Uptime adalah jumlah waktu dimana sebuah server tetap hidup dan mampu berfungsi selama periode tertentu.
Uptime dihitung dengan membagi waktu berfungsi server dengan total waktu (harian, bulanan atau tahunan), atau ditunjukkan dengan rumus berikut:
(waktu berfungsi ÷ total waktu) x 100% = persentase uptime
Meskipun 100% uptime adalah tujuan idealnya, 99,999% uptime sudah dianggap sebagai angka yang bagus.
Uptime mengukur seberapa baik penyedia web hosting menjaga sistem mereka tetap hidup dan mampu bekerja normal.
Jika sebuah penyedia hosting memiliki persentase uptime yang tinggi, maka itu berarti server mereka tetap aktif dan berjalan sehingga setiap situs yang di-host akan tetap hidup dan berfungsi juga.
Karena pengunjung tidak bisa mengakses situs web dan membuat penjualan tidak terjadi selama downtime, uptime sangat penting.
Mengupas Lebih Jauh tentang Uptime
Masalah terbesar menilai web hosting berdasarkan uptime adalah pengguna umumnya tidak memiliki cara untuk memverifikasinya secara independen.
Jika hosting mengatakan memiliki uptime 99,9%, pangguna mungkin hanya bisa menerima klaim tersebut.
Uptime yang selalu didefinisikan sebagai persentase waktu juga membuat memahami nilai nyata dibaliknya menjadi cukup sulit.
Persentase dalam berapa jumlah waktu? Jika web hosting A memiliki uptime 99%, itu berarti mereka memiliki downtime 1%.
Selama seminggu, 1% itu akan menjadi 1 jam, 40 menit, dan 48 detik. Artinya, sejumlah waktu itu server akan mengalami down.
Setelah setahun, berarti server akan down selama 87,36 jam per tahun atau lebih dari 3 hari.
Tiga hari tidak terdengar terlalu banyak, sampai Anda menghitung potensi kerugian yang bisa terjadi karena tidak melakukan penjualan.
Sebagai ilustrasi, dalam satu detik downtime, e-commerce besar seperti Amazon bisa kehilangan lebih dari $3.300 dalam penjualan.
Tentu saja tidak semua situs web akan mengalami jumlah kerugian yang sama, tetapi fakta ini menunjukkan bagaimana satu detik downtime dapat memengaruhi kinerja.
Itu sebab, kita perlu memahami angkan dibalik persentase tersebut. 99% uptime terdengar hebat, tetapi bisa berarti pemadaman 3 hari setiap tahun.
Berikut contoh beberapa perhitungan lain tentang uptime:
- Uptime 98% = downtime 28,8 menit/hari atau 3,4 jam/minggu atau 14,4 jam/bulan atau 7,3 hari/tahun
- Uptime 99% = downtime 14,4 menit/hari atau 1,7 jam/minggu atau 7,2 jam/bulan atau 3,65 hari/tahun
- Uptime 99,5% = downtime 7,2 menit/hari atau 0,84 jam/minggu atau 3,6 jam/bulan atau 1,83 hari/tahun
- Uptime 99,9% = downtime 1,44 menit/hari atau 0,17 jam/minggu atau 0,72 jam/bulan atau 8,8 jam/tahun
Cara lain untuk memahami tentang uptime adalah berapa banyak kerugian yang terjadi ketika server down.
Jika situs web menghasilkan 10 juta per bulan, maka host dengan uptime 98% dapat menurunkan pendapatan sebesar 200 ribu setiap bulan atau sebanyak 2,4 juta per tahun.
Dan itu hanya dalam penjualan yang hilang. Jika pelanggan atau mesin pencari mulai berpikir situs Anda tidak dapat diandalkan, mereka akan berhenti kembali, dan pendapatan 10 juta per bulan akan mulai turun.
Saat memilih penyedia web hosting, lihat jaminan uptime mereka dan disarankan hanya memilih perusahaan yang menawarkan garansi uptime 99,5% atau lebih tinggi.
Sebagian besar penawaran menawarkan jaminan uptime minimal 99%.
Jaminan Uptime Juga Bisa Membingungkan
Jaminan uptime (uptime guarantee) mungkin tidak seperti yang Anda bayangkan.
