Sebagai salah satu hewan paling mengesankan, gajah tidak hanya memiliki tubuh yang besar, tapi juga memiliki otak yang luar biasa besar.
Gajah adalah hewan yang sangat cerdas, bisa menggunakan alat untuk memecahkan masalah dan mengenali refleksi mereka sendiri di cermin.
Binatang ini juga memiliki sifat sangat sosial, bisa berkomunikasi satu sama lain dan menunjukkan empati.
Gajah Asia dan gajah Afrika adalah dua spesies gajah utama. Lantas apa perbedaan keduanya selain dari habitat yang berbeda? Artikel ini akan mengulasnya.
Gajah Sabana Afrika vs Gajah Hutan Afrika
Sebelum masuk ke pembahasan tentang perbedaan antara gajah Afrika dan gajah Asia, perlu dicatat bahwa sebenarnya terdapat dua spesies gajah Afrika.
Pada tahun 2000, para ilmuwan membedakan spesies gajah Afrika menjadi gajah sabana Afrika/gajah semak Afrika (Loxodonta africana) yang berukuran lebih besar dan gajah hutan Afrika (Loxodonta cyclotis) yang sedikit lebih kecil.
Kedua jenis gajah ini memiliki sedikit perbedaan fisik dan genetik, sehingga masih ada perdebatan mengenai apakah perbedaan tersebut cukup besar untuk menjadikannya sebagai dua spesies berbeda.
Perbedaan antara Gajah Afrika dan Gajah Asia
Terdapat beberapa ciri fisik yang membedakan gajah Asia vs gajah Afrika.
Perbedaan yang paling mencolok bisa dilihat dari bentuk kepala dan telinga, serta ukuran tubuh secara keseluruhan.
Berikut adalah rinciannya:
1. Habitat
Seperti namanya, habitat gajah Asia terletak di Benua Asia sedangkan gajah Afrika bisa ditemui di Afrika.
Gajah Asia hidup di kawasan hutan di Asia Selatan – Nepal, India, dan Sri Lanka – dan di seluruh Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Myanmar, Thailand, Malaysia, Laos, dan Kamboja.
Gajah Afrika berkeliaran di hutan hujan Afrika Barat dan Tengah, dan hidup sepanjang sabana dan gurun Afrika.
Wilayah paling utara dari jangkauan gajah Afrika adalah wilayah Sahel, di Mali, lokasi sekelompok kecil gajah pengembara Mali melakukan migrasi tahunan untuk mencari air.
2. Bentuk Kepala
Gajah Asia dan Afrika memiliki bentuk kepala yang sangat berbeda, membuatnya mudah dibedakan dari kejauhan.
Gajah Afrika memiliki kepala yang lebih bulat dan bagian atas kepalanya berbentuk kubah tunggal.
Gajah Asia memiliki kepala berkubah ganda dengan lekukan di tengah kepalanya.
3. Ukuran & Bentuk Telinga

Cara yang juga mudah untuk membedakan gajah Afrika dan Asia dari kejauhan adalah dengan melihat telinganya.
Gajah Afrika memiliki telinga yang jauh lebih besar, dengan bentuknya yang mirip dengan peta benua Afrika.
Di sisi lain, telinga gajah Asia lebih kecil dan terlihat lebih bulat.
Kedua spesies gajah ini menggunakan telinganya untuk menghilangkan panas tubuh.
Karena hidup di iklim yang lebih panas dengan lebih banyak sinar matahari langsung daripada gajah Asia, gajah Afrika perlu membuang lebih banyak panas sehingga memiliki ukuran telinga lebih besar.
4. Belalai

