Tahukah Anda bahwa Vitamin C lebih dari sekadar suplemen harian?
Dalam beberapa tahun terakhir, suntik atau injeksi Vitamin C telah menjadi perawatan populer untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan kesehatan kulit, dan bahkan melawan rasa lelah!
Apakah Anda ingin meningkatkan kesehatan secara keseluruhan atau mengatasi masalah kesehatan tertentu, perawatan ini mungkin menjadi solusinya.
Namun, seberapa efektifkah perawatan ini, dan apa yang bisa diharapkan darinya?
Mari pahami cara kerja, manfaat, dan potensi risiko di balik suntikan Vitamin C!
Apa itu Suntikan Vitamin C?
Vitamin C lazimnya didapatkan dari makan jeruk atau mengonsumsi suplemen.
Namun, kemudian muncul apa yang disebut sebagai suntikan Vitamin C, dan itu mengubah cara orang mendapatkan vitamin ini.
Cara Kerja Suntikan Vitamin C
Dalam bentuk yang paling sederhana, suntik Vitamin C pada dasarnya adalah injeksi Vitamin C pekat yang langsung masuk ke aliran darah.
Tidak perlu menunggu tubuh mencerna atau menyerapnya melalui lambung, Vitamin C yang dimasukkan tubuh dengan cara disuntikkan akan langsung bekerja.
Suntikan tersebut biasanya menggunakan larutan yang disebut asam askorbat, yang merupakan bentuk Vitamin C yang paling murni.
Suntik Vitamin C biasanya diberikan oleh penyedia layanan kesehatan, seperti dokter atau klinik kesehatan.
Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan saat melakukan injeksi: intramuskular (langsung ke otot) atau intravena (langsung ke aliran darah).
Apa pun cara yang dipilih, semua dianggap sebagai metode yang efektif.
Suntikan Vitamin C vs. Suplemen Oral
Suntikan Vitamin C sangat berbeda dengan mengonsumsinya secara oral.
Dengan suplemen oral, Vitamin C harus melewati sistem pencernaan. Dan faktanya, tidak semua vitamin ini mampu diserap tubuh.
Hal ini seperti menuangkan air melalui saringan—sebagian akan lolos, tetapi tidak semuanya.
Tingkat penyerapan Vitamin C oral berkisar 50%, itupun jika Anda mengonsumsi dosis tinggi.
Namun dengan suntikan, Vitamin C tidak lagi melalui sistem pencernaan, yang berarti tubuh mampu menyerap 100% dari dosis tersebut.
Manfaat Utama Suntikan Vitamin C
Apa manfaat suntik Vitamin C? Mengapa menjadi tren?
Berikut adalah uraian mengenai manfaat injeksi Vitamin C yang menjadikannya semakin populer.
1. Memperkuat Sistem Kekebalan Tubuh
Saat mengalami flu, misalnya, salah satu cara untuk segera meredakannya adalah dengan mengonsumsi Vitamin C, baik dari suplemen atau dari makanan.
Vitamin C diketahui berperan penting dalam menjaga sistem kekebalan tubuh.
Idealnya, tubuh harus selalu mendapatkan asupan vitamin sepanjang waktu, tidak hanya ketika sakit saja.
Melakukan suntikan Vitamin C pada dasarnya memberikan nutrisi yang diperlukan untuk selalu menjaga sistem kekebalan tubuh pada kondisi optimal.
Dan karena disuntikkan langsung ke aliran darah, Vitamin C akan mulai bekerja hampir seketika.
Tidak perlu menunggu tubuh untuk memecahnya dan menyerapnya seperti saat mengonsumsi suplemen atau jus jeruk.
Selama musim pilek atau flu, sebagian orang melakukan suntik Vitamin C untuk membantu mencegah terkena penyakit tersebut.
Meskipun akhirnya tetap tertular, dengan melakukan suntik diharapkan membantu mengurangi tingkat keparahan atau durasi gejala.
