoinette
Beberapa orang mengaku pernah melihat hantu tanpa kepala Marie Antoinette.
Dia sering terlihat berada di taman atau tepat berada di luar kamarnya.[]