Brom atau bromine (Br) merupakan unsur dalam kelompok halogen bersama dengan yodium, fluor, klorin, dan astatin.
Brom memiliki nomor atom 35 dan nomor massa 79,90 Amu.
Pada suhu ruangan brom (bromin) berwujud cairan merah kecoklatan.
Dalam bentuk gas, brom berwarna sama (merah kecoklatan) dengan bau ofensif dan menyesakkan mirip bau klorin.
Brom merupakan eleman unik karena satu-satunya unsur non logam yang berwujud cair pada suhu kamar.
Brom dikenal berbahaya bagi manusia karena dapat mempengaruhi mata, kulit, dan saluran pernapasan sehingga membutuhkan penanganan hati-hati.
Kegunaan Brom
Dalam bentuk cair, brom berwarna coklat kemerahan, sedangkan dalam bentuk uap berwarna kemerahan dengan bau menyengat.
Brom lebih mudah larut dalam karbon disulfida dan pelarut organik seperti metanol dan asam asetat daripada dalam air.
Berikut adalah berbagai kegunaan brom:
1. Unsur anti api
Salah satu aplikasi penting brom adalah sebagai bahan pembuat bahan anti api.
Brom digunakan pada industri plastik dan pada berbagai produk seperti kabel, konektor, karpet, cat pelapis, dan peralatan dapur.
Brom juga digunakan dalam industri pakaian dan furnitur untuk mencegah berbagai produk agar tidak mudah terbakar.
Polybrominated diphenyl ether, polybrominated biphenyl, decabromodiphenyl ether, hexabromocyclododecane, tetrabromobisphenol adalah beberapa contoh bahan kimia anti api yang dibuat menggunakan brom.
2. Disinfektan
Brom adalah agen pemutih dan umum digunakan untuk mensterilkan air misalnya pada kolam renang.
Strip tes bromin juga digunakan untuk mendeteksi fenol, alkalinitas, pH, dan kesadahan air.
Di rumah sakit dan rumah tangga, brom digunakan sebagai pembersih dan bahan pembasmi kuman untuk menetralisir bakteri, alga, dan jamur.
3. Pemurnian air
Anda dapat menemukan brom dalam produk yang digunakan dalam sistem pemurnian air.
Tralomethrin adalah salah satu produk mangandung brom yang digunakan untuk memurnikan air minum.
Jumlah brom dalam air tidak boleh melebihi 100mg/deciliter agar tidak justru meracuni air.
4. Pestisida
Brom juga digunakan dalam produk pertanian seperti pestisida untuk menghancurkan hama.
Metil bromida adalah senyawa kimia yang bertindak sebagai fumigate yang digunakan untuk melindungi biji-bijian yang disimpan dengan memusnahkan hama.
5. Fotografi
Penggunaan brom yang paling terkenal adalah dalam pembuatan film fotografi.
Bromida perak merupakan senyawa peka cahaya yang digunakan untuk memproduksi pelat (film) fotografi.
Bromida perak bertanggung jawab merekam gambar ketika film fotografi terkena cahaya saat Anda mengklik shutter kamera.
Kalium bromida juga digunakan dalam fotografi untuk mencegah pengurangan kandungan perak yang menyebabkan foto tampak berkabut.
6. Obat-obatan
Brom telah digunakan sebagai obat untuk waktu yang lama.
Senyawa kimia yang mengandung brom digunakan sebagai obat penenang oral untuk mengobati epilepsi dan sebagai diuretik.
7. Pewarna
Pada tahun 1909, seorang kimiawan Jerman, Paul Friedlander, menemukan bahwa pewarna ungu Tyrian (merah-ungu hingga ungu gelap ) mengandung brom.
Pewarna ini telah dikenal manusia selama ratusan tahun. Pewarna ungu Tyrian merupakan senyawa 6,6 ‘-dibromoindigo.
Tetrabutilamonium bromida adalah pewarna lain yang banyak digunakan dalam industri tekstil.
Penggunaan lainnya
- Brom digunakan untuk mengurangi polusi merkuri yang disebabkan oleh pembangkit listrik tenaga batubara.
- Etidium bromida atau EtBr digunakan sebagai pewarna DNA dalam proses elektroforesis gel. Di bawah sinar ultraviolet, EtBr mengeluarkan cahaya oranye saat berikatan dengan DNA.
- 5-bromouracil digunakan sebagai mutagen buatan untuk memaksa materi genetik, seperti DNA, untuk berubah (melakukan mutasi).
- Garam brom yang terbentuk bersama dengan kalsium, natrium, dan seng bersifat larut dalam air. Larutan padat yang terbentuk digunakan sebagai fluida pemboran saat mengebor lubang bor.
Efek Kesehatan Brom pada Manusia
Meski memiliki banyak manfaat, brom dikenal berbahaya bagi manusia.
Brom terdapat di alam dalam bentuk senyawa anorganik seperti mineral, di air laut dan di danau.
Sejumlah kecil brom juga terkandung dalam jaringan hewan dan tumbuhan.
Brom adalah cairan yang sangat korosif, dan uapnya sangat mengiritasi mata, kulit serta selaput lendir.
Ketika terjadi kontak yang lama dengan jaringan tubuh, brom bisa menyebabkan luka bakar yang dalam dan membutuhkan waktu lama untuk sembuh.
Brom juga beracun jika tertelan, terhirup, dan terserap oleh kulit.
Dalam kasus paparan jangka panjang, konsentrasi maksimal brom yang diperbolehkan adalah 0,5 mg/m3.
Konsentrasi brom sebesar 11 hingga 23 mg/m3 memicu rasa tercekik, dengan konsentrasi 30 hingga 60 mg/m3 sangat berbahaya bagi manusia, dan 200 mg/m3 akan berakibat fatal dalam waktu yang sangat singkat.
Brom memiliki sifat kumulatif yang berarti bisa tersimpan dalam jaringan tubuh sebagai bromida dan berpotensi menggantikan keberadaan halogen lainnya seperti yodium dan klorin.
Efek jangka panjang pada manusia akan meliputi gangguan pada sistem saraf.
Orang yang terpapar secara teratur pada konsentrasi tiga sampai enam kali lebih tinggi dari batas paparan selama 1 tahun dilaporkan mengeluh sakit kepala, nyeri di daerah jantung, peningkatan iritabilitas, kehilangan nafsu makan, nyeri sendi dan dispepsia.
Selama tahun kelima atau keenam setelah paparan, penderita akan mengalami hilangnya refleks kornea, faringitis, gangguan vegetatif dan hiperplasia tiroid disertai dengan disfungsi tiroid.
Gangguan kardiovaskular juga terjadi dalam bentuk degenerasi miokard dan hipotensi; serta bisa pula terjadi gangguan fungsional dan sekretorik pada saluran pencernaan.
Tanda-tanda penghambatan leukopoiesis dan leukositosis juga terlihat dalam darah.
Konsentrasi brom dalam darah bervariasi antara 0,15 mg/100 cm3 hingga 1,5 mg/100 cm3 terlepas dari tingkat keracunan.[]