Essential oil dan hydrosol sekilas mirip tetapi keduanya sebenarnya memiliki perbedaan.
Essential oil dan hydrosol sama-sama merupakan produk penyulingan uap (steam distillation), namun memiliki susunan kimia dan kegunaan sangat berbeda.
Kapan harus menggunakan essential oil dan kapan harus menggunakan hydrosol? Simak artikelnya.
Apa itu Hydrosol?
Bagian tumbuhan yang disuling dengan uap (steam distilled) akan menghasilkan essential oil (konstituen yang larut dalam minyak) dan hydrosol (konstituen yang larut dalam air).
Hydrosol (hidrosol) mengandung semua unsur kimia yang larut dalam air dari bagian tumbuhan yang disuling.
Hydrosol berasal dari bahasa Latin hydro yang berarti “air,” dan sol, yang berarti “larutan”.
Itu sebab, “hydrosol” merujuk pada larutan berbasis air, yang sebenarnya tidak secara khusus mengacu pada subyek yang sedang dibahas di artikel ini.
Secara teknis, istilah “hydrolate” sebenarnya lebih tepat digunakan. Hydrolate berasal dari kata Latin hydro, yang berarti “air,” dan lait, yang berarti “susu”.
Kata “susu” dipilih karena merefleksikan bentuk substansi yang seperti susu sebagai hasil dari proses penyulingan.
Ada yang juga menyebutnya “floral water” meskipun tidak terlalu akurat karena hydrosol diperoleh bukan hanya dari proses penyulingan bunga.
“Aromatic water” merupakan istilah lain yang juga digunakan. Cukup akurat, karena hydrosol memang mengeluarkan aroma.
Perlu diketahui, aroma hydrosol tidak mesti sama dengan aroma essential oilnya.
Jika tidak menyukai aroma suatu hydrosol, Anda bisa mencampurnya dengan hydrosol lain, membuatnya menjadi lotion, atau menambahkan essential oil yang Anda sukai.
Bagaimana Cara Pembuatan Hydrosol?
Hydrosol dibuat selama proses penyulingan uap bahan tumbuhan yang menghasilkan essential oil (minyak esensial/minyak atsiri) dan hydrosol (hidrosol).
Penyulingan uap (steam distillation) memiliki desain yang sederhana namun efektif.
Embusan uap seperti kabut masuk melalui pipa dengan ventilasi kecil yang terletak di bawah bejana besar yang berisi bagian tumbuhan (bunga, daun, ranting, dll).
Uap lantas mengenai bagian tumbuhan dan menuju ke bagian atas bejana. Bejana memiliki tutup yang sangat rapat untuk memastikan uap masuk melalui pipa kecil menuju ke kondensor.
Kondensor berisi gulungan pipa yang terletak di dalam wadah berisi air dingin. Air dingin selanjutnya mendinginkan uap yang mengubah uap kembali menjadi air (hydrolate) dan minyak (essential oil).
Banyak alat penyulingan menggunakan Florentine flask untuk mengumpulkan air dan minyak.
Florentine flask dirancang untuk memisahkan essential oil yang mengapung di atas dan aromatic water di bagian bawah.
Satu saluran keluar terletak di bagian bawah wadah, memungkinkan hydrosol mengalir keluar selama penyulingan.
Saluran keluar kedua terletak di bagian atas dan digunakan untuk menuangkan essential oil setelah proses distilasi selesai.
Pada akhir proses terlihat bahwa proses penyulingan akan menghasilkan lebih banyak hydrosol dibandingkan essential oil.
Diperlukan satu jam lebih untuk memproduksi 5 liter hydrosol. Hasil terbaik didapat saat penyulingan dilakukan dengan pelan di bawah tekanan rendah.
Perbedaan antara Essential Oil dengan Hydrosol
Essential oil dan hydrosol sama-sama merupakan produk penyulingan uap (steam distillation), namun memiliki susunan kimia dan kegunaan sangat berbeda.
Untuk diketahui, terdapat beberapa informasi keselamatan yang harus diperhatikan saat menggunakan essential oil. Sebagai contoh:
- Terdapat essential oil yang tidak aman untuk anak-anak.
- Terdapat essential oil yang tidak aman digunakan oleh ibu hamil dan/atau menyusui.
- Terdapat essential oil yang tidak aman digunakan oleh orang yang minum obat pengencer darah.
- Essential oil membutuhkan pengenceran sebelum digunakan untuk dioleskan pada kulit.
- Essential oil tidak boleh digunakan secara internal tanpa nasihat dari penyedia layanan kesehatan profesional.
