Nomor atom: 10
Massa atom: 20,179 g/mol
Elektronegativitas menurut Pauling: tidak diketahui
Kepadatan: 0,9*10 -3 g/cm3 pada 20 °C
Titik lebur: -249 ° C
Titik didih: -246 ° C
Radius Vanderwaals: 0,16 nm
Radius ionik: tidak diketahui
Isotop: 3
Energi ionisasi pertama: 2080 kJ/mol
Energi ionisasi kedua: 3952 kJ/mol
Potensial standar: 6122 kJ/mol
Ditemukan oleh: Sir Ramsay pada tahun 1898
Sifat Kimia dan Fisika Neon
Neon adalah gas mulia teringan kedua setelah helium.
Gas ini berwarna oranye kemerahan saat dimasukkan dalam tabung vakum dan dalam lampu neon.
Kapasitas pendingin neon 40 kali lebih besar dari helium cair dan 3 kali hidrogen cair (per unit volume).
Neon merupakan refrigeran lebih murah daripada helium di sebagian besar aplikasi.
Meskipun pada umumnya tidak reaktif (inert), gas ini dapat membentuk senyawa eksotis dengan fluor di laboratorium.
Belum diketahui secara pasti apakah terdapat senyawa neon di alam akibat sifatnya yang tidak reaktif.
Meskipun neon adalah unsur paling melimpah keempat di alam semesta, atmosfer bumi hanya mengandung 0,0018% neon.
Sejarah Neon
Neon ditemukan pada tahun 1898 oleh ahli kimia Inggris, Sir William Ramsay (1852–1916), dan Morris W. Travers (1872–1961) di London.
Penemuan neon terjadi ketika Ramsay mendinginkan sampel udara hingga menjadi cair, kemudian menghangatkan cairan tersebut dan menangkap gas yang dihasilkan saat mendidih.
Gas nitrogen, oksigen, dan argon telah diidentifikasi, tetapi gas yang tersisa diisolasi menurut urutan kelimpahannya, dalam periode enam minggu yang dimulai pada akhir Mei 1898.
Gas pertama yang teridentifikasi adalah kripton. Berikutnya, setelah kripton dihilangkan, adalah gas yang memberikan cahaya merah cemerlang di bawah spektroskopi.
Gas ini, yang diidentifikasi pada bulan Juni, diberi nama “neon”, yang diusulkan oleh putra Ramsay.
Neon analog kata Yunani dari kata Latin “novum” yang berarti “baru.”
Karakteristik warna merah-oranye cemerlang yang dipancarkan oleh gas neon ketika tereksitasi secara efisien merupakan salah satu fitur yang menonjol.
Gas kedua juga dilaporkan bersama dengan neon, memiliki kepadatan yang kira-kira sama dengan argon tetapi dengan spektrum yang berbeda.
Ramsay dan Travers kemudian menamakannya sebagai metargon.
Namun, analisis spektroskopi selanjutnya mengungkapkan bahwa gas tersebut adalah argon yang terkontaminasi dengan karbon monoksida.
Akhirnya, tim yang sama menemukan xenon dengan proses yang sama, pada bulan September 1898.
Di kemudian hari, neon diguanakan sebagai gas pengisi lampu.
Hanya saja karena kelangkaannya, aplikasi komersial harus menunggu hingga awal tahun 1900-an.
Setelah tahun 1902, perusahaan milik Georges Claude, Air Liquide, memproduksi neon dalam jumlah besar sebagai produk sampingan dari bisnis pencairan udara.
Pada bulan Desember 1910, Claude mendemonstrasikan lampu neon modern dalam bentuk tabung neon.
Claude mencoba sebentar untuk menjual tabung neon sebagai penerangan domestik dalam ruangan, namun gagal karena warnanya yang terlalu intens.
Pada tahun 1912, rekan Claude mulai menjual tabung neon yang digunakan sebagai reklame atau iklan dan langsung sukses.
Tabung neon diperkenalkan ke AS pada tahun 1923 dengan dua lampu neon besar yang dibeli oleh dealer mobil Los Angeles Packard.
Cahaya dan warna merah yang menawan membuat reklame neon yang dimilikinya berbeda dari kompetitor.
Penggunaan Neon
Warna oranye kemerahan yang dipancarkan oleh neon secara luas digunakan untuk membuat lampu iklan dan display lainnya.
Neon juga digunakan dalam laser helium-neon, maser, tabung vakum, penangkal petir, dan indikator tegangan tinggi.
Bentuk cair dari elemen ini adalah refrigeran kriogenik.
