Nomor atom: 17
Massa atom: 35,453 g/mol
Elektronegativitas menurut Pauling: 3,0
Titik lebur: -101 °C
Titik didih: -34,6 °C
Radius Vanderwaals: 0,127 nm
Radius ionik: 0,184 (-2) nm, 0,029 nm (+6)
Isotop: 4
Energi ionisasi pertama: 1255,7 kJ/mol
Energi ionisasi kedua: 2298 kJ/mol
Energi ionisasi ketiga: 3822 kJ/mol
Potensial standar: – 1,36 V
Ditemukan oleh: Carl Wilhelm Scheele pada tahun 1774
Sifat Kimia dan Fisika Klorin (Cl)
Ditemukan pada tahun 1774 oleh Carl Wilhelm Scheele, dia keliru mengira klorin mengandung oksigen.
Unsur ini mendapatkan namanya seperti sekarang pada tahun 1810 oleh Humphry Davy.
Unsur kimia murni klorin berwujud gas diatomik berwarna hijau. Nama klorin berasal dari kata latin chloros, yang berarti hijau, mengacu pada warna gas ini.
Gas klorin memiliki berat 2,5 kali udara, memiliki bau menyesakkan, serta sangat beracun.
Dalam bentuk cair dan padat, klorin merupakan oksidator kuat, pemutih, dan agen disinfektan kuat.
Elemen ini merupakan bagian dari seri halogen pembentuk garam yang bisa diekstrak dari klorida melalui oksidasi dan elektrolisis.
Di alam, klorin banyak ditemukan bersenyawa dengan unsur natrium membentuk garam dapur (NaCl), serta ditemukan dalam karnalit dan silvit.
Klorida membentuk banyak garam terlarut dalam lautan dengan sekitar 1,9% dari massa air laut adalah ion klorida.
Jumlah klorida dalam tanah bervariasi tergantung dari jaraknya dengan laut. Rata-rata klorida di tanah bagian atas adalah sekitar 10 ppm.
Tanaman juga mengandung sejumlah klorin yang terkonsentrasi dalam kloroplas.
Sejarah Klorin
Senyawa klorin yang paling umum, natrium klorida, telah dikenal sejak zaman kuno.
Para arkeolog menemukan bukti bahwa garam batu (rock salt) telah digunakan sejak 3000 SM dan air garam (brine) sejak 6000 SM.
Penting garam dalam makanan sudah dikenal sejak jaman kuno klasik dan kadang-kadang digunakan sebagai alat pembayaran.
Unsur klorin kemungkinan pertama kali diisolasi sekitar tahun 1200 dengan penemuan aqua regia dan kemampuannya untuk melarutkan emas.
Sekitar tahun 1630, klorin sebagai gas dikenali oleh ahli kimia dan dokter Flemish, Jan Baptist van Helmont.
Unsur ini pertama kali dipelajari secara rinci pada tahun 1774 oleh ahli kimia Swedia, Carl Wilhelm Scheele, dan dia kemudian dianggap sebagai penemu klorin.
Scheele menghasilkan klorin dengan mereaksikan MnO2 (sebagai mineral pirolusit) dengan HCl dengan reaksi sebagai berikut:
4 HCl + MnO2 → MnCl2 + 2 H2O + Cl2
Namun, Scheele tidak menganggap gas ini sebagai unsur baru, melainkan percaya bahwa gas itu mengandung oksigen.
Baru pada tahun 1811, Sir Humphry Davy menentukan bahwa gas itu sebenarnya adalah unsur yang sebelumnya tidak teridentifikasi.
Davy kemudian memberi nama unsur baru tersebut sebagai klorin.
Gas klorin pertama kali digunakan sebagai senjata pada 22 April 1915, di Ypres oleh Angkatan Darat Jerman.
Efeknya pada lawan sangat menghancurkan karena masker gas yang ada pada saat itu sulit untuk digunakan dan belum terdistribusi secara merata.
Penggunaan Klorin
Klorin adalah bahan kimia penting dalam pemurnian air, dalam desinfektan, dalam pemutih, dan gas mustard.
Klorin juga digunakan secara luas dalam pembuatan banyak produk termasuk dalam produksi kertas, antiseptik, zat warna, makanan, insektisida, cat, produk minyak bumi, plastik, obat-obatan, tekstil, pelarut, dan banyak produk konsumen lainnya.
Unsur ini juga digunakan untuk membunuh bakteri dan mikroba dari pasokan air minum.
Klorin juga digunakan untuk pemutih pulp kayu sebelum digunakan untuk membuat kertas, serta menghilangkan tinta pada kertas daur ulang.
Unsur ini digunakan pula dalam produksi klorat, kloroform, karbon tetraklorida, dan ekstraksi brom.
Klorin diyakini berkontribusi signifikan terhadap perusakan lapisan ozon.