2. Meningkatkan Energi dan Mengurangi Kelelahan
Meskipun sebagian orang tidak menyangka sebelumnya, Vitamin C ternyata berperan dalam produksi energi di dalam tubuh.
Setelah mendapatkan suntikan Vitamin C, banyak orang melaporkan merasa tidak terlalu lelah, lebih waspada, dan secara umum lebih “aktif.”
Vitamin C diketahui berperan dalam membantu tubuh menghasilkan energi di tingkat sel.
Jadi, saat kekurangan vitamin C, tubuh mungkin merasa lebih lesu, sehingga produktivitas secara keseluruhan juga menurun.
Peningkatan energi yang terjadi juga tidak sesaat, tidak seperti setelah menenggak secangkir kopi.
Peningkatan energi dari suntikan Vitamin C terasa lebih alami dan lebih berkelanjutan.
Jika Anda mengalami kelelahan kronis atau merasa lesu, melakukan injeksi Vitamin C bisa menjadi solusinya.
3. Meningkatkan Produksi Kolagen dan Kesehatan Kulit
Manfaat suntik Vitamin C berikutnya terkait dengan kesehatan kulit.
Vitamin C diketahui bermanfaat untuk menjaga kulit tetap tampak muda dan segar.
Semuanya bermuara pada kolagen, yang pada dasarnya adalah zat yang menjaga kulit tetap berisi dan kencang.
Seiring bertambahnya usia, produksi kolagen melambat. Itu sebab, mulai muncul kerutan, garis-garis halus, dan kulit yang menjadi lebih kendur.
Disiniliah Vitamin C mengambil peran. Vitamin ini berperan besar dalam produksi kolagen, dan saat mendapatkannya melalui suntikan berarti Anda mengirimkannya langsung ke bagian tubuh yang paling membutuhkan.
Peningkatan produksi kolagen juga membantu mengatasi berbagai masalah kulit seperti bekas jerawat, hiperpigmentasi, dan memperbaiki tekstur kulit secara keseluruhan.
4. Khasiat Antioksidan dan Perlindungan Terhadap Radikal Bebas
Vitamin C adalah salah satu antioksidan terkuat yang berfungsi membantu melindungi sel-sel dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas.
Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel tubuh dan mempercepat proses penuaan.
Radikal bebas ada di mana-mana, mulai dari polusi hingga sinar UV hingga terkandung pada makanan yang kita makan.
Kandungan antioksidan Vitamin C membantu menetralkan radikal bebas sehingga melindungi tubuh dari stres oksidatif dan kerusakan.
Saat mendapatkan suntikan Vitamin C, tubuh akan mendapatkan dosis terkonsentrasi sehingga diharapkan lebih efektif menangkal kerusakan daripada jika hanya mengonsumsi secara oral.
5. Potensi Khasiat Melawan Kanker
Sebelumnya perlu diperjelas bahwa suntikan Vitamin C bukanlah obat kanker.
Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa dosis tinggi Vitamin C mungkin memiliki potensi melawan kanker.
Bila digunakan bersamaan dengan pengobatan lainnya, seperti kemoterapi, suntikan Vitamin C dapat membantu mengurangi pertumbuhan tumor dan bahkan meningkatkan kualitas hidup pasien.
Vitamin C diduga membantu mengurangi efek samping pengobatan kanker sekaligus meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk membantu tubuh melawan kanker.
Hal ini merupakan sesuatu yang masih diteliti, dan belum tentu sesuai untuk semua orang, tetapi perlu disebutkan karena menunjukkan potensi Vitamin C jika diberikan dalam dosis tinggi.
Prosedur Suntikan Vitamin C
Saat mempertimbangkan untuk mendapatkan suntikan Vitamin C, Anda mungkin bertanya-tanya seperti apa keseluruhan prosesnya.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, berikut adalah beberapa hal yang perlu diketahui terkait dengan prosedur suntik Vitamin C.
