Nomor atom: 36
Massa atom: 83,80 g/mol
Densitas: 3,73 10-3 g/cm3 pada 20 °C
Titik lebur: -157 °C
Titik didih: -153 °C
Radius Vanderwaals: 0,197 nm
Isotop: 15
Energi ionisasi pertama: 1351 kJ/mol
Energi ionisasi kedua: 2350,4 kJ/mol
Energi ionisasi ketiga: 3565 kJ/mol
Ditemukan oleh: Sir Ramsay pada tahun 1898
Sifat Kimia dan Fisika Kripton
Kripton terdapat di udara dengan konsentrasi sekitar 1 ppm. Gas ini dapat diekstraksi dari udara cair dengan distilasi fraksional.
Unsur ini ditandai dengan beberapa garis emisi yang tajam dengan yang paling kuat adalah hijau dan kuning.
Pada tahun 1960, disepakati secara internasional bahwa satuan dasar panjang, meter, didefinisikan sebagai 1 m = 1.650.763,73 panjang gelombang (dalam vakum) dari garis oranye-merah Kr-33.
Dalam kondisi normal, kripton merupakan gas tidak berwarna, tidak berbau, dan berharga cukup mahal.
Kripton padat berwujud zat kristal putih dengan struktur kubus, seperti pada umumnya “gas mulia” lainnya.
Senyawa kripton umumnya tidak stabil, kecuali diisolasi dalam matriks pada suhu yang sangat rendah.
Kripton mungkin merupakan salah satu gas paling langka di atmosfer. Terdapat total lebih dari 15 miliar ton gas ini di atmosfer dengan sekitar 8 ton per tahun diekstrak melalui udara cair.
Jumlah kripton di ruang angkasa tidak diketahui pasti karena pengukurannya hanya berasal dari aktivitas meteorik dan angin matahari.
Sejarah Kripton
Kripton ditemukan di Inggris pada tahun 1898 oleh William Ramsay, seorang ahli kimia Skotlandia, dan Morris Travers, seorang ahli kimia Inggris.
Kripton didapatkan dari residu yang tersisa dari penguapan hampir semua komponen udara cair.
Neon ditemukan dengan prosedur serupa oleh orang yang sama hanya beberapa minggu kemudian.
William Ramsay dianugerahi Hadiah Nobel Kimia 1904 untuk penemuan serangkaian gas mulia, termasuk kripton.
Pada tahun 1960, International Bureau of Weights and Measures mendefinisikan satu meter sebagai 1.650.763,73 panjang gelombang cahaya yang dipancarkan oleh isotop kripton-86.
Konvensi ini menggantikan standar pengukuran satu meter yang didasarkan batangan logam yang disepakati tahun 1889, dan disimpan di Sèvres.
Kesepakatan tersebut juga menghapus definisi ångström tahun 1927 berdasarkan garis spektrum kadmium merah, menggantikannya dengan 1 Å = 10−10 m.
Definisi satu meter yang berdasarkan kripton-86 berlaku hingga konferensi Oktober 1983, yang mendefinisikan ulang satu meter sebagai jarak yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa selama 1/299.792.458 detik.
Penggunaan Kripton
Kripton digunakan untuk mengisi bola lampu listrik yang menggunakan campuran kripton dan argon.
Kripton juga digunakan dalam lampu proyeksi fotografi, dalam lampu energi tinggi seperti yang digunakan di bandara dan di strobo-lamp karena memiliki respon yang sangat cepat pada arus listrik.
Campuran isotop stabil dan tidak stabil kripton dihasilkan oleh fisi neutron lambat uranium dalam reaktor nuklir sebagai kripton-85, isotop yang paling stabil.
Kripton juga digunakan untuk mendeteksi kebocoran dalam wadah tertutup, untuk merangsang fosfor dalam sumber cahaya tanpa memerlukan energi dari luar, dan dalam kedokteran untuk mendeteksi bukaan jantung abnormal.
Isotop metastabil krypton-81m digunakan dalam kedokteran nuklir untuk pemindaian ventilasi/perfusi paru, di mana isotop tersebut dihirup dan dicitrakan dengan kamera gamma.
Kripton-85 di atmosfer pernah digunakan untuk mendeteksi fasilitas pemrosesan ulang bahan bakar nuklir rahasia di Korea Utara dan Pakistan.
