Salah satu langkah paling awal dalam merencanakan situs web adalah menentukan web hosting yang akan digunakan.
Namun, dengan begitu banyaknya jenis web hosting, menentukan pilihan menjadi tidak mudah dilakukan.
Bahkan setelah membaca berbagai review, pertanyaan mungkin masih tersisa tentang web hosting apa yang paling tepat untuk dipilih.
Untuk membantu Anda, posting ini mengulas tentang jenis-jenis web hosting beserta keuntungan dan kerugiannya untuk memudahkan Anda menentukan pilihan.
Apa itu Web Hosting?
Pertama-tama, mari kita pahami proses dibalik tampilnya sebuah situs web di browser.
Saat membuka sebuah situs web, browser sebenarnya mengunduh sejumlah file yang berisi sejumlah kode dan mengubahnya menjadi sesuatu yang bisa dibaca dan dipahami manusia.
Sama seperti di komputer, file-file ini disimpan di suatu tempat sehingga bisa dikases.
Namun, bukannya di hard drive komputer pribadi, file tersebut disimpan di komputer lain yang disebut server.
Server lebih kuat daripada komputer pribadi sehingga bisa melayani banyak pengunjung yang mengakses situs web pada saat yang sama.
Namun selebihnya, server terdiri dari bagian yang mirip komputer pribadi seperti CPU, memori, dan komponen lainnya. Server juga memiliki sistem operasi, biasanya berbasis Linux.
Pemilik server kemudian menyewakannya kepada pemilik situs web, sekaligus menyediakan layanan lain seperti manajemen server, support, pemindaian malware, backup, dan sebagainya.
Proses penyediaan semua infrastruktur ini disebut web hosting. Orang yang melakukannya disebut penyedia hosting.
Jenis-Jenis Web Hosting
Web hosting bukanlah layanan tunggal atau sama. Sebagian besar host menawarkan beberapa paket layanan yang bisa sangat berbeda dalam hal harga dan fitur.
Itu sebab, salah satu keputusan pertama dan paling mendasar yang harus dilakukan adalah memilih satu jenis yang paling cocok dengan kebutuhan.
Meskipun terdapat berbagai faktor yang bisa dipertimbangkan (fitur, support, dll), cara paling dasar adalah dengan melihat teknologi yang digunakan untuk server.
Masuk akal karena teknologi yang digunakan juga menentukan banyak faktor lain seperti kinerja, keamanan, skalabilitas, dan upaya di pihak pemilik situs web.
Itu sebab, alih-alih memilih perusahaan hosting atau melihat harga terlebih dahulu, lebih baik fokus terlebih untuk mencari tahu jenis web hosting yang paling tepat.
Berikut akan disajikan empat jenis hosting yang paling umum: shared, VPS, dedicated dan cloud hosting.

Seperti namanya, shared hosting berarti situs Anda berada di server yang sama dengan banyak situs web lain.
Berapa banyak? Jumlah sangat tergantung pada penyedia web hosting dan setup yang mereka gunakan.
Namun tidak jarang satu server harus dibagi dengan ratusan dan bahkan ribuan website lainnya.
Kelebihan
Keuntungan terbesar dari opsi ini adalah Anda juga berbagi biaya server dengan banyak orang.
Beberapa ratus atau ribuan klien di satu server memungkinkan biaya ditanggung oleh banyak pihak.
Hal ini juga menjelaskan mengapa shared hosting adalah jenis hosting yang paling terjangkau.
Anda bisa menyewanya dengan biaya serendah $2/bulan dengan biaya rata-rata dalam kisaran $5-10/bulan.
Shared hosting cocok untuk pengguna dengan dana terbatas dan yang baru memulai situs web.
Jenis hosting ini juga sesuai untuk website kecil atau blog pribadi yang tidak mengharapkan traffic dalam jumlah besar.
Keuntungan lain, hampir semua setup dalam shared hosting sudah diurus oleh perusahaan. Artinya, setelah disewa, Anda langsung bisa menggunakannya dengan segera.
Selain itu, tidak dibutuhkan pemahaman teknis dan tidak ada tanggung jawab rutin untuk mengurus sisi teknis web hosting.
Kekurangan
Selain jadi keuntungan, berbagi server dengan banyak pihak juga merupakan kelemahan terbesar shared hosting.
Seperti disebutkan sebelumnya, server adalah komputer yang memiliki sumber daya seperti ruang hard drive, kecepatan CPU, dan RAM.
Sumber daya ini terbatas. Sama seperti komputer pribadi yang melambat ketika menjalankan terlalu banyak program sekaligus, server shared hosting juga bisa mengalami hal serupa.
Karena semua situs web pada shared host menggunakan sumber daya satu server, Anda dapat mengalami masalah jika salah satu dari pengguna memonopoli penggunaan sumber daya karena trafic yang tinggi, misalnya.
Kondisi ini membuat persaingan menjadi sengit yang bisa mengarah ke downtime (situs web tidak dapat diakses) atau mengurangi loading speed.
Fenomena ini disebut sebagai “”bad neighbor effect”” sehingga menjadi salah satu alasan utama shared hosting adalah yang paling bermasalah dari jenis web hosting lain.