Cara Suntikan Diberikan
Proses penyuntikan sebenarnya cukup sederhana. Seorang profesional kesehatan akan menyuntikkan larutan Vitamin C ke dalam otot (injeksi intramuskular) atau langsung ke pembuluh darah (injeksi intravena).
Umumnya, suntikan dilakukan secara intramuskular, yang berarti suntikan biasanya dilakukan di lengan atas, paha, atau bokong. Ini seperti mendapatkan suntikan rutin lainnya—cepat dan mudah.
Suntikan intravena sedikit lebih rumit karena langsung masuk ke aliran darah.
Suntikan ini sering dilakukan di lingkungan klinis dan terkadang merupakan bagian dari apa yang disebut terapi IV atau “vitamin drip.”
Dengan terapi IV, pasien duduk di kursi sementara Vitamin C perlahan-lahan diinfus melalui kantung infus ke pembuluh darah selama 30-60 menit.
Metode apa pun yang dipilih, prosedur suntuk Vitamin C itu sendiri tidak terlalu menyakitkan.
Dosis dan Frekuensi Perawatan
Nah, di sinilah banyak hal bisa bervariasi tergantung pada alasan seseorang mendapatkan suntikan.
Jika Anda melakukan suntikan Vitamin C untuk kesehatan secara umum, kecantikan, atau untuk meningkatkan energi, dosisnya biasanya antara 500 mg hingga 1.000 mg per suntikan.
Sebagian orang mungkin mendapatkan dosis yang lebih tinggi, terutama jika mereka menggunakan suntikan untuk alasan yang lebih intensif seperti pemulihan penyakit atau dukungan kekebalan tubuh.
Seberapa sering suntikan perlu dilakukan? Jawabannya tergantung pada tujuan tiap individu.
Sebagian orang mungkin melakukan suntikan seminggu sekali jika mereka menginginkan manfaat kesehatan yang berkelanjutan, seperti meningkatkan sistem kekebalan tubuh atau memperbaiki kesehatan kulit.
Yang lain mungkin memberi jarak lebih lebar—mungkin sekali atau dua kali sebulan—jika mereka menggunakannya lebih untuk kesehatan umum.
Dalam kasus di mana dosis yang lebih tinggi diperlukan (seperti ketika seseorang sedang dalam pemulihan dari penyakit atau menjalani perawatan tertentu), suntikan mungkin dilakukan lebih sering, bahkan beberapa kali seminggu.
Karena itu, sangat penting untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan untuk mengetahui dosis dan frekuensi yang tepat untuk Anda.
Berapa Lama Efek Suntikan Bertahan?
Berapa lama manfaat injeksi Vitamin C bisa dirasakan?
Efek suntikan Vitamin C dapat bertahan mulai dari beberapa hari hingga beberapa minggu, tergantung pada tubuh dan seberapa sering Anda mendapatkan suntikan.
Dalam hal tujuan untuk meningkatkan energi dan dukungan kekebalan tubuh, manfaatnya akan terasa cukup cepat—terkadang dalam hitungan jam.
Dalam hal kesehatan kulit, seperti peningkatan produksi kolagen atau berkurangnya tanda-tanda penuaan, hasil cenderung membutuhkan waktu lebih lama untuk terlihat.
Artinya, setelah mendapatkan satu suntikan tidak kemudian tiba-tiba kulit menjadi bersinar dalam semalam.
Biasanya diperlukan beberapa kali perawatan selama beberapa minggu sebelum Anda mulai merasakan manfaat jangka panjang, seperti kulit yang lebih halus atau elastisitas yang lebih baik.
Siapa yang Harus Memberikan Suntikan?
Ingat, hanya profesional berlisensi yang boleh memberikan suntikan Vitamin C.
