Saat mengunjungi Jepang, kemungkinan Anda akan singgah juga di Tokyo.
Tokyo adalah salah satu tempat wisata utama di Jepang.
Sebelumnya dikenal sebagai Edo, Tokyo pada awalnya adalah desa nelayan kecil yang menjadi pusat pemerintahan Tokugawa Ieyasu pada abad ke-16.
Pada tahun 1868, kota ini menjadi ibu kota resmi Jepang dan berganti nama menjadi Tokyo.
Tokyo terus mengalami perkembangan dan telah dibangun kembali setelah dilanda bencana serta dihancurkan oleh perang.
Pada tahun 1964, Olimpiade musim panas diadakan di Tokyo dan pada tahun 2020 Olimpiade akan kembali digelar di kota itu.
Pada akhir tahun 1970-an, populasi wilayah metropolitan Tokyo mencapai sebelas juta, dan saat ini tercatat hampir empat puluh juta orang tinggal di kota ini.
Apa yang harus dilakukan di Tokyo dalam 24 jam: Rencana lengkap perjalanan 1 hari
Anda akan terkejut dengan banyaknya bagian kota yang bisa dilihat bahkan hanya dengan satu hari di Tokyo.
Sebelum berangkat, disarankan untuk membeli tiket kereta terusan satu hari atau Tokyo Metro 1-Day Unlimited Ticket.
Bahkan jika Anda lebih suka berjalan kaki, jarak antar beberapa tempat cukup jauh.
Tidak praktis untuk tetap berjalan kaki untuk seluruh rencana perjalanan karena Anda tidak akan bisa menyelesaikannya.
Untungnya, Tokyo memiliki sistem transportasi fantastis yang akan menghemat waktu perjalanan.
> Melihat lelang tuna (dan sarapan) di Tsukiji Fish Market
Anda harus cepat menghilangkan jetlag dan bangun pagi jika ingin melihat salah satu tempat paling menarik di Tokyo yaitu Tsukiji Fish Market (Pasar Ikan Tsukiji).
Untuk melihat proses lelang tuna harian yang terkenal di Tsukiji Fish Market membutuhkan komitmen serius. Anda harus mengatur alarm sedini jam 3 pagi!
Transportasi umum belum akan beroperasi, jadi menginaplah dalam jarak berjalan kaki singkat menuju ke pasar.
Usahakan untuk tiba di Tsukiji Fish Market sebelum jam 4 pagi untuk mengamankan salah satu dari 120 tempat yang tersedia untuk umum.
Antrian akan menjadi sangat panjang jika Anda datang lebih siang.
> Pasar Dalam dan Luar Tsukiji
Jika bangun di pagi buta terlalu ektrem dan tidak sesuai untuk Anda, tetaplah memulai hari di Tsukiji Inner and Outer Markets.
Meskipun waktu pembukaan resmi adalah jam 9 pagi, suasana biasanya sudah mulai ramai sejak 1 jam sebelumnya.

Hampir semua jenis ikan atau makanan laut yang terdapat di menu Jepang, Anda akan menemukannya menggantung atau berada di onggokan es di toko-toko Tsukiji Inner Market.
Tuna, landak laut, telur salmon, cumi-cumi semuanya ada di sana dengan rupa dan aroma makanan laut yang khas.

Setelah puas berjalan-jalan di sekitar inner market dan menyaksikan para pedagang menjajakan hasil tangkapan laut, santaplah sarapan sushi ultra-segar di salah satu restoran di sepanjang outer market.
Ini adalah salah satu hidangan yang wajib dicoba saat berada di Tokyo.
> Menjelajahi kawasan Tokyo tradisional di Asakusa
Dari Tsukiji Fish Market, berjalanlah ke Higashi-ginza Station yang berada di dekatnya dan gunakan Metro Tokyo pass untuk naik Toei Subway Asakusa Line ke Asakusa Station.
Sementara beberapa kawasan Tokyo seperti Shibuya dan Shinjuku memiliki kesan ultra-modern, Asakusa memberi gambaran sebaliknya yaitu Tokyo yang tradisional.

