Reptil dan amfibi memiliki sejumlah kesamaan, misalnya, keduanya merupakan hewan berdarah dingin atau ectomorphic (suhu tubuh berfluktuasi tergantung pada lingkungan).
Selain itu, kedua jenis binatang ini bereproduksi dengan telur serta sama-sama merupakan hewan bertulang belakang.
Bukti evolusi menunjukkan fakta bahwa reptil dan amfibi berkerabat dekat.
Bahkan sebelumnya, amfibi dan reptil dikelompokkan bersama pada subjek Herpetologi.
Herpetologi berasal dari kata Yunani ‘herpeton’, yang berarti ‘makhluk yang merangkak (merayap)’.
Namun, sebenarnya reptil dan amfibi memiliki beberapa perbedaan mulai dari klasifikasi biologi, anatomi, fisiologi, dan cara reproduksi.
Contoh umum reptil diantaranya adalah ular, kadal, dan buaya, sementara hewan yang tergolong amfibi misalnya katak, kadal air, dan salamander.
Definisi Amfibi
Amfibi menjalani kehidupan ganda, dengan tahap larva hidup di air dan masa dewasa hidup di darat.
Amfibi masuk dalam jenis vertebrata dan bisa ditemukan di habitat air laut, air tawar, darat, dll.
Amfibi adalah hewan berdarah dingin, atau dikenal pula sebagai ektoterm.
Pada hewan ektoterm, suhu tubuh dipertahankan sesuai dengan perubahan suhu atmosfer dan mendapatkan panas dari matahari.
Secara ringkas, suhu tubuh hewan berdarah dingin akan berubah sesuai dengan suhu lingkungan.
Pembuahan amfibi terjadi secara eksternal, di mana sperma jantan dan telur betina menyatu di dalam air.
Organisme yang baru lahir juga bertahan hidup di air sampai tahap larva mereka.
Setelah melalui tahap ini, kehidupan dewasa amfibi kemudian dihabiskan di darat.
Siklus hidup amfibi mengalami proses yang disebut metamorfosis, di mana tubuh mengalami perubahan bentuk dari masa larva hingga berkembang menjadi dewasa.
Amfibi menggunakan insang saat bernapas di air, tetapi juga memiliki paru-paru untuk bernapas di darat.
Kulit amfibi berpori, lengket dan licin. Mereka menggunakan kamuflase, yang berarti tidak dapat mengubah warna kulit sesuai dengan perubahan lingkungan.
Meskipun tidak memiliki gigi dan kuku yang tajam seperti hewan lain tetapi sebagian amfibi mampu memproduksi toksin yang sangat beracun untuk membunuh serangga dan juga untuk melindungi diri mereka sendiri.
Amfibi memiliki kaki berselaput dan tungkai pendek untuk membantu melompat dan berenang.
Definisi Reptil
Reptil juga merupakan hewan ektotermik dan masuk kelompok vertebrata.
Kelompok hewan ini hidup di darat dan tidak mengalami metamorfosis.
Reptil bertelur di darat dan hanya memiliki paru-paru untuk bernafas.
Buaya, ular, kadal, kura-kura adalah beberapa reptil yang mudah ditemui.
Ciri penting lainnya adalah kulit reptil bersisik dan keras yang dikenal sebagai keratin.
Jenis kulit ini tidak tembus air. Pada mamalia, keratin ditemukan di kuku dan rambut.
Keratin juga membantu buaya dan ular laut untuk hidup di lingkungan asin.
Terapat sekitar 9000 spesies reptil yang ditemukan hingga saat ini.
Poin penting lain yang perlu diketahui tentang reptil adalah cara mengerami telurnya.
Kelompok hewan ini umum menggali kerikil, pasir, lumpur atau tanah untuk kemudian meletakkan telurnya.
Hal ini dilakukan agar suhu telur tetap terjaga sehingga bisa menetas dengan baik.
Perbedaan Amfibi dengan Reptil
Berikut akan diuraikan mengenai perbedaan antara amfibi dengan reptil.
1. Klasifikasi
Reptil dan amfibi sama-sama diklasifikasikan dalam kerajaan Animalia, filum Chordata dan subfilum Vertebrata.
Bedanya, amfibi termasuk dalam superkelas Tetrapoda dan kelas Amphibia. Sedangkan reptil tidak memiliki superkelas dan masuk dalam kategori Amniota dan kelas Reptilia.
2. Penampilan fisik
Perbedaan paling mudah terlihat antara reptil dan amfibi terdapat pada struktur permukaan tubuh.
Reptil memiliki sisik atau semacam perisai yang membuat kulitnya terasa kering dan bersisik.