Baik Anda mendapatkannya di klinik, pusat kesehatan, atau tempat praktik dokter, Anda perlu memastikan orang yang memberi suntikan memiliki kualifikasi.
Biasanya, ini berarti dokter, perawat, atau praktisi terlatih yang memiliki ijin memberikan suntikan.
Efek Samping dan Risiko Suntikan Vitamin C
Tidak peduli seberapa hebat sebuah prosedur kesehatan, sebaiknya Anda tetap mengetahui perihal potensi efek samping atau risiko yang mungkin terjadi.
Meskipun umumnya dianggap aman dan dapat ditoleransi dengan baik oleh kebanyakan orang, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, terutama jika Anda baru pertama kali mencoba suntikan Vitamin C.
Efek Samping Umum (Kemerahan, Bengkak, Nyeri di Tempat Suntikan)
Efek samping yang paling umum biasanya cukup ringan dan terlokalisasi (hanya terjadi di area suntikan).
Setelah disuntik, Anda mungkin melihat munculnya kemerahan, sedikit bengkak, atau nyeri di tempat jarum ditusuk.
Kondisi ini sebenarnya tidak berbeda dengan suntikan atau vaksin lainnya. Area tempat diisuntik mungkin terasa sedikit nyeri selama sekitar satu hari, tetapi umumnya tidak mengganggu aktivitas normal.
Sebagian orang mungkin juga merasakan sedikit benjolan di tempat suntikan.
Hal ini lebih umum terjadi pada suntikan intramuskular, dan biasanya menjadi pertanda cairan masih diserap ke dalam jaringan otot. Benjolan biasanya hilang dalam beberapa hari.
Anda mungkin juga merasa sedikit lelah setelah disuntik. Sesuatu yang terlihat kontradiktif, mengingat prosedur ini dilakukan untuk meningkatkan energi.
Namun, itu hanyalah reaksi tubuh terhadap masuknya Vitamin C, dan rasa lelah biasanya hilang setelah beberapa jam.
Risiko Langka Namun Serius (Batu Ginjal, Reaksi Alergi)
Sekarang, mari kita bahas risiko yang kurang umum namun lebih serius.
Bagi kebanyakan orang, suntikan Vitamin C tidak akan menimbulkan masalah besar.
Namun, terdapat beberapa kasus langka di mana Vitamin C dosis tinggi menyebabkan efek samping yang lebih serius.
Salah satu risiko yang lebih mengkhawatirkan adalah potensi terbentuknya batu ginjal.
Untuk diketahui, Vitamin C diproses melalui ginjal, dan jika tubuh mendapatkan lebih banyak Vitamin C daripada yang dapat ditanganinya, vitamin tersebut dapat diubah menjadi oksalat yang merupakan bahan utama pembentuk batu ginjal.
Risiko ini cenderung akan meningkat saat seseorang mendapatkan suntikan Vitamin C dosis tinggi secara teratur.
Jika Anda pernah menderita batu ginjal di masa lalu, atau jika berisiko mengalaminya, maka informasikan kepada dokter sebelum menjalani terapi Vitamin C.
Risiko lain yang jarang namun mungkin terjadi adalah reaksi alergi. Meskipun kebanyakan orang mentoleransi suntikan Vitamin C dengan baik, selalu ada pengecualian.
Beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi terhadap larutan asam askorbat atau komponen lain dalam suntikan.
Gejala reaksi alergi meliputi gatal, bengkak (di luar lokasi suntikan), kesulitan bernapas, atau ruam.
Jika salah satu dari gejala tersebut terjadi, segera cari bantuan medis.
Siapa yang Harus Menghindari Suntikan Vitamin C?
Tidak semua orang cocok untuk disuntik Vitamin C dan penting untuk mengetahui apakah Anda termasuk dalam salah satu kategori ini.
Sebagai permulaan, orang dengan masalah ginjal harus berhati-hati.