- Essential oil dapat menyebabkan sensitisasi.
- Sebagian essential oil bersifat fototoksik.
- Essential oil tidak aman digunakan pada hewan peliharaan.
Hydrosol memiliki lebih sedikit masalah keamanan. Meskipun tetap terdapat beberapa poin penting yang perlu diperhatikan agar dapat menggunakan hydrosol dengan aman. Berikut diantaranya:
- Wanita hamil disarankan menghindari hydrosol Cypress, Cornflower/Bachelor’s Button, Juniper Berry, Greenland Moss/Labrador Tea, Sweet Gale/Bog Myrtle, Rosemary dan Sage.
- Orang yang memiliki penyakit ginjal, yang terbaik adalah menghindari menggunakan hydrosol Cypress, Juniper Berry, dan Goldenrod.
- Orang yang menderita kanker, disarankan menghindari Bay Laurel/Bay Leaf.
- Anak-anak berusia di bawah usia 2 tahun, dianjurkan menghidari hydrosol Sweet Gale/Bog Myrtle.
- Anak-anak berusia di bawah usia 6 tahun disarankan mengencerkan hydrosol Greenland Moss/Labrador Tea sebelum digunakan.
- Orang yang memiliki gangguan kejang, disarankan menghindari hydrosol Greenland Moss/Labrador.
Kapan Harus Menggunakan Essential Oil & Kapan Harus Menggunakan Hydrosol
Hydrosol dan essential oil memiliki kegunaannya masing-masing. Berikut adalah beberapa contoh kapan hydrosol merupakan pilihan terbaik, dan kapan essential oil lebih disukai.
Kapan Harus Menggunakan Hydrosol
Secara umum, hydrosol bisa digunakan untuk hal berikut:
- Digunakan pada hewan peliharaan
- Digunakan pada anak-anak
- Untuk luka dan goresan
- Dasar (base) untuk pembuatan lotion
- Penggunaan topikal yang tidak diencerkan
- Dikonsumsi baik sebagai penyedap minuman atau untuk penggunaan terapeutik
- Parfum
- Perawatan kulit
- Semprotan linen (kain)
Kapan Harus Menggunakan Essential Oil
Essential oil jauh lebih kuat daripada hydrosol dan bisa digunakan untuk hal berikut:
- Didifusikan ke udara
- Mengatasi masalah kulit lebih serius secara topikal (setelah diencerkan)
- Membunuh kuman dan membantu meringankan pilek
- Larutan pembersih
- Konsumsi internal untuk kondisi kesehatan akut (selalu lakukan di bawah pengawasan praktisi berkualifikasi)
Umur Simpan Hydrosol
Kebanyakan hydrosol memiliki masa simpan dua tahun, namun sebagian hanya mampu bertahan selama setahun.
Berikut adalah perkiraan umur simpan 16 hydrosol:
- Balsam Fir (Abies balsamea): 16 bulan
- Cedarwood (Cedrus atlantica): 14 bulan
- Cinnamon Bark (Cinnamomum zeylanicum): 24 bulan
- Cypress (Cupressus sempervirens): 14 bulan
- Frankincense (Boswellia carterii): 18 bulan
- Helichrysum (Helichrysum italicum): 24 bulan
- Lavender (Lavandula angustifolia): 24 bulan
- Neroli (Citrus arurantium var. amara): 24 bulan
- Peppermint (Mentha piperita): 12 bulan
- Roman Chamomile (Chamaemelum nobile): 24 bulan
- Rose Geranium (Pelargonium graveolens): 16 bulan
- Rosemary (Rosmarinus officinalis): 24 bulan
- Sandalwood (Santalum album): 24 bulan
- Tea Tree (Melaleuca alternifolia): 16 bulan
- Witch Hazel (Hamamelis virginiana): 12 bulan
- Yarrow (Achillea millefolium): 24 bulan
Untuk diketahui, menyimpan hydrosol dalam lemari es bisa memperpanjang umur simpan.
Bagaimana Cara Mengetahui Hydrosol Sudah Mulai Rusak?
Tanda-tanda visual seperti cairan terlihat keruh atau terdapat gumpalan yang mengapung di permukaan botol bisa menjadi penanda hydrosol sudah mulai rusak.
Selain tanda visual, Anda juga bisa menggunakan strip pH untuk mengetahui apakah hydrosol masih dalam kondisi baik atau sudah mulai rusak.
