Pada suatu titik dalam hidup, setiap orang pasti pernah mengalami masalah kesehatan, apakah itu hanya sekedar flu atau penyakit yang lebih berat.
Meskipun sebagian penyakit akan hilang dengan sendirinya, terdapat masalah kesehatan yang memerlukan perhatian medis segera.
Dari berbagai masalah kesehatan yang mungkin timbul, perlu diketahui perbedaan antara penyakit akut dan penyakit kronis.
Artikel ini akan mengulas perbedaan keduanya beserta dengan informasi lain yang terkait.
Definisi Umum Akut dan Kronis
Kebanyakan penyakit dapat dikategorikan sebagai penyakit akut atau kronis.
Istilah tersebut mengacu pada jenis pengobatan yang diperlukan, lama pengobatan yang diperlukan, dan apakah pengobatan dilakukan dengan tepat.
Akut bukan berarti baru, meskipun banyak penyakit yang baru didiagnosis muncul dengan gejala akut.
Akut juga bukan berarti gejalanya parah. Istilah ini digunakan untuk menunjukkan bahwa gejala telah berkembang dengan cepat dan diperlukan intervensi medis.
Demikian pula, penyakit kronis tidak bisa langsung diartikan sebagai fatal atau sesuatu yang secara inheren akan mempersingkat hidup seseorang.
Kronis digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu kondisi tidak dapat disembuhkan.
Kondisi kronis sering kali dapat dikelola seperti pada kasus diabetes atau tekanan darah tinggi.
Penyakit yang baru didiagnosis juga dapat diberi label kronis jika tidak terdapat harapan untuk sembuh. Arthritis adalah salah satu contohnya.
Secara ringkas, berikut adalah perbedaan antara akut dengan kronis.
- Penyakit akut umumnya berkembang secara tiba-tiba dan berlangsung dalam waktu singkat, sering kali hanya beberapa hari atau minggu.
- Penyakit kronis berkembang perlahan dan dapat memburuk dalam jangka waktu yang lama, dari berbulan-bulan hingga bertahun-tahun.
Fase Penyakit Akut dan Kronis
Diagnosis akut atau kronis tidak mesti tetap dan bisa berubah.
Kondisi yang awalnya akut terkadang bisa berubah menjadi kronis, sementara kondisi kronis bisa tiba-tiba muncul dengan gejala akut.
Infeksi tertentu, misalnya, akan berkembang dari fase akut (di mana gejala muncul dan hilang setelah paparan awal) ke fase kronis (di mana infeksi berlanjut, tetapi berkembang kurang agresif).
Infeksi kronis mungkin tidak aktif selama bertahun-tahun dan dalam keadaan laten, hanya untuk kemudian muncul lagi dengan komplikasi akut baru dan berpotensi lebih parah.
Sifilis dan hepatitis C adalah beberapa contohnya. Keduanya biasanya akan muncul dengan gejala akut yang menghilang secara spontan, menunjukkan bahwa infeksi telah sembuh.
Namun, jika tidak diobati, infeksi dapat berkembang secara diam-diam dan muncul bertahun-tahun kemudian dengan komplikasi parah seperti sifilis tersier atau gagal hati.
Kondisi yang sama dapat terjadi pada gangguan non-infeksi seperti rheumatoid arthritis atau psoriasis.
Keduanya dianggap penyakit kronis karena tidak dapat disembuhkan tetapi bisa dikelola dengan perawatan dan pengobatan yang tepat.
Meski begitu, penyakit dapat memiliki gejala episodik di mana gejala akut berkembang dan menghilang secara spontan.
Sebagian besar, tetapi tidak semua, penyakit kronis akan menyebabkan kejadian akut jika tidak ditangani.
Misalnya, aterosklerosis bisa menyebabkan serangan jantung atau stroke jika tidak dilakukan langkah-langkah untuk mengurangi penumpukan plak pada arteri atau dengan menurunkan tekanan darah.
