Essential oil (minyak atsiri) dikenal memiliki berbagai manfaat.
Namun sayangnya, terdapat beberapa jenis essential oil yang memiliki sifat phototoxic.
Essential oil dengan sifat ini akan membuat kulit menjadi kemerahan atau mengalami iritasi saat terkena sinar matahari.
Apa itu Photosensitization?
Photosensitization (fotosensitisasi) adalah proses perubahan kimia atau biologi yang dipicu radiasi sinar ultraviolet (UV) yang dikombinasikan dengan zat tertentu.
Beberapa essential oil (minyak esensial/minyak atsiri) mengandung furocoumarin, golongan senyawa kimia khusus yang dapat menyebabkan photosensitization pada kulit.
Jenis furocoumarin yang paling banyak ditemukan pada essential oil adalah bergapten dan oxypeucedanin.
Struktur kimia dari molekul ini (dan metabolitnya) mampu membentuk ikatan silang dengan DNA sel kulit, yang pada gilirannya membuat kulit sangat rentan terhadap radiasi UV.
Selama prosesnya, radikal bebas dan oksigen singlet juga bisa terbentuk dan berpotensi menyebabkan kerusakan pada selaput sel, organel, dan protein.
Kulit akan menjadi kemerahan atau mengalami iritasi saat terpapar sinar matahari (yang mengandung radiasi UV) setelah penggunaan minyak esensial fotosensitif secara topikal.
Mengekspos kulit fotosensitif ke sinar matahari juga bisa meningkatkan risiko kanker.
Photosensitivity (fotosensitifitas) dan phototoxicity (fototoksisitas) terjadi ketika essential oil digunakan secara topikal saja dan tidak menimbulkan risiko bila digunakan secara internal atau didifusikan.
Saat menggunakan minyak esensial fotosensitif secara topikal, dianjurkan menghindari paparan sinar matahari sampai 12 jam setelah digunakan.
Tanda dan Gejala Phototoxicity
Essential oil yang mengandung furanocoumarin bereaksi terhadap sinar UV dan dapat menyebabkan reaksi inflamasi pada kulit.
Reaksi yang terlihat biasanya mencapai puncak sampai tiga hari setelah paparan sinar UV awal.
Tanda yang terlihat bisa bertahan selama berminggu-minggu, dan mungkin mencakup satu atau beberapa gejala berikut:
- Kemerahan parah (terbakar sinar matahari)
- Kulit berwarna lebih gelap
- Edema (pembengkakan)
- Dalam beberapa kasus, kulit tampak melepuh
Essential Oil yang Bersifat Phototoxic
Meskipun citrus oil (minyak jeruk-jerukan) umum dikenal menyebabkan reaksi fototoksik, namun faktanya sebenarnya tidak sesederhana itu.
Cold press atau express citrus oil cenderung mengandung lebih banyak unsur fototoksik, sementara citrus oil yang diperoleh dari metode penyulingan uap cenderung tidak.
Beberapa cold press citrus oil diketahui amat fototoksik (misalnya, bergamot atau lime), sementara beberapa diantaranya relatif aman (misalnya, sweet orange atau mandarin).
Selain citrus oil, beberapa essential lain dikenal sebagai fototoksik dan masih terdapat beberapa lagi yang belum diketahui risikonya.
Berikut adalah daftar essential oil yang mengandung furanocoumarin dan harus digunakan dengan hati-hati:
- Angelica Root (Angelica archangelica)
- Bergamot (Citrus bergamia, Citrus aurantium)
- Grapefruit (Citrus x paradisi)
- Lemon – cold pressed (Citrus x limon, Citrus limonum)
- Lime – cold pressed (Citrus x aurantifolia, Citrus x latifolia)
- Mandarin Leaf (Citrus reticulata, Citrus nobilis)
- Orange, Bitter (Citrus x aurantium)
- Rue (Ruta graveolens, Ruta montana)
Essential Oil yang Aman Digunakan di Bawah Sinar Matahari
Sebagian orang menganggap citrus oil sebagai fototoksik, namun terdapat beberapa yang aman digunakan, termasuk yang diekstrak menggunakan penyulingan uap (steam distillation).
Meskipun hadir dalam versi cold press, molekul furanocoumarin tidak mudah menguap dan tertinggal selama proses distilasi uap.
Essential oil yang aman terhadap paparan sinar matahari meliputi:
- Bergamot – steam distilled – bergapten-free/furanocoumarin-free (Citrus bergamia, Citrus aurantium)
- Lemon -steam distilled (Citrus x limon, Citrus limonum)
- Lime – steam distilled (Citrus x aurantifolia, Citrus x latifolia)
- Mandarin – cold pressed (Citrus reticulata)
- Orange, Sweet – cold pressed (Citrus sinensis, Citrus aurantium var. sinensis)
- Tangerine – cold pressed (Citrus reticulata, Citrus nobilis, Citrus tangerine)
Pedoman Pengenceran untuk Essential Oil Phototoxic
Minyak esensial fototoksik harus diencerkan dengan aman sebelum digunakan agar tidak memicu reaksi yang merugikan.
Berikut adalah tingkat pengenceran yang akan melindungi kulit dari reaksi fototoksik.
- Angelica Root (Angelica archangelica): 0,8% (4,8 tetes per 30 ml carrier oil)
- Bergamot (Citrus bergamia, Citrus aurantium): 0,4% (2,4 tetes per 30 ml carrier oil)
- Grapefruit (Citrus x paradisi): 4% (24 tetes per 30 ml carrier oil
- Lemon – cold pressed (Citrus x limon, Citrus limonum): 2% (12 tetes per 30 ml carrier oil))
- Lime – cold pressed (Citrus x aurantifolia, Citrus x latifolia): 0,7% (4,2 tetes per 30 ml carrier oil)
- Mandarin Leaf (Citrus reticulata, Citrus nobilis): 0,17% (1,02 tetes per 30 ml carrier oil)
- Orange, Bitter (Citrus x aurantium): 1,25% (7,5 tetes per 30 ml carrier oil)
- Rue (Ruta graveolens, Ruta montana): 0,15% (0,9 tetes per 30 ml carrier oil)
Cara Menghindari Photosensitization
Berikut adalah beberapa cara aman menggunakan minyak esensial fototoksik pada kulit:
- Gunakan minyak esensial fototoksik lebih sedikit dari jumlah yang disarankan di atas. Sebagai contoh, jika jumlah aman yang disarankan untuk penggunaan grapefruit oil adalah 24 tetes per 30 ml carrier oil, gunakan lebih sedikit dari itu.
- Gunakan pakaian pelindung sinar matahari pada bagian tubuh yang diolesi minyak fototoksik.
- Mendifusikan essential oil, alih-alih mengoleskannya secara topikal.