Seperti sudah dibahas sebelumnya, Vitamin C dosis tinggi dapat meningkatkan risiko batu ginjal.
Jadi jika seseorang memiliki riwayat masalah ginjal atau rentan terhadap batu ginjal, ini mungkin bukan prosedur yang sesuai.
Kelompok lain yang harus menghindari suntikan Vitamin C adalah orang dengan kondisi yang disebut defisiensi G6PD (defisiensi glukosa-6-fosfat dehidrogenase).
G6PD adalah enzim yang membantu sel darah merah berfungsi dengan baik. Orang-orang dengan kondisi ini dapat mengalami hemolisis (pemecahan sel darah merah) saat terpapar zat-zat tertentu, dan dosis tinggi Vitamin C bisa memicu reaksi ini.
Hemolisis bisa menyebabkan komplikasi serius seperti anemia. Jadi seseorang yang telah didiagnosis dengan defisiensi G6PD, suntikan Vitamin C jelas tidak boleh dilakukan.
Terakhir, wanita hamil atau menyusui harus berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan suntikan Vitamin C.
Meskipun Vitamin C penting bagi ibu dan bayi, menyuntikkannya dalam dosis tinggi bisa memiliki efek yang tidak diketahui, dan lebih baik selalu berhati-hati.
Suntikan Vitamin C vs. Suplemen Oral: Mana yang Lebih Baik?
Saat ingin meningkatkan asupan Vitamin C, pertanyaan yang kemudian muncul adalah: haruskah menggunakan suntikan atau cukup mengonsumsi suplemen oral?
Terdapat beberapa perbedaan antara mendapatkan suntikan Vitamin C dan mengonsumsi suplemen, dan mana yang “lebih baik” sangat bergantung pada apa yang ingin Anda capai.
Perbandingan Efektivitas dan Bioavailabilitas
Bioavailabilitas merupakan istilah yang mengacu pada seberapa baik tubuh menyerap dan menggunakan nutrisi.
Dan di sinilah suntikan Vitamin C memiliki keunggulan.
Saat mengonsumsi suplemen oral, Vitamin C harus melewati sistem pencernaan sebelum masuk ke aliran darah.
Masalahnya, usus hanya bisa menyerap sebagian Vitamin C dalam satu waktu.
Penelitian menunjukkan hanya sekitar 18% Vitamin C dalam suplemen oral dosis tinggi yang bisa diserap oleh tubuh.
Sisanya? Akan dibuang melalui urin. Itu sebab Anda mungkin melihat urin tampak kuning cerah setelah mengonsumsi Vitamin C dalam dosis besar.
Dengan melakukan suntikan, Vitamin C tidak perlu melawati sistem pencernaan.
Vitamin langsung dikirim ke aliran darah sehingga bisa segera digunakan.
Hal ini berarti bioavailabilitas hampir mencapai 100%. Tubuh tidak perlu menyaring apa pun, dan tidak ada yang terbuang sia-sia.
Jadi, jika mencari efektivitas maksimum—terutama jika Anda membutuhkan Vitamin C dosis tinggi untuk sesuatu yang spesifik, seperti dukungan kekebalan tubuh atau kesehatan kulit—suntikan menjadi pilihan yang lebih efisien.
Kelebihan dan Kekurangan Setiap Metode
Suntikan tidak selalu menjadi pilihan terbaik bagi semua orang.
Mari kita pertimbangkan kelebihan dan kekurangan setiap metode.
Suntikan Vitamin C
Kelebihan:
- Bioavailabilitas yang tinggi: Seperti telah disebutkan sebelumnya, hampir 100% Vitamin C diserap ke dalam aliran darah.
- Efek yang cepat: Karena disuntikkan langsung, Anda akan mulai merasakan manfaatnya cukup cepat—terkadang dalam hitungan jam.
