Kota modern Kyoto adalah ibu kota Prefektur Kyoto di Kansai Region, Jepang.
Selama lebih dari seribu tahun, Kyoto adalah ibu kota kekaisaran Jepang.
Awalnya, kota ini bernama Heiankyo yang berarti “Ibukota Perdamaian”, tetapi kemudian dinamai ulang menjadi Kyoto yang berarti “Ibukota”.
Kyoto adalah kota terbesar keenam di Jepang, meskipun pernah menjadi salah satu kota terpadat di dunia selama berabad-abad, memiliki populasi hingga setengah juta orang pada abad ke-16.
Selain tiga istana dan sebuah kastil, kota Kyoto adalah rumah bagi lebih dari 30 universitas dan perguruan tinggi, serta memiliki banyak taman dan museum yang indah.
Kyoto juga terkenal dengan Protokol Kyoto 1997 tentang perubahan iklim.
Markas besar raksasa video game, Nintendo, juga terletak di kota ini, dengan game pertamanya juga diluncurkan di sini.
Apa yang harus dilakukan di Kyoto dalam 24 jam: Rencana lengkap perjalanan 1 hari
Waktu satu hari tentu tidak mencukupi untuk menjelajahi Kyoto serta untuk mengagumi keindahan dan memahami kompleksitasnya.
Meskipun Anda mungkin merasa (agak) puas setelah 24 jam di Osaka, besar kemungkinan Anda akan meninggalkan Kyoto dengan keinginan besar untuk kembali.
24 jam di Kyoto tidak akan cukup untuk melakukan banyak hal, selain untuk melihat secara garis besar salah satu pusat budaya paling penting di Jepang ini.
Tetapi jika Anda hanya memiliki waktu singgah singkat di Kyoto dan ingin memanfaatkan kunjungan sebaik mungkin, berikut akan disajikan rencana perjalanannya.
> Kuil Kiyomizu-dera
Segera singkirkan jet lag Anda dan bangun lebih awal untuk merasakan ketenangan Kuil Kiyomizu-dera sebelum kerumunan pengunjung mulai berdatangan.
Terletak di lereng bukit yang menghadap ke Higashiyama, Kiyomizu-dera adalah salah satu atraksi terbaik yang akan ditemukan di Kyoto.
Bahkan di kota yang tidak kekurangan pesona, Kiyomizu-dera adalah salah satu kuil paling megah di Kyoto.
Hampir tidak mungkin untuk tidak merasa terpana di balkon kuil yang disangga oleh pilar-pilar besar sepanjang 13 meter dan menyajikan panorama kota yang menakjubkan.
Selain mengunjungi kuil utama dan tiga aula sekunder – Amida-do, Okuno-in, dan Shaka-do – jangan terlewat untuk turun ke Air Terjun Otowa yang terletak berdekatan.
Cobalah untuk minum sedikit airnya yang konon memiliki kemampuan penyembuhan khusus.
Jika jadwal perjalanan memungkinkan, berkunjunglah ke Kiyomizu-dera di musim semi atau musim gugur, dua waktu terbaik untuk mengunjungi Kyoto, untuk melihat mekarnya bunga sakura atau melihat warna kemerahan musim gugur yang menyelimutinya.
> Taman Maruyama
Dari Kiyomizu-dera, turun ke jalan berbukit di Higashiyama Ward, untuk kemudian menuju ke utara ke arah Taman Maruyama (Maruyama Park).
Dibutuhkan waktu sekitar 20 menit berjalan kaki, tetapi luangkan waktu untuk menikmati suasana dan berjalanlah sesuka hati.

Kawasan Higashiyama dipenuhi dengan toko-toko tradisional, restoran, kafe, dan kedai teh dalam suasana atmosfer kota tua Jepang.
Jika cukup beruntung melakukan perjalanan ke Kyoto pada musim semi, Taman Maruyama adalah salah satu tempat paling populer untuk hanami atau melihat bunga sakura mekar.
Tidak hanya puluhan, tapi ratusan pohon sakura dan maple tersebar di seluruh taman, menjadi pemandangan yang menakjubkan ketika semuanya mekar bersamaan.