Dengan diagnosis dan pengobatan dini, beberapa gangguan kronis mungkin tetap menjadi subklinis (tanpa gejala yang jelas) dan tidak pernah bermanifestasi secara akut.
Beberapa contoh diantaranya adalah infeksi seperti HIV atau kondisi seperti hiperkolesterolemia (kolesterol tinggi), yang bisa dideteksi sejak dini dan diobati sebelum muncul gejala yang mengganggu.
Penyebab Penyakit Akut vs. Kronis
Penyakit atau kondisi akut sering disebabkan oleh virus atau infeksi, tetapi juga dapat disebabkan oleh cedera akibat jatuh atau kecelakaan, atau akibat penyalahgunaan obat-obatan dan narkotika.
Penyakit atau kondisi kronis sering disebabkan oleh perilaku tidak sehat yang meningkatkan risiko penyakit.
Beberapa perilaku tidak sehat misalnya merokok, mengonsumsi alkohol, gizi buruk, dan kurangnya aktivitas fisik.
Faktor sosial, emosional, lingkungan, dan genetik juga berperan. Seiring bertambahnya usia, seseorang cenderung mengalami satu atau lebih kondisi kronis.
Gejala dan Pengobatan
Penyakit atau kondisi akut datang dengan cepat dan disertai dengan gejala tertentu yang membutuhkan perawatan segera atau jangka pendek serta umumnya bisa sembuh setelah diobati.
Misalnya, patah tulang akibat kecelakaan harus segera mendapatkan perawatan dan akan sembuh seiring waktu.
Terkadang penyakit akut, seperti flu, akan hilang dengan sendirinya.
Kondisi kronis berkembang lebih lambat dan bisa semakin parah seiring waktu, diiringi sejumlah tanda peringatan atau tidak terdapat tanda sama sekali.
Kondisi kronis yang umum adalah arthritis, penyakit Alzheimer, diabetes, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan penyakit ginjal kronis.
Tidak seperti kondisi akut, kondisi kesehatan kronis tidak dapat disembuhkan melainkan hanya bisa dikontrol.
Hidup dengan penyakit kronis atau mengelola gejala kondisi kronis bisa dilakukan dengan membuat rencana perawatan kesehatan.
Rencana tersebut mungkin termasuk minum obat, makan sehat, terapi fisik, olahraga, dan perawatan pelengkap yang meliputi akupunktur atau meditasi.
Sering kali, kondisi kronis dapat dicegah dengan mempraktikkan perilaku hidup sehat, seperti tetap aktif secara fisik, menjaga berat badan yang sehat, membatasi paparan sinar matahari, tidak merokok, dan tidak mengonsumsi alkohol secara berlebihan.
Contoh Kondisi Medis Akut dan Kronis
– Kondisi Medis Akut
- Serangan asma
- Patah tulang
- Bronkitis
- Luka bakar
- Flu
- Serangan jantung
- Radang paru-paru
- Infeksi pernafasan
- Sakit tenggorokan
– Kondisi Medis Kronis
- Penyakit Alzheimer
- Radang sendi
- Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
- Depresi
- Diabetes
- Penyakit jantung
- Tekanan darah tinggi
- Kolesterol Tinggi
- Kegemukan
- Osteoporosis
- Stroke
Poin Utama tentang Penyakit Akut dan Kronis
- Penyakit akut mengacu pada kondisi medis yang terjadi secara tiba-tiba dan berlangsung dalam waktu yang lebih singkat.
- Penyakit kronis berkembang perlahan dan bisa berlangsung seumur hidup.
- Penyakit kronis terkadang berakibat fatal (meskipun tidak harus).
- Meskipun tidak bisa disembuhkan, penyakit kronis umumnya bisa dikelola atau dikontrol.
- Penyakit akut, jika berlangsung lama, bisa berakibat fatal jika tidak dirawat dan diobati secara tepat.