Penyu dan kura-kura adalah reptil yang memiliki cangkang yang terbuat dari tulang atau tulang rawan.
Dalam taksonomi, keduanya termasuk dalam ordo Testudines atau Chelonii.
Chelonii berasal dari kata Yunani ‘khelone’ yang berarti perisai atau baju besi yang saling terkait.
Menariknya, cangkang penyu dan kura-kura tidak seperti cakar, kuku, tanduk, atau paruh yang tidak memiliki saraf.
Cangkang kedua makhluk ini mengandung saraf, sehingga penyu dan kura-kura bisa merasakan melalui cangkangnya.
Misalnya, mereka bisa merasakan tekanan beban pada cangkangnya dan akan merasakan sakit jika cangkangnya pecah atau retak.
Cangkang penyu dan kura-kura bagian atas disebut sebagai karapas, sedangkan bagian bawah disebut plastron.
Karapas dan plastron terpasang pada semacam penghubung, yang berarti bahwa tubuh penyu atau kura-kura melekat pada cangkangnya, sehingga tidak akan bisa dipisahkan begitu saja.
Penyu dan kura-kura memiliki sifat seperti reptil lainnya yaitu berdarah dingin (ektotermik), bersisik, menghirup udara, dan bertelur di darat.
Perbedaan Habitat
Penyu menghabiskan sebagian besar waktunya di dalam air, sedangkan kura-kura hidup di darat.
Baik penyu maupun kura-kura bertelur di daratan. Sang induk akan menggali liang dan bertelur dua sampai dua belas butir, mengubur telur, kemudian meninggalkannya.
Telur kemudian akan menetas 90 hingga 120 hari kemudian, tanpa harus dierami induknya.
Setelah menetas, tukik kemudian akan menggali liang dan muncul ke permukaan.
Induk kura-kura biasanya masih mengasuh dan melindungi tukik selama sekitar 80 hari, tetapi tukik penyu harus hidup mandiri sejak dari menetas.
Perbedaan Ciri Fisik

Kura-kura memiliki cangkang berbentuk kubah dan kaki yang pendek serta kokoh.
Kaki kura-kura terlihat tertekuk bukannya lurus dan langsung berada di bawah tubuh.
Penyu memiliki cangkang dan anggota badan yang rata dan ramping.
Kaki penyu memiliki selaput dan memiliki cakar panjang yang berguna untuk membantu berenang dan mencengkeram.
Beberapa penyu bahkan memiliki semacam sirip, seperti halnya penyu hidung babi.
Cangkang Kura-kura vs. Cangkang Penyu

Mengamati cangkang penyu dan kura-kura bisa memberi gambaran tentang bagaimana reptilia ini hidup.
Karena pada umumnya lebih suka hidup di air, cangkang penyu berbentuk datar dan ramping untuk membantu saat berenang dan menyelam.
Di lain sisi, cangkang kura-kura yang hidup di darat terlihat berukuran besar dan berbentuk kubah untuk memberikan perlindungan dari predator.
Selain itu, cangkang kura-kura relatif lebih berat jika dibandingkan dengan cangkang penyu.
Cangkang yang lebih ringan akan membuat penyu tidak mudah tenggelam dan untuk meningkatkan kecepatan berenang.
Perbedaan Makanan
Kebanyakan kura-kura adalah herbivora sedangkan penyu bersifat omnivora.
Kura-kura hidup dari makan rerumputan serta sayuran berdaun, sedangkan penyu diketahui memakan ubur-ubur, bulu babi, moluska, dan rumput laut.
Reproduksi Penyu vs. Kura-kura
Telur penyu dan kura-kura memiliki cangkang cenderung lunak, mirip dengan telur yang dihasilkan oleh reptil lain.
Kedua spesies betina akan menggali lubang untuk kemudian bertelur antara 2 hingga 12 telur.
Telur kemudian akan menetas dengan sendirinya tanpa perlu dierami setelah 90-120 hari.
Perbedaan Umur
Umur kura-kura mirip dengan manusia, bisa hidup antara 60-80 tahun.
Namun, beberapa kura-kura diketahui hidup selama lebih dari 150 tahun.
Umur kura-kura terpanjang yang bisa diverifikasi adalah 188 tahun.
Sebaliknya, umur penyu rata-rata adalah sekitar 20-40 tahun, sedangkan penyu laut rata-rata 60 sampai 70 tahun, dengan sekitar 40 sampai 50 tahun yang dibutuhkan untuk mencapai kedewasaan.
Meskipun pernah dilaporkan bahwa kura-kura mampu hidup selama lebih dari 200 tahun di penangkaran, sulit untuk memastikan keabsahan klaim ini.
Sebagian besar kura-kura dapat hidup lebih dari 100 tahun di penangkaran, tetapi hidup setelah usia tersebut membutuhkan lingkungan yang dikendalikan dan dirawat dengan cermat.
Distribusi Geografis
Kura-kura banyak ditemukan di Asia dan Afrika, sedangkan penyu banyak ditemukan di Afrika dan Amerika.
Penyu terutama ditemukan di iklim tropis dan semi tropis, mirip dengan area yang disukai oleh kebanyakan kadal, karena keduanya membutuhkan suhu eksternal yang lebih hangat untuk menjaga suhu tubuh yang tepat.
Namun, beberapa penyu dikenal berhibernasi selama cuaca dingin, dan biasanya hidup di sepanjang tepi sungai.
Kura-kura dikenal tidak berhibernasi karena memiliki habitat yang hampir seluruhnya hangat, meskipun beberapa spesies mampu memperlambat metabolisme selama periode sedikit atau tanpa makanan dan air.
Penyu dan Kura-kura sebagai Peliharaan
Penyu dan kura-kura sama-sama sering dijadikan sebagai hewan peliharaan, dengan penyu kecil (terrapin) menjadi jenis yang paling banyak dijadikan peliharaan.
Kura-kura sebenarnya lebih mudah dirawat, tetapi membutuhkan biaya lebih mahal.
Memelihara penyu dan kura-kura membutuhkan komitmen jangka panjang mengingat usia mereka yang bisa mencapai puluhan bahkan ratusan tahun.
Apa itu Terrapin?