Saat menjelajahi Taman Maruyama, jangan terlewat untuk mengunjungi Kuil Yasaka (Yasaka Shrine) di pinggiran barat taman.
Berdiri sejak lebih dari satu milenium, Kuil Yasaka adalah salah satu kuil paling populer di Kyoto.

Di antara fitur-fiturnya yang paling menonjol adalah pintu masuk torii (gerbang) vermillion dua lantai dan ratusan lentera kertas yang diletakkan oleh jemaat setempat yang mencari keberuntungan.
Sudah mulai merasa lapar? Dapatkan makanan terbaik Kyoto di Shijo-Dori yang berada di dekatnya, yang merupakan salah satu kawasan street food di Kyoto, sebelum melanjutkan ke tujuan berikutnya.
> Kuil Nanzen-ji
Setelah menjelajahi taman dan kuil di Taman Maruyama, termasuk Chion-in dan Shoren-in, beralihlah ke Kuil Nanzen-ji di perbukitan hutan Higashiyama.
Diperlukan beberapa jam untuk mengunjungi Kompleks kuil Buddha Zen ini yang meliputi bangunan kuil, jalur setapak batu, taman dan kolam yang akan membuat Anda bersemangat.
Berjalan di sekitar pelataran kuil di Nanzen-ji gratis, tetapi Anda harus membayar untuk memasuki aula dan bangunan kuil.
> Philosopher’s Walk
Dari Nanzen-ji, berjarak 5 hingga 10 menit berjalan kaki ke utara, terdapat salah satu rute Kyoto yang paling terkenal, Philosopher’s Walk.
Jalur setapak pendek ini, yang memiliki panjang sekitar dua kilometer di sepanjang kanal, dinamai demikian sebagai penghormatan kepada filsuf Jepang, Nishida Kitaro, yang sering menempuh jalur ini untuk menjernihkan pikirannya dalam perjalanan pulang pergi bekerja di Universitas Kyoto.
Rute ini memiliki pemandangan indah setiap tahun, namun memiliki pemandangan terbaik di musim semi ketika bunga sakura yang terdapat di tepiannya sedang mekar penuh.
> Ginkaku-ji
Kyoto adalah kota yang dipenuhi kuil. Dengan hanya satu hari di Kyoto, jumlah kuil yang bisa dikunjungi tentu akan terbatas.
Untungnya, terdapat satu kuil lagi yang bisa dinikmati dalam rencana perjalanan satu hari ini.
Ginkaku-ji, diterjemahkan sebagai Paviliun Perak, adalah kuil yang tidak boleh dilewatkan saat mengunjungi Kyoto.
Sejarah kuil ini berawal pada akhir abad ke-15 ketika Shogun Ashikaga Yoshimasa membangun Ginkaku-ji sebagai penyeimbang Kinkaku-ji (Golden Pavilion).
Dan meskipun Kinkaku-ji yang disepuh emas tidak diragukan lagi adalah yang tertampan dari keduanya, Ginkaku-ji adalah atraksi hiburan bagi pengunjung yang memiliki waktu terbatas.
Selain pemandangan indah dari Paviliun Perak, Ginkaku-ji memiliki beberapa bangunan kecil di tengah sejumlah kolam dan taman.
Selain itu, taman pasir (dikenal sebagai Lautan Pasir Perak) maupun taman lumut layak dikunjungi untuk melihat sekilas arsitektur lanskap Jepang kuno.
> Distrik Gion
Dari Ginkaku-ji, berjalanlah ke sudut Imadegawa-dori dan Shirakawa-dori untuk naik bus ke Stasiun Gion-Shijo.
Di sekitar stasiun, terdapat Distrik Gion, kawasan hiburan tua Kyoto, daerah yang akan memukau para pelancong.
Seperti tempat lain di Higashiyama, Distrik Gion mengingatkan kembali pada semangat Jepang kuno.

Arsitektur kayu Jepang tradisional – yang menjadi restoran, rumah, dan kedai teh – berjejer di jalan-jalan kawasan tua ini.