Sementara banyak host secara aktif mencoba menghindari skenario ini, tetap terdapat risiko hal buruk tetap terjadi.
Jadi apakah shared hosting tetap merupakan pilihan tepat? Iya, untuk kasus yang tepat pula.
Shared hosting sesuai untuk situs yang belum mendapatkan banyak traffic, situs brosur statis, situs pengembangan dan pengujian, situs pribadi atau situs web lain di mana uptime tidak terlalu jadi pertimbangan utama.
Shared hosting juga merupakan pilihan bagus jika anggaran Anda sangat terbatas.
Ini memungkinkan sebuah bisnis untuk tetap memiliki situs web bahkan jika mereka sedang berada dalam keterbatasan anggaran.

Tingkat yang lebih tinggi dari shared hosting adalah VPS, yang merupakan singkatan dari Virtual Private Server.
Server VPS masih merupakan shared environment, tetapi cara pengaturannya sangat berbeda.
Sementara semua situs di VPS tetap hanya memiliki satu server fisik, namun server tersebut di-setup sehingga memiliki banyak mesin virtual yang terpisah.
Pengaturan seperti ini membuat VPS hosting menjadi semacam jalan tengah antara shared hosting dan dedicated server.
Kelebihan
VPS jauh lebih dapat diandalkan dan stabil dibanding shared hosting.
Pertama-tama, karena satu server hanya menampung 10-20 situs web sehingga sangat mengurangi kepadatan.
Namun, keuntungan nyata terdapat pada fakta bahwa semua sumber daya dibagi secara merata dan tidak ada situs web yang diizinkan melebihi alokasinya.
Setelah mencapai batas apa yang ditetapkan, sebuah situs mungkin mengalami down, tetapi yang lain akan tetap stabil.
Ini dicapai melalui mesin virtual yang membuat pemisahan di dalam server. Perbedaan setting ini mengurangi “”bad neighbor effect”” secara signifikan.
Manfaat besar lain server VPS adalah menyediakan lebih banyak fleksibilitas sehingga memungkinkan pengguna untuk melakukan penyesuaikan.
Kemampuan penyesuaian ini tidak bisa dilakukan di shared hosting karena satu perubahan akan merubah yang lain juga.
Karena akun berada dalam mesin virtual, Anda dapat membuat perubahan tanpa memengaruhi orang lain.
Terakhir, VPS bisa ditingkatkan kemampuannya. Karena menjalankan mesin virtual yang mengambil sebagian sumber daya server, meningkatkan apa yang menjadi jatah Anda amat mungin dilakukan.
Hal ini menjadi angin baik bagi pemilik bisnis yang mengharapkan situs mereka tumbuh dan berkembang.
Kekurangan
Tidak terdapat banyak kerugian untuk jenis hosting ini. Tentu saja, salah satu yang utama adalah harga yang lebih tinggi dari shared hosting.
Jadi, jika anggaran terbatas, ini akan menjadi masalah; namun jika yakin harga akan setara dengan hasil, maka masalah akan selesai.
Sementara biaya VPS rata-rata sekitar $50/bulan (bisa mencapai hingga $ 200), masih ada penyedia yang menawarkan paket ini dengan harga sekitar $20/bulan.
Lagipula, setelah situs web membutuhkan VPS hosting, Anda seharusnya mampu menghasilkan cukup uang untuk membayar tagihannya.
Hanya saja perlu dicatat, dengan kemampuan VPS hosting untuk dikonfigurasi, berarti terdapat tanggung jawab yang lebih besar.
Jika tidak hati-hati, Anda dapat menghapus file atau software penting tanpa mengetahuinya.
Jadi, untuk bisa mendapatkan kelebihannya, Anda harus bersedia meluangkan waktu untuk mempelajarinya.
VPS Hosting, Untuk Siapa?
Jika anggaran memungkinkan, disarankan untuk upgrade ke VPS hosting sesegera mungkin.
Meskipun lebih mahal, bahkan tingkat terendah biasanya jauh lebih baik daripada shared hosting.
Saat traffic mulai meningkat (yang biasanya juga berarti peningkatan bisnis), berarti itu saatnya untuk upgrade.
Jangan sampai website Anda mendapatkan hukuman downtime karena memperoleh lebih banyak pengunjug, seperti bisa terjadi pada shared hosting.
3. Dedicated Hosting – Untuk Pemain Besar

Seperti namanya, dedicated hosting berarti ini pengguna memiliki server sendiri.
Ini memberikan sejumlah manfaat tetapi juga memiliki beberapa kerugian.
Kelebihan
Salah satu keuntungan utama dari dedicated hosting adalah meniadakan semua masalah “”bad neighbor”” karena memang hanya ada Anda sendiri.
Tidak terdapat situs web lain yang dapat mencuri sumber daya, menimbulkan risiko keamanan atau menyebabkan masalah lain.
Hal ini membedakannya dari berbagai jenis web hosting yang telah dibahas sebelumnya.
Selain itu, karena memiliki komputer sendiri, banyak perusahaan hosting memungkinkan pengguna untuk melakukan kustomisasi secara luas.