Selain penyu dan kura-kura, ada pula spesies yang disebut terrapin.
Terrapin adalah penyu (kura-kura) semi-akuatik yang hidup di air tawar.
Terrapin hidup di air tawar atau sedikit asin (payau) dan sering ditemukan hidup di kubangan air, kolam atau danau.
Reptil ini terlihat sering berenang di air, tetapi juga menghabiskan waktu di darat untuk berjemur di bawah sinar matahari.
Nama terrapin berasal dari kata ‘torope’ (bahasa Algonquian penduduk Asli Amerika) yang berarti ‘kura-kura kecil’.
Cangkang keras terrapin terlihat ramping namun juga sedikit berkubah seperti kura-kura.
Meskipun bisa berenang, terrapin tidak memiliki sirip seperti penyu, melainkan kaki yang mirip dengan kura-kura.
Bisa dibilang makhluk ini seperti perpaduan antara penyu dan kura-kura.
Terrapin bersifat omnivora, dan makanannya terdiri dari moluska, ikan kecil, krustasea, serangga, alga, dan tumbuhan air lainnya.
Tidak seperti penyu dan kura-kura, ukuran tubuh terrapin relatif kecil.
Namun, terdapat beberapa spesies terrapin raksasa, seperti snapping turtle (ditemukan di Amerika) yang bisa tumbuh hingga lebih dari 60 cm dan memiliki berat hingga 80 kg.
Terrapin bersifat agresif dan akan menggigit. Mereka memiliki cakar yang sangat tajam dan rahang yang kuat.
Meskipun tidak memiliki gigi, terrapin dapat dengan mudah memotong jari manusia dengan satu gigitan.
Terrapin juga terdengar seperti ‘menggonggong’ saat marah.
Pertanyaan yang Sering Diajukan
1. Apa perbedaan antara penyu dan kura-kura?
Penyu dan kura-kura pada dasarnya termasuk dalam keluarga yang sama.
Penyu pada umumnya beradaptasi dengan kehidupan akuatik atau setidaknya semi-akuatik sementara kura-kura sebagian besar hidup di darat.
2. Apakah ukuran kura-kura lebih besar dari pada penyu?
Penyu umumnya memiliki ukuran lebih besar dari kura-kura. Penyu terbesar adalah penyu belimbing. Beratnya bisa mencapai 300 hingga 700 kilogram.
Kura-kura terbesar adalah kura-kura raksasa Aldabra, dengan berat jantan dewasa rata-rata 250 kilogram.
3. Apa makanan kura-kura dan penyu?
Kura-kura adalah hewan herbivora dan hidup dari makan rerumputan serta sayuran berdaun.
Penyu, di sisi lain, adalah omnivora. Mereka diketahui memakan ubur-ubur, bulu babi, moluska, dan rumput laut.
4. Berapa umur penyu?
Kebanyakan penyu memiliki umur rata-rata sekitar 20-70 tahun.
Variasi tersebut tergantung pada spesiesnya. Penyu belimbing memiliki umur sekitar 150 tahun.
5. Berapa umur kura-kura?
Umur kura-kura biasanya lebih lama dari pada penyu.
Kura-kura raksasa Aldabra diketahui bisa berusia lebih dari 225 tahun.
6. Apa saja contoh spesies kura-kura?
Kura-kura macan tutul, kura-kura raksasa Aldabra, kura-kura gopher, dll.
7. Apa saja contoh spesies penyu?
Penyu lekang, penyu hijau, penyu belimbing.[]