Clove essential oil (minyak atsiri cengkeh) dibuat dari kuncup bunga cengkeh.
Cengkeh lazim digunakan dalam aromaterapi, untuk penyedap makanan dan diketahui memiliki manfaat penyembuhan.
Cengkeh juga dikenal memiliki kandungan antioksidan yang sangat tinggi.
Sejarah Cengkeh
Cengkeh merupakan kuncup bunga aromatik dari pohon dalam keluarga Myrtaceae.
Cengkeh adalah tumbuhan asli Kepulauan Maluku di Indonesia, dan biasanya digunakan sebagai bumbu.
Cengkeh secara komersial ditanam terutama di Bangladesh, Indonesia, India, Madagaskar, Zanzibar, Pakistan, Sri Lanka, dan Tanzania.
Sampai zaman modern, cengkeh hanya tumbuh di beberapa pulau di Maluku (secara historis dikenal sebagai Kepulauan Rempah), termasuk Bacan, Makian, Moti, Ternate, dan Tidore.
Cerita rakyat menyatakan bibit pohon cengkeh dicuri oleh seorang Perancis bernama Poivre pada tahun 1770, dibawa ke Prancis, dan kemudian ke Zanzibar, yang dulunya pernah menjadi produsen cengkeh terbesar di dunia.
Di Indonesia, cengkeh juga digunakan sebagai campuran dalam rokok yang disebut rokok kretek dan telah dieskpor ke banyak negara.
Nama ilmiah cengkeh adalah Eugenia caryophyllata dan dipanen saat berupa kuncup bunga merah muda yang belum terbuka.
Setelah dipanen, kuncup bunga lantas dikeringkan sampai berubah warna menjadi cokelat.
Sehabis digiling, bubuk cengkeh kemudian digunakan untuk memasak atau diubah menjadi minyak esensial (essential oil) atau minyak atsiri untuk berbagai tujuan pengobatan.
Tidak seperti kebanyakan rempah-rempah lain, cengkeh dapat tumbuh sepanjang tahun, sehingga manfaat kesehatan yang ditawarkan bisa dinikmati sepanjang waktu.
Cengkeh memiliki kandungan mangan cukup tinggi serta nutrisi lainnya termasuk kalium, magnesium, dan kalsium – yang digunakan untuk mencegah dan mengobati osteoporosis, anemia dan sindrom pramenstruasi (PMS).
Beberapa manfaat lain dari minyak esensial cengkeh (clove essential oil) meliputi:
- Menghilangkan jerawat
- Membunuh parasit
- Meningkatkan sirkulasi darah
- Mengurangi penyakit gusi
- Meningkatkan energi
- Anti-inflamasi alami
- Membunuh jamur
Sejarah menunjukkan orang Cina telah menggunakan cengkeh selama lebih dari 2.000 tahun sebagai bahan aroma dan rempah-rempah, sebelum akhirnya dikenal secara internasional beberapa ratus tahun kemudian.
Sejak itu, cengkeh telah digunakan dalam berbagai produk untuk keperluan pertanian dan kosmetik.
Sifat yang paling menonjol dari minyak cengkeh (clove oil) terkait dengan aplikasi luas dalam pengobatan alami homeopati.
Karena mengandung eugenol dalam level tinggi, minyak esensial cengkeh (clove essential oil) terbukti sangat serbaguna dan telah diteliti secara menyeluruh sebagai alternatif efektif untuk banyak perawatan medis modern.
Penggunaan Minyak Cengkeh
Meskipun telah digunakan selama berabad-abad untuk mengobati peradangan, Journal of Immunotoxicology akhirnya menerbitkan studi pertama yang membuktikan bahwa eugenol dalam minyak cengkeh memang memiliki sifat anti-inflamasi kuat.
Studi menunjukkan dosis rendah eugenol dapat melindungi hati terhadap penyakit, dan bahwa eugenol juga mampu membalikkan peradangan dan oksidasi sel (yang menyebabkan penuaan).
Namun perlu hati-hati karena mengambil dosis besar secara internal dapat membahayakan lapisan pencernaan dan mengambil dosis besar secara eksternal dapat mengiritasi kulit sensitif
Karena bersifat kuat, minyak cengkeh (clove oil) harus dicampur dengan minyak pelarut (carrier oil) seperti minyak kelapa atau minyak lembut lain untuk sebagian besar aplikasi topikal dan hanya digunakan untuk jangka pendek (maksimal dua minggu) secara internal.
Selain memiliki sifat anti-inflamasi, minyak cengkeh juga umum digunakan sebagai antiseptik untuk infeksi mulut dan sebagai antimikroba spektrum luas untuk melawan berbagai penyakit.
Manfaat Minyak Cengkeh
Manfaat kesehatan minyak cengkeh begitu luas dan mencakup mendukung kesehatan hati, kulit, rambut dan mulut.
