Untuk orang Barat, Kamboja sering dimasukkan dalam daftar kunjungan saat berada di Asia Tenggara.
Hal ini mungkin bukan kasus di antara banyak pelancong Asia yang cenderung mengunjungi negara-negara yang lebih maju seperti Jepang dan Korea Selatan, atau bahkan Hong Kong.
Bagi yang belum pernah berkunjung, Kamboja adalah negara yang bisa dijadikan alternatif tujuan.
Negara ini memiliki keunikan dalam beberapa aspeknya, dari sistem mata uang yang tidak biasa yang menggabungkan dolar AS dan riel Kamboja, hingga kuil-kuil prasejarah yang berdiri di tengah-tengah kota metropolitan Phnom Penh yang dipengaruhi Perancis, dan oleh bunyi bahasanya yang lucu.
Kota-kota utama untuk dikunjungi di Kamboja meliputi Phnom Penh, Siem Reap dan Sihanoukville.
Sebagai permulaan, disarankan untuk mengunjungi Phnom Penh terlebih dahulu, sebelum melakukan perjalanan ke seluruh negeri karena kota ini merupakan pintu gerbang untuk menyesuaikan dengan suasana Kamboja.
Phnom Penh dikatakan memiliki tujuan wisata lebih sedikit dibandingkan dengan ibu kota Asia Tenggara lainnya yang berdekatan seperti Bangkok dan Ho Chi Minh.
Itu sebab, tur satu hari di sekitar Phnom Penh dirasa cukup untuk mengunjungi beberapa situs yang paling terkenal.
Jika Anda tertarik melakukan perjalanan sehari menjelajahi ibu kota Kamboja, berikut adalah beberapa hal yang perlu diketahui untuk merencanakan perjalanan Anda.
Moda transportasi terbaik
Beberapa rekomendasi menyatakan cara termurah untuk berkeliling Phnom Penh adalah dengan menggunakan bus kota.
Namun pada kenyataannya, tidak terlalu mudah bagi orang yang baru berkunjung untuk menemukan rute dan stasiun bus yang tepat.
Menggunakan tuk-tuk (sejenis becak bermotor) mungkin juga agak sulit bagi orang asing karena pengemudi tuk-tuk cenderung menetapkan tarif dasar yang lebih tinggi untuk orang asing, belum lagi risiko mengalami kejahatan jalanan seperti copet atau jambret.
Salah satu cara paling mudah dan nyaman berkeliling Phnom Penh adalah menggunakan aplikasi ride sharing seperti Grab.
Grab merupakan aplikasi populer di Kamboja dan relatif mudah untuk melakukan pemesanan serta untuk mendapatkan driver di Phnom Penh.
Bahkan lebih baik lagi, Anda masih bisa merasakan pengalaman naik tuk-tuk dengan memesan Grab Tuk-Tuk.
Apa yang harus dilakukan di Phnom Penh dalam 24 jam: Rencana lengkap perjalanan 1 hari
Ketika membayangkan ibu kota dari berbagai negara, biasanya akan tergambar kota yang ramai, berkembang dan modern.
Sementara Phnom Penh di Kamboja jelas ramai, berkembang dan modern bukanlah kata sifat yang paling menggambarkan kota ini.
Namun, kota ini tetap memiliki budaya, makanan lezat dan kehidupan malam yang semarak.
> Jam 08.00 (Sarapan)
Mulailah hari dengan mencoba street food Kamboja.
Salah satu makanan yang bisa dicoba adalah mie goreng Kamboja dengan tambahan telur. Nampak tidak terlalu bergizi, namun rasanya lumayan.
Dengan tambahan segelas teh, banyak street food di Kamboja memiliki harga sekitar $ 1.
> Jam 09.00 (Berkunjung ke Wat Phnom)
Sebelum berkeliling jauh, ada baiknya menghabiskan satu atau dua jam menjelajahi kuil-kuil yang banyak terdapat di sekitar kota.
Banyak turis melewatkan kunjungan ke kuil, namun bahkan dengan keberadaannya yang semakin berkurang, suasana kuil tetap menjadi pemandangan yang perlu dilihat.
Seringkali, pengunjung akan menemui biksu yang tinggal di kuil-kuil ini, di samping monyet dan makhluk lain yang menyebut kompleks tersebut sebagai rumah.
Wat Phnom adalah kuil indah di pusat kota yang bisa dikunjungi. Menuju ke sana tidak sulit karena praktis merupakan titik fokus Phnom Penh.

Pagoda pertama di Wat Phnom dibangun pada tahun 1372. Masuki kuil untuk melihat patung emas yang memikat.
Tempat lain yang patut dikunjungi adalah Taman Istana Kerajaan (Royal Palace Park).
Di sini, Anda akan melihat istana berbentuk kuil yang berdiri di daerah modern kota.
Berbaringlah di halaman istana dan rileks sejenak sambil menikmati pemandangan dan kicauan burung.
> Jam 11.00 (Berkunjung ke Tuol Sleng Museum)
Kamboja adalah negara yang sedang dalam pemulihan. Genosida massal yang terjadi sekitar 40 tahun yang lalu masih mempengaruhi semua aspek kehidupan di sana.
Pengunjung akan turut merasakan tragedi mendalam saat menjelajahi Tuol Sleng Museum of Genocidal Crimes.

