Berbicara tentang Operating System yang digunakan oleh web hosting, maka nama Linux dan Windows akan muncul sebagai dua pemain besar.
Server Linux semakin populer bersama dengan naiknya popularitas server x86; sementara popularitas Windows juga meningkat, meskipun lebih lambat.
Pada awal tahun 2017, server Unix menyumbang lebih dari 66% dari semua web server dengan 55,6% disumbang Linux, sementara Windows mewakili sekitar 35%.
Artikel ini akan membahas perbedaan antara Linux dan Windows hosting dengan mempertimbangkan berbagai faktor, seperti stabilitas, keamanan, dan biaya.
Akan diulas pula mengenai keuntungan dan kerugian kedua platform, beserta tool yang dipunyainya.
Perbedaan Linux dan Windows Hosting
Perbedaan terbesar antara Linux dan Windows yang sering disebutkan adalah keunggulan Linux dalam hal stabilitas.
Server Linux juga dianggap lebih aman daripada server Windows.
Linux jarang perlu di-boot ulang dan sebagian besar perubahan konfigurasi dapat dilakukan tanpa restart.
Server Windows, di sisi lain, dapat menjadi tidak stabil ketika menjalankan multiple database, web, dan file server.
Saat mulai menambahkan aplikasi terpisah dan banyak tugas terjadwal, masalah akan cenderung semakin buruk.
Meskipun Windows sudah melakukan sejumlah perbaikan, masalah tadi belum sepenuhnya bisa dihilangkan.
Jika ingin memiliki uptime mendekati 100%, maka memilih server Linux akan menjadi solusi terbaik.
Linux juga cukup baik dalam mengurus masalah keamanan. Kasus peretasan BitLocker yang pernah melanda secara global, hampir semua menargetkan mesin Windows.
Dominasi pasar OS komputer pribadi telah menjadikan Windows sebagai target utama bagi peretas.
Linux juga mendapat manfaat dengan menjadi sistem operasi berbasis Unix. Fitur rights management yang ditemukan di Unix terbukti menjadi kekuatan besar untuk server Linux.
Fitur ini menutup akses ke operating system kernel dan membuat hanya administrator (root users) yang bisa memodifikasi direktori dan aplikasi tertentu.
Root user juga memiliki visibilitas tanpa batas ke file-file di server, sehingga secara signifikan mengurangi file-file tersebunyi untuk memudahkan memerangi malware.
Hanya saja, harus dikatakan bahwa proses belajar untuk mengelola server Linux mungkin lebih menantang.
Pada Windows, penggunaan interface populer dan standarisasi software memungkinkan pemula untuk menemukan banyak jawaban untuk masalah mereka secara online.
Jika yang Anda cari adalah kesederhanaan, maka Windows memiliki solusinya.
Pada akhirnya, pertanyaan terbesar yang harus diajukan adalah, “”Jenis software apa yang akan saya jalankan?””
Apakah Anda akan menjalankan Exchange server atau situs Sharepoint? Jika demikian, sebaiknya gunakan server Windows.
Atau apakah Anda ingin menginstal content management system, seperti WordPress atau Joomla, melalui cPanel? Maka server Linux adalah solusi yang tepat.
Kelebihan dan Kekurangan
1. Sistem Operasi
Perbedaan paling jelas antara Linux dan Windows hosting adalah sistem operasi yang digunakan di server, yang memiliki efek pada perbedaan antarmuka pengguna (user interface).
Pengguna Windows yang beralih ke Linux mungkin akan terkejut ketika pertama kali boot ke baris perintah Linux.
Syntax dan fungsi yang ditemukan melalui baris perintah Linux sama sekali tidak seperti mengklik menu di Windows.
Namun, perbedaan pada Linux sebenarnya bisa diminimalisasi dengan menggunakan graphical user interface (GUI) yang banyak tersedia seperti cPanel.
Menggunakan cPanel, beberapa aktivitas paling penting seperti menginstal atau update software, menginstal database, dan mengelola email server bisa dilakukan dengan mudah dengan hanya mengklik menu yang tersedia seperti menggunakan Windows.
Seperti disebutkan di atas, stabilitas dan keamanan server Linux dianggap lebih unggul daripada Windows.
Jika bermaksud menjalankan aplikasi web yang rumit dan penting, keandalan yang dimiliki server Linux membuatnya lebih banyak dipilih.
Linux telah dipecah menjadi banyak distribusi, sedangkan Windows memiliki lebih sedikit pilihan.
Faktor terakhir yang perlu dipertimbangkan adalah kompatibilitas hardware dan software.
Sebagai sistem operasi berlisensi dan terus mengalami update menjadikan Windows pilihan yang baik bagi mereka yang menangani banyak aplikasi dan database yang berjalan di sistem Windows.
2. Tujuan Penggunaan
Alasan paling umum seseorang mencari server adalah untuk membuat situs web pribadi, situs eCommerce, blog, atau portofolio online.
Shared hosting di server Linux seringkali merupakan solusi terbaik untuk tujuan ini.
Banyak layanan shared hosting Linux dilengkapi dengan tools seperti cPanel atau Confixx, yang merupakan interface untuk menginstal platform microblogging, content management system, dan database.