Amfibi di sisi lain, memiliki kulit yang lembab, halus, bahkan kadang-kadang sedikit berlendir. Amfibi memiliki kelenjar lendir yang membuat kulitnya terasa licin.
Perbedaan lain yang mudah dikenali adalah bahwa reptil memiliki jari kaki dengan cakar, sedangkan amfibi tidak memiliki cakar.
3. Reproduksi
Meskipun amfibi dan reptil berkembang biak dengan bertelur, namun keduanya memiliki struktur telur berbeda.
Telur reptil memiliki cangkang yang keras. Induk reptil biasanya meletakkan telur dalam sarang atau dikubur di dalam tanah.
Sedangkan telur amfibi tidak memiliki membran pelindung dan umumnya ditemukan melekat pada batang tanaman bawah air.
4. Metamorfosis dan siklus hidup
Perbedaan reptil dan amfibi terlihat dalam siklus hidup mereka.
Ketika menetas, anak-anak reptil tampak mirip dengan induknya untuk kemudian tumbuh dewasa tanpa mengalami banyak perubahan bentuk.
Siklus hidup katak, sebagai contoh dari siklus hidup amfibi, sangat berbeda dengan reptil.
Setelah menetas, katak muncul dalam bentuk yang disebut kecebong yang bernafas melalui insang.
Pada tahap ini, amfibi muda tidak dapat bertahan hidup di luar air serta memiliki ekor.
Seiring waktu, ekor kecebong akan hilang disertai dengan berkembangnya organ paru-paru yang memungkinkan katak bernapas di darat sementara tetap mempertahankan kemampuan untuk bernapas di bawah air.

5. Pertahanan
Amfibi seperti katak dapat mengeluarkan toksin melalui kulit yang merupakan mekanisme pertahanan diri.
Reptil menggunakan cakar, ekor, serta gigitan untuk mempertahankan diri. Beberapa jenis reptil seperti ular memiliki bisa untuk membunuh mangsa sekaligus mempertahankan diri.
6. Habitat
Perbedaan reptil dan amfibi terlihat pula pada habitat alami mereka.
Sebagian besar amfibi hidup di tempat-tempat lembab yang dekat dengan sumber air.
Reptil cenderung menghuni lokasi yang lebih beragam mulai dari gurun yang dihuni kadal dan ular hingga badan air yang dihuni buaya dan alligator.
Persamaan antara Reptil dan Amfibi
Selain perbedaan yang sudah disebutkan sebelumnya, amfibi dan reptil juga memiliki berbagai persamaan.
Berikut adalah beberapa diantaranya:
1. Termoregulasi ektotermik
Reptil dan amfibi adalah hewan ektotermik (disebut juga “berdarah dingin”) yang berarti bergantung pada sumber eksternal (matahari) untuk meningkatkan dan membantu mengatur suhu tubuh.
2. Vertebrata
Reptil dan amfibi adalah vertebrata yang memiliki tulang belakang (seperti ikan dan mamalia).
3. Perubahan warna kulit
Sebagian reptil dan amfibi dapat mengubah warna kulit dengan memusatkan atau menghilangkan melanin.
Mengubah warna kulit membantu dalam kamuflase dan/atau untuk membantu termoregulasi suhu tubuh.
4. Sifat defensif
Reptil dan amfibi menggunakan kamuflase, menggigit dan menggembungkan tubuh untuk menghindari pemangsa.
Beberapa kadal (reptil) dan salamander (amfibi) memiliki kemampuan untuk melepaskan ekornya untuk mengalihkan perhatian predator sehingga memiliki kesempatan untuk melarikan diri.
5. Pengelupasan kulit
Sebagian reptil, seperti ular dan kadal, berganti kulit, begitu juga amfibi.
Fakta tentang Reptil dan Amfibi
Berikut adalah fakta singkat tentang reptil dan amfibi:
- Sebagian ular memiliki bisa. Ular jenis ini memiliki taring berongga yang bisa menyuntikkan toksin.
- Sebagian katak beracun. Kulit mereka mengandung toksin yang dapat melukai atau membunuh predator yang mencoba memakannya.
- Komodo memiliki begitu banyak bakteri di mulutnya yang dapat membunuh hewan yang digigitnya.
- Amfibi dan reptil memiliki ukuran dan warna yang bervariasi. Terdapat spesies katak yang hanya berukuran sebesar kuku, sementara terdapat ular yang bisa tumbuh hingga puluhan meter.
- Kura-kura bisa hidup hingga lebih dari 100 tahun.
- Buaya berkerabat dengan dinosaurus.