- Dosis tinggi: Jika membutuhkan Vitamin C dalam dosis besar (misalnya, untuk mendukung kekebalan tubuh atau pemulihan dari penyakit), suntikan memungkinkan Anda mendapatkan dosis lebih tinggi daripada melalui suplemen.
- Menghindari masalah pencernaan: Jika mengalami kesulitan menyerap nutrisi karena masalah usus, suntikan memastikan Anda mendapatkan apa yang dibutuhkan tanpa bergantung pada sistem pencernaan.
Kekurangan:
- Biaya: Suntikan biasanya lebih mahal daripada suplemen oral, terutama jika Anda melakukannya secara teratur.
Ketidaknyamanan: Anda tidak dapat menyuntikkan sendiri di rumah, sehingga perlu mengunjungi klinik atau penyedia layanan kesehatan untuk mendapatkan suntikan. - Rasa tidak nyaman: Meskipun cepat dan relatif tidak sakit, tidak semua orang menyukai saat tubuhnya disuntik dengan jarum.
Suplemen Oral
Kelebihan:
- Mudah: Anda bisa meminumnya langsung atau mencampurkan bubuk ke dalam air—tidak ada yang lebih mudah dari itu.
- Terjangkau: Suplemen biasanya lebih murah, terutama jika Anda mengonsumsinya dalam jangka panjang. Produk juga bisa dibeli di apotek atau toko kesehatan mana pun.
- Beragam: Terdapat banyak pilihan—pil, gummies, bubuk, tablet effervescent, dll.
Kekurangan:
- Penyerapan lebih rendah: Tubuh hanya bisa menyerap sedikit Vitamin C dari suplemen, dan banyak yang terbuang sia-sia.
Masalah pencernaan: Vitamin C oral dosis tinggi terkadang menyebabkan sakit perut atau diare. Usus tidak dirancang untuk menangani sejumlah besar vitamin sekaligus. - Efek yang lebih lambat: Karena Vitamin C harus melewati sistem pencernaan, dibutuhkan waktu lebih lama untuk merasakan efeknya.
Kapan Suntikan Lebih Disukai daripada Suplemen Oral
Jadi, kapan Anda harus menjalani suntikan daripada suplemen?
Terdapat beberapa skenario di mana suntikan Vitamin C lebih baik.
1. Anda Membutuhkan Dosis Tinggi
Jika Anda mencari dosis terapeutik Vitamin C—dosis yang jauh lebih tinggi daripada yang didapatkan dari jeruk atau suplemen harian—suntikan adalah pilihan yang tepat.
Hal ini terutama penting jika Anda menggunakan Vitamin C untuk mendukung sistem kekebalan tubuh selama sakit, memulihkan diri dari operasi, atau melawan kelelahan.
Dalam kasus ini, tubuh membutuhkan dosis yang jauh lebih tinggi daripada yang dapat ditangani sistem pencernaan melalui suplemen.
Suntikan memungkinkan tubuh mendapatkan dosis tinggi dengan aman dan efektif.
2. Anda Mengalami Masalah Pencernaan
Jika Anda mengalami masalah pencernaan—mulai dari IBS hingga penyakit Crohn—suplemen oral mungkin tidak banyak membantu.
Itu karena sistem pencernaan tidak bisa menyerap Vitamin C dengan baik.
Dengan menyuntikkannya langsung ke aliran darah, tubuh akan mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan tanpa bergantung pada sistem pencernaan.
3. Anda Membutuhkan Hasil yang Cepat
Misalnya Anda sedang menderita flu, pulih dari cedera, atau berusaha meningkatkan kesehatan kulit. Anda tidak punya waktu untuk menunggu hasil yang lambat.
Suntikan Vitamin C bekerja dengan cepat karena tidak melalui proses pencernaan dan langsung masuk ke aliran darah.
Jika Anda mencari hasil yang cepat dan nyata—entah itu untuk melawan virus atau mencerahkan kulit—suntikan sering kali menjadi pilihan yang lebih baik.[]