Mitos vampir yang melekat pada kelelawar membuat binatang ini seakan ditakuti.
Kelelawar termasuk jenis hewan mamalia, seperti kucing, anjing, manusia, dan hewan lainnya.
Kelelawar adalah satu-satunya mamalia yang mampu terbang dan bisa ditemukan hidup hampir di mana saja.
Fakta tentang Kelelawar
Berikut adalah beberapa fakta dan informasi menarik tentang kelelawar yang perlu Anda ketahui.
1. Kelelawar ditemukan di seluruh dunia
Seperti halnya burung, sayap kelelawar memungkinkan mereka melakukan perjalanan ke seluruh penjuru dunia, dari Afrika hingga Asia hingga Amerika.
Namun, kelelawar cenderung menghindari gurun ekstrim dan daerah kutub.
Hewan ini umumnya bertengger di gua, celah batuan, dedaunan, dan bangunan buatan seperti loteng atau di bawah jembatan.
2. Kelelawar menyumbang seperempat dari semua spesies mamalia
Dengan lebih dari 1.400 spesies yang termasuk dalam ordo Chiroptera, kelelawar merupakan salah satu ordo mamalia terbesar, menyumbang sekitar 25 persen dari kelas Mamalia.
Kelelawar hanya kalah oleh ordo Rodentia yang memiliki lebih dari 2.000 spesies dan mewakili 40 persen dari semua spesies mamalia.
Chiroptera dipisahkan menjadi dua subordo: megabat dan microbat.
Megabat umumnya dikenal sebagai kelelawar buah atau rubah terbang (flying fox) dan memiliki penglihatan yang sangat baik dan memakan buah serta nektar.
Di lain sisi, microbat dicirikan oleh penggunaan echolocation dan umumnya memakan serangga dan darah.
3. Satu-satunya mamalia yang bisa terbang
Beberapa mamalia bisa meluncur di udara dalam jarak pendek seperti tupai, sugar glider, dan colugo.
Namun, hanya kelelawar yang benar-benar bisa terbang seperti burung..
Hanya saja tidak seperti burung yang mengepakkan sayap yang merupakan bagian tungkai depan, kelelawar terbang dengan menggerakkan jari-jarinya yang berselaput
Selaput sayap kelelawar sangat sensitif dan halus. Meskipun mudah robek, selaput bisa dengan mudah tumbuh kembali.

4. Kelelawar bersifat nokturnal
Kelelawar adalah makhluk yang aktif di malam hari (nokturnal).
Jika melihat kelelawar di siang hari, hal itu bisa menjadi pertanda masalah.
Kelelawar tersebut mungkin sakit atau tempat istirahatnya diganggu oleh pemangsa.
Pada siang hari, kelelawar tidur di mana pun mereka dapat menemukan tempat berlindung yang aman.
Kelelawar mungkin bertengger di gua, bangunan, cerobong asap, pohon berlubang, atau bahkan celah di daerah berbatu.
Ketika keluar saat senja, hal pertama yang biasanya mereka lakukan adalah menuju ke sumber air untuk minum.
Setelah puas minum kelelawar akan berburu serangga, buah atau bahkan darah yang menjadi makanannya.
5. Kelelawar menggunakan echolocation untuk berburu mangsa
Meskipun microbat tidak buta, kekuatan mereka yang sebenarnya terletak pada kemampuan untuk menggunakan echolocation alias biosonar.
Mirip dengan tikus, lumba-lumba, dan beberapa burung yang tinggal di gua, kelelawar mencari makanan dengan memancarkan suara bernada tinggi yang hanya terdengar oleh kelelawar lain.
Ketika bertabrakan dengan serangga atau objek di dekatnya, pantulan gelombang suara akan diterima kembali sehingga kelelawar bisa menentukan posisi mangsa atau objek lain.
Saking akuratnya echolacation kelelawar, mereka bisa mendeteksi benda setipis rambut manusia.
6. Sebagian spesies kelelawar minum darah
Kelelawar vampir sebenarnya tidak benar-benar menghisap darah.
Mereka menggunakan gigi setajam silet untuk membuat sayatan kecil di kulit hewan yang sedang tidur, kemudian meminum darahnya saat mengalir keluar dari luka.
Kelelawar ini hanya membutuhkan sekitar dua sendok makan darah per hari, sehingga korban yang dihisap darahnya jarang mengalami masalah serius.
Selain itu, air liur kelelawar memiliki kemampuan anestesi yang mirip dengan nyamuk, sehingga membantu mencegah korban merasakan sakit akibat luka yang terjadi.
7. Kelelawar menggelantung terbalik untuk menghemat energi
Jantung manusia memompa ke arah otak, tetapi sistem peredaran darah kelelawar memompa ke arah yang berlawanan yang menjauhi kepala.
Inilah yang membuat kelelawar bisa menggantung terbalik untuk waktu yang lama tanpa pingsan.
Menggelantung terbalik ternyata juga lebih hemat energi. Berbeda dengan berdiri tegak dan melawan gravitasi, tidak banyak energi yang harus dikeluarkan saat menggelantung.