Anda mungkin boleh memilih OS, jumlah dan jenis memori dan elemen hardware lainnya sehingga memberi banyak fleksibilitas.
Kekurangan
Menyewa dedicated server tidak murah. Harga dimulai dari $ 60/bulan dan bisa mencapai $350+/bulan.
Namun, saat membutuhkan dedicated server, sebuah bisnis seharusnya sudah mampu membayarnya.
Selain itu, pengguna server jenis ini perlu memahami segala sesuatunya tentang komputer dan teknologi server.
Meskipun terdapat solusi managed dedicated hosting, Anda masih perlu melakukan beberapa hal sendiri.
Di sisi ekstrem, pada layanan unmanaged Anda harus menginstal OS sendiri, menyediakan security scanner, menghapus malware dan sebagainya.
Jika tidak memiliki kemampuan teknis untuk itu, Anda bisa menyewa server admin. Namun, tentu akan menimbulkan biaya tambahan.
Juga, dengan dedicated server, pengguna seperti meletakkan semua telur dalam satu keranjang.
Jika hardware mengalami gangguan, situs akan down. Dalam cloud hosting misalnya, modul lain dapat mengambil alih jika terjadi kegagalan pada satu server.
Dedicated Server, Untuk Siapa?
Saat ini, dengan cloud VPS yang terus berkembang, kebutuhan untuk memiliki server sendiri semakin menurun.
Dedicated server jelas lebih kuat daripada VPS tradisional, namun dalam hal skalabilitas belum bisa menyamai yang disediakan oleh sistem berbasis cloud.
Selain itu, VPS high-end bisa jauh lebih murah daripada dedicated server low-end dan juga lebih kuat.
Jangan berpikir bahwa memiliki server sendiri adalah opsi yang lebih baik karena yang terpenting adalah melihat kebutuhan spesifik Anda.
Namun, dedicated server mungkin masih dibutuhkan oleh mereka yang memiliki kebutuhan yang sangat khusus dalam hal hardware atau ingin kontrol lebih besar atas privasi data.
4. Cloud Hosting – Masa Depan Web Hosting

Cloud hosting pada dasarnya mirip dengan VPS hosting yang juga bekerja dengan prinsip mesin virtual.
Namun, alih-alih satu server fisik, sebuah situs merupakan bagian dari jaringan komputer yang mendapatkan semua sumber daya yang dibutuhkan secara dinamis.
Jenis hosting ini telah menjadi lebih umum. Sebagian perusahaan bahkan tidak lagi menyebut layanannya dengan VPS, melainkan Cloud atau Cloud VPS.
Kelebihan
Salah satu keuntungan terbesar dari cloud hosting adalah skalabilitas. VPS tradisional dapat ditingkatkan, tetapi hanya sampai titik tertentu.
VPS dibatasi oleh kapasitas hardware yang digunakan. Pada server dengan 32GB RAM, situs web tidak akan pernah dapat mengakses 64GB jika diperlukan.
Keterbatasan ini bukan masalah pada sistem berbasis cloud. Alih-alih mempartisi satu komputer menjadi beberapa mesin virtual, cloud hosting menggabungkan beberapa komputer menjadi server virtual yang kuat untuk kemudian menyediakan sumber daya sesuai kebutuhan.
Artinya, berapapun kebutuhan situs Anda, itulah yang bisa didapatkannya.
Selain itu, pengguna juga hanya diminta membayar untuk sumber daya yang benar-benar digunakan.
Ini bisa menjadi solusi lebih baik daripada membayar harga tetap untuk dedicated server yang mungkin tidak pernah digunakan seluruh kapasitasnya.
Cloud hosting juga memiliki keamanan lebih baik, terutama dalam kasus serangan DDoS.
Saat terkena DDoS, server menjadi kewalahan oleh begitu banyak request paralel hingga akhirnya crash.
Di jaringan cloud, sistem dapat menyebarkan request itu di antara banyak server sehingga mengurangi efeknya dengan jauh lebih baik daripada pada sistem server tunggal.
Kekurangan
Kelemahan utama cloud hosting adalah biaya tidak selalu dapat diprediksi sepenuhnya.
Banyak penyedia cloud hosting memiliki campuran skema harga tetap dan biaya variabel sesuai penggunaan.
Namun cloud hosting memiliki prinsip yang sama, saat terjadi lonjakan traffic, maka biaya juga akan meningkat.
Meskipun itu biasanya juga berarti Anda menghasilkan lebih baik dan karenanya dapat membayar pengeluaran tersebut.
Cloud Hosting, Untuk Siapa?
Sistem cloud sangat bagus untuk meningkatkan skala situs web lebih jauh dari sistem tradisional.
Di masa depan, cloud hosting kemungkinan akan menggantikan opsi shared dan dedicated seiring kemajuan teknologi dan harga yang semakin terjangkau.
Banyak perusahaan mengganti sistem tradisional mereka dengan VPS berbasis cloud karena berbagai kelebihan yang dipunyainya.
Jadi, saat menggunakan paket VPS, Anda mungkin sebenarnya menggunakan cloud hosting tanpa mengetahuinya.[]