Belalai gajah Afrika memiliki semacam tekstur cincin di bagian kulitnya.
Ujung belalai keduanya juga sangat berbeda. Ujung belalai gajah Afrika terlihat seperti memiliki dua jari yang digunakan untuk meraba dan mengambil objek.
Di lain sisi, gajah Asia hanya memiliki satu jari di ujung belalainya.
5. Penampilan & Ukuran Gading
Tidak semua gajah memiliki gading. Gajah Afrika jantan dan betina bisa memiliki gading, tetapi hanya gajah Asia jantan yang memiliki gading.
Gajah Asia betina memiliki gading yang belum sempurna yang disebut tush, yang juga dapat ditemukan pada beberapa gajah jantan.
Itu sebab perlu dicatat bahwa tidak semua gajah Asia jantan memiliki gading.
Begitu pula dengan gajah Afrika, meskipun kedua jenis kelamin bisa memiliki gading, terdapat kasus dimana beberapa diantaranya tidak memilikinya.
Secara umum, gading gajah Afrika berukuran lebih besar dari gading gajah Asia.
6. Ukuran & Berat
Gajah Afrika memiliki ukuran lebih besar dari gajah Asia, dengan jantan yang bisa tumbuh hingga setinggi 4 meter.
Sebaliknya, gajah Asia jantan terbesar biasanya tidak akan melebihi 3,5 meter.
Sebagai catatan menarik, titik tertinggi gajah Afrika terletak di bahu, sedangkan titik tertinggi gajah Asia berada di punggungnya.
Karena perbedaan ukurannya, gajah Afrika dewasa memiliki berat antara 4.000 hingga 8.000 kg, sedangkan gajah Asia memiliki berat antara 3.000 hingga 6.000 kg.
7. Bentuk Bibir Bawah

Bibir bawah kedua gajah ini memiliki perbedaan. Untuk bisa melihat bibir bawah, seseorang harus berada dekat dengan gajah dengan posisi belalai yang terangkat dan mulut terbuka.
Bibir bawah gajah Afrika terlihat pendek dan bulat, sedangkan gajah Asia memiliki bibir bawah yang panjang dan meruncing.
8. Tekstur Kulit

Kulit gajah Afrika terlihat lebih keriput dibandingkan kulit gajah Asia.
Tekstur keriput disebabkan oleh kulit yang memiliki banyak retakan, yang berguna untuk menahan air, sehingga membantu gajah Afrika mencegah dehidrasi di habitat mereka yang kering.
Retakan tersebut terbentuk oleh lapisan kulit terluar yang semakin menebal dan tertekuk, hingga lapisan kulit yang rapuh tersebut patah akibat regangan.
9. Makanan
Kedua spesies gajah tersebut memakan berbagai macam tumbuhan yang ditemukan di wilayah jelajahnya, namun terdapat perbedaan dalam pola makan mereka.
Sementara gajah Afrika bertindak sebagai filter ekologis dengan memakan anakan pohon dan mengelupas kulit pohon, makanan gajah Asia bervariasi meliputi rumput, bambu, berbagai macam dedaunan hingga anakan pohon.
10. Usia
Gajah adalah salah satu mamalia yang memiliki usia paling panjang selain manusia.
Gajah Afrika dan Asia memiliki harapan hidup yang berbeda di alam liar:
Gajah afrika dapat hidup hingga 70 tahun
Gajah asia dapat hidup hingga 48 tahun
Pertanyaan yang Sering Diajukan
1. Berapa banyak otot yang dimiliki belalai gajah?
Belalai gajah memiliki hingga 40.000 otot. Sebagai perbandingan, manusia hanya memiliki sekitar 600 otot di seluruh tubuhnya.
Gajah menggunakan belalainya untuk membantu menyedot air untuk minum, mengambil atau menyentuh benda, meneriakkan peringatan, dan menyapa satu sama lain.
2. Bagaimana gajah menggunakan gadingnya?
Gading gajah memiliki banyak kegunaan. Gigi yang tumbuh lebih panjang ini dapat digunakan untuk melindungi belalai, mengangkat dan memindahkan benda, mengumpulkan makanan, dan mengupas kulit kayu dari pohon.
Gading juga bisa digunakan untuk mempertahankan diri. Selama musim kemarau, gajah bahkan menggunakan gadingnya untuk menggali lubang guna mencari air di bawah tanah.
3. Apakah gajah memiliki gading yang dominan?
Gajah memiliki gading kiri atau kanan. Gading yang dominan umumnya berukuran lebih kecil karena aus karena sering digunakan.
4. Bisakah gading tumbuh kembali?
Tidak. Gading gajah sebenarnya adalah gigi yang tumbuh keluar dari mulut.
Gading terhubung ke tengkorak dan memiliki ujung saraf, seperti gigi manusia.
Begitu patah atau rusak, gading tidak bisa tumbuh seperti semula.
5. Seberapa sering gajah melahirkan?
Gajah merupakan mamalia dengan masa kehamilan terpanjang yaitu 22 bulan.
Betina melahirkan setiap empat hingga lima tahun. Kawanan gajah memiliki struktur sosial yang kompleks, dipimpin secara matriarkhi dan terdiri dari sekelompok betina dan anak gajah dewasa lainnya.
Gajah jantan cenderung hidup menyendiri atau dalam sekelompok kecil gajah jantan muda.[]