8. Kelelawar memiliki rentang hidup yang panjang
Mamalia yang lebih besar cenderung memiliki metabolisme yang lebih lambat dan karenanya memiliki rentang hidup lebih lama, tetapi terdapat pengecualian.
Relatif terhadap ukuran tubuhnya, terdapat 19 spesies mamalia yang hidup lebih lama dari manusia, dan 18 di antaranya adalah kelelawar.
Kelelawar Brandt, misalnya, beratnya hanya 4 hingga 8 gram, namun dapat hidup selama 40 tahun.
9. Kelelawar hidup berkelompok
Koloni kelelawar alami terbesar di dunia terdapat di Gua Kelelawar Bracken di Texas, yang dilaporkan menampung hingga 20 juta ekor.
Dalam satu malam, seluruh koloni bisa mengkonsumsi 200 ton serangga.
Terdapat begitu banyak kelelawar sehingga ketika secara kolektif meninggalkan gua untuk mencari makan, tubuh mereka menciptakan awan tebal yang terlihat di radar cuaca.
10. Kelelawar memiliki banyak ukuran
Contoh kelelawar terkecil adalah Kelelawar Hidung Babi Kitti. Spesies ini hanya memiliki panjang 29 hingga 33 mm dan berat 2 g.
Kelelawar ini juga disebut sebagai “kelelawar lebah” dan bukan hanya menjadi kelelawar terkecil, tetapi juga salah satu mamalia terkecil di dunia.
Sedangkan contoh kelelawar terbesar adalah Kalong Raksasa Mahkota Emas, yang merupakan spesies kelelawar buah, memiliki berat 1,4 kg dan memiliki lebar sayap sekitar 1,5 m.
11. Kelelawar memiliki kaki yang aneh
Mari kita lihat cara kerja tangan manusia. Saat otot tangan rileks maka telapak tangan akan berada dalam posisi terbuka.
Sebaliknya, untuk mengepalkan tangan, kita perlu menggunakan kekuatan otot.
Uniknya kaki atau cakar kelelawar bekerja dalam cara sebaliknya.
Cakar kaki kelelawar justru rileks dalam posisi menutup. Bahkan, tendon yang menutup cakar tidak terhubung ke otot sama sekali.
Artinya, cakar kaki kelelawar mengencang dan menutup karena ditarik oleh berat badan mereka saat menggantung.
Kelelawar justru harus menggunakan otot untuk membuka cakarnya, sebuah mekanisme yang berkebalikan dengan tangan manusia.
Jadi bagi kelelawar, menggantung sama sekali tidak membutuhkan usaha. Gravitasi melakukan semua pekerjaan untuk mereka.

12. Kelelawar membutuhkan kecepatan awal agar bisa terbang
Alasan lain kelelawar bertengger di ketinggian adalah agar ketika jatuh, mereka mendapatkan kecepatan yang cukup untuk terbang.
Kaki belakang kelelawar yang kecil dan lemah tidak bisa digunakan berlari untuk lepas landas.
Jadi mereka harus berada di tempat tinggi dan menjatuhkan diri untuk kemudian terbang.
Kelelawar juga tidak bisa langsung terbang dari tanah karena sayap mereka tidak memberikan daya angkat yang cukup.
Jika kelelawar jatuh di tanah, mereka perlu memanjat sesuatu kemudian menjatuhkan diri sehingga bisa menggunakan gravitasi untuk mulai bergerak cukup cepat untuk terbang dengan sukses.
13. Koloni kelelawar membantu pengendalian hama
Tidak perlu pestisida berbahaya saat koloni kelelawar hadir di dekat daerah pertanian.
Seekor kelelawar bisa memakan lebih dari 600 serangga per jam sehingga menjadikannya sebagai pengendali hama yang efektif.
Namun kondisi ini bisa saja berubah karena turunnya populasi kelelawar akibat hilangnya habitat dan penyakit.
14. Kelelawar memiliki banyak predator
Kelelawar dimangsa oleh berbagai macam hewan, termasuk burung hantu, elang, ular, musang, dan rakun.
Bahkan kucing rumah pun bisa menimbulkan bahaya. Kucing peliharaan bisa saja mencari sarang kelelawar dan menerkam mereka.
Banyak jenis kelelawar, terutama spesies besar, terancam punah karena beberapa budaya menganggapnya sebagai makanan lezat sehingga mendorong perburuan yang tidak terkendali.[]