Efek Kesehatan Klorin
Klorin adalah gas yang sangat reaktif.
Pengguna terbesar klorin adalah perusahaan yang membuat etilen diklorida dan pelarut diklorinasi lainnya, resin polyvinyl chloride (PVC), klorofluorokarbon, dan propilena oksida.
Perusahaan kertas menggunakan klorin untuk pemutih kertas. Instalasi air dan pengolahan air limbah menggunakan kaporit sebagai disinfektan.
Orang-orang yang menggunakan pemutih cucian dan bahan kimia kolam renang yang mengandung klorin biasanya tetap aman.
Klorin berbahaya ketika memasuki tubuh saat terhirup bersama dengan udara yang terkontaminasi atau ketika tertelan bersama dengan makanan atau air yang terkontaminasi.
Menghirup uap klorin bisa merugikan sistem pernapasan. Keluhan akan bervariasi mulai dari batuk, nyeri dada, serta retensi air dalam paru-paru.
Dampak Lingkungan Klorin
Klorin terurai ketika dicampur dengan air. Klorin mungkin juga dilepaskan dari air kemudian masuk ke udara dalam kondisi tertentu.
Karena sifatnya yang reaktif, klorin tidak akan lama tinggal di tanah atau di dalam air. Tanaman dan hewan juga diketahui tidak mengakumulasi klorin dalam tubuhnya.
Namun, studi laboratorium menunjukkan bahwa paparan berulang klorin dari udara dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, darah, jantung, dan sistem pernapasan hewan.
Fakta Menarik tentang Klorin
Berikut adalah fakta dan informasi tentang klorin:
1. Klorin termasuk dalam kelompok unsur halogen. Unsur ini adalah halogen teringan kedua, setelah fluor. Seperti halogen lainnya, klorin adalah unsur sangat reaktif yang siap membentuk anion -1.
2. Karena reaktivitasnya yang tinggi, klorin ditemukan dalam senyawa. Klorin bebas jarang terjadi tetapi eksis sebagai gas diatomik padat.
3. Klorin murni adalah gas atau cairan berwarna kuning kehijauan dengan bau khas (seperti pemutih klorin). Nama unsur ini berasal dari warnanya. Kata Yunani chloros berarti kuning kehijauan.
4. Klorin adalah unsur paling melimpah ke-3 di lautan (sekitar 1,9% massa) dan unsur paling melimpah ke-21 di kerak bumi.
5. Terdapat begitu banyak klorin di lautan sehingga beratnya akan 5x lebih besar dibanding atmosfer bumi jika seandainya klorin di lautan dilepaskan sebagai gas.
6. Klorin sangat penting untuk organisme hidup. Dalam tubuh manusia, klorin ditemukan sebagai ion klorida yang berfungsi mengatur tekanan osmotik dan pH serta membantu pencernaan. Unsur ini biasanya diperoleh dengan makan garam, yaitu natrium klorida (NaCl).
7. Meskipun dibutuhkan untuk bertahan hidup, klorin murni sangat beracun. Gas klorin mengiritasi sistem pernapasan, kulit, dan mata. Paparan 1 bagian per seribu di udara dapat menyebabkan kematian. Karena banyak bahan kimia rumah tangga mengandung senyawa klorin, hindarkan mencampurnya dengan cuka, amonia, alkohol, atau aseton.
8. Karena bersifat racun dan lebih berat dari udara, gas klorin digunakan sebagai senjata kimia. Penggunaan pertama tercatat pada tahun 1915 oleh Jerman pada Perang Dunia I. Kemudian, gas tersebut juga digunakan oleh sekutu barat. Tentara dapat melindungi diri dari gas dengan mencari tempat yang lebih tinggi dan bernapas melalui kain lembab karena klorin larut dalam air.
9. Klorin merusak ozon an berkontribusi pada proses penipisan ozon. Satu atom klorin dapat menghancurkan sebanyak 100.000 molekul ozon sebelum dikeluarkan dari stratosfer.
10. Kolam renang mengandalkan klorin untuk membantu menjaganya tetap bersih dan untuk membunuh kuman. Air kolam renang harus mengandung setidaknya dua hingga empat bagian per juta klorin.
11. Klorin alami terdiri dari dua isotop stabil: klorin-35 dan klorin-37. Klorin-35 menyumbang 76% dari kelimpahan alami unsur ini, dengan klorin-37 menyumbang 24% lainnya.
12. Reaksi berantai pertama yang ditemukan adalah reaksi kimia yang melibatkan klorin, bukan reaksi nuklir, seperti yang diduga banyak orang. Pada tahun 1913, Max Bodenstein mengamati campuran gas klorin dan gas hidrogen meledak saat terkena cahaya. Walther Nernst menjelaskan mekanisme reaksi berantai ini pada tahun 1918.
13. Klorin terbentuk di bintang melalui proses pembakaran oksigen dan pembakaran silikon.[]