Linux hosting juga memiliki interface untuk mengonfigurasi alamat email dan, jika diberi otoritas, akan secara otomatis mengelola software seperti Apache, PHP, MySQL, dan FTP.
Linux juga menjadi pilihan banyak web developer yang memahami cara mengkonfigurasi server web Apache atau NGINX, dan untuk developer yang menggunakan Perl, PHP, atau Python untuk dikembangkan dengan MySQL database.
Server Windows biasanya digunakan di lingkungan perusahaan besar, sebagai Sharepoint atau Exchange server, misalnya.
Server Windows juga diperlukan jika ingin menggunakan software Microsoft.
Situs web yang dikembangkan dengan teknologi Microsoft ASP.NET dan MSSSQL juga perlu menggunakan server Windows.
3. Tool dan Control Panel
Berbicara mengenai control panel, maka kita tidak boleh mengabaikan cPanel.
cPanel merupakan administration tool populer untuk web server yang memungkinkan pengguna menginstal semua jenis software melalui user interface yang sederhana.
Berbagai aplikasi seperti WordPress, phpBB, Drupal, Joomla, dan Tiki Wiki, tersedia melalui instalasi satu-klik.
Kemudahan penggunaan ini memungkinkan pengguna dengan tingkat keterampilan paling dasar untuk langsung bisa membuat situs web, blog, buletin boards, dan halaman wiki.
Sebagai hosting control panel paling populer, cPanel menyederhanakan manajemen server Linux.
Pengguna juga dapat membuat dan mengelola database MySQL dan mengkonfigurasi PHP dengan cPanel.
Perlu membuat alamat email baru? Mengatur mailbox size limit? Control panel dapat membantu dengan semua tugas ini.
Di sisi Windows, terdapat Plesk, meskipun Plesk juga tersedia untuk pengguna Linux.
Plesk menawarkan banyak manfaat yang mirip dengan cPanel dan dapat membantu menjalankan versi Windows dari LAMP (Linux, Apache, MySQL, dan PHP) stack.

Pada level yang lebih kompleks, Plesk juga mendukung Docker, Git, dan beberapa ekstensi keamanan tingkat lanjut.
Plesk control panel membantu pengguna Windows hosting mengelola berbagai akun dan layanan.
4. Database, Domain, dan Disk Space
cPanel banyak digunakan saat hendak mengelola beberapa domain.
Lebih mudah mengelola disk space untuk beberapa domain menggunakan cPanel, sekaligus untuk mengalokasikan space sesuai kebutuhan klien.
MySQL telah menjadi standar bagi pengembang web di seluruh dunia, meskipun MSSQL milik Windows juga memiliki penggunanya sendiri.
Banyak aplikasi web – mulai dari wiki dan CMS hingga bulletin board dan microblog – dengan mudah digunakan melalui server MySQL yang telah dikonfigurasi sebelumnya menggunakan cPanel sebagai portal administratif.
Seperti yang terlihat, konteks sangat penting ketika mempertimbangkan sistem operasi dan pilihan hosting.
Jika hendak mengelola situs web sendiri, menggunakan Linux dengan cPanel mungkin akan lebih mudah.
Jika Anda bekerja di perusahaan dengan database dan server berbasis Windows, maka jelas Windows akan menjadi pilihan terbaik.
Jika ingin membangun situs web yang lebih rumit dan memerlukan kombinasi fleksibilitas dan stabilitas, banyak developer tingkat lanjut, termasuk Google, lebih memilih Linux.
5. Keamanan, Keandalan, dan Dukungan Teknis
Perusahaan hosting yang baik harus berperan aktif mengamankan situs web pengguna dari perspektif administratif.
Namun, serangan online baru-baru ini menunjukkan bahwa server Windows, terlepas dari upaya Microsoft untuk menanggulanginya, masih lebih rentan dibanding server Linux.
Keandalan, seperti telah disebutkan sebelumnya, juga merupakan kekuatan server Linux. Terdapat server web Linux yang belum pernah di-boot ulang dalam beberapa tahun.
Faktor keamanan lain yang perlu dipertimbangkan adalah pada tingkat database dan software.
Selain penyedia hosting, pengguna juga memiliki tanggung jawab atas keamanan situs web mereka sendiri.
Menggunakan password yang kuat dan selalu mengupdate software diperlukan untuk menciptakan environment yang aman.
Dalam konteks ini, cPanel mampu melakukan update aplikasi web dan software secara otomatis tanpa diperlukan intervensi oleh pengguna.
6. Harga
Linux juga menang dari perspektif biaya. Banyak server Linux yang masih menggunakan hardware dari 10 tahun yang lalu.
Tingkat perubahan environment yang lebih lambat biasanya akan berarti tidak perlu dilakukan upgrade hardware berulang kali untuk mengakomodasi fitur-fitur baru.
Linux juga gratis. Walaupun terdapat distribusi berbayar, seperti Red Hat, banyak distribusi gratis dengan kemampuan penuh juga tersedia.
Di sisi lain, biaya terkait lisensi software Windows dan upgrade hardware hampir selalu membuat server Linux secara signifikan membutuhkan biaya lebih rendah.[]