Di sini para pengunjung museum akan mengetahui tentang partai komunis, Khmer Merah dan apa yang mereka lakukan terhadap ribuan tahanan tak bersalah yang pernah ada di sini.
Tuol Svay Prey High School, yang sekarang menjadi museum, diubah menjadi penjara pada tahun 1975.
Tempat ini menjadi pusat penahanan terbesar dan paling mematikan di daerah itu, dengan 100 tahanan bisa terbunuh setiap harinya.
Khmer Merah ingin menjadikan Kamboja masyarakat tanpa kelas karena percaya bahwa orang Kamboja telah diracuni oleh budaya dan gagasan Barat.
Hampir setiap orang dianiaya, terutama dari mereka yang memiliki latar belakang pendidikan hingga mereka yang mengenakan kacamata.
Penjara, atau dikenal sebagai Security Prison 21, adalah tempat orang-orang ini ditangkap.
Khmer Merah mendokumentasikan setiap tahanan yang datang, dan foto-foto mengerikan para korban ditemukan di sepanjang lorong penjara.
Museum ini mengenakan tiket masuk $ 6 untuk orang asing, tetapi gratis bagi mereka yang memiliki kartu ID pelajar.
Terdapat juga tur audio berpemandu atau pemandu wisata dengan membayar tambahan $ 3.
Gunakan setidaknya satu dari dua pilihan ini karena berkeliaran di penjara tanpa mengetahui apa yang Anda lihat akan sangat mempengaruhi pengalaman Anda.
Karena genosida terjadi belum lama, banyak pemandu yang terkena dampak secara pribadi dan kehilangan anggota keluarga saat terjadinya kekejaman Khmer Merah.
> Jam 14.00 (Mengunjungi Killing Fields)
Tempat berikutnya masih berhubungan dengan peristiwa genosida oleh Khmer Merah, yaitu Killing Fields atau Choeung Ek, di luar Phnom Penh.
Ini adalah situs di mana ribuan warga Kamboja yang meninggal di tangan Khmer Merah dimakamkan. Biaya masuk sebesar $ 6.
Banyak dari korban yang meninggal di ladang pembunuhan (killing fields) adalah tahanan pertama di penjara S-21.
Para tahanan dieksekusi dengan cara yang paling mengerikan, termasuk dipukul sampai mati, karena Khmer Merah tidak ingin ‘membuang-buang peluru’ pada para tahanan.
Tengkorak yang terletak di stupa peringatan adalah bukti kematian yang mengerikan ini, dan terlihat banyak dari tengkorak yang retak dan rusak.
Sulit membayangkan di sekitar kebun yang tampaknya damai pernah terjadi peristiwa yang begitu mengerikan.
> Jam 18.00 (Makan malam di tepi Sungai Mekong)
Phnom Penh terletak di sepanjang sungai Mekong, Bassac, dan Tonle Sap.
Makan di restoran di sepanjang sungai adalah pengalaman romantis dan santai, bahkan jika Anda bepergian sendirian.

Makan di sepanjang sungai yang tenang adalah cara yang baik untuk bersantai setelah menjalani hari yang panjang dan menguras emosi.
Pengunjung akan menemukan berbagai pilihan tempat makan, termasuk masakan Khmer, Barat, dan vegetarian.
> Jam 21.00 (Melihat kehidupan malam Phnom Penh)
Jika masih memiliki energi, Anda bisa melihat-lihat suasana kehidupan malam di Phnom Penh.
Banyak bar terbaik terletak di sepanjang tepi sungai. Terdapat pula tiga sky bar di daerah tersebut, walaupun mungkin tidak bisa dibandingkan dengan yang ada di Kuala Lumpur atau Bangkok.
Tips agar tetap aman saat di Phnom Penh
Phnom Penh dikenal karena kadang-kadang tidak aman untuk orang asing, sesuatu yang sangat disayangkan.
Kejahatan jalanan yang paling umum adalah penjambretan dan pencurian sepeda.
Selalu disarankan untuk hanya membawa satu tas kecil dan meletakkannya di dekat tubuh setiap saat.
Saat naik transportasi umum seperti tuk-tuk, duduk di bagian tengah kendaraan.
Hal lain yang mungkin juga berguna adalah untuk terlihat waspada dan berusaha untuk tidak tampak kebingungan.
Berjalan lurus dan cepat, bahkan ketika tidak sepenuhnya yakin dengan arah Anda, dan hindari melihat Google Maps terlalu lama.
Dengan begitu, Anda tidak akan terlihat seperti turis yang tersesat dan terhindar menjadi target kejahatan.
Pakaian yang harus dipakai
Karena berada di dekat garis khatulistiwa, Kamboja memiliki cuaca yang panas dan lembab seperti Indonesia.
Jadi, kenakan pakaian yang ringan dan mudah menyerap keringat yang akan membuat Anda tetap sejuk dan nyaman.
Seperti Indonesia, sebagian besar budaya Asia lebih suka pakaian sopan, sehingga yang terbaik adalah menghindari tank top dan celana pendek.
Kuliner Kamboja yang bisa dicoba
Jalan-jalan di Phnom Penh menawarkan banyak hal, baik siang maupun malam.
Manjakan lidah Anda dengan aneka street food yang banyak ditemukan, serta coba pula kuliner tradisional.

Salah satu makanan yang terkenal adalah Fish Amok, yang menjadi hidangan nasional Kamboja.
Singkatnya, Phnom Penh wajib dikunjungi ketika menjelajahi Kamboja.
Sementara negara ini terkenal dengan banyak kuil dan struktur kuno, termasuk Angkor Wat yang megah di Siem Reap, Phnom Penh merupakan ibukota yang tidak boleh terlewatkan.[]