Kecuali perjanjian sebuah hosting sangat berbeda dari perjanjian hosting lainnya, jaminan uptime biasanya berbunyi seperti ini:
“Kami menjamin jika situs web Anda down selama lebih dari 3,6 jam per bulan dalam pemadaman yang tidak terjadwal, kami akan mengembalikan biaya hosting untuk jumlah waktu yang Anda laporkan dan bisa diverifkasi bahwa situs Anda down.”
Mari kita lihat secara rinci:
Berapa lama downtime? – Kita sudah tahu bahwa 3,6 jam per bulan downtime berarti memiliki 99% uptime.
Jadi jumlah waktu situs down yang berada di bawah jumlah waktu dalam tingkat pemadaman 1% tidak akan dijamin.
Dengan kata lain, jika situs Anda mati selama 3,5 jam dalam sebulan, jaminan tidak berlaku karena berada di bawah angka 3,6 jam.
Pemadaman yang tidak dijadwalkan – Ini artinya jika perusahaan web hosting memberi tahu pelanggan bahwa mereka akan melakukan upgrade server di akhir pekan, dan situs Anda akan mati selama 72 jam, ini tidak tercakup dalam jaminan uptime.
Meskipun sebagian besar host tidak akan melakukan downtime terjadwal selama lebih dari 4 jam pada suatu waktu, tetapi masalah dapat terjadi.
Artinya, dalam kasus terburuk, downtime lebih lama dari yang diprediksi karena pemadaman pemeliharaan tidak akan mengaktifkan jaminan uptime.
Pelanggan melaporkan pemadaman – Banyak jaminan uptime hanya mengembalikan uang jika pelanggan melaporkan pemadaman.
Dan mereka hanya mengembalikan uang untuk jumlah waktu yang dilaporkan bahwa situs mengalami down.
Ini bagus jika Anda memiliki sistem pemantauan untuk memberi tahu kapan situs down dan kapan sudah online kembali.
Tetapi kebanyakan dari kita mungkin tidak melakukannya. Jadi pelanggan tidak akan mendapatkan ganti rugi untuk pemadaman jika mereka tidak tahu berapa lama terjadinya.
Mengembalikan biaya hosting – Jika situs web menghasilkan 10 juta sebulan dalam penjualan dan down selama 4 jam, Anda mengalami kerugian sekitar 56 ribu.
Sebagian besar paket hosting harganya sekitar 100 ribu – 200 ribu per bulan. Jadi mereka hanya akan mengembalikan biaya hosting antara 6 hingga 12 ribu.
Jadi meskipun terdapat pengembalian, tapi jumlahnya mungkin tidak bisa menutup kerugian aktual yang dialami seorang pelanggan.
Masalah Uptime Lainnya
Software vs. Hardware
Uptime menunjukkan berapa lama mesin yang menjalankan situs web tetap hidup dan berfungsi.
Tapi mesin tersebut bisa tetap menyala dan berfungsi namun situs web Anda down.
Jika memilih paket yang menyerahkan pemeliharaan software web server (dan software lain seperti PHP dan database) pada perusahaan hosting, Anda harus memastikan bahwa perjanjian hosting mencakup jaminan uptime untuk software dan hardware.
Mendapatkan Penggantian
Jika pelanggan bisa menunjukkan bahwa situs web yang down bukan karena kesalahan sendiri, dan itu adalah kerusakan akibat hardware yang crash, mungkin tetap sulit untuk mendapatkan penggantian.
Sebagian besar penyedia hosting memiliki serangkaian prosedur yang harus dijalani untuk mengklaim penggantian biaya.
Mereka mungkin berharap pelanggan akan memutuskan bahwa jumlah usaha yang dikeluarkan tidak sebanding dengan 12 ribu yang akan diterima pelanggan.
Siapa yang Menyebabkan Masalah
Jika Anda yang melakukan kesalahan pada situs dan membuatnya tidak berfungsi, kondisi ini jelas tidak akan masuk dalam jaminan uptime.
Uptime Masih Penting
Namun, uraian panjang lebar sebelumnya jangan kemudian disalahartikan. Uraian ini berfungsi sebagai sebentuk edukasi dalam memilih web hosting terbaik.
Memilih penyedia hosting yang menjamin uptime jauh lebih baik daripada yang tidak.
Tetapi jangan berasumsi bahwa jika penyedia menjamin 99,99999999% uptime akan berarti situs tidak akan pernah down.
Namun, penyedia web hosting yang sudah berani memberikan jaminan uptime berarti bisa diasumsikan telah mengambil berbagai langkah yang diperlukan untuk menjaga kualitas layanannya.[]