Tidak jauh dari Asakusa Station, Anda akan melihat Kaminarimon (Gerbang Kaminari), pintu gerbang ke tempat-tempat wisata Asakusa yang paling populer, termasuk Sensō-ji, sebuah kuil Buddha kuno yang menjadi simbol Tokyo kuno.
Dengan Nakamise-dōri, jalan perbelanjaan yang mengarah dari Kaminarimon ke Sensō-ji, sebagai titik mula, jelajahi sekitar Asakusa untuk mengungkap arsitektur kayu tradisional Jepang, kuil dan tempat pemujaan Shinto, serta pagoda Budha.
> Hirup panorama kota di Tokyo Skytree
Tidak ada yang bisa memperlihatkan perspektif ukuran Tokyo selain melihat kota ini dari ketinggian.
Setelah berjalan-jalan di Asakusa, seberangi Sungai Sumida menuju Tokyo Skytree tempat Anda bisa melihat salah satu panorama terbaik Tokyo dari ketinggian.

Tembo Deck Tokyo Skytree memiliki ketinggian 350 meter di atas kota. Tembo Galleria bahkan lebih mengesankan dengan ketinggian 450 meter.
> Menikmati pemandangan klasik Istana Kekaisaran Tokyo
Dari Oshiage Station di Tokyo Skytree, naik subway singkat di Tokyo Metro (Hanzomon Line) ke Otemachi Station untuk mengunjungi Tokyo Imperial Palace (Istana Kekaisaran Jepang).
Meskipun Tokyo Imperial Palace tidak dapat diakses oleh publik, Imperial Palace East Garden (tutup pada hari Senin dan Jumat) tetap bisa dikunjungi oleh wisatawan.

Diantara jalur air, dinding dan jembatan batu, bonsai dan bunga sakura (jika cukup beruntung berada di Tokyo pada musim semi), Anda akan melihat sekilas bangunan di Istana Kekaisaran, yang dibangun kembali setelah Perang Dunia II dengan gaya klasik arsitektur Jepang.
Bersantailah di East Garden sebelum menuju Sakuradamon Station. Selain itu, sempatkan singgah di Jembatan Nijubashi untuk mengagumi salah satu pemandangan klasik Istana Kekaisaran Tokyo.
> Merasakan kegairahan Shinjuku
Saat membayangkan Tokyo, gambaran lampu neon, kesibukan, dan gedung-gedung kaca yang menjulang mungkin muncul di benak Anda.
Bayangan yang tidak salah karena semua gambaran tersebut terdapat di Shinjuku.