Hydrosol memiliki rentang nilai pH berkisar antara 2,9 sampai 6,5 (essential oil memiliki pH antara 5,0 hingga 5,8).
Uji tingkat pH hydrosol saat Anda menerimanya, dan ulangi setiap tiga minggu. Jika nilai pH semakin turun, berarti hydrosol sudah mulai rusak.
Berikut adalah perkiraan nilai pH 16 hydrosol dalam kondisi masih segar:
- Balsam Fir (Abies balsamea): pH 3,8 – 4,0
- Cedarwood Cedrus atlantica): pH 4,1 – 4,2
- Cinnamon Bark (Cinnamomum zeylanicum): pH 3,3
- Cypress (Cupressus sempervirens): pH 3,8 – 4,0
- Frankincense (Boswellia carterii): pH 4,7 – 4,9
- Helichrysum (Helichrysum italicum): pH 3,5 – 3,8
- Lavender (Lavandula angustifolia): pH 5,6 – 5,9
- Neroli (Citrus arurantium var. amara): pH 3,8 – 4,5
- Peppermint (Mentha piperita): pH 6,1- 6,3
- Rosemary (Rosmarinus officinalis): pH 4,6 – 4,7
- Roman Chamomile (Chamaemelum nobile): pH 3,0 – 3,3
- Rose Geranium (Pelargonium graveolens): pH 4,9 – 5,2
- Sandalwood (Santalum album): pH 5,9 – 6,0
- Tea Tree (Melaleuca alternifolia): pH 3,9 – 4,1
- Witch Hazel (Hamamelis virginiana): pH 4,0 – 4,2
- Yarrow (Achillea millefolium): pH 3,6 – 3,9
Hydrosols untuk Penggunaan Rumah dan Topikal
Terdapat banyak cara menggunakan hydrosol di rumah dan pada tubuh.
Berikut adalah beberapa cara menggunakan hydrosol untuk berbagai keperluan.
- Semprotan untuk baju dan kain
- Semprotan untuk setrika
- Menghapus riasan
- Toner wajah
- Mengganti air di resep masker wajah dengan hydrosol
- Mengganti air di resep lotion dengan hydrosol
- Gunakan sebagai parfum
- Tambahkan ke bak mandi
Hydrosol untuk Pemakaian Internal
Hydrosol mengandung konsentrasi zat volatil lebih tinggi daripada teh herbal dan memiliki manfaat terapeutik saat dikonsumsi.
Berikut adalah beberapa manfaat hydrosol saat dikonsumsi secara internal.
- Membantu menenangkan masalah pencernaan seperti kram, diare, sembelit
- Meringankan infeksi saluran kemih
- Meringankan nyeri rematik
- Melawan insomnia
- Menghilangkan sakit kepala
- Menenangkan saraf
- Menghilangkan selulit
Hydrosol juga bisa digunakan sebagai perasa makanan bila ditambahkan ke air, jus, saus, sup, salad dressing, campuran kue, yogurt, es krim buatan sendiri, es loli, dan es batu.
Panduan Pengenceran Hydrosol
Hydrosol tidak memerlukan pengenceran sebelum aplikasi topikal.
Jika menggunakan pada anak kecil dan Anda ingin mengencerkan, bisa saja, meskipun hal ini tidak diperlukan, kecuali dalam kasus Peppermint dan Eucalyptus.
Panduan pengenceran untuk penggunaan internal bervariasi, tergantung pada alasan penggunaannya.
Perlu dicatat bahwa alasan pengenceran lebih untuk tujuan rasa dan penggunaan terapeutik, alih-alih karena alasan keamanan.
Hydrosol dapat dikonsumsi dengan sedikit pengenceran, dan cukup efektif sehingga tidak terdapat alasan menggunakannya dalam jumlah besar.
Untuk perawatan dasar sehari-hari, menelan 1-3 sendok teh hydrosol per hari sudah cukup.
Untuk manfaat terapeutik, menelan sampai 3 sendok makan disarankan. Meskipun tidak akan mengalami “overdosis” pada hydrosol, Anda tidak perlu menggunakan lebih dari yang diperlukan.
Bayi yang cukup usia untuk makan makanan padat dapat menelan larutan hydrosol 5% (kira-kira 1/2 sendok teh dalam 1 gelas air).
Anak-anak hingga usia 10 tahun dapat menelan larutan hydrosol 10% (kira-kira 1 sendok teh dalam 1 gelas air).
Anak-anak di atas usia 10 tahun dapat menelan larutan hydrosol 25% (kira-kira 3 sendok teh dalam 1 gelas air).[]