Bagian paling populer di daerah ini membentang di sepanjang Hanamikoji-dori di selatan Shijo-dori hingga Kuil Kennin-ji.
Tetapi Anda juga bisa menyusuri Gion secara acak dan mampir di tempat yang menarik perhatian.
Apa pun yang Anda lakukan, jangan tinggalkan Gion tanpa singgah di Shirakawa-minami-dori.
Mirip dengan Philosopher’s Walk, Shirakawa-minami-dori dibatasi oleh pohon sakura yang mekar selama musim hanami.

Bahkan tanpa disertai mekarnya sakura, suasana hijau di tepi sungai yang dipadukan dengan arsitektur kayu tradisional menjadi pemandangan indah yang tidak boleh dilewatkan.
Terlepas dari semua keindahannya, yang paling terkenal dari Gion adalah geisha-nya.
Sementara banyak pelancong berharap bisa melihat geisha berjalan melalui lorong-lorong, kecil kemungkinan Anda akan melihat geisha beraksi.
Pengalaman penuh hiburan dengan geisha tidak murah atau mudah. Pelancong akan sering membutuhkan pemandu lokal untuk bahkan memiliki kesempatan.
Jauh lebih umum bagi para pelancong adalah memilih pengalaman dengan maiko tradisional.
Maiko (geisha yang masih magang) bisa menjadi nyonya rumah yang sempurna, menghibur tamu saat makan siang atau makan malam dengan pertunjukan tradisional Jepang dan percakapan ringan.
Jika tidak tertarik membayar ekstra untuk pengalaman dengan maiko, pergilah ke Gion Corner di Hanamikoji-dori untuk salah satu pertunjukan budaya malam.
Tentu saja, tempat ini ramai dengan turis, tetapi akan memberi Anda pengantar budaya Jepang mulai dari upacara minum teh hingga seni drama dan tarian tradisional.
> Pasar Nishiki
Apa pun yang Anda lakukan, jangan tinggalkan Kyoto tanpa makan di Pasar Nishiki.
Hanya berjarak sekitar 15 menit berjalan kaki dari Distrik Gion, Pasar Nishiki adalah salah satu tempat terbaik untuk makan di Kyoto.
Di dalamnya, Anda akan menemukan segala sesuatu mulai dari ramen dan makanan laut segar hingga makanan penutup dan tempura.
Telusuri pilihan camilan dan cari antrean terpanjang untuk menemukan makanan terbaik yang ditawarkan Pasar Nishiki.
Sekalipun belum ingin makan walaupun setelah sehari penuh di Kyoto, Anda bisa membeli beberapa suvenir unik di sini untuk teman dan keluarga di rumah.
Jika street food bukan level Anda, keluarlah dari Pasar Nishiki lebih awal untuk berjalan-jalan di dekat Shijo-dori atau Kiyamachi-dori di mana Anda akan menemukan beberapa restoran terbaik di Kyoto untuk mengakhiri malam.
Cara memaksimalkan itinerary Kyoto 1 hari: Tips dan modifikasi
Punya waktu lebih banyak atau ingin melakukan modifikasi rencana perjalanan? Pertimbangkan untuk mengubah rencana perjalanan Kyoto dengan beberapa ide berikut:
– Ingin mengunjungi lebih banyak kuil? Jika tidak keberatan antri dan berdesakan, Anda mungkin ingin mengunjungi Kinkaku-ji, kuil paling ikonik dan mengesankan di Kyoto. Kuil ini berjarak sekitar 45 menit dari Pasar Nishiki dengan transportasi umum.
– Ingin mengurangi kunjungan kuil? Lewatkan Ginkaku-ji dan pergilah ke Kastil Nijo, hanya 30 menit berjalan kaki dari Pasar Nishiki.
– Ingin kunjungan keluar kota? Dengan sedikit waktu tambahan, naiklah ke transportasi umum Kyoto dan kunjungi pinggiran kota untuk menikmati Arashiyama Bamboo Grove dan Arashiyama Monkey Park.[]