Shinjuku adalah wajah Tokyo ke dunia luar, mewakili modernitas dan dinamisme yang sering dikaitkan dengan Jepang.
Dari Sakuradamon Station di Yurakucho Line, naik Metro Tokyo ke Shinjuku Station, tempat dimulainya petualangan Tokyo modern.
Saat ini, Anda akan melihat jalanan dipenuhi arus pejalan kaki dan mobil yang tidak pernah berakhir, jauh dari senyapnya awal pagi yang tenang di dekat Tsukiji.
Apa yang Bisa Dilakukan di Shinjuku?
Menjelajah bebas adalah saran terbaik yang bisa diberikan saat berada di Shinjuku.
Berjalan menyusuri jalan di Shinjuku tanpa tergoda oleh stimulasi visual amat sulit dilakukan sehingga rencana awal Anda bisa berubah total.
Berikut adalah beberapa hal terbaik yang dapat dilakukan di Shinjuku:
– Kabukichō
Merupakan distrik Tokyo yang terkenal, berada di timur laut Shinjuku Station, penuh dengan restoran, bar, dan “istana kesenangan”.
Amati lingkungan sekitar karena beberapa tempat mungkin tidak layak untuk disinggahi.
– Golden Gai
Merupakan kawasan yang menawarkan suasana Tokyo pascaperang, sangat kontras dengan fasad modern Shinjuku yang semarak.
Telusuri gang-gang sempit yang menyembunyikan izakaya dan bar-bar yang tampak dibangun menempel di dinding.
– Shin-Ōkubo
Distrik bersejarah Korea di Tokyo adalah pilihan terbaik untuk sedikit merasakan suasana Seoul di Jepang.
Dapatkan makanan ringan di salah satu restoran Korea atau dapatkan koleksi K-pop di salah satu toko Korea.
– Shinjuku Gyoen National Garden
Merupakan salah satu taman paling menyenangkan di Tokyo dan tempat menenangkan diri dari keriuhan Shinjuku.
Kunjungi selama musim bunga sakura, jika memungkinkan, untuk menikmati keindahannya secara penuh.
– Nishi-Shinjuku
Dianggap sebagai “Kota Pencakar Langit” Shinjuku. Naiklah ke Tokyo Metropolitan Government Building untuk melihat panorama Tokyo dan bahkan Gunung Fuji pada hari yang cerah.
Masuk ke dek observasi tidak berbayar alias gratis.
– Omoide Yokocho
Dijuluki sebagai “Piss Alley,” terkenal karena beragam restoran yang menyajikan ramen, soba, dan yakitori.
Sebagian besar restoran di Omoide Yokocho buka sekitar jam 5 sore.
> Berbaur dengan keramaian di Shibuya
Turut merasakan kesibukan bersama kerumunan saat melintasi penyeberangan pejalan kaki tersibuk di dunia adalah pengalaman yang tidak boleh dilewatkan saat di Tokyo.
Seperti Shinjuku, Shibuya adalah kawasan budaya Jepang modern dan atmosfer yang Anda harapkan dari ibukota Jepang.

Apakah butik atau pusat perbelanjaan, Anda pasti akan menemukan sesuatu yang menarik perhatian saat berada di Shibuya.
Terdapat banyak restoran di sekitar Shibuya, mulai dari yang harganya murah hingga ke restoran mewah.
> Menikmati pemandangan malam hari Tokyo di Roppongi Hills
Jika masih punya waktu (atau energi) setelah menjalani hari yang panjang menjelajahi Tokyo, naiklah Tokyo Metro di Shibuya Station ke Roppongi Hills untuk melihat beberapa arsitektur modern kota.

Daerah di sekitar Roppongi Hills adalah salah satu tempat hiburan malam paling populer di Tokyo.
Alternatifnya, Anda bisa naik ke dek observasi di Mori Tower untuk melihat panorama cakrawala Tokyo yang fantastis.
> Makan yakitori di Yurakucho
Sementara sebagian besar Tokyo terasa modern, kawasan Yurakucho nampak bisa mempertahankan pesona tradisionalnya.
Salah satu tempat yang menarik adalah area di bawah jalur kereta api dekat Yurakucho Station tempat beberapa penjual izakaya tradisional Tokyo yang paling terkenal.

Yurakucho populer di kalangan pekerja Jepang untuk bersantai setelah hari yang panjang dan melelahkan sambil makan yakitori.
Yakitori pada dasarnya adalah daging panggang atau sate dan merupakan salah satu makanan Tokyo yang paling simpel.
Memaksimalkan itinerary 1 hari di Tokyo: Tips dan modifikasi
Butuh lebih banyak ide untuk 24 jam Anda di Tokyo? Cobalah beberapa alternatif berikut:
> Ingin berbelanja gadget terbaru? Akhiri malam di Yurakucho lebih awal dan pergilah ke Akihabara, surga belanja barang elektronik di Tokyo.
> Ingin melihat lebih banyak pemandangan klasik Tokyo? Habiskan malam di Odaiba, pulau buatan manusia di Tokyo yang menyuguhkan pemandangan cakrawala Tokyo yang dibingkai oleh Rainbow Bridge.
> Menginginkan lebih banyak atraksi budaya? Sisipkan di rencana perjalanan Tokyo Anda untuk mengunjungi beberapa museum terbaik Tokyo termasuk Edo-Tokyo Museum dan National Museum of Modern Art atau Ghibli Museum.[]