Neon 40 kali lebih efektif sebagai pendingin daripada helium cair dan tiga kali lebih baik daripada hidrogen cair.
Karena kapasitas pendinginannya yang tinggi, neon cair digunakan dalam cryonic untuk membekukan mayat agar awet untuk dibangkitkan di masa depan.
Cairan neon bisa menyebabkan radang dingin (frostbite) ketika tekena kulit atau selaput lendir yang terbuka.
Neon, sebagai cairan atau gas, relatif mahal. Harga neon cair bisa lebih dari 50 kali lipat dari helium cair.
Gas ini memiliki harga mahal karena kelangkaannya.
Tidak seperti helium yang melimpah, neon hanya bisa diperoleh dari udara.
Efek Kesehatan Neon
Neon bisa terhirup melalui pernapasan. Neon yang terlepas dalam ruangan tertutup bisa memicu sesak napas.
Kontak kulit dengan neon cair yang bersuhu amat rendah bisa menyebabkan radang dingin (frostbite).
Neon yang terhirup dalam jumlah besar akan memicu pusing, mual, muntah, kehilangan kesadaran, dan kematian.
Dalam ruangan yang tertutup, neon yang terlepas bisa mengurangi konsentrasi oksigen di udara.
Konsentrasi oksigen yang hilang hingga 75% bisa berakibat fatal (kematian).
Dampak Lingkungan Neon
Neon adalah gas atmosfer langka dan dengan demikian tidak beracun serta bersifat inert.
Neon tidak menimbulkan ancaman bagi lingkungan karena tidak membentuk senyawa kimia dengan unsur lain.
Fakta Menarik tentang Neon
Berikut adalah fakta dan informasi tentang neon:
1. Setiap atom neon memiliki 10 proton. Terdapat tiga isotop stabil dari unsur tersebut, dengan atom memiliki 10 neutron (neon-20), 11 neutron (neon-21), dan 12 neutron (neon-22).
2. Pada suhu dan tekanan kamar, neon adalah gas diamagnetik yang tidak berbau dan tidak berwarna dengan sekitar dua pertiga kepadatan udara.
3. Neon ditemukan bersama dengan kripton dan xenon pada tahun 1898 sebagai salah satu dari tiga unsur yang tersisa di udara setelah nitrogen, oksigen, argon, dan karbon dioksida dihilangkan.
4. Neon termasuk dalam kelompok gas mulia dan memiliki sifat yang sama dengan unsur lain dari kelompok tersebut yang hampir diamagnetik (tidak terlalu reaktif).
5. Tidak terdapat senyawa neon stabil yang diketahui, meskipun beberapa gas mulia lainnya telah ditemukan mampu membentuk ikatan kimia.
6. Neon adalah unsur yang langka sekaligus berlimpah, tergantung di mana Anda mencarinya. Meskipun merupakan gas langka di atmosfer bumi (sekitar 0,0018 persen massa), neon adalah unsur kelima yang paling melimpah di alam semesta (satu bagian per 750 ), yang diproduksi selama proses alfa di bintang.
7. Di bumi, satu-satunya sumber neon adalah dari ekstraksi udara cair. Neon juga ditemukan di berlian dan beberapa rongga vulkanik.
8. Karena langka, neon adalah gas yang mahal untuk diproduksi, sekitar 55 kali lebih mahal daripada helium cair.
9. Neon adalah gas monoatomik, sehingga lebih ringan (kurang rapat) daripada udara, yang sebagian besar terdiri dari nitrogen (N2). Balon yang diisi dengan neon akan naik, namun terjadi pada tingkat yang jauh lebih lambat daripada ketika mengisinya dengan helium.
10. Menghirup gas neon menimbulkan risiko sesak napas jika tidak tersedia cukup oksigen untuk bernapas.
11. Gas neon bertekanan rendah yang dialiri listrik akan bersinar oranye kemerahan. Ini adalah warna sebenarnya dari lampu neon. Warna lampu lain (misal: putih) dihasilkan dengan melapisi bagian dalam kaca dengan fosfor.
12. Cahaya yang dipancarkan dari neon terionisasi dapat melewati kabut air. Oleh karena itu lampu neon digunakan untuk pesawat terbang dan bandara di daerah berkabut.
13. Neon memiliki titik leleh -248,59 C dan titik didih -246,08 C. Neon padat membentuk kristal dengan struktur kubik yang rapat. Karena oktetnya yang stabil, keelektronegatifan dan elektron afinitas neon mendekati nol.[]