Berikut detail penjelasannya:
1. Minyak Cengkeh untuk Kulit dan Jerawat
Untuk mengevaluasi efektivitas minyak cengkeh sebagai agen antibakteri, peneliti dari University of Buenos Aires meneliti jenis bakteri yang paling sensitif terhadap cengkeh.
Menurut penelitian, cengkeh memiliki kemampuan terbesar anti-mikroba pada baketri E. coli serta mampu mengendalikan pertumbuhan Staph aureus yang menyebabkan jerawat dan Pseudomonas aeruginosa yang menyebabkan pneumonia.
Sebagai obat alami untuk menghilangkan jerawat, ambil 3 tetes minyak cengkeh dan campur dengan 2 sdt madu.
Cuci wajah dengan campuran tersebut. Cara lain, Anda juga bisa menggunakan pencuci wajah dari tea tree oil.
2. Cengkeh untuk Candida
Salah satu penggunaan cengkeh yang paling efektif adalah untuk melawan candida.
Diterbitkan dalam jurnal, Oral Microbiology & Immunology, sebuah penelitian yang dilakukan untuk melihat perbandingan minyak cengkeh dengan perawatan anti-jamur lain, menemukan bahwa cengkeh dianggap seefektif nystatin, obat yang biasa diresepkan untuk mengatasi infeksi jamur mulut.
Selain menghilangkan candida, minyak esensial cengkeh (clove essential oil) efektif membunuh parasit usus dan menjadi cara efektif untuk membersihkan parasit usus dalam jangka pendek.
Untuk melakukan membersihkan candida, Anda dapat mengambil minyak cengkeh secara internal selama 2 minggu.
Disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi ketika melakukan hal ini.
Selain itu, usaha harus didukung dengan mengkonsumsi sejumlah besar makanan kaya probiotik dan menghilangkan gula dari diet untuk sementara waktu.
3. Minyak Cengkeh untuk Sakit Gigi
Kegunaan minyak cengkeh untuk mengobati sakit gigi pertama kali didokumentasikan pada tahun 1640 di Perancis dalan tulisan “Practice of Physic.”
Namun demikian, terdapat alasan untuk percaya bahwa orang Cina telah menggunakan minyak cengkeh untuk keperluan yang sama selama lebih dari 2.000 tahun.
Saat ini, cengkeh secara luas diterima sebagai solusi yang dapat diandalkan untuk dry socket dan untuk menghilangkan rasa sakit serta ketidaknyamanan yang berhubungan dengan gangguan gigi.
Journal of Dentistry, misalnya, menerbitkan sebuah studi pada tahun 2006 yang membuktikan minyak esensial cengkeh (clove essential oil) memiliki efek pemati rasa sama seperti benzocaine, agen topikal yang umum digunakan sebelum penyuntikan.
Untuk alasan ini, Anda bisa menggunakan minyak cengkeh untuk bayi yang sedang tumbuh gigi dengan mencampur minyak cengkeh dengan minyak kelapa dan menggosokkan pada gusi.
Selain itu, penelitian menunjukkan minyak cengkeh memiliki efek lebih jauh.
Indian Department of Public Health Dentistry melakukan penelitian yang mengevaluasi kemampuan cengkeh untuk memperlambat dekalsifikasi gigi (erosi gigi”) dibandingkan dengan eugenol, eugenyl-acetate, fluorida dan kelompok kontrol.
Tidak hanya minyak cengkeh secara signifikan mengurangi dekalsifikasi, namun gigi juga terlihat mengalami remineralisasi.
4. Nilai Antioksidan Cengkeh
Menempati posisi kedua setelah sumac bran, bubuk cengkeh memiliki nilai ORAC sebesar 290.283 unit!
Nilai itu berarti per gram bubuk cengkeh mengandung 30x lebih banyak anti-oksidan dari blueberry yang memiliki nilai ORAC 9.621.
Seperti diketahui, antioksidan adalah molekul yang membalikkan kerusakan akibat radikal bebas yang memicu kematian sel dan kanker.
Penelitian juga menunjukkan antioksidan memperlambat penuaan, degenerasi dan melindungi tubuh terhadap bakteri jahat dan virus.
Karena nilai antioksidan dan tingkat eugenol yang tinggi, cengkeh juga dikenal sebagai herbal “pelindung” dan digunakan dalam campuran berbagai minyak esensial.
Jadi menambahkan cengkeh atau minyak cengkeh ke rezim perawatan kesehatan bisa meningkatkan tingkat antioksidan tubuh.
Jika ingin memanfaatkan minyak cengkeh untuk kesehatan, pertimbangkan mendifusikan di rumah untuk membersihkan udara, mengoleskan di gusi di sekitar gigi yang sakit, serta memasukkannya ke dalam produk perawatan pribadi buatan sendiri seperti deodoran, pembersih dan pasta gigi.
Saat mengalami pilek atau flu, campurkan minyak cengkeh dengan minyak kelapa dan oleskan pada leher dan dada untuk perlindungan antioksidan alami.[]