Fasilitas tersebut terdeteksi pada awal 2000-an dan diyakini memproduksi plutonium dalam kadar yang bisa digunakan untuk senjata.
Kripton kadang-kadang digunakan sebagai gas penyekat di antara kaca jendela.
Roket SpaceX Starlink menggunakan kripton sebagai propelan untuk sistem propulsi listrik mereka.
Efek Kesehatan Kripton
Gas ini bersifat inert dan diklasifikasikan sebagai gas yang menyebabkan sesak nafas ringan.
Inhalasi dalam konsentrasi berlebihan dapat menyebabkan pusing, mual, muntah, kehilangan kesadaran, dan bahkan kematian.
Kematian bisa terjadi akibat kesalahan dalam penilaian, kebingungan, atau kehilangan kesadaran yang mencegah penyelamatan diri.
Pada konsentrasi oksigen rendah, ketidaksadaran dan kematian dapat terjadi dalam hitungan detik tanpa peringatan.
Pengaruh gas sesak nafas ringan sebanding dengan sejauh mana kripton mengurangi jumlah (tekanan parsial) oksigen di udara yang dihirup.
Oksigen dapat berkurang sampai 75% dari persentase normal di udara dan berpotensi berakibat fatal dalam hitungan menit.
Ketika gas ini mencapai konsentrasi 50%, berbagai gejala mulai terlihat seperti sesak nafas ringan, pernapasan yang cepat, dan kelaparan udara (air hunger).
Gejala lain meliputi berkurangnya kewaspadaan mental dan terganggunya koordinasi otot.
Dampak Lingkungan Kripton
Kripton adalah gas atmosfer langka, tidak beracun, dan bersifat inert.
Gas pada suhu dingin yang ekstrim (-244 derajat C) akan membekukan organisme saat terjadi kontak, meskipun hal ini hampir mustahil terjadi secara alami.
Fakta tentang Kripton
Berikut adalah fakta dan informasi menarik tentang kripton:
1. Nama krypton berasal dari kata Yunani ‘kryptos’, yang berarti ‘tersembunyi’.
2. Unsur ini memiliki berat atom 83,798 dan terletak dalam periode 4 tabel periodik.
3. Titik leleh kripton adalah -157,4ºC dan memiliki titik didih -153,2ºC, dengan kepadatan 3,75 gram per liter.
4. Kripton memiliki 31 isotop dengan 5 di antaranya dianggap stabil dan sisanya radioaktif.
5. Waktu paruh kripton-81 yang merupakan bentuk radioaktif adalah 250.000 tahun.
6. Kripton diproduksi di kerak bumi sebagai akibat dari peluruhan radioaktif thorium dan uranium.
7. Sir William Ramsay dianugerahi Hadiah Nobel Kimia 1904 untuk penemuan gas mulia, termasuk kripton. Gas mulia lain yang ditemukan Ramsay adalah helium, argon, dan xenon.
8. Meter didefinisikan pada tahun 1960 sebagai 1.650.763,73 panjang gelombang dari garis spektral 605,78-nanometer dari Krypton-86. Standar ini diganti pada tahun 1983.
9. Kripton biasanya lembam, tetapi dapat membentuk molekul. Molekul kripton pertama, kripton difluorida (KrF2), ditemukan pada tahun 1963.
10. Atmosfer bumi memiliki sekitar 1 bagian per juta kelimpahan kripton.
11. Kripton dapat diperoleh dengan distilasi fraksional dari udara.
12. Bola lampu yang mengandung gas kripton dapat menghasilkan cahaya putih terang yang berguna untuk fotografi dan lampu landasan pacu.
13. Kripton sering digunakan dalam laser ion gas dan laser gas.
14. Jangan campur adukkan krypton dengan kryptonite yang menjadi titik lemah Superman. Kryptonite digambarkan sebagai padatan radioaktif dengan berbagai warna, dari merah, hijau, hingga hitam. Krypton, seperti yang telah diketahui, adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa.
15. Karena sebagian besar reaktor nuklir terletak di belahan bumi utara, konsentrasi unsur ini di kutub utara sekitar 30% lebih tinggi daripada di kutub selatan.[]